2.6.3 Pengempaan Pressing
Pengempaan dilakukan untuk mengambil minyak dari massa adukan buah di dalam mesin pengempaan secara bertahap dengan bantuan pisau-pisau pelempar dari ketel
adukan. Minyak yang keluar ditampung di sebuah talang di sebuah talang dan
dialirkan ke crude oil tank melalui vibrating screen. Sunarko, 2007
Tujuan pengempaan adalah memeras minyak sebanyak mungkin dari massa remasan, sehingga kehilangan minyak sekecil-kecilnya. Untuk ini umumnya telah
dipakai kempa ulir ganda, karena kempa ulir adalah yang paling sesuai untuk buah Tenera. Di dalam suatu silinder mendatar yang dindingnya berperforasi bekerja dua
ulir dengan arah putar yang berlawanan. Pada ujung pengeluaran silinder terdapat suatu konus yang menekan massa ampas kempa yang akan keluar. Tekanannya dapat
diatur secara optimanya.
Pengaturan posisi konus dapat dilakukan berdasarkan tekanan dalam kempa atau berdasarkan pemakaian tenaga listrik. Dinding silinder secara terus menerus
dibilas dengan semprotan air panas. Juga ke dalam massa disemprotkan uap. Kapasitas kempa dapat diatur dengan penyesuaian putaran ulirnya. Makin tinggi
tekanan kempa makin rendah kadar minyak dalam ampas kempa, tetapi makin banyak biji yang pecah dalam kempa. Oleh karena itu pilihan tekanan kempa adalah
kompromi antara kedua hal tersebut. Untuk buah Tenera kompromi tersebut tercapai pada tingkat kehilangan minyak 7,5 terhadap zat kering. Untuk buah Dura
kehilangan ini akan lebih tinggi lagi, karena angka perbandingan biji dengan bagian serabut jauh lebih tinggi, sehingga kemungkinan biji bersinggungan satu sama lain
dalam kempa menjadi lebih besar. Dengan demikian minyak yang terperangkap di
Universitas Sumatera Utara
antara celah biji-biji, sehingga tidak terperas ke luar dari kempa, akan lebih banyak. Selain itu gaya yang diberikan hanya akan diserap oleh biji-biji saja. Serabut hampir
tidak menerima gaya kempa, sehingga minyak yang tersisa dalam serabut karena tidak terperas habis akan lebih banyak pula. Menurut pengalaman, kempa ulir cocok untuk
TBS yang mempunyai perbandingan biji dengan daging buah sebesar 25:75 atau lebih.
Korelasi antara kehilangan minyak dalam ampas kempa dan persentasi biji pecah terhadap jumlah biji tergantung pada banyak faktor. Untuk kempa tertentu
buatan atau bentuk rancangan ulir tertentu akan diperoleh persentasi biji pecah tertentu untuk kehilangan minyak tertentu. Sehubungan dengan ini terdapat hubungan
yang jelas antara komposisi ampas kempa, gaya atau torque posisi konus, kehilangan minyak dalam serabut, tebal cangkang, dan persentasi biji pecah.
Secara umum dapat dibedakan sebagai berikut : a.
Pada torque konstan, jumlah biji pecah bertambah menurut persentasi biji dalam ampas kempa.
b. Pada kondisi buah konstan kehilangan minyak dalam serabut berkurang
menurut pertambahan torque, dan pada waktu sama jumlah biji pecah meningkat.
c. Pada torque konstan jumlah biji pecah bertambah menurut persentase inti
terhadap biji cangkang lebih tipis. d.
Pada pengumpanan yang kurang, sehingga kapasitas terlalu rendah dibandingkan dengan putaran ulir memperbesar slip dari ampas, biji pecah
meningkat.
Universitas Sumatera Utara
Ada beberapa tipe kempa ulir, namun prinsip kerjanya adalah sama, dengan kapasitas normal 10 atau 15 ton TBSjam. Bahkan ada kempa yang mampu bekerja
dengan kapasitas berubah-ubah antara 6-20 ton TBSjam tergantung pada keadaan,
dengan mengatur putaran sumbu utamanya. Soepadiyo Mangoensoekarja, 2003
Brondolan yang terpipil dari stasiun pemipilan diangkut ke bagian pengadukanpencacahan digester. Alat yang digunakan untuk
pengadukanpencacahan berupa sebuah tangki vertical yang dilengkapi dengan lengan-lengan pencacah di bagian dalamnya. Lengan-lengan pencacah ini diputar oleh
motor listrik yang dipasang di bagian atas dari alat pencacah. Putaran lengan-lengan pengaduk berkisar 25-26 rpm. Tujuan utama dari proses digesting yaitu
mempersiapkan daging buah untuk pengempaan pressing sehingga minyak dengan mudah dapat dipisahkan dari daging buah dengan kerugian yang sekecil-kecilnya.
Brondolan yang telah mengalami pencacahan dan keluar melalui bagian bawah digester sudah berupa ‘ bubur’. hasil cacahan tersebut langsung masuk ke alat
pengempaan yang berada persis di bagian bawah digester. Pada pabrik kelapa sawit, umunya digunakan screw press sebagai alat pengempaan untuk memisahkan minyak
dari daging buah. Proses pemisahan minyak terjadi akibat putaran screw mendesak bubur buah, sedangkan dari arah yang berlawanan tertahan oleh sliding cone. Screw
dan sliding cone ini berada di dalam sebuah selubung baja yang disebut press cage, di mana dindingnya berlubang-lubang di seluruh permukaannya. Dengan demikian
minyak dari bubur buah yang terdesak ini akan keluar melalui lubang-lubang press cage,sedangkan ampasnya keluar melalui celah antara sliding cone dan press cage.
Universitas Sumatera Utara
Selama proses pengempaan berlangsung, air panas ditambahkan ke dalam screw press. hal ini bertujuan untuk pengenceran dilution sehingga massa bubur
buah yang dikempa tidak terlalu rapat. Jika massa bubur buah terlalu rapat maka akan dihasilkan cairan dengan viskositas tinggi yang akan menyulitkan proses pemisahan
sehingga mempertinggi kehilangan minyak. Jumlah penambahan air berkisar 10-15 dari berat TBS yang diolah dengan temperature air sekitar 90
o
C. proses pengempaan akan menghasilkan minyak kasar dengan kadar 50 minyak, 42 air dan 8 zat
padat.
Alat pengempa yang biasa digunakan dilingkungan PKS perkebunan besar berupa screw press dengan kapasitas olah 15-17 ton TBS per jam per unit dengan
putaran screw 11-12 rpm. Lubang-lubang dinding press cage dibatasi maksimum 4 mm agar minyak yang dihasilkan tidak banyak kotoran. Celah antara sliding cone dan
press cage dibatasi maksimum 6 mm agar kehilangan minyak yang terbawa oleh
ampas bisa ditekan serendah mungkin. Iyung Pahan, 2006
bubur buah kelap sawit dimasukkan ke dalam mesin pemeras. Dengan alat ini minyak yang berada di tengah-tengah bubur akan ditekan keluar. Mesin pemeras yang
digunakan ada dua jenis.
a. Hydraulic Press Machine Mesin Pemeras Hidrolis