notaris yang telah ditetapkan sebagai tersangka pelaku tindak pidana ? 2.
“ Kajian  Yuridis  Tentang  Pelaksanaan  Tugas  Notaris  Dalam  Kaitannya  dengan
Aspek  Pidana”,  oleh  Lindawati,  NIM  :  057011050.  Adapun  permasalahan  yang dibahas adalah :
a. Bagaimanakah tata cara pembuatan akta otentik dakam profesi notaris sehari-
hari ? b.
Bagaimanakah  pemahaman  notaris  terhadap  kode  etik  profesi  sebagai pedoman dalam menjalankan jabatannya ?
c. Bagaimanakah kaitan antara pelaksanaan tugas notaris dengan aspek pidana ?
Apabila  diperbandingkan  dengan  penelitian  yang  dilakukan  penulis  dalam tesis  ini,  yaitu  membahas  tentang  pelaksanaan  tugas  dan  kewajiban  notaris  dalam
menjalankan profesinya, indikator tugas-tugas jabatan notaris yang berimplikasi pada perbuatan  pidana,  akibat  hukum  bagi  notaris  yang  ditetapkan  sebagai  tersangka.
Maka,  terdapat  perbedaan  yang  signifikan  terhadap  permasalahan  yang  menjadi substansi dalam penelitian ini. Sehingga, berdasarkan hal tersebut keaslian penelitian
ini dapat dipertanggungjawabkan.
F. Kerangka Teori dan Landasan Konsepsional
1. Kerangka Teori
Kerangka  teori  dalam  penelitian  hukum  sangat  diperlukan  untuk  membuat jelas  nilai-nilai  oleh  postulat-postulat  hukum  sampai  kepada  landasan  filosofisnya
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
yang  tertinggi.
23
Teori  hukum  sendiri  boleh  disebut  sebagai  kelanjutan  dari mempelajari hukum positif, setidak-tidaknya dalam urutan yang demikian itulah kita
merekonstruksikan kehadiran teori hukum secara jelas.
24
Berdasarkan  hal  tersebut,  maka  kerangka  teori  dapat  diartikan  sebagai kerangka pemikiran atau butir-butir pendapat, teori, tesis si penulis mengenai sesuatu
kasus ataupun permasalahan problem, yang menjadi bahan perbandingan, pegangan yang  mungkin  disetujui  atau  tidak  disetujui,
25
yang  merupakan  masukan  eksternal dalam penelitian ini.
Oleh  sebab  itu,  kerangka  teoritis  bagi  suatu  penelitian  mempunyai  beberapa kegunaan sebagai berikut :
l.   Teori  tersebut  berguna  untuk  lebih  mempertajam  atau  lebih mengkhususkan fakta yang hendak diselidiki atau diuji kebenarannya.
2.  Teori  sangat  berguna  dalam  mengembangkan  sistem  klasifikasi  fakta, membina  struktur  konsep-konsep  serta  memperkembangkan  definisi-
definisi. 3.  Teori  biasanya  merupakan  suatu  ikhtisar  dari  pada  hal-hal  yang  telah
diketahui serta diuji kebenarannya yang menyangkut objek yang diteliti. 4.  Teori  memberikan  kemungkinan  pada  prediksi  fakta  mendatang,  oleh
karena telah diketahui sebab-sebab terjadinya fakta tersebut dan mungkin faktor-faktor tersebut akan timbul lagi pada masa-masa mendatang.
5.   Teori  memberikan  petunjuk-petunjuk  terhadap  kekurangan-kekurangan pada pengetahuan peneliti.
26
Sejalan  dengan  hal  tersebut,  maka  terdapat  beberapa  teori  yang  digunakan sebagai  pisau  analisis  dalam  penelitian  ini,  diantaranya  adalah  teori  positivisme
hukum dan teori legal system.
23
Satjipto Rahardjo, llmu Hukum, P.T. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1991, hal. 254.
24
Ibid., hal. 253.
25
M. Solly Lubis,  Filsafat Ilmu dan Penelitian, CV. Mandar Maju, Bandung, 1994, hal. 80.
26
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, 1986, hal. 121.
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Teori  positivime  hukum  dikembangkan  oleh  John  Austin  yang  terlihat  dari bukunya  yang  berjudul  Province  of  Jurispridence.  John  Austin  menyatakan  bahwa
law  is  a  command  of  the  lawgiver  hukum  adalah  perintah  dari  penguasa,  yaitu perintah dari mereka  yang memegang kekuasaan  tertinggi atau dari  yang memegang
kedaulatan.
27
Pengertian  perintah  dari  penguasa  yang  berdaulat  tersebut  dengan disertai  sanksi.  Sanksi  ini  dikatakan  sebagai  memberikan  rasa  malu  bagi  setiap
kejahatan  yang  terjadi.
28
Oleh  karena  itu,  hukum  positif  harus  memenuhi  beberapa unsur, yaitu adanya unsur perintah, sanksi, kewajiban dan kedaulatan. Di sinilah letak
korelasi antara persoalan kepastian hukum yang merupakan salah satu tujuan hukum dengan peranan negara.
Alat  bukti  tertulis  yang  bersifat  otentik  mengenai  keadaan,  peristiwa  atau perbuatan hukum dibutuhkan untuk menjamin kepastian, keadilan dan ketertiban yang
diselenggarakan  melalui  jabatan  tertentu.  Notaris  dalam  menjalankan  profesinya tentunya  harus  patuh  kepada  UUJN,  Kode  Etik  Notaris,  KUH  Perdata  Dan  Kitab
Undang-Undang  Hukum  Pidana  KUHP  serta  peraturan-peraturan  yang  berlaku lainnya agar kepastian, keadilan dan ketertiban hukum dapat tercapai.
Apabila  notaris  dalam  menjalankan  profesinya  tidak  sesuai  dengan  peraturan- peraturan  yang  telah  ada  tentunya  keadilan  bagi  para  pihak  yang  aktanya  dibuat
dihadapan  notaris  tersebut  tidak  akan  tercapai.  Persengketaan  antara  para  pihak  dapat
27
Lili Rasjidi, Dasar-Dasar Filsafat Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1996, hal. 61.
28
Lili  Rasjidi  dan  Arief  Sidarta,  Filsafat  Hukum  Mazhab  dan  Refleksinya,  CV.  Remadja Karya, Bandung, 1989, hal. 129.
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
terjadi  meskipun  notaris  dalam  pembuatan  suatu  akta  telah  memenuhi  ketentuan- ketentuan  yang  berlaku,  hal  ini  bukan  dikarenakan  kesalahan  notaris  tersebut,  tetapi
dikarenakan  para  pihak  dalam  pembuatan  akta  tersebut  tidak  memberikan  keterangan sesuai  dengan  kenyataan  yang  ada  dan  sering  kali  notaris  juga  harus  ikut
bertanggungjawab  atas  hal  tersebut.  Oleh  karena  itu,  notaris  yang  merupakan  jabatan tertentu  yang  menjalankan  profesi  dalam  pelayanan  hukum  kepada  masyarakat,  perlu
mendapatkan perlindungan dan jaminan demi tercapainya kepastian
29
, keadilan
30
serta ketertiban hukum.
31
Lawrence  M.  Friedman  dalam  hubungannya  dengan  sistem  hukum, menyebutkan adanya beberapa komponen unsur hukum sebagai berikut:
32
29
Kepastian  memiliki  arti  “ketentuan;  ketetapan”  sedangkan  jika  kata  kepastian  itu digabungkan  dengan  kata  hukum  menjadi  kepastian  hukum,  memiliki  arti  “perangkat  hukum  suatu
negara  yang  mampu  menjamin  hak  dan  kewajiban  setiap  warga  negara”,  lihat  dalam  E.Fernando  M. Manullang,  Menggapai  Hukum  Berkeadilan  Tinjauan  Hukum  Kodrat  dan  Antinomi  Nilai,  Buku
Kompas, Jakarta, 2007, hal. 91-92.
30
Menurut Aristoteles keadilan adalah suatu kebijakan politik yang aturan-aturannya menjadi dasar dari peraturan negara dan aturan-aturan ini merupakan ukuran tentang apa yang hak. Aristoteles
mendekati masalah keadilan dari segi persamaan. Asas ini menghendaki agar sumber daya di dunia ini diberikan atas asas persamaan kepada anggota-anggota masyarakat atau negara. Dalam hubungan ini ia
membedakan  antara  keadilan  distributif  dan  korektif.  Menurut  aristoteles,  kedua-duanya  mengikuti asas  persamaan,  yang  dikatakannya  “  harus  ada  persamaan  dalam  bagian  yang  diterima  oleh  orang-
orang, oleh karena rasio dari yang dibagi harus sama dengan risiko dari orang-orangnya; sebab apabila orang-orangnya tidak sama, maka di situ tidak akan ada bagian yang sama pula; maka apabila orang-
orang  yang  sama  tidak  menerima  bagian  yang  sama  atau  orang-orang  yang  tidak  sama  menerima bagian yang sama, timbullah sengketa. Lihat dalam Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, PT. Citra Aditya
Bakti, Bandung, 1991, hal. 163
31
Ketertiban  merupakan nilai  yang  mengarahkan pada tiap-tiap individu  untuk bersikap dan bertindak yang seharusnya agar keadaan yang teratur tersebut dapat dicapai dengan baik. Lihat dalam
E.Fernando  M.  Manullang,  Menggapai  Hukum  Berkeadilan  Tinjauan  Hukum  Kodrat  dan  Antinomi Nilai, Buku Kompas, Jakarta, 2007, hal. 131.
32
Lawrence M. Friedman, Hukum Amerika Sebuah Pengantar, PT Tata Nusa, Jakarta, 2001, hal. 7-8.
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
1. Sistem  hukum  mempunyai  struktur.  Sistem  hukum  terus  berubah,  namun
bagian-bagian  sistem  itu  berubah  dalam  kecepatan  yang  berbeda,  dan setiap bagian berubah tidak secepat bagian tertentu lainnya.
2. Sistem hukum mempunyai substansi, yaitu berupa aturan, norma, dan pola
perilaku nyata manusia yang berada dalam sistem itu. 3.
Sistem hukum mempunyai komponen budaya hukum, yaitu sikap manusia terhadap hukum dan sistem hukum itu sendiri, seperti kepercayaan, nilai,
pemikiran serta harapannya.
Semua  komponen  tersebut  merupakan  pengikat  sistem  hukum  itu  di  tengah kultur  bangsa  secara  keseluruhan.  Seseorang  menggunakan  hukum,  dan  patuh  atau
tidak  terhadap  hukum  sangat  tergantung  kepada  kultur  hukumnya.  Oleh  karena  itu, saat ini hukum bukan hanya dipakai untuk mempertahankan pola-pola hubungan serta
kaidah-kaidah yang telah ada. Hukum yang diterima sebagai konsep modern memiliki fungsi untuk melakukan suatu perubahan sosial.
Sejalan dengan hal tersebut apabila dianalisis secara yuridis, ketentuan pidana adalah  merupakan  bagian  dari  suatu  sistem  hukum  yang  dimaksudkan  untuk
memperoleh kebenaran materil, sehingga dalam penegakan hukum law enforcement yang  berkenaan  dengan  sanksi  pidana  tidak  semata-mata  didasarkan  pada  tujuan
kepastian  hukum  rechtzakerheid,  melainkan  juga  ditujukan  kepada  kemanfaatan utility.
Tujuan  perlindungan  hukum  diharapkan  untuk  memperoleh  keadilan  yang hakiki  real  justice  atau  keadilan  yang  responsif,  akomodatif  bagi  kepentingan
hukum  yang  sifatnya  komperehensif,  baik  dari  aspek  pidana  maupun  dari  aspek perdata  dan  aspek  administratif,  oleh  karena  itu  untuk  mencapai  keadilan  yang
responsif  perlu  adanya  kesadaran  hukum  dari  seluruh  lapisan  masyarakat  yang
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
meliputi  instansi  pemerintah  maupun  masyarakat  untuk  mematuhi  hukum  itu sendiri.
33
Notaris  adalah  pejabat  umum  yang  berwenang  untuk  membuat  akta  otentik dan  kewenangan  lainnya  sebagaimana  dimaksud  dalam  UUJN,  dimana  hal  tersebut
ditujukan  untuk  menjamin  kepastian,  ketertiban  dan  perlindungan  hukum  kepada masyarakat.  Oleh  karena  itu,  apabila  dalam  implementasinya  ternyata  notaris  tidak
dilindungi  hak-haknya,  maka  notaris  sebagai  pelayan  masyarakat  sekaligus  individu sebagai  bagian  yang  integral  dalam  sebuah  negara,  tidak  mendapat  perlindungan
hukum maka dapat menurunkan citra bangsa itu sendiri sebagai negara hukum. Untuk dapat menyimpulkan bahwa saat melakukan perbuatan pidana si pelaku
adalah  memang  merupakan  orang  yang  patut  dicela  atau  dipersalahkan  haruslah didasarkan beberapa kriteria mengenai pertanggungjawaban pidana sebagai berikut:
34
1. Si  pelaku  perbuatan  pidana  harus  merupakan  orang  yang  memiliki
kemampuan bertanggungjawab. 2.
Si pelaku perbuatan pidana harus melakukan perbuatannya secara sengaja atau setidaknya secara culpa kurang hati-hati atau teledor.
3. Dalam  diri  pelaku  perbuatan  harus  tidak  ada  hal-hal  yang  merupakan
alasan pemaaf.  Perbuatan pidana yang dilakukan si pelaku harus tidak ada hal-hal  yang  merupakan  alasan  pembenar.  Karena  dalam  teori  khasanah
ilmu hukum pidana, dari alasan dimaafkannya pelaku perbuatan pidana di atas,  ada  beberapa  diantaranya  yang  dipandang  bukan  sebagai  alasan
pemaaf,  melainkan  sebagai  alasan  pembenar.  Artinya  alasan-alasan  atau hal-hal yang menjadikan dibenarkannya perbuatan pidana yang dilakukan
oleh  pelaku  sehingga  secara  hukum  tidak  merupakan  perbuatan  pidana lagi.
33
Ibid.
34
Ajaran  Delik  Dalam  Hukum  Pidana,  http:profesorpram.wordpress.com20090421 ajaran-delik-dalam-hukum-pidana, diakses pada tanggal 28 Desember 2009.
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Dalam hubungan ini, apabila terjadi notaris dijadikan tersangka atas akta yang dibuatnya tanpa melalui prosedur  yang ada, maka akan terjadi ketidakseimbangan di
dalam  masyarakat  karena  notaris  adalah  pelayan  masyarakat  yang  tugas  dan wewenangnya  telah  dilindungi  dalam  undang-undang  yang  juga  harus  dilindungi
kepentingan hukumnya.
2. Kerangka Konsepsi