kanker, mencegah proses penuaan diri, meningkatkan imunitas tubuh, dan mengurangi terjadinya peenyakit degenerative. Muhilal,1991 tubuh manusia
mempunyai kemampuan mengubah sejumlah besar β – karoten menjadi Vitamin A Retinal , sehingga β – karoten ini disebut provitamin A yang dibuat secara
sintetis. Pendekatan yang terbaik untuk mencesigah defisiensi Vitamin A adalah dengan menghimbau agar suplementasi β – karoten dosis tinggi dilakukan pada
diet Intake inarno, 1997 β – karoten
=
383 � ��� � 446
�� ������
� 0.25
dimana ���� 446 : besar absorbsi pada panjang gelombang 446
2.8 Titrasi Alkalimetri
Alkalimetri merupakan cara penetralan jumlah basa terlarut atau kosentrasi larutan basa melalui titrimetri. Metode alkalimetri merupakan reaksi penetralan
asam dengan basa. Titrasi asam basa menetapkan beraneka ragam zat yang bersifat asam dengan basa, baik organik maupun anorganik. Banyaknya contoh
dalam analitiknya dapat diubah secara kimia menjadi asam atau basa dan kemudian ditetapkan dengan titrasi Underwood, 2002
Kadar suatu larutan basa dapat ditentukan dengan mengambil volume tertentu larutan asam tersebut dan kemudian dititrasi dengan larutan basa yang
konsentrasinya diketahui. Temperatur mempengaruhi titrasi asam basa. Ph dan perubahan warna indikator tergantung seccara tidak langsung pada temperatur. Ini
disebabkan perubahan kesetimbangan asam basa dengan temperatur Rivai, 1995
Pada penelitian ini larutan baku standar yang dipakai adalah NaOH dimana akan dititrasikan terhadap produk minyak sawit mentah yang akan dicari kadar asam
lemak bebas nya dan dengan penambahan isopropil alkohol dan indikator PP sebagai penunjuk reaksi equivalen antar peniter dan yang dititer sehingga
mencapai reaksi kesetimbangan.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode
Titrasi alkalimetri AOCS ca5a - 40
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat -
Beaker Glass 100 ml -
Gelas Ukur 100 ml Buret Digital
- Erlenmeyer 250 ml
- Hot Plate
- Neraca analitik
- Sendok spatula
3.2.2 Bahan -
NaOH 0,1074 -
NaOH 0,0216 -
Indikator PP 1 -
Sampel : CPO, RBDPO, PFAD, RBDPOL,RBDPST -
Isopropil alkohol
3.3 Prosedur
3.3.1 Kadar Asam Lemak Bebas -
Ditimbang sampel dengan teliti CPO
: 7,05 gr RBDPST
: 28,2 gr RBDPO
: 28,2 gr RBDPOL
: 28,2 PFAD
: 3,525 gr -
Dimasukan kedalam erlenmeyer 250 ml
- Dipanaskan sampel hingga mencair pada hot plate
- Dimasukan 50 ml alkohol netral kedalam erlenmeyer 250 ml
- Dihomogenkan
- Ditambahkan 3 tetes indikator PP 1
- Dititrasi dengan larutan NaOH
CPO : NaOH 0,1074 N
RBDPST : NaOH
0,0216 N RBDPO
: NaOH 0,0216 N RBDPOL
: NaOH 0,0216 N
PFAD : NaOH 0,1074 N
- Dicatat volume NaOH yang terpakai
- Dihitung persentase kadar asam lemak bebas yang terpakai
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Tabel 4.1.1 Hasil Analisa Kadar Asam Lemak Bebas FFA Pada CPO
Crude Palm Oil
No Hari Ke
Berat Sampel
gram Volume
Titrasi ml
Normalitas NaOH
FFA `1
I 7,05
10,97 0.1074
4,28 2
II 7,12
11,78 0.1074
4,55 3
III 7,08
10,99 0.1074
4,27 4
IV 7,15
10,77 0.1074
4,14 5
V 7,13
9,96 0.1074
3,84 Rata – rata
4,216
Tabel 4.1.2 Hasil Analisa Kadar Asam Lemak Bebas FFA Pada RBDPO Refined Bleached deodorized Palm Oil
No Hari Ke
Berat Sampel
gram Volume
Titrasi ml
Normalitas NaOH
FFA `1
I 28,22
2,25 0.0216
0,044 2
II 28,22
2,81 0.0216
0,055 3
III 28,25
2,29 0.0216
0,045 4
IV 28,21
2,65 0.0216
0,052 5
V 28,22
2,76 0.0216
0,054 Rata – rata
0,05