Peranan Pemerintah di dalam pemberdayaan Masyarakat melalui Gerakan dan

BAB II BAGAIMANA PERANAN PEMERINTAH DI DALAM PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT MELALUI GERAKAN DAN PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

A. Peranan Pemerintah di dalam pemberdayaan Masyarakat melalui Gerakan dan

Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 Sebelum membahas bagaimana peranan Pemerintah di dalam pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga melalui Undang-Undang Dasar 1945, ada baiknya terlebih dahulu penulis menjabarkan apa sebenarnya tugas dan fungsi dasar daripada Pemerintah, menurut Moh Kusnardi, “ Pemerintahan sebagai urusan-urusan yang dilakukan oleh suatu negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyat atau warganya dan kepentingan rakyatnya serta menjalankan dan melaksanakan tugas eksekutif, legislatif dan yudikatif.” 10 Sedangkan menurut C. F. Strong, “Pemerintahan dalam arti luas sebagai aktivitas badan-badan publik yang terdiri dari kegiatan-kegiatan eksekutif, legislatif dan yuridis dalam upaya mencapai tujuan sebuah negara. Dalam arti yang sempit, beliau mengungkapkan bahwa pemerintahan merupakan segala bentuk kegiatan badan publik dan hanya terdiri dari badan eksekutif.” 11 10 Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim, 1983,”Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia”, Sinar Bakti, Jakarta, hlm 69 Dari kedua definisi di atas tentang Pemerintah dan fungsi pokoknya dalam suatu Pemerintahan, penulis melihat ada beberapa tugas dan fungsi dasar daripada Pemerintah, yaitu mencapai tujuan untuk mensejahterakan masyarakatnya, dan untuk mencapai tujuan tersebut peranan penting yang hanya dapat dilakukan pemerintah adalah dengan membuat 11 C.F. Strong, Konsitusi-Konstitusi Politik Modern, Bandung: Nuansa Nusa Media, 2004, hlm 91 lembaga-lembaga pemerintahan yang memiliki kegiatan eksekutif, legislatif, dan yuridis. Sehingga Dapat di Simpulkan Pemerintah adalah pembuat regulasi dasar untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan bersama dalam suatu pemerintahan. Secara Normatif, prinsip bahwa setiap tindakan pemerintah harus berdasarkan peraturan perundang-undangan atau berdasarkan pada kewenangan ini memang dianut di setiap negara hukum, namun dalam praktiknya penerapan prinsip ini berbeda-beda antara satu negara dengan negara lain. Ada negara yang begitu ketat berpegang pada prinsip ini, namun ada pula negara yang tidak begitu ketat menerapkannya. Artinya untuk hal-hal atau tindakan- tindakan pemerintah yang tidak begitu fundamental, penerapan prinsip tersebut dapat diabaikan. 12 Dalam Undang-Undang Dasar 1945 di Pasal 28C ayat 1, dan ayat 2 Perubahan Kedua, mengatakan : Hal ini di namakan dengan asas legalitas, maka dengan demikian pada Bab II ini penulis akan membahas bagaimana hierarki perundang-undangan dari Undang-Undang Dasar 1945 hingga lahirnya Permendagri Nomor 1 Tahun 2013, guna menegakan peranan pemerintah dalam memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat melalui Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga. 1. Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. 2. Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya 13 12 Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara,Jakarta: Rajawali Pers, 2006, hlm. 93 13 Republik Indonesia, 1945. Undang-Undang Dasar. Sekretariat Negara. Jakarta Dari Pasal 28C ayat 1 dan ayat 2 ini, penulis berpendapat bahwasanya Undang- Undang Dasar 1945 mendukung hak asasi manusia yang dalam hal ini adalah masyarakat daripada Warga Negara Indonesia, tentu saja Pemerintah Pusat dalam kewenangannya yang sudah kita bahas sebelumnya sebagai pembuat regulasi, atau peranan legislatifnya. Perlu memberikan atribusi tugas dan wewenangnya dalam bidang Pemberdayaan dan Kesejahteraan keluarga, dimana hal ini bisa disebut delegated legislator. 14 Seperti Presiden yang berdasarkan pada suatu ketentuan Undang-Undang mengeluarkan Peraturan Pemerintah guna menciptakan wewenang-wewenang Pemerintahan Kepada Badan atau Jabatan Tata Usaha Negara Tertentu. 15 Dalam Bab V daripada Undang-Undang Dasar 1945 tentang Kementerian Negara, pada pasal 17 mengemukakan seperti ini : Hal ini akan lebih rinci penulis bahas dalam sub bab berikutnya dimana penulis akan mencoba untuk menganalisa Undang-Undang serta Peraturan Pemerintah terkait dengan Pemberdayaan dan Kesejahatraan Keluarga, sehingga dapat dengan mudah dilihat atribusi wewenang bagaimana yang muncul dari peranan Pemerintah ini. 1. Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara. 2. Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. 3. Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. Perubahan Pertama 4. Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara diatur dalam undang-undang. Perubahan ketiga 16 Dari Pasal 17 ayat 1 dan ayat 2 penulis melihat wewenang yang di miliki oleh Presiden untuk menggunakan, mengangkat, sekaligus memberhentikan Menteri Negara. 14 Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara,Jakarta: Rajawali Pers, 2006, hlm. 101 15 Ridwan HR. Ibid. 16 Republik Indonesia, 1945. Undang-Undang Dasar. Sekretariat Negara. Jakarta Sedangkan dalam ayat 3 kementrian membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan, dan dalam ayat 4 segala pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara diatur dalam undang-undang. Dari pasal ini penulis menyimpulkan Pemerintah menggunakan Kementerian-Kementerian yang dipilih langsung oleh Presiden selaku kepala Negara guna membantu Pemerintah dalam menjalankan Peranan dan memenuhi maksud tujuan daripada Pemerintah terhadap masyarakatnya, tentu saja hal ini termasuk di dalamnya adalah dalam Pemberdayaan Masyarakat melalui Gerakan dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara kepulauan dimana memiliki luas total 1.904.569 km 2 , terdiri dari 13.466 pulau, dan memiliki perkiraan penduduk pada 2015 adalah 255.461.700 jiwa. 17 Pasal 18 Tentu saja dari data yang dikemukakan ini sulit kita bayangkan bagaimana apabila pemerintah pusat sendiri bekerja untuk mengurus kepentingannya guna menjalankan peran dan fungsi pemerintahannya, termasuk di dalamnya peranan pemerintah dalam memberdayakan masyarakat tentu akan menjadi mustahil. Maka berdasarkan Bab VI Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18, 18A, 18B tentang Pemerintahan Daerah, yang berisi sebagai berikut : 1. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang. perubahan kedua 2. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.Perubahan kedua 17 https:id.wikipedia.orgwikiIndonesia, diakses pada 9 mei 2015 3. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum. Perubahan kedua 4. Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis.Perubahan Kedua 5. Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluasluasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat. Perbuhan Kedua 6. Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan- peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.Perubahan Kedua 7. Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang. Perubahan kedua Pasal 18A 1. Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota, atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah.perubahan Kedua 2. Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang- undang.Perubahan Kedua Pasal 18B 1. Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang- undang.Perubahan kedua 2. Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik 18 Dalam Pasal 18, 18A, dan 18B membahas secara rinci bagaimana peranan Pemerintahan Daerah secara hierarkis guna mendukung Pemerintah Pusat dalam menjalankan Peranan, Tugas, dan Fungsinya termasuk tentang Pemberdayaan Masyarakat. Dalam Pasal 18 ayat 1,2 dan 5 Pemerintah Daerah menerima atribusi kewenangan untuk mengurus kepentingan daerahnya sendiri baik secara otonomi maupun tugas perbantuan daripada Pemerintah Pusat, dan Hal ini diatur dalam berdasarkan peraturan PerUndang-Undangan, hal ini akan penulis bahas lebih rinci dalam sub bab berikutnya. Di Pasal 18A ayat 1 pembagian wewenang antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah dimana hal ini mempertimbangkan keragaman dan kekhususan daripada daerah-daerah, dan hal ini diatur dalam Undang-Undang yang terkait, dan akan penulis bahas dalam sub bab berikutnya. Maka dari uraian diatas, Penulis merasa bahwasanya guna memenuhi Peranan Pemerintah di dalam Pemberdayaan Masyarakat melalui Gerakan dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga perlu peran serta daripada Pemerintahan Daerah, sehingga maksud tujuan Pemerintah Pusat dalam memberdayakan masyarakat akan tersebar ke daerah-daerah dimana ruang lingkup kekuasan Negara Republik Indonesia. Dari uraian diatas, penulis menyimpulkan peranan Pemerintah dalam Pemberdayaan Masyarakat Melalui Gerakan dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga seperti tertuang di 18 Republik Indonesia, 1945. Undang-Undang Dasar. Sekretariat Negara. Jakarta dalam Undang-Undang Dasar 1945 dapat dilihat atribusi kewenangannya yang akan di limpahkan kepada Kementerian yang di atur dalam Pasal 17 Undang-Undang Dasar 1945, serta kepada Pemerintahan Daerah yang di atur dalam pasal 18, 18A, dan 18B Undang- Undang Dasar 1945. Karena dalam Pemberdayaan Masyarakat tentu mustahil apabila Pemerintah Pusat sendiri yang berkerja didalamnya, sehingga dengan melibatkan Kementerian terkait, serta Pemerintahan Daerah hal ini akan terwujud secara merata, dan di harapkan dapat mengenai sasasaran kebagian daripada pelosok-pelosok Indonesia.

B. Peranan Pemerintah di dalam pemberdayaan Masyarakat melalui Gerakan dan