Penerapan 10 Program Pokok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga

f. Peranan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga dalam melaksanakan programnya mempunyai kebijakan, strategi yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam upaya peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga.

2. Penerapan 10 Program Pokok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga

Pelaksanaa program dan kegiatan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga secara terpadu dilaksanakan oleh kelompok kerja pokja dengan berpedoman pada 10 Program Pokok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, sebagaimana tertuang dalam Permendagri Nomor 1 Tahun 2013 Pasal 5 ayat 2, Kelompok Kerja Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, terbagi menjadi empat 4 kelompok kerja pokja , yaitu : 1. Program Kelompok Kerja I Pokja I mengelola program Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dan Program Gotong Royong. Program ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran keluarga dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara perlu memahami hak dan kewajibannya sebagai warga Negara dengan sosialisasi melalui penyuluhan, pelatihan dan simulasi terpadu. Program ini sesuai dengan kebutuhan gender dapat dikategorikan menjadi kebutuhan praktis dimana harus segera dilaksanakan karena sifatnya mendesak, selain itu dapat juga dikategorikan menjadi kebutuhan gender strategis karena program ini bisa berdampak untuk jangka panjang, misalnya Pola Asuh Anak dan KADARKUM. Program ini sesuai dengan pendekatan kebijakan dalam bidang penguatan.Kelompok Kerja I mengelola program Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dan Program Gotong Royong. a. Tugas 1 Memantapkan kerukunan dan toleransi antar umat beragama, saling menghormati dan menghargai dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia. 2 Meningkatkan ketahanan keluarga dalam rangka mewujudkan kesadaran setiap warga tentang penghayatan dan pengamalan pancasila melalui Pembinaan Kesadaran Belan Negara PKBN . 3 Memantapkan Pola asuh anak dan remaja dalam keluarga serta perlindungan anak melalui Lokakarya dan Ujicoba. 4 Peningkatan pemahaman dan pengamalan perilaku budi pekerti dan sopan santun dalam keluarga dan lingkungan. 5 Meningkatkan pemahaman peraturan perundangan yang berkait dengan pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga KDRT , pencegahan perdagangan orang trafficking , peningkatan pemahaman penyalahgunaan narkoba melalui life skill dan parenting skill. 6 Meningkatkan kesadaran hidup bergotong royong, kesetiakawanan sosial, keamanan lingkungan, Tentara Manunggal Membangun Desa TMMD dan lain-lainnya. 7 Memberdayakan LANSIA dalam kegiatan yang produktif dan menjadi teladan dalam keluarga dan lingkungannya. b. Prioritas Program 1 Menumbuhkan Ketahanan keluarga melalui kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara perlu dilaksanakan pemahaman secara terpadu : a. Pembinaan Kesadaran Bela Negara PKBN : mencakup 5 lima unsur : 1 Kecintaan tanah air, 2 Kesadaran berbangsa dan bernegara, 3 Keyakinan atas kebenaran Pancasila, 4 Kerelaan berkorban untuk Bangsa dan Negara serta, 5 Memiliki Kemampuan awal bela Negara. b. Kesadaran Hukum KADARKUM Kesadaran Hukum KADARKUM adalah upaya untuk meningkatkan pemahaman tentang peraturan perundang- undangan diprioritaskan di Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga untuk pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga KDRT , Trafficking, Perlindungan Anak, Narkoba, dan lain-lain. c. Pola Asuh Anak dan Remaja Pola asuh anak dan remaja adalah upaya untuk menumbuhkan dan membangun perilaku, budi pekerti, sopan santun didalam keluarga sesuai budaya bangsa. d. Pemahaman dan Ketrampilan Hidup Life Skill and Parenting Skill Pemahaman dan ketrampilan hidup adalah upaya menumbuhkan kesadaran orang tua dalam upaya pencegahan penyalahgunaan Narkoba. e. Pemahaman tertib administrasi dalam rangka meningkatkan dan mewujudkan tertib administrasi kependudukan di keluarga. 2 Gotong Royong Dalam pelaksanaan kegiatan gotong royong bertujuan untuk membangun kerjasama yang baik antar keluarga, warga, dan kelompok dalam rangka mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan. Program ini sesuai dengan kebutuhan gender yang bersifat praktis karena dengan adanya program gotong- royong ini, masyarakat dapat mempererat tali persaudaraan antara warga. Selain termasuk dalam kebutuhan praktis, program ini juga termasuk dalam kebutuhan strategis karena dalam kegiatan gotong royong biasanya membangun fisik fasilitas desa. Maka dengan pembangunan fisik tersebut akan membawa dampak jangka panjang bagi masyarakat sekitar maupun masyarakat lainnya. Contohnya adalah bakti social. Kegiatan bakti social dapat mempererat tali persaudaraan antara masyarakat dengan warga lingkungan sekitar. Kegiatan gotong royong dalam membangun kerjasama yang baik antar sesama: keluarga, warga dan kelompok untuk mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan. a.Menumbuhkan kesadaran, kesetiakawanan sosial, bertenggang rasa dan kebersamaan serta saling menghormati antar umat beragama. b. Memberdayakan LANSIA agar dapat menjaga kesehatan fisik dan mental, kebugaran, keterampilan agar dapat melaksanakan kegiatan secara produktif dan menjadi teladan bagi keluarga dan lingkungannya. c.Berpartisipasi dalam pelaksaan kegiatan bakti sosial, Kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa TMMD. 2. Program Kelompok Kerja II Kelompok Kerja II mengelola Program Pendidikan dan Ketrampilan dan Pengembangan Kehidupan Berkoperasi. 1. Tugas 1 Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan dalam keluarga, peningkatan jenis dan mutu kader, peningkatan pengetahuan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga TP-PKK dan kelompok-kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga dan Dasawisma melalui penyuluhan, orientasi dan pelatihan. 2 Melaksanakan dan mengembangkan kegiatan program Bina Keluarga Balita BKB . 3 Memantapkan Kelompok Belajar Kejar Paket A , B , dan C 4 Meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran dalam keluarga tentang pentingnya pendidikan anak sejak usia dini 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan usianya. 5 Membantu program keaksaraan Fungsional KF dalam rangka meningkatkan pendidikan keluarga. 6 Meningkatkan kelompok dan kualitas usaha peningkatan pendapatan keluarga UP2K Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga. 7 Memotivasi keluarga tentang manfaat koperasi sebagai salah satu upaya perbaikan ekonomi keluarga dan mendorong terbentuknya koperasi yang dikelola oleh Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga. 8 Identifikasi kebutuhan pelatihan. 9 Menyusun modul-modul pelatihan. 10 Berpartisipasi dalam forum Pendidkan Anak Usia Dini PAUD bekerjasama dengan Kelompok Kerja IV yang difasilitasi oleh Kementerian Pendidikan Nasional 11 Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pendidikan dasar untuk semua sesuai dengan tujuan yaitu agar setiap anak laki-laki dan perempuan mendapatkan dan menyelesaikan pendidikan dasar. b. Prioritas Program 1 Pendidikan dan Ketrampilan Program ini difokuskan kepada peranan majemuk perempuan dalam bidang produktivitas, karena dengan adanya pendidikan dan keterampilan akan menghasilkan kader-kader atau bibit manusia yang baik untuk masa depan. Selain itu, program inipun membuat kesadaran akan pendidikan semakin meningkat kan. Kebutuhan gender strategis dapat dilihat dari program ini bisa membawa dampak baik bagi kehidupan anak-anak dimasa depan. Dengan tingkat pendidikan yang semakin tinggi, maka usaha untuk mendapatkan lapangan pekerjaan semakin besar. Selain itu kebutuhan gender praktis juga terdapat dalam program ini. Terlihat dari dengan adanya pelatihan keterampilan, akan membuat anak- anak menjadi paham tentang sesuatu dari sejak dini. Selain itu para perempuan yang ada dapat terberdayakan dengan baik sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki oleh masing-masing individu. Contoh kegiatan dari program ini adalah pelatihan keterampilan menjahit. Jabaran dari kegiatan ini adalah sebagai berikut : a Meningkatkan kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan, kesadaran dan ketrampilan keluarga yang mempunyai anak balita mengenai tumbuh kembang anak balita secara optimal. b Menyusun modul pelatihan Bina Keluarga Balita BKB bagi Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga dan mengadakan pelatihan Bina Keluarga Balita BKB c Meningkatkan mutu dan jumlah pelatih Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga dengan mengadakan pelatihan pelatih. d Menyempurnakan modul-modul pelatihan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga dan Kelompok- kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga TPK3PKK , Latihan Pengelolaan Program dan Penyuluhan Pemberdayaan dan kesejahteraan Keluarga LP3PKK , dan DAMAS Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga. e Meningkatkan pengetahuan TP PKK dalam kegiatan Pos PAUD melalui kegiatan PAUD yang diintegrasikan dengan BKB dan Posyandu dengan pertemuan mitra PAUD bekerja sama dengan Pokja IV. f Meningkatkan jumlah, pengetahuan dan ketrampilan kader dalam mendidik anak usia dini melalui pelatihan bekerja sama dengan instansi terkait dan HIMPAUDI. g Meningkatkan ketrampilan kecakapan hidup LIFE SKILL perempuan maupun laki laki sehingga mampu berusaha secara bersama atau mandiri untuk memperkuat kehidupan diri dan keluarganya. h Mengadakan monitoring dan evaluasi kegiatan Pos PAUD di TP PKK Desa untuk mengetahui sejauh mana pengintegrasian PAUD, BKB dan Posyandu. i Meningkatkan kejar Paket A, B dan C melalui pelatihan Tutor Kejar Paket A, B dan C bekerja sama dengan instansi terkait. j Meningkatkan dan menyuluh keluarga tentang Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun WAJAR DIKDAS 9 tahun k Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan keluarga serta pengembangan Keaksaraan Fungsional KF dengan pendampingan melalui penyuluhan, orientasi dan pelatihan. l Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan baca tulis, serta membudayakan minat baca masyarakat melalui Taman Bacaan Masyarakat TBM dan Sudut Baca bekerja sama dengan instansi terkait. m Meningkatkan pelaksanaan kerjasama dengan mitra sebagai pendamping, yaitu lintas sektoral dan lintas kelembagaan. 2 Pengembangan Kehidupan Berkoperasi Pada program ini, peranan majemuk perempuan lebih terfokus pada produktivitas, karena dengan adanya pengembangan hidup dalam berkoperasi bisa menjadi tambahan penghasilan bagi keluarga rumah tangga. Kebutuhan gender praktis yang ada dihasilkan dari tambahan penghasilan melalui Simpanan Hasil Usaha SHU sebagai tambahan penghasilan keluarga.Kebutuhan gender strategis bisa dilihat dari dengan mengikuti koperasi, maka keluarga memiliki tabungan atau simpanan yang dapat digunakan dimasa depan. Pendekatan yang dilakukan dalam program ini adalah penguatan ekonomi keluarga sekaligus anti kemiskinan karena adanya tambahan pendapatan yang dihasilkan dengan mengikuti koperasi yang ada di desa. Kegiatan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga antara lain : a Melaksanakan evaluasi UP2K-PKK dan mengadakan lomba UP2K untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan kegiatan UP2K-PKK dan mengetahuai keberhasilannya. b Mengadakan pelatihan UP2K-PKK dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang program UP2K-PKK agar TP PKK Desa mempunyai tenaga terampil dalam pengembangan program UP2K- PKK c Mendata ulang jumlah kelompok-kelompok UP2K-PKK d Mengatatasi cara pemecahan masalah mengenai permodalan untuk kegiatan UP2K PKK melalui APBD, Lembaga Keuangan Mikro yang ada, baik yang bersifat bank seperti BRI Unit Desa, Bank Perkreditan Rakyat, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri Pedesaan, Alokasi Dana Desa ADD dan lain lain. e Mengupayakan pemasaran UP2K PKK melalui pasar, warung, ikut pada pameran, bazar baik lokal maupun nasional dan menjalin kemitraan dengan Dekranas Dekranasda. f Memotifasi keluarga agar mau menjadi anggota koperasi untuk meningkatkan pendapatan keluarga. g Mendorong terbentuknya koperasi yang berbadan hukum yang dikelola oleh TP PKK Dalam pelaksanaa prioritas program disesuaikan dengan kemampuan daerah dan menjalin kemitraan dengan instansi terkait. 3. Program Kelompok Kerja III Pokja III mengelola program Pangan, Sandang, Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga a. Tugas : 1 Mengupayakan ketahanan keluarga dibidang pangan sesuai dengan UU No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan. 2 Meningkatkan penganekaragaman tanaman pangan dalam upaya peningkatan gizi keluarga menuju keluarga yang berkualitas. 3 Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang Beragam, Bergizi, Berimbang 3B, yang aman dan berbasis sumber daya lokal. 4 Mengusahakan pemanfaatan lahan baik darat maupun air, minimal untuk pemenuhan kebutuhan pangan keluarga. 5 Berperan dan membantu dalam program Cadangan Pangan Masyarakat. 6 Memantapkan Gerakan Halaman, Asri, Teratur, Indah dan Nyaman HATINYA PKK. 7 Memanfaatan Teknologi Tepat Guna TTG dalam upaya meringankan beban kerja sehingga hasilnya lebih efektif dan efisien. 8 Membudayakan “Aku Cinta Makanan Indonesia” dan “Aku Cinta Produksi Indonesia” sehingga menumbuhkan rasa bangga. 9 Mensosialisasikan pola pangan 3B untuk keluarga khususnya bagi balita dan lansia. 10 Meningkatkan penggunaan bahan sandang dalam negeri serta mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas produksi dan pemasarannya. 11 Mengembangkan kreatifitas Usaha Kecil Mikro UKM dengan berbagai produk busana, cinderamatakhas daerah untuk menunjang pariwisata. 12 Mendorong terciptanya lapangankesempatan kerja di bidang jasa, sandang, pangan dan perumahan. 13 Memasyarakatkan rumah sehat dan layak huni sebagai upaya terwujudnya kualitas hidup keluarga. 14 Memantapkan pemahaman tentang fungsi rumah sebagai tempat tumbuh kembang keluarga harmonis. 15 Meningkatkan jalinan kerjasama dengan institusi terkait. 16 Melaksanakan PMT- AS terkoordinasi dan terpadu. 17 Sosialisasi program nasional Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan GEMARIKAN dalam rangka mencerdaskan bangsa. 18 Melaksanakan Program Nasional Gerakan Perempuan, Tanam, Tebar dan Pelihara Pohon untuk mengantisipasi akibat perubahan iklim yang berdampak pada ketahanan pangan keluarga. 19 Menjaga kelestarian hutan. b. Prioritas Program 1 Pangan Program ini difokuskan pada peranan majemuk perempuan dalam bidang produksi dan kemasyarakatan. Dengan adanya program pangan ini maka banyak warga yang dapat memproduksi makanan sendiri. Misalnya program TOGA Tanaman Obat Keluarga membuat warga memproduksi tanaman obat sendiri agar jika salah satu anggota ada yang sakit, bisa langsung diobati tanpa harus pergi ke rumah sakit. Program pangan bisa bersifat kemasyarakatan, misalnya pengadaan lomba masak secara berjenjang guna meningkatkan kreatifitas cipta makanan. Program ini dapat memenuhi kebutuhan gender secara praktis karena dapat mengoptimalkan potensi warga dalam bidang pangan secara tepat guna. Selain itu, program ini juga memenuhi kebutuhan gender secara strategis karena program-program yang ada dapat berguna dan bermanfaat bagi kehidupan di masa yang akan datang, misalnya program TOGA yang bisa bermanfaat untuk waktu yang lama. Pendekatan yang digunakan dalam program pangan ini adalah penguatan ekonomi dan anti kemiskinan. Warga yang ada di desa Batubulan kebanyakan memproduksi barang yang bisa di pasarkan sebagai tambahan untuk perekonomian keluarga mereka. Kegiatan di Kelompok Kerja ini antara lain : a Mewujudkan Ketahanan Pangan Keluarga melalui penganekaragaman pangan yang bergizi sesuai potensi daerah. b Peningkatan pangan keluarga sehari-hari dengan mendorong terciptanya sikap dan perilaku masyarakat melalui penganekaragaman makanan dengan menerapkan pola pangan 3B beragam, bergizi, berimbang, sesuai potensi daerah. c Mewaspadai terjadinya keracunan pangan, mulai dari menanam, memilih, mengolah sampai terhidangnya makanan, menghindari bahan tambahan makanan yang berbahaya, antara lain : zat pewarna, bahan pengawet, produk kedaluwarsa, dan penggunaan pestisida. d Meminimalkan budaya tradisi pangan yang merugikan kesehatan misalnya orang hamil balita banyak pantangan makan. e Mengoptimalkan HATINYA PKK dengan tananam pangan dan tanaman produktifkeras bernilai ekonomis tinggi, minimal untuk memenuhi keperluan dan tabungan keluarga serta meningkatkan Tanaman Obat Keluarga TOGA. f Mengembangkan industri pangan rumah tangga dan mengadakan penyuluhan, orientasi dan pelatihan untuk menunjang pemasaran. g Mengadakan lomba masak secara berjenjang guna meningikatkan kreativitas cipta makanan. h Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna TTG untuk menunjang usaha agrobisnis, hortikultura, tanaman buah, perikanan, peternakan dan lain-lain untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi dalam mencapai taraf hidup dan kesejahteraan keluarga. i Menyempurnakan dan sosialisasi buku Peran PKK Dalam Mendukung Gerakan Percepatan Keanekaragaman Konsumsi Pangan 2 Sandang Program ini bertujuan untuk membudayakan perilaku berbusana sesuai dengan moral budaya Indonesia dan meningkatkan kesadaran masyarakat mencintai produksi dalam negri. Pendekatan yang digunakan dalam program sandang ini adalah produksi dan kemasyarakatan. Dikategorikan ke dalam produksi karena dapat meningkatkan produksi dalam negri busana batik yang kini sudah diakui oleh seluruh dunnia bahwa batik adalah produk asli Indonesia. Program ini memenuhi kebutuhan gender praktis karena dapat mempromosikan budaya jawa lewat busana batik dan memenuhi kebutuhan gender strategis karena dapat memupuk rasa persatuan dan kesatuan. Berbagai program dalam kategori ini adalah : a Mengupayakan adanya hak paten untuk melindungi hak cipta desain. b Mengupayakan keikutsertaan dalam pameran dan lomba baik tingkat lokal, nasional dan internasional. c Mengadakan kerja sama dengan para disainer, pengusaha, industri sandang dan pariwisata. d Membudayakan perilaku berbusana sesuai dengan moral budaya Indonesia dan meningkatkan kesadaran masyarakat mencintai produksi dalam negeri Aku Cinta Produksi Indonesia 3 Perumahan dan Tata Laksana Rumah tangga Dalam program perumahan dan tata laksana rumah tangga lebih cenderung pemfokusan peranan terhadap kemasyarakatan. Karena dengan adanya program ini, kebutuhan papan setiap warga akan terpenuhi, sehingga tidak ada lagi warga yang tidak memiliki rumah dan tempat tinggal. Program inipun memenuhi kebutuhan praktis karena kebutuhan papan Rumah, Tempat tinggal merupakan kebutuhan pokok yang harus dimiliki oleh setiap warga atau kepala keluarga. Selain termasuk kedalam kebutuhan strategis, termasuk juga kedalam kebutuhan praktis, karena dengan dibangunnya rumah atau tempat tinggal, maka bisa menjadi warisan untuk anak-anak dan cucu-cucu di masa yang akan datang. Contoh kegiatan dari program ini adalah pemberdayaan rumah susun. Program ini menggunakan pendekatan penguatan atau pemberdayaan karena dengan adanya program ini menjadikan kekuatan tersendiri bagi kehidupan rumha tangga. Selain itu, dengan kepemilikan rumah atau tempat tinggal merupakan suatu penentuan status individu dalam kehidupan dalam kehidupan social kemasyarakatan sekaligus sebagai anti kemiskinan. Dalam bidang ini program yang akan di kerjakan adalah : a Menumbuh kembangkan kembali program Pemugaran Perumahan dan Lingkungan Desa Terpadu P2LDT melalui pemugaran rumah layak huni terutama keluarga miskin dan pengungsi dengan azas Tri Bina bina usaha, bina manusia dan bina lingkungan, gotong royong serta mengupayakan bantuan dari instansidinas terkait, bank, swasta dan masyarakat. b Meningkatkan pemasyarakatan tentang perumahan sehat dan layak huni serta menumbuhkan kesadaran akan bahaya bertempat tinggal di daerah tegangan listrik tinggi, bantaran sungai, timbunan sampah, tepian jalan rel kereta api dan menumbuhkan kesadaran hukum tentang kepemilikan rumah dan tanah. c Pemasyarakatan dan pemanfaatan TTG dalam rumahtangga, sarana dan prasarana perumahan serta hemat energi dan mencegah pemborosan. d Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang tata laksana rumah tangga dalam mengharmoniskan dan membahagiakan kehidupan keluarga. 4. Program Kelompok Kerja IV Pokja IV mengelola Program Kesehatan, Kelestarian Lingkungan Hidup dan Perencanaan Sehat, penjabaran pekerjaan Kelompok Kerja IV adalah sebagai berikut : a. Tugas: 1 Meningkatkan pencapaian tujuan pembangunan millennium antara lain : a Menghapus tingkat kemiskinan dan kelaparan indikator antara lain : menurunkan prefalensi anak balita yang kurang gizi b Menurunkan angka kematian anak c Meningkatkan kesehatan Ibu Hamil d Memerangi penyebaran HIVAIDS, Malaria dan penyakit menular lainnya e Menjamin kelestarian lingkungan hidup 2 Meningkatkan budaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS 3 Mengembangkan dan membina pelaksanaan kegiatan POSYANDU 4 Memonitor pelaksanaan Sistem Informasi Posyandu SIP 5 Melaksanakan pencatatan Ibu hamil, melahirkan, nifas, ibu meninggal, kelahiran dan kematian bayi dan balita 6 Tanam dan pelihara pohon dalam rangka mewujudkan kelestarian lingkungan. 7 Mewujudkan keluarga kecil, bahagia, sejahtera dengan melaksanakan program KB agar tercapai generasi yang sehat, cerdas dan tangguh. 8 Meningkatkan pengetahuan tentang budaya hidup hemat, membudayakan kebiasaan menabung dan melaksanakan tatalaksana keuangan keluarga dalam rangka mendukung perencanaan sehat b. Prioritas Program : 1 Kesehatan Kesehatan merupakan salah satu hal yang utama dalam kehidupan, maka dari itu sangat penting bagi setiap individu untuk menjaga kesehatan. Dalam program ini, akan memfokuskan peran wanita terhadap pemberdayaan, yaitu dengan tujuan memberdayakan keluarga dalam menunjang penurunan angka kematian ibu, angka kematian bayi, angka kematian balita, memperbaiki gizi bagi balita dan keluarga. Fokus peran wanita dalam program ini adalah dalam hal reproduksi yaitu asupan gizi dan kualitas ASI. Kualitas ASI yang semakin baik, maka akan membuat anak menjadi sehat pula. Program ini juga termasuk dalam kebutuhan gender praktis yaitu dengan cara mengoptimalkan pelatihan, penyegaran, dan pembinaan kader posyandu. Selain termasuk kebutuhan gender praktis, termasuk pula kedalam kebutuhan gender strategis. Karena kesehatan merupakan kebutuhan yang sangat penting sehingga harus selalu dijaga, maka masyarakat membuat posyandu. Pendekatan yang digunakan dalam program ini adalah pendekatan keadilan karena memperhatikan kesehatan keluarga tanpa membedakan derajat dan status social keluarga lain. Contoh kegiatan dari program ini adalah Ambulance Desa, Posyandu, Imunisasi, dan lain-lain. Perincian program aktual dalam bidan kesehatan adalah anatara lain : a Memantapkan Keluarga Sadar Gizi KADARZI dalam upaya menurunkan prefalensi anak balita kurang gizi. 1 Gizi seimbang kepada ibu hamil BUMIL, ibu menyusui BUSUI, balita. 2 Kualitas gizi pada BUMIL yangKekurangan Energi Kronis KEK dengan mengukur Lingkar Lengan Atas LILA 3 Penanggulangan gangguan Akibat Kekurangan Garam Yodium GAKY 4 Suplementasi zat gizi 5 Pemberian ASI eksklusif selama 6 enam bulan 6 Makanan Pendamping Air Susu Ibu MP-ASI 7 Pemberian Makanan Tambahan PMT bagi Balita, Lansia di Posyandu. b Penyediaan Makanan Tambahan bagi Anak Sekolah PMT- AS; Upaya penambahan kalori Protein, Karbohidrat, Lemak, Vitamin, Mineral, Air di sekolah. c Menjadikan PHBS sebagai kebiasaan hidup sehari-hari 1 Membudayakan Cuci Tangan Pakai Sabun CTPS, kebersihan pribadi. 2 Menggunting dan memelihara kebersihan kuku. 3 Lomba pelaksana terbaik PHBS setahun sekali d Usaha Kesehatan Sekolah e Membudayakan Lima Imunisasi Dasar Lengkap LIL dan rutin untuk menurunkan angka kematian anak dan ibu. f Meningkatkan kesadaran Pasangan Usia Subur PUS tentang manfaat pemakaian alat kontrasepsi. g Meningkatkan penyuluhan pencegahan penyakit menular dan tidak menular. h Meningkatkan tanam dan pelihara pohon dalam upaya kelestarian lingkungan hidup, mengurangi dampak global warming pemanasan global. i Mendorong swadaya masyarakat dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu AKI, Angka Kematian Bayi AKB, Angka Kematian Balita AKBAL melalui antara lain : 1 Gerakan Sayang Ibu GSI dengan Program Perencanaan Persalian, Pencegahan dan Komplikasi P4K. 2 Mensosialisasikan kesadaran donor darah di Desa dan Kelurahan. 3 Lima Imunisasi Dasar Lengkap dan Imunisasi Rutin 4 Pencatatan kelahiran dan kematian di kelompok- kelompok Dasawisma. 5 ‘Ambulans’ Desa. j Pemahaman tertib administrasi dalam rangka meningkatkan dan mewujudkan tertib administrasi kependudukan di keluarga. k Optimalisasi Posyandu. Posyandu adalah pusat pelayanan terpadu dari, oleh dan untuk masyarakat dengan lima kegiatan utama: Kesehatan Ibu dan Anak, Pencegahan Diare, Penanggulangan dan Pencegahan Kekurangan Gizi, Imunisasi dan Keluarga Berencana. Kegiatan ini berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang dalam pelaksanaannya menjadi 4 strata: Pratama, Madya, Purnama, MANDIRI. Strata MANDIRI adalah kegiatan-kegiatan terpadu yang meliputi kesehatan, ekonomi, pendidikan, agama dan lain-lainnya. Pelatihan, penyegaran, dan pembinaan kader Posyandu secara berkesinambungan. Jabaran Program Kerja tentang posyandu adalah : 1 Penyempurnaan dan sosialisasi modul pelatihan kader Posyandu yang diintegrasikan dengan PAUD dan BKB bekerjasama dengan Pokja II. 2 Penyempurnaan dan sosialisasi Buku Pelatihan Kader Posyandu 3 Sosialisasi Buku Pegangan Kader Gizi. 4 Integrasi Sistim Informasi Posyandu SIP dengan Sistem Informasi Manajemen PKK SIM PKK dan sosialisasinya. 5 Mengadakan Jambore Nasional Kader Posyandu setiap tahun sekali sebagai penghargaan kepada kader dan upaya peningkatan kinerja kader. 6 Lomba Pelaksana Terbaik Posyandu sebagai upaya untuk meningkatkan mutu dan jumlah Posyandu agar berkembang menjadi Posyandu Mandiri atau Posyandu Plus. 7 Temu konsultasi pengelola Posyandu tingkat daerah nasional. 8 Optimalisasi kegiatan PAUD terintegrasi dengan Posyandu dan BKB bekerjasama dengan Pokja II. 9 Mengembangkan Posyandu Lansia. l Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan keluarga dalam : 1 Mengenal tanda-tanda kegemukan obesitas dan kekurangan gizi. 2 Mengenal tanda-tanda bahaya kehamilan, melahirkan dan nifas. 3 Mengenal tanda-tanda bahaya NARKOBA dan upaya pencegahannya. 4 Mengenal tanda-tanda bahaya kehamilan secara dini. 5 Mengenal bahaya penyakit dan dampak kurang bersihnya lingkungan. 6 Orientasi peningkatan kepemimpinan PKK dalam upaya mewujudkan Indonesia Sehat. 7 Pemanfaatan hasil tanaman TOGA 8 Peningkatan penyuluhan pencegahan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, penyakit DBD, Malaria, Osteoporosis, Gondok, Endemis, Anemia ibu Hamil, Penyakit Degeneratif seperti Jantung dan Diabetes, Kanker, Stroke, TB, Penyakit Infeksi dan lain-lain. 2 Kelestarian Lingkungan Hidup : Program kelestarian lingkungan hidup termasuk dalam program kemasyarakatan, karena dengan adanya pelestarian lingkungan hidup maka warga telah ditanamkan kepedulian terhadap lingkungan hidup yang ada di sekitar pemukiman warga. Kebutuhan gender praktis lebih cenderung kepada kesehatan, karena kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi individu baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Kebutuhan gender dalam hal strategis adalah kebersihan lingkungan. Dengan warga yang selalu menjaga kelestarian lingkungan hidup, maka kebersihan lingkungan akan terjamin. Pendekatan yang dilakukan dalam dalam program ini adalah pemberdayaan terhadap masyarakat yaitu dengan adanya sosialisasi kesehatan lingkungan hidup. Penjabaran dari kegiatan lingkungan hidup adalah : a Lingkungan Bersih dan Sehat 1 Menanamkan kesadaran tentang kebersihan pengelolaan kamar mandi dan jamban keluarga, Saluran Pembuangan Air Limbah SPAL 2 Menanamkan kebiasaan memilah sampah organik dan non organik serta Bahan Berbahaya dan Beracun B3 di tempat yang benar. 3 Mendaur ulang limbah 4 Mengadakan lomba Pelaksana Terbaik Lingkungan Bersih dan Sehat. 5 Peningkatan pengetahuan tentang pengadaan, pemakaian dan penghematan air bersih dan sehat dalam keluarga. b Kelestarian Lingkungan Hidup 1 Pengembangan kualitas lingkungan dan pemukiman, kebersihan dan kesehatan, pada pemukiman yang padat, dalam rangka terwujudnya kota bersih dan sehat Health Cities. 2 Pencegahan banjir dengan tidak menebang pohon sembarangan. 3 Program sejuta pohon sebagai paru-paru kota dan pencegahan polusi udara. 4 Pemanfaatan jamban dan air bersih dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat. 5 Memasyarakatkan biopori lubang resapan untuk mencegah genangan dan resapan air 3 Perencanaan Sehat Program terakhir dari 10 program PKK adalah perencanaan kesehaatan. Tujuan dari program ini adalah meningkatkan kegiatan dalam program perencanaan kesehatan reproduksi karena membantu ibu-ibu, para remaja, dan calon pengantin untuk menjaga kesehatan reproduksi. Dengan adanya program ini diharapkan masyarakat dapat menjaga kesehatan keluarga. Kebutuhan gender praktis dalam program ini adalah menjaga kesehatan keluarga agar tidak terserang penyakit yang berbahaya. Kebutuhan gender strategis adalah dapat mengendalikan jumlah penduduk yang ada. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan anti kemiskinan karena dengan adanya keluarga berencana maka dapat memperkirakan kebutuhan hidup kedepan. Contoh kegiatan dalam program ini adalah KB. Meningkatkan kegiatan dalam program perencanaan sehat antara lain:. a Meningkatkan penyuluhan tentang pentingnya pemahaman dan kesertaan dalam program keluarga berencana menuju keluarga berkualitas. b Meningkatkan kemampuan perencanaan kehidupan keluarga sehari-hari dengan berorientasi pada masa depan dengan cara membiasakan menabung. c Kegiatan Kesatuan Gerak PKK KB-KES dalam upaya meningkatkan cakupan hasil pelayanan KB-KES. d Peringatan Hari Keluarga Nasional HARGANAS dalam upaya peningkatan ketahanan keluarga untuk mewujudkan keluarga berkualitas. e Meningkatkan penyuluhan kesehatan reproduksi bagi remaja dan calon pengantin. f Mengatur keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran keuangan keluarga 3. Aktualisasi Kegiatan Tim Penggerak Pemerdayaan dan Kesejahteraan Keluarga TP-PKK Kabupaten Kutai Timur pada periode 2013-2014 1. Kegiatan Tim Penggerak Pemerdayaan dan Kesejahteraan Keluarga TP-PKK Kabupaten Kutai Timur Kelompok Kerja POKJA I, antara lain adalah : a Pelatihan Fardhu Kifayah Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Kutai Timur 1 Waktu dan Tempat : Rabu, 6 November 2013 bertempat di kecamatan Kaubun 2 Peserta :Pengurus Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga kabupaten Kutai Timur bersama dengan Kelompok-kelompok majelis Ta’lim di Kecamatan Kaubun 3 Sumber Dana : Bantuan APBD Kabupaten Kutai Timur b Pelatihan Simulasi KDRT Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan PKBN Pembinaan Kesadaran Bela Negara se- Kabupaten Kutai Timur 1 Waktu dan Tempat : Kamis, 13 Februari 2014 bertempat di Gedung Wanita Pusat Perkantoran Bukit Pelangi. 2 Peserta : Pengurus Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Kutai Timur bersama dengan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kecamatan se kabupaten Kutai Timur 3 Sumber Dana : Bantuan APBD Kabupaten Kutai Timur c Pembukaan Majelis Ta’lim Gabungan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Kutai Timur se-Sangata Utara dan Selatan 1 Waktu dan Tempat : Selasa, 11 Maret 2014 bertempat Gedung Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Perkantoran Bukit Pelangi 2 Peserta : Pengurus Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Kutai Timur bersama dengan kelompok Majelis Ta’lim Se-Sengata Utara dan Selatan 3 Sumber Dana : Bantuan APBD Kabupaten Kutai Timur d Tadarus Al-Qur’an dan Khataman Al-Qur’an Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Kutai Timur 1 Waktu dan Tempat : Jumat, 18 Juli 2014 bertempat Gedung Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Perkantoran Bukit Pelangi 2 Peserta : Pengurus Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Kutai Timur bersama dengan Kelompok-kelompok Majelis Ta’lim Se-Sangata Utara dan Selatan 3 Sumber Dana : Bantuan APBD Kabupaten Kutai Timur e Halal Bihalal Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Kutai Timur 1 Waktu dan Tempat : Selasa, 12 Agustus 2014 bertempat Gedung Darmawanita Kawasan Perkantoran Bukit Pelangi 2 Peserta : Pengurus Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Kutai Timur bersama dengan kelompok-kelompok majelis ta’lim dan Pegawai Negeri Sipil 3 Sumber Dana : Bantuan APBD Kabupaten Kutai Timur f Kegiatan Orientasi dan RAKON Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Provinsi Kalimantan Timur 1 Waktu dan Tempat : 13-15 Oktober 2014 bertempat di Gedung Vanda Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Provinsi Kalimantan Timur 2 Peserta : Seluruh Pengurus Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga se-Provinsi Kalimantan Timur 3 Sumber Dana : APBD Provinsi kalimantan Timur g Pelatihan Fardhu Kifayah Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Kutai Timur di Kecamatan Batu Ampar 1 Waktu dan Tempat : 22 Oktober 2014 bertempat di Kecamatan Batu Ampar 2 Peserta : Pengurus Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Kutai Timur bersama dengan Kelompok- kelompok Majelis Ta’lim di Kecamatan Batu Ampar 3 Sumber Dana : Bantuan APBD Kabupaten Kutai Timur h Pelatihan Fardhu Kifayah Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Kutai Timur di Kecamatan Muara Ancalong 1 Waktu dan Tempat : 23 Oktober 2014 bertempat di Kecamatan Muara Ancalong 2 Peserta : Pengurus Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Kutai Timur bersama dengan Kelompok-kelompok Majelis Ta’lim di Kecamatan Muara Ancalong 3 Sumber Dana : APBD Kabupaten Kutai Timur i Pelatihan Fardhu Kifayah Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Kutai Timur di Kecamatan Muara Bengkal 1 Waktu dan Tempat : 23 Oktober 2014 bertempat di Kecamatan Muara Bengkal 2 Peserta : Pengurus Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Kutai Timur bersama dengan Kelompok-kelompok Majelis Ta’lim di Kecamatan Muara Ancalong 3 Sumber Dana : APBD Kabupaten Kutai Timur j Pelatihan Fardhu Kifayah Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Kutai Timur di Kecamatan Long Masangat 1 Waktu dan Tempat : 25 Oktober 2014 bertempat di Kecamatan Long Masangat 2 Peserta : Pengurus Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Kutai Timur bersama dengan Kelompok-kelompok Majelis Ta’lim di Kecamatan Long Masangat 3 Sumber Dana : APBD Kabupaten Kutai Timur k Semiar Fasilitas Pencegahan dan Penyalahgunaan Narkoba 1 Waktu dan Tempat : 28 Oktober 2014 bertempat Kantor Kesbangpol Kawasan Perkantoran Bukit Pelangi 2 Peserta : Anak-anak Remaja Usia Sekolah Menengah Atas dan Mahasiswa Kabupaten Kutai Timur 3 Sumber Dana : APBD Kesbangpol Kabupaten Kutai Timur l Kegiatan Orientasi dan RAKON Tim Penggerak Pemberdayaan Dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Kutai Timur 1 Waktu dan Tempat : 2 Desember 2014 bertempat di Gedung Sekertariat Tim Penggerak Pemberdayaan Dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Kutai Timur 2 Peserta : Seluruh Pengurus Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga se-Kabupaten Kutai Timur 3 Sumber Dana : APBD Kabupaten Kutai Timur 2. Kegiatan Tim Penggerak Pemerdayaan dan Kesejahteraan Keluarga TP-PKK Kabupaten Kutai Timur Kelompok Kerja POKJA II, antara lain adalah : a Pengawasan dan Pengelolaan Koperasi Serba Usaha Kemala Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga 1 Waktu dan Tempat : Sejak Berdiri hingga Sekarang bertempat Jl. Baharuddin Loppa Perkantoran Bukit Pelangi 2 Peserta : Anggota Koperasi Serba Usaha Kemala terdiri dari ibu-ibu Pegawai Dinas atau Badan yang berada dilingkungan wilayah Kabupaten Kutai Timur berjumlah 35 Orang 3 Sumber Dana : - b Pengawasan dan Pengelolaan PAUD Pendidikan Anak Usia Dini Semai Benih Bangsa “Al Wardah” Binaan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Kutai Timur 1 Waktu dan Tempat : Sejak Berdiri Hingga Sekarang bertempat di Jl. A. W. Syahrani Komplek Perkantoran Bukit Pelangi 2 Peserta : 8 Staff Pengajar dan 106 Murid pada tahun 2013-2014 3 Sumber Dana : c Pelatihan Administrasi UP2K Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga 1 Waktu dan Tempat : 13 Februari 2014 bertempat di Aula Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Kutai Timur 2 Peserta : Dari Kecamatan Se-Kabupaten Kutai Timur 3 Sumber Dana : APBD Kabupaten Kutai Timur d Rakornas Rapat Kordinasi Nasional Bunda PAUD Pendidikan Anak Usia Dini di Makasar Sulawesi Selatan 1 Waktu dan Tempat : 25-27 Februari 2014 bertempat di Hotel Singgasana Jl Kajaolaliddo 16 Makasar 2 Peserta : Peserta Daerah, Peserta Pusat, Istri Gubernur, Istri Wali Kota, Istri Bupati, Dinas Pendidikan, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga seluruh Provinsi di Indonesia 3 Sumber Dana : DIPA Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Direktorat Pembinaan PAUD, Dirjen PAUD nonformal dan informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan e Pasar Murah di Kecamatan Muara Wahau dan Kecamatan Kongbeng 1 Waktu dan Tempat : 15 Juli 2014 bertempat di Kecamatan Muara Wahau dan Kecamatan Kombeng 2 Peserta : Masyarakat yang tinggal di kecamatan Muara Wahau, Kecamatan Kombeng dan sekitarnya khususnya masyarakat golongan ekonomi menengah kebawah atau yang kurang mampu 3 Sumber dana : APBD Kabupaten Kutai Timur 3. Kegiatan Tim Penggerak Pemerdayaan dan Kesejahteraan Keluarga TP-PKK Kabupaten Kutai Timur Kelompok Kerja POKJA III, antara lain adalah : a Lomba Rancang Busana Nasional Etnik Daerah 1 Waktu dan Tempat : 8 April 2014 bertempat di Hotel Oak Tree Grawita Ballroom di Kota Bontang 2 Peserta : Anggota Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga 3 Sumber Dana : APBD Provinsi Kalimantan Timur b Gerakan Tanam Pohon dalam rangka HKG Hari Kesatuan Gerak PKK ke-42 Kabupaten Kutai Timur Kerjasama Pemerintah Kabupaten Kutai Timur 1 Waktu dan Tempat : 28 Mei 2014 bertempat di pusatkan di kawasan jalan Soekarno hatta , Sanggata Kabupaten Kutai Timur dan tempat lainnya di seluruh wilayah kabupaten Kutai Timur 2 Peserta : 4.200 Kaum Wanita di seluruh kutim, Tercatat dalam rekor MURI 3 Sumber Dana : APBD Kabupaten Kutai Timur c Pelatihan Pangan dan Bisnis Berbasis Sumber Daya Lokal 1 Waktu dan Tempat : 16-20 Juni 2014 bertempat di kampung Cieureunde Kecamatan Liewih Gajah kota Cimahi Provinsi Jawa Barat 2 Peserta : 10 Orang berasal dari Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten, Kecamatan, Kader Penggerak, dan Pemenang lomba Cipta Menu 3 Sumber Dana : d Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman B2SA berbasis makanan Khas Daerah Tahun 2014 1 Waktu dan Tempat : 24 September 2014 bertempat di Samarinda oleh dinas Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Kalimantan Timur 2 Peserta : 10 Kabupaten kota di Provinsi Kalimantan Timur 3 Sumber Dana : e Lomba Masak Serba Ikan Tingkat Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014 1 Waktu dan Tempat : 30 Oktober 2014 bertempat di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi kalimantan Timur 2 Peserta : 10 Kabupaten kota di Provinsi Kalimantan Timur 3 Sumber Dana : 4. Kegiatan Tim Penggerak Pemerdayaan dan Kesejahteraan Keluarga TP-PKK Kabupaten Kutai Timur Kelompok Kerja POKJA IV, antara lain adalah : a Pembinaan PIK Pusat Informasi dan Konseling pada Kecamatan Kombeng 1 Waktu dan Tempat : 6 Februari 2014 sampai dengan 8 Februari 2014 bertempat di Aula Sekolah SMAN 1 Kecamatan Kombeng. 2 Peserta : Siswa-siswi, Guru SMAN 1 Kombeng, dan Masyarakat sekitar yang berjumlah 150 orang 3 Sumber Dana : APBD Kabupaten Kutai Timur b Pembinaan PIK Pusat Informasi dan Konseling pada Kecamatan Muara Wahau 1 Waktu dan Tempat : 11 Maret 2014 sampai dengan 13 Maret 2014 bertempat di Aula Sekolah SMAN 1 Kecamatan Muara Wahau. 2 Peserta : Siswa-siswi, Guru SMAN 1 Muara Wahau, dan Masyarakat sekitar yang berjumlah 150 orang 3 Sumber Dana : APBD Kabupaten Kutai Timur c Pembinaan PIK Pusat Informasi dan Konseling pada Kecamatan Sangkulirang 1 Waktu dan Tempat : 19 Maret 2014 sampai dengan 21 Maret 2014 bertempat di Aula Sekolah SMAN 1 Kecamatan Sangkulirang. 2 Peserta : Siswa-siswi, Guru SMAN 1 Sangkulirang, dan Masyarakat sekitar yang berjumlah 150 orang 3 Sumber Dana : APBD Kabupaten Kutai Timur d Evaluasi dan Monitoring GSI Gerakan Sayang Ibu pada Kecamatan Muara Wahau 1 Waktu dan Tempat : 23 April 2014 sampai dengan 25 April 2014, bertempat di kantor kecamatan Muara Wahau 2 Peserta : Masyarakat yang ada di kecamatan Muara Wahau 3 Sumber Dana : APBD Kabupaten Kutai Timur e Evaluasi dan Monitoring GSI Gerakan Sayang Ibu pada Kecamatan Kongbeng 1 Waktu dan Tempat : 28 April 2014 sampai dengan 30 April 2014, bertempat di kantor kecamatan Kongbeng 2 Peserta : Masyarakat yang ada di kecamatan Kongbeng 3 Sumber Dana : APBD Kabupaten Kutai Timur f Evaluasi dan Monitoring GSI Gerakan Sayang Ibu pada Kecamatan Sangkulirang 1 Waktu dan Tempat : 5 Mei 2014 sampai dengan 6 Mei 2014, bertempat di kantor kecamatan Sangkulirang 2 Peserta : Masyarakat yang ada di kecamatan Sangkulirang 3 Sumber Dana : APBD Kabupaten Kutai Timur

C. Pembinaan dan Pengawasan penyelenggaraan gerakan pemberdayaan masyarakat