23 Contohnya sinetron Gunung Merapi 3 di INDOSIAR.
b Sinetron laga drama, yaitu sinetron yang mengangkat pertarungan-
pertarungan masa kini. Contohnya sinetron Darah dan Cinta di INDOSIAR.
25
Sinetron berdasarkan kelompok usia tertentu terbagi menjadi 3 kategori, diantaranya: a
Sinetron anak-anak, yaitu sinetron yang para tokoh pemainnya adalah anak- anak.
Contohnya sinetron Si Entong di TPI. b
Sinetron remaja, yaitu sinetron yang para tokohnya adalah remaja. Contohnya Bintang dan Kejora di RCTI.
c Sinetron dewasa, yaitu sinetron yang para tokohnya adalah orang-orang yang
telah dewasa. Contohnya sinetron bayu Cinta Luna di SCTV.
26
4. Unsur-unsur sinetron
JB. Wahyudi di dalam bukunya Teknologi Informatika dan Produksi Citra Bergetar mengemukakan unsur-unsur sinetron, diantaranya produser, sutradara,
naskah, artis aktor, engineering, kostum dan tata rias. Produser adalah seseorang yang membiayai produksi sebuah sinetron dan
orang yang bertanggung jawab atas pembuatan sinetron secara keseluruhan. Sutradara adalah orang yang memimpin pertunjukan atau pementasan dalam sebuah sinetron.
25
Ibid., h. 85.
26
Ibid., h. 88.
24 Naskah atau script atau ide gagasan suatu cerita adalah penjelasan serta
pengembangan sebuah ide cerita atau konsep yang secara operasional dapat dibuat visualnya, oleh karena itu penulis naskah dituntut untuk berimajinasi secara kreatif
dengan didukung oleh fakta berupa visual yang operasional, artinya dapat dijabarkan dalam bahasa yang jelas. Artis aktor adalah orang yang memainkan peran sesuai
dengan naskah yang telah dibuat. Engineering adalah orang yang harus menyiapkan segala hal yang berkaitan
dengan alat-alat produksi, seperti kamera, mika dan listrik. Selanjutnya kostum, walaupun kostum bukan sesuatu hal yang paling penting dalam pembuatan sinetron,
kostum juga diperhatikan, maka kostum ditentukan agar sesuai dengan cerita sinetron tersebut dan yang terakhir make up atau tata rias, hal ini juga harus diperhatikan, me-
make up para pemain dengan karakter yang harus dimainkannya.
27
27
JB. Wahyudi, Teknologi Informatika dan Produksi Citra Bergetar Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1992, h. 25.
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG SMA MUHAMMADIYAH 25 PAMULANG
A. Sejarah Berdirinya SMA Muhammadiyah 25 Pamulang
Sekolah SMA Muhammadiyah 25 pamulang sudah berdiri hampir 16 tahun, tepatnya pada tahun 1991. Masyarakat biasa mengenal sekolah ini dengan sebutan
SMA Muhammadiyah 25 Setia budi Pamulang. Sebutan ini bukan karena letaknya yang berdekatan dengan Jl. DR. Setia budi di Pamulang, melainkan karena dulunya
SMA Muhammadiyah 25 Pamulang didirikan dan menjadi amal usaha Pimpinan Cabang Muhammadiyah Setia budi Karet di Jakarta Selatan.
Sekolah SMA Muhammadiyah 25 Pamulang mendapatkan izin pendirian dari Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa barat pada
tahun 1993 dengan status “DIAKUI”. Selang lima tahun berikutnya, tepatnya pada tahun 1998 SMA Muhammadiyah 25
Pamulang melakukan akreditasi ulang dengan status “DISAMAKAN”.
Seiring berjalannya waktu sekolah SMA Muhammadiyah 25 Pamulang semakin membenah diri, mulai dari penambahan kelas, menambah guru-guru
berkualitas serta sistem pengajaran yang selalu diperbarui membuat kepercayaan masyarakat terhadap sekolah ini semakin luas. Dengan semangat kerja keras yang
terus dijalankan, pada tahun 2007 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Banten memberikan kepercayaan kepada SMA Muhammadiyah 25 Pamulang untuk
menyandang sta tus “TERAKREDITASI A”.
Dari sisi perkembangan jumlah siswa, SMA Muhammadiyah 25 Pamulang mengalami peningkatan, dimana pada awal berdirinya sekolah ini hanya mempunyai