Penerapan Konsep Good Corporate Governance pada Bank BTN

b PBI Nomor 84PBI2006 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum. c PBI Nomor 16PBI1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank Umum. d PBI Nomor 21pbi 2000 tanggal 14 Januari 2000 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatuhan. e Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-389MK.161997 tanggal 10 Oktober 1997 tentang Standar Anggaran Dasar Persero.

B. Penerapan Konsep Good Corporate Governance pada Bank BTN

Good Corporate Governance adalah sistem dan struktur untuk mengelola perusahaan dengan tujuan meningkatkan nilai pemegang saham stakeholders value, serta mengalokasikan berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Good Corporate Governance GCG merupakan unsur penting diindustri perbankan mengingat risiko dan tantangan yang dihadapi semakin meningkat. Penerapan GCG secara konsisten akan memperkuat posisi daya saing perusahaan, memaksimalkan nilai perusahaan, mengelola sumberdaya dan risiko secara lebih efisien dan efektif, yang pada akhirnya akan memperkokoh kepercayaan pemegang saham dan stakeholders, sehingga bank dapat beroperasi dan tumbuh secara terus menerus dalam jangka panjang. Adapun yang dimaksud dengan konsep GCG yaitu, suatu konsep untuk meningkatkan kinerja perusahaan dimana dalam pelaksanaannya memisahkan antara pemilik bank dengan pelaksana atau pengelola bank itu sendiri. Sehingga sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan juga sesuai dengan best practise. Best practise adalah batas minimal kebagusan atau kebaikan yang harus diterapkan oleh perusahaan dari Bank Indonesia. 3 Jadi intinya bagaimana cara membangun suatu struktur GCG, mulai dari infrastruktur kemudian mekanisme serta outcome nya. Jadi formatnya sesuai dengan best practise. Yang mana tujuan akhir dari GCG yaitu mencapai balance keseimbangan antara stakeholders. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia nomor 8 4 2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance pada bank umum, disana menjelaskan mengenai prinsip-prinsip yang harus ada dalam penerapan GCG, yaitu: 4 1. Keterbukaan transparancy 2. Akuntabilitas akuntability 3. Pertanggungjawaban responsibility 4. Independensi independency 5. Kewajaran fainess Dalam menjalankan prinsip-prinsip GCG dilaksanakan dengan 4 pilar, yaitu: 5 1. Komitmen on governance 3 Wawancara Pribadi dengan Corporate Secretary Division Head, Wilson Arafat, Jakarta, 5 Oktober 2010 4 Wawancara Pribadi dengan Corporate Secretary Division Head, Wilson Arafat 5 Wawancara Pribadi dengan Corporate Secretary Division Head, Wilson Arafat 2. Governance structure 3. Mekanisme 4. Out come Yang mana tiga diantaranya 1-3 dapat dilakukan dengan GCG soft structure dan GCG infrastructure. Adapun yang dimaksud dengan GCG soft structure yaitu menulis apa yang dikerjakan dan mengerjakan apa yang ditulis, jadi menjadi sebuah kebijakan yang tertulis. Sedangkan yang dimaksud dengan GCG infrastructure yaitu para pelakunya, jadi setiap kebijakan butuh orang-orangnya sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Didalam infrastructure governance terdiri dari dua organ yaitu organ utama dan organ pendukung, yang mana kedua organ tersebut menjadi sebuah struktur dalam perusahaan. Yang termasuk dalam organ utama yaitu terdiri dari: 1. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS 2. Dewan Komisaris, 3. Dewan Direksi Dan ketiga organ utama ini baku bagi perusahaan dimana setiap perusahaan harus memilikinya karena mengikuti ketentuan hukum yang berlaku. Sedangkan yang termasuk organ pendukung yaitu corporate secretary, risk management, compliance, audit internal dan eksternal, dan ini hanya sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dewan Komisaris memiliki komite yang akan membantu Dewan Komisaris. Kalau di bank yang wajib itu ada tiga diantaranya yaitu, komite pemantau resiko, komite audit, dan komite remunerasi dan nominasi. Dan dibawah Dewan Direksi pun memiliki komite-komite yang akan membantu Dewan Direksi, yaitu terdiri dari komite produk, komite IT, komite Human Capital, komite asuransi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Untuk strategi, bank BTN mempunyai 4 prosedur dalam mewujudkan GCG yaitu: 6 a. Awarness kesadaran: Seperti training, sosialisasi, e-learning, brosur, banner dan majalah. b. Institusionalisasi internalisasi: Soft structure yang tadi dibuatkan kebijakan resmi perusahaan, mengerjakan apa yang ditulis dan menulis apa yang dikerjakan, seperti peraturan direksi, surat edaran direksi. Sedangkan yang dinamakan dengan internalisasi yaitu di budayakan corporate culture yang nanti dibuatkan peraturan direksi, dibuatkan program kerja untuk masing-masing unit, peraturan kerja untuk semua unit kerja, KPIKey Performance indikator yang dimaksud dengan KPI yaitu, misalkan saya melakukan atau mengerjakan a, b, c maka saya akan mendapatkan nilai A. Yang mana dari kesemuanya itu menjadi kebiasaan dan akhirnya menjadi budaya kerja perusahaan. c. Assessment program: Yaitu yang pertama dengan self assessment contohnya, unit kerja pemasaran, lalu menyerahkan hasil laporan 6 Wawancara Pribadi dengan Corporate Secretary Division Head, Wilson Arafat kerjanya setelah itu dinilai oleh corporate secretary. Yang kedua yaitu Third Parti Assessment Center for Corporate Governance, yaitu dari pihak perusahaan mengundang pihak luar atau yang disebut dengan pihak independen untuk menilai kinerja perusahaan. Seperti BPKP, konsultan dan lain-lain. Yang ketiga kita mengikuti GCG award yang diadakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance IICG dan SWA, dalam hal ini Bank BTN telah memperoleh penghargaan dikategori Annual Report. d. Eksternalisasi: Membicarakan ke pihak luar, seperti halnya mempublikasikan ke masyarakat luas seperti surat kabar, media elektronik dan lain-lain. e. Pengembangan berkelanjutan: yang dimaksud adalah mengevaluasi semua yang telah dikerjakan selama 1 tahun, dan berubah pada tiap tahunnya. Seperti yang telah dijelaskan bahwa perbedaan konsep GCG pada BTN dan BMI selain pada strukur organisasinya, ada perbedaan lain yaitu pada corporate culture. Dalam corporate culture pada BTN dikenal dengan istilah POLA PRIMA, 7 yang mana kepanjangan dari POLA PRIMA itu adalah Pelayanan prima, inOvasi, 7 Wawancara Pribadi dengan Corporate Secretary Division Head, Wilson Arafat keteLAdanan, Profesionalisme, Integritas dan kerja saMA. Berikut ini penjelasan mengenai pola prima: 8 1. Pelayanan prima service excellence a Ramah, sopan dan bersahabat b Peduli, pro aktif dan cepat tanggap 2. Inovasi innovation a Berinisiatif melakukan penyempurnaan b Berorientasi menciptakan nilai tambah 3. Keteladanan role model a Menjadi contoh dalam berperilaku baik dan benar b Memotivasi penerapan nilai-nilai budaya kerja 4. Profesionalisme professionalism a Kompeten dan bertanggungjawab b Bekerja cerdas dan tuntas 5. Integritas integrity a Konsisten dan disiplin b Jujur dan berdedikasi 6. Kerjasamateamwork a Tulus dan terbuka b Saling percaya dan menghargai 8 http:www.btn.co.idTentang-KamiBudaya-Kerja.aspx

C. Penerapan Konsep Good Corporate Governance pada Bank Muamalat

Dokumen yang terkait

Good Corporate Governance ( GCG ) pada Perbankan Syariah di Indonesia berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

2 58 103

Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) Bank Syariah dan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan: studi kasus Bank Muamalat Cabang Bogor

2 8 117

Konsep dan aplikasi akad hibah dan jual beli pada Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT) : studi komparatif PT. Bank Muamalat Syariah Indonesia dan Bank DKI Syraiah Wahid Hasyim

3 26 116

Konsep Good Corporate Governance (GCG) : (studi komparatif antara konsep GCG Bank Muamalat Indonesia dan Bank Tabungan Negara)

0 10 86

Urgensi Audit Internal dalam Mewujudkan Good Corporate Governance (GCG) Pada Bank Syariah : Studi penelitian pada PT. Bank DKI Syariah Jakarta

1 11 100

Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2010-2013)

1 9 0

View of Analisis Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance (GCG) di Bank BRI Syariah Pusat

0 1 26

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Good Corporate Governance (GCG) 2.1.1 Pengertian Good Corporate Governance (GCG) - Analisis Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Pertambangan Terbuka di Bursa Efek Indonesia

1 3 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Good Corporate Governance (GCG) 2.1.1. Pengertian Good Corporate Governance (GCG) - Pengeruh Peranan Audit Internal, Komite Audit dan Dewan Direksi Terhadapa Penerapan Good Corporate Governance Pada PT Tolan Tiga Indonesia

0 1 31

Penerapan Good Corporate Governance (GCG)

0 3 27