Konsep Dasar Good Corporate Governance

e. Memudahkan akses terhadap investasi domestik maupun asing. f. Memberikan keputusan yang lebih baik dalam meningkatkan kinerja ekonomi perusahaan. g. Meningkatkan keyakinan dan kepercayaan dari shareholders dan stakeholders terhadap perusahaan.

D. Konsep Dasar Good Corporate Governance

GCG adalah suatu proses dan struktur yang digunakan untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan corporate value dalam jangka panjang dengan memperhatikan kepentingan stakeholders berlandaskan peraturan perundang-undangan yang berlaku, moral dan etika bisnis. Konsep GCG telah muncul di Amerika Serikat sejak tahun 1980-an dan mengalami perkembangan cukup pesat akhir abad 20. Beberapa waktu yang lalu muncul dua skandal kebangkrutan perusahaan di Amerika Serikat yang menghebohkan kalangan dunia usaha. yaitu kasus Enron dan Worldcom. Hal tersebut mengingatkan kepada kita bahwa praktek bisnis yang melanggar etika ternyata terjadi di negara yang sangat mengagungkan prinsip GCG. Skandal tersebut terjadi karena diabaikannya aspek moral yang terkandung dalam prinsip GCG, terutama prinsip keterbukaan transparency pengungkapan serta prinsip akuntabilitas accountability dalam pengelolaan perusahaan. Hal tersebut dapat terjadi karena dalam penerapan GCG hanya mengandalkan kepercayaan terhadap manusia sebagai pelaku bisnis dengan mengesampingkan aspek dimensi moral yang bersumber dari ajaran agama. Pada hal sebagus apapun sistem yang berlaku di perusahaan, apabila karyawan atau manajemen berperilaku menyimpang dan melanggar etika bisnis maka dapat terjadi praktek kecurangan yang sangat merugikan perusahaan yang berakhir dengan kebangkrutan. Pada dasarnya konsep Good Corporate Governance itu adalah suatu konsep yang menyangkut struktur perseroan, pembagian tugas, pembagian kewenangan dan pembagian beban tanggung jawab dari masing-masing unsur yang membentuk struktur perseroan dan mekanisme yang ditempuh oleh masing-masing unsur dari struktur perseroan tersebut serta hubungan-hubungan antara unsur-unsur dari struktur perseroan dimulai dari Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS, Direksi, Dewan Komisaris serta juga mengatur hubungan-hubungan antara unsur dari struktur perseroan dengan unsur-unsur diluar perseroan. 22 Berbicara mengenai corporate governance tak lepas mengenai tiga aspek, yaitu Governance Structure, Governance Process dan Governance System pada suatu perusahaan. 23 Sebagai struktur, Corporate Governance mengatur hubungan antara Dewan Komisaris, pemegang saham dan Stakeholder lainnya. Struktur Corporate 22 Sutan Rami Syahdeni, Peranan Fungsi Pengawasan Bagi Pelaksana Good Corporate Governance, editor R.M Thalib Puspokusumo, Jakarta: Tim Pakar Hukum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, 2000, hlm.84 23 Three Agust Deddy Kurniawan, Pengukuran Penerapan Good Corporate Governance studi kasus pada PT Pupuk Sriwidjaja persero, Tesis Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Depok, 2007, h.19. Governance pada suatu korporasi dipengaruhi oleh berbagai faktor terutama teori korporsi yang dianut, budaya dan sistem hukum yang berlaku. Sebagai sistem, Corporate Governance menjadi dasar pengecekan dan perimbangan kewenangan atas pengendalian perusahaan yang dapat membatasi pengelolaan yang salah, dan peluang penyalahgunaan aset perusahaan. Sebagai proses, Corporate Governance memastikan transparansi dalam perusahaan atas penentuan tujuan perusahaan, pencapaian dan pengukuran kinerjanya. Dalam rangka pengembangan Good Corporate Governance, United Nations Development Programme UNDP menjelaskan sebagai berikut: 24 1. Participation yang menerangkan setiap warga negara mempunyai suara dalam pembuatan baik secara langsung maupun melalui intermediasi institusi legitimasi yang mewakili kepentingannya yang dibangun atas kebebasan dan berbicara secara berpartisipasi. 2. Rule of law menerangkan bahwa hukum itu antara lain harus adil dan semua orang adalah sama dalam hukum yang berlaku terutama untuk hak-hak asasi manusia. 3. Transparancy yang menerangkan bahwa transparansi dibangun atas dasar kebebasan arus informasi, lembaga dan informasi dapat langsung diterima oleh pihak-pihak yang membutuhkan informasi harus dapat dipahami dan dimonitor. 24 Lembaga Administrasi Negara dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan, Akuntabilitas Dan Good Corporate Governance, jakarta: lembaga administrasi negara, 2000, h. 7. 4. Responsiveness yang menerangkan bahwa proses dan lembaga harus dapat melayani setiap stakeholders. 5. Concensus Orientation yang menerangkan bahwa Good Governance menjadi perantara kepentingan yang berbeda untuk memperoleh pilihan yang terbaik untuk kepentingan yang lebih luas dalam hal kebijakan maupun prosedur. 6. Equity yang menerangkan bahwa semua warga negara mempunyai kesempatan untuk meningkatkan dan menjaga kesejahteraannya. 7. Effectiveness and Efficiency yang menerangkan bahwa proses dan lembaga yang menghasilkan sesuatu sesuai dengan program yang telah digariskan dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia. 8. Accountability yang menerangkan bahwa para pembuat keputusan dalam pemerintahan, sektor swasta dan masyarakat bertanggungjawab dan lembaga stakeholders. 9. Strategic Vision yang menerangkan bahwa para pemimpin dan publik harus mempunyai perspektif Good Governance dan pengembangan manusia yang luas serta jauh kedepan sejalan dengan program yang diperlukan untuk pembangunan. Kesembilan karakteristik tersebut saling memperkuat yang tidak bisa untuk saling berdiri sendiri. Oleh karena itu, Peran bank dalam melaksanakan GCG ada tiga yaitu: 25 25 Ariflawyer, GCG dalam hukum positif, artikel di akses pada tanggal 26 juni 2008 dari http:ariflawyer.multiply.comjournalitem5 1. Lembaga intermediasi dengan berbagai inovasi produk 2. Penyedia jasa perbankan pembayaran dengan berbagai mekanisme 3. Mediasi pelaksanaan kebijaksanaan moneter.

E. Tugas dan Tanggung Jawab Organ Perusahaan dalam Menerapkan Good

Dokumen yang terkait

Good Corporate Governance ( GCG ) pada Perbankan Syariah di Indonesia berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

2 58 103

Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) Bank Syariah dan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan: studi kasus Bank Muamalat Cabang Bogor

2 8 117

Konsep dan aplikasi akad hibah dan jual beli pada Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT) : studi komparatif PT. Bank Muamalat Syariah Indonesia dan Bank DKI Syraiah Wahid Hasyim

3 26 116

Konsep Good Corporate Governance (GCG) : (studi komparatif antara konsep GCG Bank Muamalat Indonesia dan Bank Tabungan Negara)

0 10 86

Urgensi Audit Internal dalam Mewujudkan Good Corporate Governance (GCG) Pada Bank Syariah : Studi penelitian pada PT. Bank DKI Syariah Jakarta

1 11 100

Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2010-2013)

1 9 0

View of Analisis Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance (GCG) di Bank BRI Syariah Pusat

0 1 26

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Good Corporate Governance (GCG) 2.1.1 Pengertian Good Corporate Governance (GCG) - Analisis Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Pertambangan Terbuka di Bursa Efek Indonesia

1 3 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Good Corporate Governance (GCG) 2.1.1. Pengertian Good Corporate Governance (GCG) - Pengeruh Peranan Audit Internal, Komite Audit dan Dewan Direksi Terhadapa Penerapan Good Corporate Governance Pada PT Tolan Tiga Indonesia

0 1 31

Penerapan Good Corporate Governance (GCG)

0 3 27