15
BAB II PERSPEKTIF TEORITIS
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
A. Pengertian Good Corporate Governance
Secara teoritis, praktek Good Corporate Governance dapat meningkatkan nilai value perusahaan dengan meningkatkan kinerja keuangan mereka, mengurangi
resiko yang mungkin dilakukan oleh dewan dengan keputusan-keputusan yang menguntungkan diri sendiri, dan umumnya corporate governance dapat
meningkatkan kepercayaan investor. Sebaliknya corporate governance yang buruk dapat menurunkan tingkat kepercayaan para investor.
1
Corporate governance berkaitan dengan masalah-masalah fundamental yang menyangkut pengelolaan
perusahaan, pengawasan, dan cara tata kelola itu mempengaruhi kepentingan dari berbagai stakeholders.
2
Sampai saat ini para ahli tetap menghadapi kesulitan dalam mendefinisikan Good Corporate Governance yang dapat mengakomodasikan berbagai kepentingan. GCG
dapat didekati dengan berbagai disiplin ilmu antara lain ilmu ekonomi makro, teori
1
Independent Research Publication For Business Development , Good Corporate Governance GCG: Revitalisasi Dan Strategi Aksi Korporasi BUMN-BUMD Indonesia Serta
Tinjauan Model Restrukrisasi Dan Privatisasi. CeBIIS
2
Sutan Remy Sjahdeini, Menuju Perbankan Yang Sehat Dan Credible Melalui Good Corporate Governance, dalam seminar tahun 2004, Bahana securities, Jakarta 28 januari 2004, h. 2.
organisasi, teori informasi, akuntansi, keuangan, manajemen, psikologi, sosiologi dan politik.
3
Menurut Mas Achmad Daniri, ada dua teori utama yang terkait dengan Corporate Governance yaitu stewardship theory dan agency theory.
4
Stewardship dibangun di atas asumsi filosofis mengenai sifat manusia yakni bahwa manusia pada hakikatnya
dapat dipercaya, mampu bertindak dengan penuh tanggung jawab, memiliki integritas, dan kejujuran terhadap pihak lain.
Sementara itu, agency theory yang dikembangkan oleh Michael Jhonson, seorang profesor dari Hardvard, memandang bahwa manajemen perusahaan sebagai ‘agents’
bagi para pemegang saham, akan bertindak dengan penuh kesadaran bagi kepentingannya sendiri, bukan sebagai pihak yang arif dan bijaksana serta adil
terhadap pemegang saham sebagaimana diasumsikan dalam stewardship model. Bertentangan dengan stewardship theory, agency theory memandang bahwa
manajemen tidak dapat dipercaya untuk bertindak dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan publik pada umumnya maupun shareholders pada khususnya. Oleh
karena itu dibentuklah sebuah corporate governance. Menurut Bank Dunia Good Corporate Governance adalah aturan, standar dan
organisasi di bidang ekonomi yang mengatur perilaku pemilik perusahaan, direktur
3
Endri, Penerapan Good Corporate Governance Dalam Perbankan Syari’ah. Artikel di akses pada tanggal 26 Januari 2008 dari http:www.tazkiaonline.com
4
Daniri, Good Corporate Governance: Konsep dan Penerapannya dalam Konteks Indonesia, h. 2.
dan manajer serta perincian dan penjabaran tugas dan wewenang serta pertanggung jawabannya kepada investor dan kreditor.
Sementara Syakhroza mendefinisikan Good Corporate Governance sebagai suatu mekanisme tata kelola organisasi secara baik dalam melakukan sumber daya
organisasi secara efisien, efektif, ekonomis ataupun produktif dengan prinsip-prinsip terbuka, akuntabilitas, pertanggung jawaban, independent dan adil dalam rangka
mencapai tujuan organisasi, tata kelola organisasi yang baik apakah dilihat dalam konteks mekanisme internal organisasi ataupun mekanisme eksternal organisasi.
Mekanisme internal lebih fokus kepada bagaimana pimpinan suatu organisasi mengatur jalannya organisasi sesuai dengan prinsip-prinsip di atas, sedangkan
mekanisme eksternal lebih menekankan kepada bagaimana interaksi organisasi dengan pihak eksternal berjalan secara harmoni tanpa mengabaikan pencapaian
tujuan organisasi.
5
Sedangkan menurut Tjager et. al., GCG merupakan suatu sistem, proses, dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang
berkepentingan stakeholders terutama dalam arti sempit hubungan antara Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Dewan Direksi demi tercapainya tujuan organisasi.
6
5
Endri, Penerapan Good Corporate Governance Dalam Perbankan Syari’ah.
6
Ririn Handayani, Good Corporate Governance Perbankan Syari’ah: Sebuah Akselerasi, Dalam lomba karya tulis perbankan syari’ah milad ke-4 BNI Syari’ah, ed. Prospek bank syari’ah pasca
fatwa MUI. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, h.185.
Organization for Economics Corporation and Development OECD yaitu merupakan organisasi internasional yang secara khusus membidangi kegiatan
ekonomi, bisnis dan keuangan secara bersama-sama dan juga menyusun prinsip- prinsip umum yang ditujukan bagi kepentingan negara atau anggotanya.
7
OECD mendefinisikan Good Corporate Governance yaitu sebagai, suatu perangkat dari
hubungan suatu manajemen perseroan, pengurus, para pemegang saham dan penunjang lainnya. Itu membentuk struktur keberhasilan suatu sistem check and
balance dibawah kontrol dari suatu perseroan dengan mengurangi kesempatan dari kesalahan manajemen dan kesalahan pengguna dari aset perseroan sementara
membuat membuat sebuah struktur pendorong pimpinan untuk memaksimalkan nilai perseroan.
8
Pengertian Good Corporate Governance menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia FCGI yaitu
organisasi yang didirikan untuk meningkatkan kesadaran dan mensosialisasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance untuk
masyarakat bisnis Indonesia,
9
menurutnya GCG merupakan seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur,
pemerintah, karyawan serta pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya
7
http:translate.google.co.idtranslate?hl=idsl=enu=http:www.oecd.orghomeei
8
Viraguna Bagoes Oka, GCG Pada Perbankan Dalam Prosiding: PT dan GCG, Jakarta: Pusat Pengkajian Hukum, 2006, h.74.
9
http:www.fcgi.or.id
sehubungan dengan hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perseroan.
10
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Good corporate Governance merupakan:
1. Suatu tatanan yang mengatur pola hubungan harmonis tentang peran Dewan Komisaris, Direksi, Pemegang Saham dan para Stakeholders lainnya.
2. Suatu sistem pengecekan dan perimbangan kewenangan atas pengendalian perusahaan yang dapat membatasi munculnya dua peluang yang tidak di
harapkan, yaitu pengelolaan yang salah dan penyalahgunaan aset perusahaan. 3. Proses transparan dalam menentukan arah dan tujuan serta pencapaian kinerja
perusahaan tersebut.
B. Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance