Latar Belakang Proyeksi Tingkat Produksi Ketersediaan Jagung Propinsi Sumatera Utara

Endang Susanti Purba : Proyeksi Tingkat Produksi Ketersediaan Jagung Propinsi Sumatera Utara, 2009. BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Peranan sektor pertanian yang strategis harus didukung dan ditingkatkan dalam pelestarian swasembada pangan dalam arti yang luas, tidak hanya terbatas pada swasembada beras tetapi mencakup pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat secara keseluruhan termasuk palawija, hortikultura serta tanaman bahan makanan lainnya. Dalam perkembangan ekonomi tanaman pangan Indonesia, jagung merupakan salah satu komoditas strategis dan bernilai ekonomis, serta mempunyai peluang untuk dikembangkan karena kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat dan protein setelah padi beras. Akan tetapi, dengan berkembang pesatnya industri peternakan, jagung merupakan komponen utama 60 dalam ransum pakan. Diperkirakan lebih dari 55 kebutuhan jagung dalam negeri digunakan untuk pakan, sedangkan untuk konsumsi pangan hanya sekitar 30, dan selebihnya untuk kebutuhan industri lainnya dan bibit. Dengan demikian, peran jagung sebetulnya sudah berubah lebih sebagai bahan baku industri dibanding sebagai bahan pangan. Beberapa tahun terakhir kebutuhan jagung terus meningkat, hal ini sejalan dengan semakin meningkatnya laju pertumbuhan jumlah penduduk dan peningkatan kebutuhan untuk pakan. Endang Susanti Purba : Proyeksi Tingkat Produksi Ketersediaan Jagung Propinsi Sumatera Utara, 2009. Menurut Statistik Peternakan 2001, meningkatnya permintaan jagung untuk pakan dikarenakan dipacu oleh perkembangan produksi ayam ras yang akhir-akhir ini tingkat perkembangnya mencapai 10 persen setiap tahunnya. Oleh karena itu, pencapaian produksi jagung yang tinggi perlu diikuti dengan adanya pemasaran yang pasti dan mampu menciptakan keuntungan bagi petani. Sehingga mampu menggantikan jagung impor guna memenuhi kebutuhan perusahaan pakan ternak. Ini membantu menciptakan penghematan devisa Negara. Disamping itu dengan meningkatnya hasil produksi jagung dalam negeri pada tingkat yang mencukupi, pasokan jagung untuk produksi pakan ternak akan lancar. Manfaat selanjutnya adalah terselenggaranya kelancaran dalam usaha peternakan ayam untuk produksi daging, yang sangat penting guna meningkatkan kualitas gizi makanan masyarakat Indonesia. Evaluasi keberhasilan dalam peningkatan produksi jagung setiap tahunnya akan sangat bermanfaat untuk mengetahui pencapaian hasil dan menentukan kebijakan yang harus dilakukan dalam rangka peningkatan hasil. Dengan demikian, dirasakan perlu diperkirakan atau diramalkan situasi dan kondisi yang bagaimana yang akan terjadi pada masa mendatang. Peramalan diperlukan karena adanya perbedaan waktu antara kesadaran akan dibutuhkannya suatu kebijakan baru dengan waktu pelaksanaan kebijakan tersebut, sehingga informasi ini dapat menjadi acuan bagi institusi yang bersangkutan dalam usaha perumusan kebijakan dan memecahkan masalah ketersediaan produksi. Dari uraian diatas penulis merasa tertarik dan terdorong untuk mengadakan penelitian tentang ketersediaan jagung dengan judul “PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI KETERSEDIAAN JAGUNG PROPINSI SUMATERA UTARA”. Endang Susanti Purba : Proyeksi Tingkat Produksi Ketersediaan Jagung Propinsi Sumatera Utara, 2009.

1.2. Identifikasi Masalah