1. Harajuku di Tokyo Metode Penelitian

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP FESYEN HARAJUKU

2. 1. Harajuku di Tokyo

Setiap negara pada umumnya mempunyai kota yang dijadikan pusat mode busana atau yang lebih dikenal dengan istilah fashion style. Salah satu contoh adalah Paris yang terkenal sebagai pusat mode busana di Perancis bahkan dunia. Selain Paris, Jepang juga memiliki kota yang terkenal sebagai pusat mode busana baik untuk kalangan orang Jepang sendiri maupun se-Asia. Sering kota ini disebut-sebut sebagai Paris of Asia karena begitu terkenalnya busana-busana yang tercipta dari tangan-tangan kreatif masyarakatnya. Kota tersebut bernama Tokyo. Tokyo yang secara harfiah berarti ibu kota timur adalah ibu kota Jepang sekaligus daerah terpadat di Jepang, serta daerah metropolitan terbesar di dunia berdasarkan jumlah penduduknya 33.750.000 di perkotaan dan sekitarnya. Prefektur Tokyo dibagi kepada Daratan dan kepulauan. Bagian Daratan terletak di sebelah barat laut Teluk Tokyo, sekitar 90 km timur ke barat, dan 25 km utara ke selatan. Tokyo berbatasan dengan Prefektur Chiba di timur, Prefektur Yamanashi di barat, Prefektur Kanagawa di selatan, dan Prefektur Saitama di utara. Kepulauanannya terdiri dari Kepulauan Izu dan Kepulauan Ogasawara, memanjang sekitar 1.000 km ke Samudra Pasifik http:id.wikipedia.orgwikiTokyo. Di kota ini terdapat beberapa tempat yang menjadi pusat mode pakaian bagi para remaja Jepang maupun dunia. Salah satu diantaranya adalah Harajuku. Universitas Sumatera Utara Harajuku adalah sebutan populer untuk kawasan di sekitar Stasiun JR Harajuku, Distrik Shibuya, Tokyo. Kawasan ini terkenal sebagai tempat anak-anak muda berkumpul. Lokasinya mencakup sekitar Meiji Jingū, Taman Yoyogi, pusat perbelanjaan Jalan Takeshita Takeshita- dōri, departement store Laforet, dan Gimnasium Nasional Yoyogi. Harajuku bukan sebutan resmi untuk nama tempat, dan tidak dicantumkan sewaktu menulis alamat. Sekitar tahun 1980-an, Harajuku merupakan tempat berkembangnya subkultur Takenoko-zoku. Selain itu, anak-anak sekolah dari berbagai pelosok di Jepang sering memasukkan Harajuku sebagai tujuan studi wisata sewaktu berkunjung ke Tokyo. Sebenarnya sebutan “Harajuku” hanya digunakan di sabelah utara Omotesando. Onden adalah nama kawasan di sebelah selatan Omotesando, namun nama tersebut tidak populer dan ikut disebut Harajuku. Sebelum zaman Edo, Harajuku merupakan salah satu kota penginapan juku bagi orang yang bepergian melalui rute jalan utama Kamkura. Tokugawa Ieyasu menghadiahkan penguasaan Harajuku kepada ninja dari provinsi Iga yang membantunya melarikan diri dari Sakai setelah terjadi Insiden Honnoji. Di zaman Edo, kelompok ninja dari Iga mendirikan markas di Harajuku untuk melindungi kota Edo karena letaknya yang strategis di bagian selatan jalan utama Koshu. Selain ninja, samurai kelas Bakushin juga memilih untuk bertempat tinggal di Harajuku. Di zaman Meiji, Harajuku dibangun sebagai kawasan penting yang menghubungkan kota Tokyo dengan wilayah sekelilingnya. Pada tahun 1906, Stasiun JR Harajuku dibuka sebagai bagian dari perluasan jalur kereta api Yamanote. Setelah itu, Omotesando jalan utama ke kuil dibangun pada tahun 1919 setelah kuil Meiji Jingu didirikan. Setelah dibukanya departement store pada tahun 1970-an, Harajuku menjadi pusat busana di Jepang. Kawasan ini, menjadi terkenal diseluruh Jepang setelah diliput majalah fesyen seperti An- Universitas Sumatera Utara an dan non-no. Pada waktu itu kelompok gadis-gadis yang disebut Annon-zoku sering dijumpai berjalan-jalan di kawasan Harajuku. Gaya busana mereka meniru busana yang dikenakan model majalah Anan dan non-no Dan sekitar tahun 1980-an, Jalan Takeshita menjadi ramai dikunjungi orang yang ingin melihat para remaja yang berdandan aneh dan menari dijalanan takenokozoku, dan setelah di tetapkan sebagai kawasan khusus pejalan kaki, Harajuku menjadi tempat berkumpul favorit anak-anak muda. Sampai hari ini, kelompok anak muda berpakaian aneh bisa dijumpai di kawasan Harajuku. Setelah Harajuku makin ramai, butik yang menjual barang dari merek-merek terkenal mulai bermunculan di Omotesando sekitar tahun 1990-an hingga sekarang httpid.wikipedia.orgwikiHarajuku.

2.2. Masyarakat Harajuku