merupakan visualisasi gaya dandy yang asli, namun pada gambar 42, gaya busana tersebut condong kepada gaya dandy dengan ciri khas kerutan di kerah leher, tetapi
dimodifikasikan pada pemakaian celana ¾ dan kaus kaki yang berwarna belang. Sesuai dengan teori sebelumnya yang mengatakan bahwa gaya dandy atau ouji ini
merupakan gaya busana laki-laki pada zaman victoria, para kaum lelaki lah yang banyak mengenakan busana ini. Namun walaupun begitu, jika ada perempuan yang mengenakan
busana ini dan memamerkannya di Harajuku, hal ini bukanlah suatu keanehan. Selayaknya para laki-laki yang sering mengenakan pakaian wanita di Harajuku, para kaum perempuan
juga boleh dengan bebas memilih gaya mereka termasuk berlagak seperti seorang pria.
3.3. Gaya Decora dan kawaii
Dua diantara banyak gaya berbusana, yaitu decora dan kawaii menjadi satu bagian dikarenakan style dari fesyen ini hampir bersamaan, yaitu sama-sama dikenakan oleh
anak-anak remaja usia dari 16-20 tahun yang kebanyakan berasal dari kaum remaja putri. Selain itu kedua gaya ini sama-sama mencerminkan gaya keceriaan dari anak-anak. Hal
ini ditunjukkan dengan selalu menyertakan boneka sebagai aksesorisnya. Yang paling terlihat adalah pada gaya kawaii. Mereka mengenakan kostum boneka lucu lengkap
dengan asesorisnya lihat gambar 44. Dalam gambar tersebut terlihat beberapa remaja perempuan yang di antaranya terdapat orang asing sedang mengenakan kostum kawaii.
Dari gamabar tersebut pula jelas terlihat bahwa mereka juga salah satu dari sekian banyak Cosplayer yang memamerkan kostumnya. Namun penulis memisahkannya dari kelompok
gaya busana Cosplay karena gayanya yang punya kesamaan dengan Decora yakni fesyen
Universitas Sumatera Utara
yang berkarakterkan anak-anak dengan berbagai aksesoris yang lucu dan manis.
Selanjutnya adalah decora. Fesyen ini bermula pada tahun 1998 tepatnya pada bulan april dan segera beakhir tiga bulan berikutnya yakni pada bulan juli. Hal ini disebabkan
banyaknya gaya-gaya baru dalam perkembangan fesyen Harajuku dan para decorator ini tidak menghilang begitu saja melainkan meleburkan gaya mereka dalam gaya-gaya baru
pacific friend, june 1999, vol.27 : 8. Gaya berbusananya tidak rumit, hanya banyak dihiasi perhiasan-perhiasan dari plastik dan imitasi lainnya yang mereka buat sendiri, dan
kadang gaya mereka juga terlihat seperti gaya seorang punk lihat gambar 24.b. Gaya decora ini jelas adalah salah satu gaya yang original dari anak-anak muda Jepang. Mereka
mampu menciptakan gaya sendiri, membuat asesoris mereka sendiri tanpa ada pengaruh budaya fesyen luar. Demikian pula dengan gaya kawaii yang meskipun terkadang
memakai visualisasi tokoh boneka kartun luar negri, tapi mereka mampu mengkreasikannya sehinnga tidak serupa benar dengan aslinya.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan