Pengaruh Olahraga Terhadap Terjadinya Stroke

ketidakseimbangan komposisi makanan yang dikonsumsi yang mengandung protein, lemak dan karbohidrat tinggi tetapi kandungan serat, vitamin dan mineralnya rendah. Hal ini dapat menjadi pencetus dari berkembangnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes dan stroke.

5.3 Pengaruh Olahraga Terhadap Terjadinya Stroke

Dari Tabel 4.3 didapatkan olahraga dengan kategori kurang baik lebih besar frekuensinya yaitu 25 orang 43,9 dibandingkan dengan kategori tidak baik yaitu 24 orang 42,1 dan kategori baik yang hanya 8 orang 14,0. Dari tabel 4.6 didapatkan pasien dengan olahraga kategori tidak baik lebih banyak menderita stroke hemoragik yaitu 13 orang 54,2 dibandingkan dengan menderita stroke iskemik yaitu 11 orang 45,8. Sementara pasien dengan kategori olahraga kurang baik lebih banyak menderita stroke iskemik yaitu 20 orang 80,0 dibandingkan dengan menderita stroke hemoragik yaitu 5 orang 20,0. Demikian juga pasien dengan kategori olahraga baik yang menderita stroke hemoragik hanya 2 orang 25,0. Hasil uji statistik dengan Chi-Square menunjukkan bahwa ada pengaruh olahraga terhadap penyakit stroke pada pasien yang dirawat inap di RSUZA Banda Aceh tahun 2009, dengan nilai p = 0,035. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang menjaga kondisi fisiknya dengan berolahraga, lebih besar dapat mengurangi risiko stroke dibandingkan mereka yang kurang ataupun yang tidak suka berolahraga. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Sutan S.S dkk 2008 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara olahraga dengan stroke, dengan nilai OR=27,067 pada CI 95 Hasil penelitian ini sesuai dengan studi prospektif terhadap 7735 pria Inggris yang berumur antara 40 – 59 tahun yang dikutip oleh Junaidi 2003, menunjukkan manfaat dari aktifitas fisik derajat sedang dapat menurunkan risiko terkena stroke secara bermakna. Olahraga semakin diyakini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, salah satunya dalam mengurangi risiko terserang stroke. Melakukan olahraga atau aktivitas fisik yang mempunyai nilai aerobik seperti jalan cepat, bersepeda, berenang dan lain lain secara teratur minimal 3 kali perminggu, tiap kali 20 – 30 menit akan dapat menurunkan tekanan darah, memperbaiki kontrol diabetes, memperbaiki kebiasaan makan dan menurunkan berat badan. Efek biologis dari berolahraga secara teratur yaitu penurunan aktivitas platelet, reduksi fibrinogen plasma dan menaikkan aktivitas tissue plasminogen activator dan konsentrasi HDL Kelompok Studi Serebrovaskuler, 2004.

5.4 Pengaruh Merokok Terhadap Penyakit Stroke