adrenalin, meningkatkan frekwensi denyut jantung, tekanan darah serta menyebabkan gangguan irama jantung. CO menggantikan tempat oksigen di haemoglobin,
menganggu pelepasan oksigen dan mempercepat aterosklerosis. Kandungan bahan kimia dari asap rokok yang disebarkan ke udara side stream smoke mempunyai
kandungan bahan kimia yang lebih banyak dibandingkan dengan asap yang dihirup langsung oleh perokok mean stream smoke. Bahan kimia dalam side stream smoke
dapat bertahan beberapa jam lamanya dalam ruang setelah merokok Papuamania.com, 2003.
Perokok berat yang setiap hari menghabiskan 20 batang rokok atau lebih, akan meningkatkan potensi stroke sekitar 4,1 kali dibandingkan dengan mereka yang
tidak merokok. Sedangkan perokok sedang yang menghabiskan 10 batang rokok sehari memiliki potensi stroke sekitar 2,5 kali dari pada yang tidak merokok Gemari
online , 2009. Dasar patofisiologinya adalah rokok menaikkan kadar fibrinogen
darah, hematokrit dan menambah agregasi trombosit dan viskositas darah. Secara keseluruhan risiko relatif stroke pada perokok adalah 1,5 hingga 4 kali dibandingkan
dengan bukan perokok Aliah dan Widjaja, 2006.
2.3. Landasan Teori
Pengenalan faktor-faktor risiko stroke sangat penting, karena banyak pasien mempunyai faktor risiko lebih dari satu faktor atau kadang-kadang faktor risiko ini
diabaikan. Setelah mengetahui apa yang menjadi faktor risiko maka perlu diketahui pula bagaimana cara mengatasi atau menghindari faktor risiko tersebut karena
Universitas Sumatera Utara
pengenalan faktor risiko stroke dan penanganannya akan sangat menurunkan terjadinya stroke. Stroke terjadi setelah kumulasi faktor-faktor risiko dalam jangka
waktu lama. Karenanya pencegahan dapat dilakukan sedini mungkin Bethesda Stroke Center, 2007.
Berdasarkan Guidelines dari American Heart Association AHA tahun 2002 tentang pencegahan primer penyakit kardiovaskular dan stroke yaitu:
1. Berhenti merokok 2. Mengontrol tekanan darah
3. Pola makan yang sehat 4. Penggunaan aspirin untuk orang dengan faktor risiko penyakit jantung
koroner 5. Mengontrol kadar lemak dalam darah
6. Melakukan olahraga yang teratur 7. Menjaga berat badan
8. Mengendalikan diabetes
9. Mengendalikan atrial fibrilasi kronik
Dalam penelitian ini, penulis merumuskan beberapa faktor yang relevan dengan konsep penelitian yaitu aspek pola hidup masyarakat yang terdiri dari pola
makan, olahraga dan merokok.
Universitas Sumatera Utara
2.4. Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan landasan teori diatas dapat dirumuskan kerangka konsep penelitian sebagai berikut:
Variabel bebas Variabel terikat
Dislipidemia Hipertensi
DM Penyakit jantung
Pola Makan Olah Raga
Merokok Stroke
`
Keterangan ----- : variabel yang tidak diteliti Gambar 2.1 Kerangka Konsep
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.5 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik yang menggunakan rancangan Cross Sectional Study yaitu pengumpulan data pada suatu saat untuk
menganalisis pengaruh pola hidup masyarakat terhadap penyakit stroke pada pasien yang dirawat inap di RSUZA Banda Aceh pada tahun 2009.
3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.3. Lokasi
Penelitian akan dilakukan di RSUZA Banda Aceh. Pemilihan lokasi penelitian dengan pertimbangan bahwa RSUZA Banda Aceh merupakan rumah sakit
pemerintah terbesar dan sebagai rumah sakit rujukan di Nanggroe Aceh Darussalam. Berdasarkan laporan tahunan RSUZA Banda Aceh Tahun 2007 diperoleh
bahwa penyakit serebrovaskuler stroke termasuk dalam 10 besar penyakit rawat inap terbanyak, juga termasuk dalam 10 besar penyakit penyebab kematian.
3.2.4. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni dan Juli 2009.
Universitas Sumatera Utara