model TRA. Model TRA dapat diterapkan karena keputusan yang dilakukan oleh individu untuk menerima suatu teknologi sistem informasi merupakan tindakan
sadar yang dapat dijelaskan dan diprediksi oleh minat perilakunya. TAM menambahkan dua konstruk utama ke dalam model TRA. Dua konstruk utama ini
adalah kegunaan persepsian perceived usefulness dan kemudahan penggunaan persepsian perceived ease of use. TAM beragumentasi penerimaan individual
terhadap sistem teknologi informasi ditentukan oleh dua konstruk tersebut. Model dari TAM awal adalah sebagai berikut.
Gambar 2.1 Technology Acceptance Model TAM Sumber: Fred Davis 1989
Technology Acceptance Model TAM awal yang belum dimodifikasi menggunakan lima konstruk utama. Kelima konstruk tersebut adalah sebagai
berikut.
a. Persepsi Kegunaan Perceived Usefulness
Persepsi kegunaan didefinisikan sebagai sejauh mana seseoraang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerja
pekerjaannya Jogiyanto 2007. Dari definisinya, diketahui bahwa persepsi kegunaan merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan
keputusan. Dengan demikian jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi kurang berguna maka dia tidak akan menggunakannya.
b. Persepsi Kemudahan Penggunaan Perciaved Ease Of Use
Persepsi kemudahan penggunaan didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas
dari usaha Jogiyanto 2007. Dari definisinya, diketahui bahwa persepsi kemudahan kegunaan ini juga merupakan suatu kepercayaan tentang
proses pengambilan keputusan. jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi mudah digunakan maka dia akan menggunakannya.
Sebaliknya jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi tidak mudah digunakan maka dia tidak akan menggunakannya.
c. Sikap Terhadap Perilaku Attitude Towards Behavior
Sikap terhadap perilaku didefinisikan oleh Davis et al. 1989 sebagai persaan positif atau negatif dari seseorang jika harus melakukan
perilaku yang akan ditentukan. Minat terhadap perilaku juga didefinisikan oleh Mathieson 1991 sebagai evaluasi pemakai tentang ketertarikannya
menggunakan sistem. Hasil penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa sikap
attitude ini berpengaruh secara positif ke sikap perilaku behavioral intention. Akan tetapi beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa sikap
attitude ini tidak mempunyai pengaruh yang signifikan ke minat perilaku. Oleh karena itu, beberapa penelitian yang menggunakan TAM
tidak memasukkan konstruk sikap attitude di dalam modelnya.
d. Minat Perilaku Behavioral Intention
Minat perilaku adalah suatu keinginan minat seseorang untuk melakukan suatu perilaku yang tertentu. Seseorang akan melakukan suatu
perilaku behavior jika mempunyai keinginan atau minat behavioral
intention untuk melakukannya.
Hasil penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa minat perilaku merupakan prediksi yang baik dari penggunaan teknologi oleh
pemakai sistem misalnya adalah penelitian-penelitian yang dilakukan oleh Davis et al., 1989 Taylor dan Todd, 1995;Venkatesh dan Davis,
2000.
e. Perilaku Behavioral