Persepsi Kegunaan Perceived Usefulness terhadap minat penggunaan

berdampak positif. Berdasarkan penjelasan dan penelitian terdahulu yang telah jelaskan, hipotesis pertama dirumuskan: H5: Persepsi kemudahan berpengaruh terhadap Persepsi Kegunaan Perceived Usefulness Sedangkan persepsi kemudahan terhadap minat penggunaan mobile banking merupakan keyakinan seseorang untuk menggunakan sebuah sistem teknologi mobile banking secara berulang-ulang karena kemudahan akses informasi dan transaksi non cash yang dapat dilakukan setiap waktu tanpa harus pergi ke bank. Pernyataan ini di dukung dari hasil penelitian berbeda ditunjukkan oleh penelitian milik Agarwal dan Prasad 1999 yang menunjukkan bahwa persepsi kemudahan memiliki dampak yang positif terhadap minat penggunaan sistem informasi. Penelitian ini menunjukkan hasil yang konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh van der Heijden 2003 . Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan, peneliti merumuskan hipotesis ketiga sebagai berikut: H6: Persepsi kemudahan berpengaruh terhadap minat penggunaan mobile banking

2.4.5 Persepsi Kegunaan Perceived Usefulness terhadap minat penggunaan

mobile banking. Persepsi kegunaan mobile banking merupakan kepercayaan seseorang akan manfaat dari sebuah sistem teknologi mobile banking yang dapat meningkatkan kinerja dalam pekerjaannya. Van der Heijden 2003 berpendapat bahwa persepsi kegunaan sebagai tingkat keyakinan seseorang bahwa dengan menggunakan teknologi tertentu akan meningkatkan performa maupun prestasi kerjanya. Chin dan Todd 1995 menyebutkan bahwa kegunaan dapat dibagi kedalam dua kategori, yaitu kegunaan dengan estimasi satu faktor dan kegunaan dengan estimasi dua faktor kemanfaatan dan efektifitas. Kegunaan dengan estimasi dua faktor oleh Chin dan Todd 1995 dibagi menjadi dua kategori lagi yaitu kemanfaatan dan efektifitas. Kemanfaatan diantaranya meliputi dimensi menjadikan pekerjaan lebih mudah, bermanfaat, dan menambah produktifitas. Efektifitas meliputi dimensi mempertinggi efektifitas dan mengembangkan kinerja pekerjaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegunaan dari penggunaan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja, prestasi kerja serta produktifitas orang yang menggunakannya. Pernyataan ini didukung oleh peneliti lain seperti Davis 1989 dan van der Heijden 2003. Berdasarkan penjelasan dan penelitian terdahulu yang telah diuraikan, peneliti merumuskan hipotesis kedua sebagai berikut H7: Persepsi kegunaan berpengaruh terhadap minat penggunaan mobile banking.

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bersifat kuantitatif yang membahas tentang analisis minat penggunaan mobile banking dengan pendekatan technology acceptance model TAM yang telah dimodifikasi dengan studi empiris di Universitas Jember. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis subyek yang diteliti dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. 3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Population Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Jember tahun angkatan 2013 yang berstatus aktif pada tahun ajaran 20142015. Dipilihnya Mahasiswa Universitas Jember didasarkan pada peneliti yang melihat adanya penawaran pemberian langsung aplikasi mobile banking pada saat perubahan atau pembuatan Kartu Tanda Mahasiswa KTM yang juga mempunyai fungsi sebagai ATM yang merupakan kerjasama yang dilakukan oleh pihak Universitas Jember dengan beberapa Bank. Berdasarkan data mahasiswa yang diperoleh dari BAAK Bagian Akademik dan Administrasi Kemahasiswaan, terdapat 4959 mahasiswa angkatan 2013 yang aktif 20142015 dari 24.828 total mahasiswa Universitas Jember. Tabel 3.1 Data Jumlah Mahasiswa Angkatan 2013 No Fakutas Jumlah 1 Hukum 429 2 ISIP 361 3 Pertanian 425 4 Ekonomi 938 5 FKIP 963 6 Sastra 395 7 FTP 184