bahwa pengalaman experience berpengaruh signifikan terhadap persepsi kegunaan perceived usefulness. Hal ini berarti semakin baik pengalaman
mahasiswa dalam menggunakan layanan berbasis mobile seperti aplikasi sister unej mobile, maka persepsi kegunaan perceived usefulness berkaitan dengan
layanan mobile banking juga akan semakin baik. Dengan adanya pengaruh pengalaman mahasiswa dalam menggunakan layanan sister unej mobile akan
dapat menarik minat mahasiswa menggunakan mobile banking karena pengalaman dalam menggunakan layanan berbasis mobile yang pernah digunakan
dapat mempermudah mahasiswa dalam menggunakan mobile banking. Pengalaman dalam menggunakan layanan sister unej mobile memberikan
motivasi dalam menggunakan mobile banking, semakin sering dan berpengalaman seseorang dalam menggunakan layanan berbasis mobile maka itu akan
mempengaruhi seseorang untuk mencobanya kembali dengan mempunyai kepercayaan bahwa mobile banking tidak jauh beda dengan layanan mobile phone
lainnya. Penelitian sebelumnya yaitu ajzen dan Fishbein, telah menunjukkan bahwa
pengalaman experience merupakan penentu dari perilaku behavior. Penelitian Taylor dan Todd 1995 juga menemukan perbedaan yang signifikan antara
pemakai sistem yang berpengalaman dan mereka yang belum berpengalaman dalam menentukan untuk menggunakan sistem. Hasil dari penelitian ini juga
menemukan kegunaan persepsian perceived usefulness merupakan penentu yang paling kuat untuk pemakai yang berpengalaman. Sedang pengaruh minat perilaku
ke perilaku pemakaian sesungguhnya dari sistem lebih kuat untuk pemakai yang berpengalaman dibandingkan yang belum berpengalaman.
4.2.2 Pengaruh Kerumitan Complexity terhadap Persepsi Kegunaan
Perceived Usefulness
Hasil penelitian menunjukkan faktor kerumitan complexity mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap persepsi kegunaan perceived usefulness.
Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa kerumitan berpengaruh terhadap
persepsi kegunaan terbukti kebenarannya atau H
2
diterima . Berkaitan dengan
kerumitan complexity, aspek-aspek kerumitan layanan mobile banking dinilai tinggi. Tingginya persepsi terhadap variabel kerumitan complexity dapat dilihat
dari diperolehnya nilai mean secara keseluruhan 3,81 oleh sebagian besar responden dan hasil pengujian koefisien jalur untuk pengaruh kerumitan
complexity terhadap persepsi kegunaan perceived usefulness memiliki jalur negatif sebesar -0,071 dengan C.R sebesar -2,095 dan probabilitas p sebesar
0,036 yang berarti bahwa kerumitan complexity berpengaruh signifikan terhadap persepsi kegunaan perceived usefulness. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat
kerumitan yang dialami mahasiswa berkaitan dengan layanan mobile banking, maka persepsi kegunaan perceived usefulness layanan tersebut akan semakin
buruk dan penggunaan mobile banking yang memakan banyak waktu dalam menyelesaikan transaksi perbankan membuat mahasiswa menemukan banyak
kesulitan dalam menggunakan mobile banking. Kerumitan dalam menggunakan mobile banking menjadikan sebuah alasan
seseorang untuk tidak menggunakan mobile banking karena pada dasarnya sistem teknologi dibuat untuk memudahkan penggunanya namun jika dalam
menggunakan mobile banking membutuhkan banyak waktu untuk melakukan transaksi keuangan non cash mahasiswa akan berpikir kembali untuk
menggunakannya. Hal ini sama dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Rogers dan Shoemaker 1971 yang menyatakan bahwa kerumitan complexity
merupakan sebagai seberapa sulit suatu teknologi computer untuk dipahami dan digunakan yang dipersepsikan oleh pemakai. Davis 1989 dan Igbaria et
al.1996 mengukur kerumitan ini dalam bentuk waktu yang dihabiskan untuk melakukan tugas-tugas, integrasi dari hasil computer kedalam pekerjaan yang
sedang dilakukan dan vulnerability. Berbeda dengan penelitian Davis 1989 dan Igbaria et al.1996, Thompson
et al. 1991 menemukan bahwa semakin rumit suatu inovasi, semakin rendah tingkat penerimaan inovasi tersebut. Walaupun tampaknya kerumitan terbalik
dengan penggunaan ease of use, Igbaria et al. 1995 menemukan hubungan yang kuat antara kerumitan persepsian dengan kegunaan persepsian perceived
usefulness dan dengan penggunaan sesungguhnya usage. Davis 1998 juga
menemukan hubungan positif antara kerumitan dengan kemudahan penggunaan ease of use. Dari hasil penelitian-penelitian ini, Gardner dan Amoroso 2004
menghipotesiskan bahwa kerumitan akan berhubungan negatif dengan penggunaan sesungguhnya usage dan berhubungan positif dengan kemudahaan
pengunaan ease of use.
4.2.3 Pengaruh Gender terhadap Persepsi Kegunaan Perceived Usefulness