58
2.1.10 Jakarta Islamic Index JII
Jakarta Islamic Index JII merupakan salah satu indeks di Bursa Efek Indonesia yang diluncurkan pada tanggal 3 Juli 2000. JII mengacu pada 30 saham
yang sektor usahanya memenuhi prinsip Syariah Islam. Fatwa-fatwa DSN MUI tahun 2004 mengatur prinsip-prinsip syariah di bidang pasar modal yang
menyatakan bahwa suatu sekuritas efek di pasar modal dipandang telah memenuhi prinsip-prinsip syariah apabila telah memperoleh pernyataan
kesesuaian syariah secara tertulis dari DSN-MUI. Seluruh anggota saham JII dinilai memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Dewan Syariah Nasional DSN
MUI dimana saham-saham yang masuk ke dalam JII-30 harus memenuhi unsur yang sama dengan indeks lainnya kecuali unsur haram dalam pandangan MUI.
Unsur haram yang disyaratkan DSN-MUI pada umumnya terkait dengan kegiatan bisnis, yaitu tidak melakukan kegiatan bisnis yang terkait dengan alkohol,
perjudian, produksi dengan bahan baku babi, pornografi, jasa keuangan dan asuransi konvensional.
Terdapat beberapa seleksi yang dilakukan Jakarta Islamic Index untuk menjadi anggota JII, meliputi :
1. Memilih kumpulan saham yang memiliki usaha utama yang tidak bertentangan dengan Syariah Islam.
2. Memilih saham yang memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva tidak melebihi 90, berdasarkan laporan tahunan atau semesteran terakhir.
3. Memilih 60 saham dari saham-saham itu yang memiliki rata-rata kapitalisasi pasar terbesar dalam setahun terakhir.
4. Memiliki nilai likuiditas perdagangan reguler rata-rata paling tinggi dalam setahun terakhir.
Saham-saham yang masuk kriteria JII adalah saham-saham halal dimana operasionalnya tidak mengandung unsur ribawi dan struktur permodalan
perusahaan bukan mayoritas dari hutang. Selain halal, saham-saham yang masuk dalam JII juga merupakan saham-saham yang paling besar kapitalisasi pasarnya,
dan paling likuid. Saham-saham JII mempunyai struktur modal yang sehat dan
59
tidak terbebani bunga hutang berlebihan, dengan kata lain debt-to equity rasionya masih proporsional.
Seperti indeks saham lainnya, indeks JII bersifat dinamis dalam arti secara periodik di update agar senantiasa responsif dengan pergerakan pasar dan sesuai
dengan syariah.
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
No. Nama
dan Tahun
Penelitian Judul
Penelitian Desain Penelitian
Hasil Penelitian
1 Tria
Karina Putri 2013
Faktor-Faktor yang
Mempengarugi Islamic Social
Reporting 1. Variabel
dependen: Islamic Social
Reporting 2. Variabel
independen: ukuran
perusahaan, profitabilitas,
tipe industri, surat berharga
syariah 3. Model:
regresi berganda
1. Faktor ukuran
perusahaan,tipe industri,dan
surat berharga
syariah berpengaruh
positif signifikan
terhadap ISR di Indonesia.
2. Profitabilitas tidak
berpengaruh secara
signifikan terhadap ISR di
Indonesia