Uji Normalitas Uji Multikolonieritas

72

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kelayakan penggunaan model regresi sehingga tidak menimbulkan bias dalam analisis data. Menurut Latan dan Temalagi 2013:56, uji asumsi klasik terdiri atas uji normalitas, uji multikolonieritas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.

3.5.2.1 Uji Normalitas

Menurut Tyagita 2009, uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak, baik variabel dependen dan variabel independennya. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal Latan dan Temalagi, 2013. Ada dua cara yang digunakan pada uji normalitas yaitu dengan menggunakan Grafik Normal Probability Plot dan Kolmogorov-Smirnov K-S. Distribusi normal yang dihasilkan dengan menggunakan uji Normal Probability Plot akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Uji normalitas dengan menggunakan uji non parametrik Kolmogorov-Smirnov K- S, residual data dikatakan terdistribusi normal apabila nilai Asymp Sig lebih dari 0,05 5. Analisis ini dilakukan dengan bantuan program Statistical Product and Service Solution SPSS.

3.5.2.2 Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang sempurna diantara variabel bebas Sanusi, 2014. Menurut Porter 2011, multikolonieritas di dalam model regresi dapat dideteksi melalui tiga hal, yaitu : 1. Nilai R 2 yang dihasilkan sangat tinggi, tetapi secara individual variabel- variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen 73 2. Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. 3. Dilihat dari nilai Tolerance dan lawannya serta Variance Inflation Factor VIF. Apabila nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan VIF 0,10, dapat diartikan tidak terjadi multikolonieritas dan sebaliknya apabila nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan VIF 0,10 maka terjadi multikolonieritas.

3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio pada Perusahaan Yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index

0 56 83

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Periode 2007 – 2010)

4 38 165

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2006-2009

0 15 17

“Analisis Akuntabilitas Pengungkapan Aktivitas Sosial Berbasis Islamic Social Reporting Index pada Perusahaan yang terdaftar di JII (Jakarta Islamic Index) ” (Studi kasus pada Perusahaan yang terdaftar di JII)

0 11 20

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2010 2013

11 52 115

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio pada Perusahaan Yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index

0 2 83

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) Pada Bank Syariah Di Indonesia.

0 1 17

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN ISLAMIC Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) Pada Bank Syariah Di Indonesia.

0 4 15

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio pada Perusahaan Yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index

0 0 9

177 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responbility (CSR) pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2012- 2015 dengan Menggunakan Islamic Social Reporting (ISR) Index sebagai Tolok Ukur

0 0 13