64
Owusu-Ansah 1998, Ho dan Wong 2001, serta Haniffa dan Cooke 2005 juga telah membuktikan bahwa ukuran perusahaan yang diukur dengan menggunakan
pengukuran total asset memiliki pengaruh positif signifikan terhadap tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela. Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh
Othman et al. 2009, penelitian ini menduga bahwa perusahaan yang lebih besar akan cenderung melakukan pengungkapan ISR secara lebih luas. Dengan
demikian, hipotesis yang diajukan adalah :
H1 :
Ukuran perusahaan
berpengaruh signifikan
terhadap pengungkapan
Islamic Social Reporting ISR
2.4.3 Profitabilitas dan Pengungkapan Islamic Social Reporting
Faktor kedua yang diuji terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting pada penelitian ini adalah profitabilitas. Profitabilitas digunakan untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan dan untuk melihat keefektivan manajemen suatu perusahaan dalam mengungkapkan tanggung jawab
sosialnya. Menurut Watts dan Zimmerman 1986, perusahaan dengan profit yang lebih tinggi memiliki kecenderungan untuk melakukan intervensi kebijakan. Oleh
karena itu, perusahaan tersebut akan terdorong untuk mengungkapkan informasi yang lebih rinci dalam laporan tahunan mereka dalam rangka mengurangi biaya
politik dan menunjukkan kinerja keuangan kepada publik. Semakin tinggi profitabilitas berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba sehingga akan semakin luas pengungkapan yang dilakukan perusahaan. Profitabilitas merupakan faktor yang membuat manajemen menjadi bebas
dan fleksibel untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosial syariah kepada pemegang saham Heinze, 1976 dalam Anggraini, 2006. Oleh karena itu,
semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan, semakin besar pengungkapan Islamic Social Reporting yang dilakukan perusahaan.Hal ini sesuai dengan teori
stakeholders, teori ini menyatakan perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri namun harus mampu memberikan manfaat
bagi stakeholder-nya. Makin powerful stakeholders, makin besar usaha perusahaan untuk beradaptasi Gray, Kouhy dan Adams, 1994 dalam Chariri,
65
2008, hal. 159. Pengungkapan sosial dianggap sebagai bagian dari dialog antara perusahaan dengan stakeholder-nya Gray, Kouhy dan Adams, 1994 dalam
Chariri, 2008, hal. 159. Suatu perusahaan yang memiliki profit lebih besar harus lebih aktif melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan secara syariah
Amran dan Devi, 2008. Profitabilitas dapat diukur dengan beberapa cara, antara lain ROA, ROE,
ROCE, laba per saham, deviden dalam suatu periode, marjin keuntungan, tingkat pengembalian, dan lain-lain. Dalam penelitian ini, profitabilitas diukur dengan
menggunakan ROE Return On Equity yang digunakan untuk mengukur efektivitas dari modal perusahaan sendiri dalam menghasilkan keuntungan bagi
seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun preferen. ROE menunjukkan kemampuan manajemen dalam mengelola modal yang tersedia untuk
mendapatkan net income. Semakin tinggi return semakin baik karena berdampak pada semakin besarnya dividen yang dibagikan atau berdampak pada semakin
besarnya retairned earning yang ditanamkan kembali. Hasil penelitian Raditya 2012, Widiawati dan Raharja 2012 serta Dahlia dan Siregar 2008
menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap luas pengungkapan ISR. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan adalah :
H2 : Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting ISR
2.4.4 Kinerja Lingkungan Hidup dan Pengungkapan Islamic Social Reporting