Peranan Research and Development dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada PT. Coca – Cola Distribution Indonesia Medan.

(1)

MEDAN

PERANAN RESEARCH AND DEVELOPMENT DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PT. COCA – COLA DISTRIBUTION INDONESIA MEDAN

SKRIPSI

OLEH

Andrico Simatupang 040521090

DEPARTEMEN MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan


(2)

MEDAN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Andrico Simatupang

NIM : 040521090

Jurusan : Manajemen

Judul : PERANAN RESEARCH AND DEVELOPMENT DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN

PADA PT. COCA – COLA DISTRIBUTION

INDONESIA MEDAN

Tanggal : ……….. Pembimbing/Penanggung Jawab Skripsi


(3)

MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

Nama Mahasiswa : Andrico Simatupang

NIM : 040521090

Jurusan : Manajemen

Judul : PERANAN RESEARCH AND DEVELOPMENT

DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PT. COCA – COLA DISTRIBUTION INDONESIA MEDAN

Tanggal : ………..

Ketua Departemen

Prof.Dr. Ritha F. Dalimunthe,SE, Msi

Tanggal : ………..

Dekan


(4)

Saya menyatakan bahwa skripsi yang Saya ajukan ini adalah hasil kerja sendiri melalui penelitian yang Saya lakukan. Segala sumber dan kutipan yang terdapat dalam skripsi ini telah Saya lampirkan sebagaimana mestinya.

Medan, Agustus 2007

Andrico Simatupang NIM. 040521090


(5)

Andrico Simatupang (2007). Peranan Research and Development dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada PT. Coca – Cola Distribution Indonesia Medan. (Dibimbing oleh Bapak Drs. Abraar. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Penguji Ibu Dra. Ramona RI Hasibuan dan Bapak Syafrizal Helmi, SE, Msi).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Research and Development yang dilakukan oleh perusahaan mampu meningkatkan volume penjualan.

Teknik pengumpulan data yang penulis pergunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Sedangkan analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode deskriptif yaitu metode analisa untuk menentukan, mengumpulkan data dan mengklasifikasikan sehingga data yang akurat dan memperoleh gambaran yang jelas.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan disajikan penulis, maka penulis memperoleh kesimpulan bahwa Research and Development yang dijalankan oleh perusahaan mampu meningkatkan volume penjualan hal ini terbukti bahwa dari tahun ketahun penjualan semakin meningkat kecuali pada tahun 2003 mengalami penurunan yang disebabkan oleh keadaan pasar yang kurang stabil. Melalui Research and Development, perusahaan terus berinovasi untuk menciptakan produk, kemasan, strategi pemasaran, perlengkapan penjualan baru yang lebih berkualitas, kreatif, serta mempunyai ciri khas tersendiri.


(6)

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam tidak lupa penulis sampaikan kepada Rasulullah SAW, sebagai tauladan penuntun hidup.

Pada penyusunan skripsi ini penulis banyak menerima bantuan moril dan material dari berbagai pihak dan penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan yang diberikan semua pihak, mungkin skripsi minor ini tidak dapat terselesaikan. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada kami untuk mengikuti dan menyelesaikan Program Ekxtensi Manajemen.

2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan yang diberikan menjadi mahasiswa Program Ekstensi Manajemen Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi, selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Sumatera Utara. Terima kasih yang sedalam-dalamnya untuk waktu, tenaga pikiran dan juga kepercayaan yang diberikan


(7)

dalam membimbing dan mengarahkan penulis. Adalah suatu kehormatan atas kepercayaan yang diberikan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Abraar, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bantuan, bimbingan dan semangat kepada penulis sampai skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Bapak Drs. Ami Dilham, SE, Msi, selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya juga dalam membimbing sampai skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Ibu Dra. Ramona RI Hasibuan, selaku dosen penguji satu yang telah meluangkan waktu untuk memberikan saran dan kritik yang terbaik bagi penulis.

7. Bapak Syafrizal Helmi, SE, Msi, selaku dosen penguji dua yang juga telah meluangkan waktu untuk selalu memberikan saran dan kritik yang terbaik bagi penulis.

8. Seluruh staf pengajar dasn pegawai Program Ektensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, yang selalu membantu dalam menyelesaikan segala administrasi perkuliahan penulis.

9. Pimpinan dan seluruh staf pegawai PT. Coca – Cola Distribution Indonesia Medan yang memberikan izin untuk melaksanakan riset kepada penulis.

10. Pimpinan dan seluruh staf pegawai PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk yang memberikan kesempatan untuk belajar dan perhatian yang diberikan di kantor maupun dalam perkuliahan hingga selesainya skripsi.


(8)

iii

11. Teristimewa buat Ayahanda Adi Simatupang dan Ibunda Tuty Masyita yang tekun memelihara dan mendidik kami anak-anaknya. Ma… Pa terima kasih buat kerja keras, pengorbanan, dukungan yang boleh kami rasakan.

12. Istimewa buat kedua adikku Pradaya Simatupang dan Rianda yang manis. 13. Istimewa juga buat My Honney Dina Novita . Thanks support dan doanya. 14. Seluruh teman-teman seperjuangan di Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen

Universitas Sumatera Utara.

Penulis mengucapkan terima kasih. Allah SWT jualah yang akan membalasnya dengan pahala dan semoga skripsi ini dapat berguna bagi kita semua. Amin.

Medan, Februari 2008 Penulis,

Andrico Simatupang


(9)

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Kerangka Konseptual ... 4

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

E. Hipotesis ... 5

F. Metodologi Penelitian ... 6

BAB II : URAIAN TEORITIS ... 12

A. Pengertian Pemasaran ... 12

B. Riset Pemasaran ... 13

C. Development ... 22


(10)

v

BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 28

A. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan ... 28

B. Struktur Organisasi Perusahaan ... 32

C. Jenis Produk yang Dipasarkan PT. Coca – Cola Distribution Indonesia Medan ... 40

BAB IV : ANALISIS DAN EVALUASI ... 46

A. Analisis Deskriptif Kualitatif ... 46

B. Analisis Kuantitatif ... 54

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN... 65

A. Kesimpulan ... 65

B. Saran ... 66 DAFTAR PUSTAKA


(11)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Anggaran R & D Terhadap Volume Penjualan Dari Tahun

2001 - 2006………. ... 2 Tabel 2.2 Defenisi Operasional Variabel ... 6 Tabel 4.1 Perkembangan Volume Penjualan Tahun 2001 – 2006 ... 54 Tabel 4.2 Pengaruh Anggaran Research and Development Terhadap


(12)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Research and Development terhadap Volume

Penjualan ... 4 Gambar 2.1 Klasifikasi Desain Riset Pemasaran ... 17 Gambar 2.2 Tipe – Tipe Pembaharuan dan Pengembangan Perusahaan ... 22 Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Coca – Cola Distribution Indonesia

Medan ... 32 Gambar 4.1 Produk PT. Coca – Cola Distribution Indonesia Medan ... 51


(13)

Halaman ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 2

C. Kerangka Konseptual ... 3

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

E. Hipotesis ... 4

F. Metodologi Penelitian ... 5

BAB II : URAIAN TEORITIS ... 8

A. Pengertian Pemasaran ... 8

B. Riset Pemasaran ... 9

C. Development ... 14


(14)

v

B. Struktur Organisasi Perusahaan ... 25

C. Jenis Produk yang Dipasarkan PT. Coca – Cola Distribution Indonesia Medan ... 34

BAB IV : ANALISA DAN EVALUASI ... 22

A. Analisis Deskriptif Kualitatif ... 37

B. Analisis Kuantitatif ... 38

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN... 47

A. Kesimpulan ... 47

B. Saran ... 48 DAFTAR PUSTAKA


(15)

Andrico Simatupang (2007). Peranan Research and Development dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada PT. Coca – Cola Distribution Indonesia Medan. (Dibimbing oleh Bapak Drs. Abraar. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Penguji Ibu Dra. Ramona RI Hasibuan dan Bapak Syafrizal Helmi, SE, Msi).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Research and Development yang dilakukan oleh perusahaan mampu meningkatkan volume penjualan.

Teknik pengumpulan data yang penulis pergunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Sedangkan analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode deskriptif yaitu metode analisa untuk menentukan, mengumpulkan data dan mengklasifikasikan sehingga data yang akurat dan memperoleh gambaran yang jelas.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan disajikan penulis, maka penulis memperoleh kesimpulan bahwa Research and Development yang dijalankan oleh perusahaan mampu meningkatkan volume penjualan hal ini terbukti bahwa dari tahun ketahun penjualan semakin meningkat kecuali pada tahun 2003 mengalami penurunan yang disebabkan oleh keadaan pasar yang kurang stabil. Melalui Research and Development, perusahaan terus berinovasi untuk menciptakan produk, kemasan, strategi pemasaran, perlengkapan penjualan baru yang lebih berkualitas, kreatif, serta mempunyai ciri khas tersendiri.


(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurunnya daya beli masyarakat menjadi persoalan utama yang

dihadapi dunia usaha pada saat ini ditengah situasi ketidakpastian ekonomi yang

semakin tinggi. Hal ini dapat berdampak pada total permintaan akan barang

maupun jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, ditambah lagi dengan

semakin kompleksnya jenis produk yang ditawarkan oleh produsen kepada

konsumen, membuat pengusaha harus jeli dan hati-hati dalam menjalankan

perusahaannya.

Berkembangnya dunia pemasaran dewasa ini membuat persaingan antar

perusahaan semakin tajam, Persaingan itu berasal dari dalam negeri maupun

persaingan dengan luar negeri. Sementara itu, setiap perusahaan tentunya ingin

menjadi yang terdepan dalam menjual produk yang dihasilkannya dan menjadi

leader dalam bidangnya.

Proses pengembangan usaha seperti saat ini karena semakin banyaknya

industri yang sejenis ataupun substitusinya tumbuh bersama dan berusaha

mengambil pangsa pasarnya, Berbagai faktor yang perlu diperhatikan baik faktor

pokok (essential) maupun faktor pelancar agar produk barang atau jasa yang

dihasilkan dapat dipergunakan / melayani kebutuhan konsumen dalam situasi dan

kondisi yang tepat.

Tuntutan untuk dapat tumbuh dan berkembang serta menjadi yang


(17)

didalam memasarkan produknya sehingga tercapai penjualan optimal melalui

research and development dengan mempertimbangkan anggaran setiap tahunnya.

Tentunya metode yang terbaik terlebih dahulu harus dilihat dari bagaimana

perusahaan tersebut dapat menganalisa peluang-peluang pasar dengan

mengumpulkan informasi dan mengukur permintaan pasar melalui Research and

Development.

Tabel 1.1

Anggaran R & D Terhadap Volume Penjualan Dari Tahun 2001 – 2006

Tahun Anggaran R & D Volume Penjualan

Dalam Rupiah Dalam Krat

2001 3,362,803 5,819,600

2002 4,382,600 7,070,200

2003 5,238,800 6,227,800

2004 5,465,200 7,183,000

2005 6,375,600 7,883,800

2006 7,536,867 8,854,600

Jumlah 32,361,870 43,039,000

Sumber : PT. Coca – Cola Distribution Indonesia Medan

PT. Coca - Cola Distribution Indonesia Medan, perusahaan yang

bergerak dalam industri minuman ringan ini harus tetap menjaga dan memperluas

pangsa pasarnya ditengah beragamnya jenis minuman ringan yang ada di pasar,

Peranan riset pemasaran yang mencakup konteks pengembangan dan

pembaharuan pemasaran, akan menekankan pada kebutuhan untuk

mengidentifikasi pelanggan dan kepusaan pelanggan serta yang dianggap bernilai

bagi pelanggan dan pihak manajemen.

Mengetahui pentingnya Research dalam usaha pengembangan pangsa

pasar untuk meningkatkan volume penjualan sehingga tercapainya tujuan


(18)

“PERANAN RESEARCH AND DEVELOPMENT DALAM

MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PT. COCA – COLA DISTRIBUTION INDONESIA MEDAN”.

B. Perumusan Masalah

Perusahaan dapat berhasil dalam memasarkan produknya, maka

perusahaan harus mampu menganalisa berbagai masalah dalam usaha peningkatan

penjualan. Kegiatan ini tentunya harus sejalan dengan konsep pemasaran yang

menekankan pemberian pelayanan yang sangat memuaskan konsumen.

Masalah yang ingin diteliti oleh penulis adalah :

1. Apakah anggaran Research and Development PT. Coca – Cola Distribution

Indonesia Medan mampu meningkatkan volume penjualan dari tahun 2001 -

2006 ?

2. Bagaimana pengaruh anggaran Research and Development terhadap volume

penjualan pada PT. Coca - Cola Distribution Indonesia Medan dari tahun


(19)

C. Kerangka Konseptual

Sumber : Dudi Anandaya dan Heru Suprihhadi,Riset Pemasaran, Edisi Pertama, Malang : Penerbit Bayumedia, 2005 Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual Research and Development Terhadap Volume Penjualan

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan yang hendak

dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan anggaran

Research and Development PT. Coca – Cola Distribution Indonesia Medan

dapat meningkatkan volume penjualan.

2. Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak

sebagai berikut :

a. Perusahaan

Riset Pemasaran Development Volume Penjualan

Pasar/Konsumen Strategi


(20)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan

dalam mengarahkan pencapaiaan suatu tujuan perusahaan yaitu dalam

peningkatan volume penjualan.

b. Penulis

Sebagai pemahaman yang lebih mendalam mengenai pemasaran.

c. Pihak lain yang berkepentingan

Menambah perbendaharaan bacaan ilmiah mengenai pemasaran dan

sebagai narasumber untuk penelitian sesuai dengan kebutuhan

masing-masing.

E. Hipotesis

Perumusan hipotesis merupakan langkah yang sangat penting didalam

penelitian. Hipotesis ini dimaksudkan sebagai pedoman atau dasar didalam

mengumpulkan dan menganalisa data-data yang diperlukan dalam penelitian agar

penelitian ini menjadi tebih terpusat dan terfokus.

Hipotesis merupakan jawaban pendahuluan atau jawaban sementara

yang dianggap benar atas permasalahan yang hendak diteliti, penelitian masih

harus diuji kebenarannya.

Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, penulis merumuskan

hipotesis sebagai berikut :

1. Anggaran Research and Development yang diterapkan perusahaan mampu

meningkatkan volume penjualan dari tahun 2001 - 2006.

2. Ada pengaruh yang signifikan antara anggaran Research and Development


(21)

F. Metodologi Penelitian

1. Tempat dan waktu penelitian

Tempat dan lokasi diadakannya penelitian adalah PT. Coca - Cola

Distribution Indonesia Medan yang terletak di Jl. Medan – Belawan Km. 14,

Martubung. Waktu penelitian dilakukan dari Februari 2007 – Agustus 2007.

2. Identifikasi variabel

Penelitian ini terdapat dua variable, yang dikelompokkan menjadi dua bagian

yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat / tergantung

(dependent), dimana variabel bebasnya adalah anggaran research and

development, dinotasikan dengan x dan variabel terikatnya adalah volume

penjualan dinotasikan dengan y.

3. Defenisi operasional variabel

Tabel 1.2

Defenisi Operasional Variabel

Variabel Identifikasi Defenisi Variabel

X

Jumlah total dari seluruh biaya yang Anggaran berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan research and Development Research yang meliputi : Gaji tim riset berupa

survey produk ke Outlet, Biaya and Development transportasi dan biaya - biaya lainnya

yang mendukung dalam bentuk

Rupiah

Y

Volume Tingkat penjualan produk dari tahun 2001 sampai dengan 2006 dalam


(22)

4. Data yang diperlukan

Suatu tulisan ilmiah membutuhkan data-data yang akan dianalisa untuk

memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Maka untuk itu didalam

penelitian ini penulis mengambil dua jenis data, yaitu:

a. Data Primer

Data primer yaitu merupakan informasi yang dikumpulkan oleh penulis

langsung dari sumbernya yakni PT. Cola – Cola Distribution Indonesia

Medan. Dalam hal ini penulis bertindak sebagai pengumpul data.

b. Data Skunder

Data skunder yaitu data yang menunjang data primer, diperoleh dari

buku-buku bacaan (literature) yang menyangkut teori-teori yang berlaku secara

umum.

5. Metode pengumpulan data

a. Penelitian kepustakaan ( Library Research)

yaitu mengadakan penelitian berdasarkan buku-buku literature yang membuat

teori-teori yang berhubungan dengan tulisan ini yang hasilnya dijadikan

landasan perbandingan terhadap data yang penulis dapatkan dilapangan.

b. Penelitian lapangan (field research)

Yaitu pengumpulan data dan informasi secara langsung ke lapangan dalam


(23)

6. Metode Analisis

Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Metode deskriptif kualitatif

Analisis deskriptif (Sugiyono, 2003:142) yaitu metode yang penganalisaanya

dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasi, menganalisis, dan

menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas

mengenai masalah yang dihadapi.

b. Metode analisis kuantitatif

1. Regresi linear dengan metode least square

Regresi linear didasarkan pada hubungan kausal satu variabel independent

dengan satu variabel dependent. Persamaan umum regresi linear sederhana

adalah : (Sugiyono, 2003 : 204)

e

bx

a

Y

Untuk mengetahui nilai a dan b, maka koefisien regresi linear dicari

dengan menggunakan metode least square, dengan rumus :

 

2

2

 

   x x n y x xy n b      

n x b n y a Dimana :

Y : adalah volume penjualan


(24)

b : adalah angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka

peningkatan ataupun penurunan variable dependent yang didasarkan

pada variable independent.

a: adalah harga y apabila x = 0 n : adalah jumlah tahun

e : adalah koefisien error

2. Koefisien determinasi

Mengetahui besarnya kontribusi anggaran R & D terhadap kenaikan atau

penurunan tingkat volume penjualan, maka akan dilakukan dengan melihat

koefisien determinasi. Dengan rumus r2  100 %. Semakin besar r , 2

maka semakin besar pula pengaruh variabel bebas dalam model regresi

yang dipakai untuk mempengaruhi variabel terikatnya.

Untuk melihat kontribusi, sebelumnya dicari r dengan menggunakan

koefisien korelasi produk mement dengan rumus : (Sugiyono,2003:210).

  

 

 

2

2 2

2

y y

n x x

n

y x xy

n r

Dengan keketentuan : 0r2 1

1. r2 1 Berarti 100 % total variasi terikat dijelaskan oleh variabel bebas dan menunjukkan ketetapan yang baik.

2. r2 0 Tidak ada variasi variabel terikat dijelaskan oleh variabel bebasnya.


(25)

Dimana,

x adalah = anggaran R & D

y adalah = volume penjualan produk

n adalah = jumlah tahun

3. Pengujian persamaan regresi

Signifikansi pengaruh anggaran R & D terhadap tingkat volume penjualan

akan diuji dengan uji statistik dengan asebesar 5 %. Signifikansi

merupakan indeks yang digunakan untuk mengukur tingkat ketepatan

regresi (pendugaan) dan koefisien regresi (penduga), dengan menggunakan

signifikansi batasan seberapa jauh melesetnya perkiraan kita dalam

meramal dapat diketahui.

Berikut ini rumus – rumus yang secara langsung digunakan untuk

menghitung signifikansi dan koefisien regresi. (Hasan, 1999 : 222).

Uji Statistik b o s b t

 

n x x s

sb e

2 2

Kesalahaan baku regresi :

2 2    

n xy b y a y se


(26)

Dengan kriteria pengujian uji dua sisi :

Jika t hitung  t tabel , maka Ho diterima

Jika t hitung  t tabel , maka Ha diterima

Ho diterima = tidak ada pengaruh signifikan

Ha diterima = pengarauh signifikan

Dimana,

x adalah biaya penjualan pribadi

y adalah volume penjualan

n adalah jumlah tahun t adalah nilai observasi o


(27)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Pengertian Pemasaran

Kegiatan pemasaran berkaitan dengan upaya untuk menciptakan,

merangsang dan memenuhi permintaan yang didasarkan atas kebutuhan dan

keinginan konsumen. Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah pertukaran atau

transaksi yang dilakukan pada tingkat harga tertentu sehingga kedua belah pihak,

baik produsen maupun konsumen memperoleh keuntungan. Bagi produsen,

keuntungannya adalah laba yang optimal untuk kelangsungan perusahaan serta

pencapaian tujuan perusahaan lainnya. Sedangkan bagi konsumen, keuntungan

tersebut berupa kepuasan atas terpenuhinya kebutuhan dan keinginan mereka.

Menurut Stanton (2002:5) Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan

dan kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan

harga, mempromosikan, mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan

kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Menurut Amstrong (2000:16) Pemasaran adalah analisis perencanaan

implementasi dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan,

membangun dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan pembeli

sasaran demi mencapai tujuan organisasi.

Menurut Kotler (2002:265) Pemasaran adalah sebagai suatu proses

sosial dan manajerial dan melalui proses tersebut individu dan kelompok

memperoleh apa yang mereka butuhkan serta inginkan lewat penciptaan, dan


(28)

menurut masyarakat umum pemasaran hanya merupakan penjualan dan

periklanan seperti melalui surat kabar, televisi, selebaran, dan lain sebagainya.

Secara definitive konsep pemasaran menurut Kotler adalah : kunci untuk

mencapai tujuan organisasi adalah pada penentuan kebutuhan dan keinginan dari

pada pasar sasaran dan pada pemberian kepuasan yang diinginkan dengan lebih

efektif dan efisien dari pada para pesaing.

Pokok-pokok pengertian pemasaran sebagai berikut:

b. Pemasaran merupakan suatu proses yang meliputi analisis perencanaan dan

pengendalian;

c. Pemasaran mencakup kegiatan dalam penetapan harga, promosi dan

pendistribusian barang dan jasa untuk pertukaran.

B. Riset Pemasaran

1. Pengertian Riset Pemasaran

Riset pemasaran berhubungan dengan semua aspek pemasaran.

Sehingga, perlu dirancang dan diimlementasikan demi keberhasilan

program-program pemasaran yang sudah ditetapkan oleh manejer pemasaran.

American Marketing Association (AMA), memiliki definisi yang lebih

luas tentang riset pemasaran. Riset pemasaran dipandang sebagai suatu

penghubung antara pemasar dengan konsumen, pelanggan, dan publik.

Menurut Dudi Anandya dan Heru Suprihhadi (2005:5) Riset Pemasaran

didefinisikan sebagai proses sistematik dan identifikasi tujuan riset, pengumpulan


(29)

memperbaiki pembuatan keputusan yang berhubungan dengan mengidentifikasi

dan memberikan solusi masalah atau peluang dalam pemasaran.

2. Peranan Riset Pemasaran

Menghadapi pasaran di dalam negeri (Domestic Market) pemimpin

perusahaan tanpa riset pemasaran dapat membuat kesalahan di dalam pembuatan

keputusan. Misalnya sudah banyak biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan

mentah, membeli mesin, merekrut personil, menyewa gudang dalam rangka usaha

peningkatan produksi akan tetapi alangkah kecewanya setelah barang-barang hasil

produksinya tersebut tidak laku di pasaran. Bisa juga barang masih laku akan

tetapi tidak seberapa, sebab ada kesalahan dalam pemasaran misalnya penyaluran

kurang tepat, penentuan harga terlalu tinggi, salah media advertensi yang

dipergunakan atau kesalahan-kesalahan pemasaran lainnya. Riset pemasaran akan

memberikan informasi yang dapat membantu pimpinan perusahaan untuk

menghindari kesalahan pemasaran tersebut.

Riset pemasaran memang mahal akan tetapi sering juga terjadi, lebih

mahal lagi suatu keputusan pemasaran tanpa menggunakan informasi hasil riset

pemasaran, sehingga pimpinan membuat suatu keputusan yang akibatnya sangat

fatal. Seorang pimpinan perlu membuat perhitungan kasar sebelum memutuskan,

apakah kerugian sebagai akibat keputusan yang salah lebih besar daripada biaya

riset pemasaran, kalau ya, riset pemasaran diperlukan sebelum keputusan yang

penting dibuat oleh pimpinan.

Peranan riset pemasaran, menurut : (Dudi Anandaya dan Heru


(30)

a. Memonitor pelaksanaan hasil kerja di lapangan, apakah setiap target penjualan

yang sudah ditentukan dalam perencanaan untuk setiap pasar sudah tercapai,

termasuk hal-hal lainnya yang ada hubungannya dengan usaha peningkatan

penjualan, apakah ada penyimpangan dalam pelaksanaanya.

b. Memberikan informasi sebagai peringatan (warning) apakah terjadi

perubahan-perubahan yang dapat mengganggu peningkatan penjualan dan

memperkecil laba.

c. Untuk mengetahui apakah usaha pemasaran untuk penjualan sudah dilakukan

oleh tenaga yang kompeten secara efisien dan efektif. Bagaimanapun juga,

hasil riset pemasaran untuk mencapai kegunaan yang maksimum harus

dipergunakan sebagai dasar pembuatan keputusan dalam rangka peningkatan

hasil penjualan.

3. Proses Riset Pemasaran

Menurut Dudi Anandaya dan Heru Suprihhadi (2005:10), Proses riset

pemasaran adalah serangkaian kegiatan atau tahap yang dilakukan dalam

melaksanakan riset pemasaran. Kegiatan ini meliputi :

a. Mendefinisikan masalah atau peluang

Pada tahap ini yang harus dilakukan dalam proses riset pemasaran

adalah merumuskan masalah, menentukan tujuan penelitian, merumuskan

latarbelakang yang sesuai, informasi apa saja yang diperlukan, bagaimana

informasi tersebut digunakan untuk pengambilan keputusan. Tahap ini meliputi


(31)

b. Merumuskan pengembangan pendekatan untuk pemecahan masalah

Pada tahap ini dilakukan kegiatan formulasi lebih terperinci dari tujuan

penelitian dan kerangka teori, model analisis yang akan dipergunakan, research questions, hipotesis, identifikasi karakteristik atau faktor yang mempengaruhi

desain penelitian.

c. Merumuskan desain riset

Desain riset adalah suatu kerangka kerja atau cetak biru bagi

pelaksanaan proyek riset pemasaran. Desain riset memaparkan prosedur secara

rinci, untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam pemecahan masalah

penelitian. Desain riset yang baik, akan memberikan landasan yang kuat bagi

pelaksanaan riset pemasaran.

Desain riset dapat dibagi menjadi eksploratori dan konklusif. Tujuan

utama riset eksploratori, yakni untuk memberikan pendalaman serta pemahaman

terhadap masalah penelitian yang dihadapi peneliti. Tujuan riset konklusif, yakni

untuk melakukan tes terhadap hipotesis serta menguji suatu hubungan tertentu.

Riset deskriptif bertujuan untuk mengambarkan sesuatu, biasanya

karateristik atau fungsi-fungsi tertentu, sedangkan riset kausal diadakan untuk

menguji dan membuktikan suatu hubungan sebab akibat (causal effect).

Desain Cross Sectional merupakan tipe desain riset deskriptif yang

paling sering digunakan. Desain riset ini mendapatkan informasi dari sample

suatu populasi hanya sekali, sedangkan desain longitudinal suatu sample tetap


(32)

tetap tersebut. Dengan kata lain, individu yang sama dalam sampel tetap ini

diteliti berulang kali dalam kurun waktu tertentu.

Gambar 2.1 : Klasifikasi Desain Riset Pemasaran

Sumber : Dudi Anandaya dan Heru Suprihhadi, Riset Pemasaran, Edisi Pertama, Malang : Penerbit Bayumedia, 2005, Hlm.38.

Jenis – Jenis Riset dan Sifat – Sifatnya :(http://organisasi.org/jenisriset.co.id) 1. Riset Eksploratoris

Riset eksploratoris adalah riset yang memiliki tujuan untuk mendapatkan

keterangan, wawasan, pengetahuan, ide, gagasan, pemahaman, dan lain

sebagainya sebagai upaya untuk merumuskan dan mendefinisikan masalah,

menyusun hipotesis, serta dapat dilanjutkan dengan riset lanjutan yang lebih

advance.

Desain Riset

Desain Riset Eksploratoris

Desain Riset Konklusif

Riset Deskriptif Riset Kausal


(33)

Sifat - Sifat-sifat riset Eksploratoris :

a. Hasil riset bersifat tentative

b. bertujuan untuk lebih memahami akar permasalahan

c. dapat dilanjutkan dengan riset lanjutan yang lebih serius

d. proses riset tidak terstruktur rapi

e. analisa data primer dengan sampel yang kecil

f. Informasi dasar bersifat fleksibel

Contoh riset eksploratoris :

a. Interview atau wawancara secara mendalam

b. FGD / focus group discussion / diskusi berkelompok

c. studi kasus yang pernah terjadi

d. Analisa data sekunder

e. Survey ke para ahli

2. Riset Konklusif

Riset konklusif adalah jenis riset di mana tujuan utama menguji suatu

hipotesis atau hubungan tertentu.

Sifat-sifat riset Konklusif :

a. Hasil riset bersifat konklusif

b. Bertujuan untuk menguji suatu hubungan atau hipotesis

c. Hasil riset biasanya digunakan untuk pengambilan keputusan


(34)

e. Analisa data kuantitatif dengan sampel yang besar

f. Informasi dasar yang dibutuhkan telah siap

Conclusive Research dapat dibagi menjadi dua macam, yakni : 1. Riset Deskriptif

Riset deskriptif adalah riset yang bertujuan untuk menggambarkan atau

mendeskripsikan suatu karakter / karakteristik atau fungsi dari sesuatu hal.

Dalam riset ini diperlukan informasi lengkap 6W yaitu why, when, who, what, where dan way. Contoh riset deskriptif adalah seperti bagaimana

persepsi konsumen terhadap pelayanan telepon seluler fren mobile-8.

2. Riset Kausal

Riset kausal adalah riset yang bertujuan untuk menentukan hubungan dari

suatu sebab akibat / causal dari suatu hal. Contohnya seperti bagaimana

hubungan antara harga bbm / bahan bakar minyak terhadap jumlah

pengguna sepeda motor.

d. Kegiatan lapangan dan pengumpulan data

Setelah ditentukan model yang dipakai untuk pengumpulan data.

Dilakukan kegiatan pengumpulan data baik primer maupun sekunder.

Pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan cara personal interview atau

wawancara pribadi (di toko, rumah maupun dikantor) dengan mengunakan

wawancara langsung, telepon, atau surat. Semuanya bertujuan untuk

meminimalkan kesalahan pengumpulan data. Sedangkan untuk mendapatkan data

sekunder dapat digunakan fasilitas internet, perpustakaan, publikasi


(35)

e. Persiapan dan analisis data

Persiapan data meliputi editing, koding, transkrip dan verifikasi.

Masing-masing kuesioner atau hasil observasi diedit dan dikoding. Kemudian data

tersebut di transkrip atau dimasukan ke dalam komputer. Selanjutnya

dilaksanakan verifikasi atau pengecekan kembali apakah data yang asli sudah

benar terekam, dan sesuai dengan rencana metode analisis yang telah disusun

kemudian data dianalisis.

f. Meyiapkan laporan riset dan mempresentasikan

Hasil riset pemasaran yang sudah didapatkan perlu didokumentasikan

berupa tulisan laporan riset yang ditujukan kepada orang-orang yang terkait

dengan hasil riset pemasaran. Dalam kegiatan ini peneliti perlu membuat abstraksi

yang memuat garis besar, yang terdiri atas identifikasi pertanyaan riset yang

spesifik, menggambarkan pendekatan - pendekatan, mengemukakan rancangan

riset, dan menyajikan hasil temuan riset serta temuan utamanya. Selanjutnya, hasil

riset pemasaran ini dipresentasikan di hadapan orang-orang yang berkepentingan

(sekali) atas riset pemasaran yang sudah dibuat.

Sifat kriteria suatu penelitian sebagai berikut :

(http://ilmu_penelitian_riset.co.id)

1. Obyektif / Akurat

Pastikan hasil riset adalah hasil terbaik yang dapat dipercaya, dapat

diandalkan, teliti, cermat dan akurat sesuai dengan tujuan penelitian atau


(36)

2. Tepat Waktu

Usahakan penelitian dapat rampung sesuai dengan jadwal perencanaan

waktu yang telah dibuat, yaitu tidak kelamaan dan tidak kecepetan.

Penyelesaian setiap tahap dan langkah dalam pelaksanaan penelitan

sebaiknya tidak keluar dari yang telah direncanakan.

3. Relevan

Hasil penelitian atau riset dapat menjawab pertanyaan masalah yang

dihadapi dan dapat menjadi bahan informasi acuan untuk pihak-pihak

yang membutuhkannya.

4. Efisien

Gunakan dana pelaksanaan riset atau penelitian dengan penuh tanggung

jawab. Sesuaikan dana yang telah dianggarkan dengan kondisi di

lapangan, dan jangan sampai melewati batas yang telah ditentukan. Dari

sisi waktu dan tenaga juga sebaiknya digunakan seefisien mungkin.

4. Pengetesan Konsep Produk

Menurut Supranto (1990:119) Produk yang bersangkutan ditempatkan

dan diserahkan kepada sejumlah konsumen, yang menggunakannya selama

periode tertentu dalam kondisi yang kurang lebih normal. Selama periode ini

konsumen tersebut akan diminta pedapat mereka tentang produk yang digunakan


(37)

C. Development

Development atau pengembangan merupakan hal yang tidak bisa

dihindari dalam suatu organisasi perusahaan. Pengembangan organisasi menurut

Richard (2002:493) adalah aplikasi teknik-teknik ilmu perilaku untuk

memperbaiki kesehatan dan efektifitas organisasi melalui kemampuannya

mengakomodasi perubahan lingkungan, memperbaiki kekompakan internal, dan

meningkatkan kapabilitas pemecahan masalah.

Pengembangan bisa diartikan sebagai usaha untuk mengadakan

perubahaan agar perusahaan atau organisasi dapat beradaptasi dengan perubahaan

lingkungan melalui pembaharuan. Tipe – tipe pembaharuan dan pengembangan

dalam perusahaan adalah pembaharuan strategi, teknologi, produk, struktur, dan

budaya/manusia. Organisasi perusahaan bisa melakukan inovasi dalam satu atau

beberapa bidang, tergantung pada kekuatan-kekuatan internal maupun eksternal

yang memicu pengembangan.

Gambar 2.2 : Tipe-Tipe Pembaharuan dan Pengembangan Perusahaan Sumber : L.Daft, Manajemen,Edisi Kelima, Jakarta : Penerbit Erlangga,

2002, Hlm.485.

Struktur

Strategi

Budaya/Manusia


(38)

Panah-panah yang menghubungkan tipe-tipe pembaharuan dan

pengembangan dalam salah satu bagian organisasi bisa mempengaruhi

bagian-bagian organisasi yang lain, suatu produk baru mungkin meminta perubahaan dan

pengembangan dalam teknologi, atau perubahaan teknologi mungkin meminta

keahlian baru, atau struktur yang baru.

Tipe-tipe pembaharuan dan pengembangan organisasi perusahaan dapat

dijelaskan sebagai berikut :

a. Pembaharuan dan Pengembangan Teknologi

Manajemen dapat mendorong pembaharuan dan pengembangan

Teknologi, aturan umumnya adalah bahwa pembaharuan teknologi bersifat keatas

yaitu ide-ide dimunculkan dari level organisasi paling bawah dan disalurkan ke

atas untuk persetujuan.

Pembaharuan dan pengembangan ini berkaitan dengan proses produksi

perusahaan, yaitu bagaimana perusahaan melakukan pekerjaanya. Pembaharuan

dan pengembangan teknologi dirancang untuk membuat produksi suatu produk

atau jasa lebih efisien sehingga dalam hal ini dapat meningkatkan volume

penjualan.

b. Pembaharuan dan Pengembangan Produk

Pembaharuan dan pengembangan produk adalah perubahaan dan

pengembangan dalam output produk atau jasa sebuah perusahaan. Inovasi produk

baru memiliki dampak yang signifikan atas organisasi perusahaan karena

seringkali merupakan hasil dari strategi baru dan bisa mengubah peta persaingan


(39)

hari, sehingga perusahaan-perusahaan harus terus-menerus menemukan ide-ide

inovatif untuk produk atau jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen.

Inovasi produk merupakan cara utama yang dipakai perusahaan untuk beradaptasi

terhadap perubahaan-perubahan dan pengembangan dalam pasar, teknologi, dan

persaingan.

Pengembangan produk dalam usaha peningkatan volume penjualan

adalah permainan berisiko tinggi bagi organisasi. Perusahaan-perusahaan yang

berhasil mengembangkan produk baru biasanya memiliki

karakteristik-karakteristik berikut :

1. Orang-orang dalam departemen pemasaran memiliki pemahaman yang jelas

tentang kebutuhan konsumen.

2. Spesialis-spesialis teknis tahu tentang kemajuan-kemajuan teknologi terbaru

dan memanfaatkan kemajuan-kemajuan tersebut secara efektif.

3. Anggota-anggota departemen kunci seperti riset, manufaktur, pemasaran

dapat bekerja sama dalam pengembangan produk baru.

Karakteristik-karakteristik diatas menyiratkan bahwa ide-ide produk

baru biasanya berawal dari tingkat organisasi terendah sama seperti ide-ide

pembaharuan dan pengembangan teknologi dimana departemen riset, manufaktur,

dan pemasaran harus terlibat bersama-sama secara simultan dalam

mengembangkan produk baru sehingga dapat memperluas pangsa pasar.

c. Pembaharuan dan Pengembangan Struktural

Pembaharuan dan pengembangan structural melibatkan hirarki


(40)

administratif, dan sistem - sistem manajemen dalam meningkatkan volume

penjualan.

Pembaharuan structural harus dilakukan melalui pendekatan top down,

karena keahlian bagi perbaikan administratif umumnya dimiliki oleh manajer –

manajer level menengah dan puncak. Proses top down tidak berarti bahwa

pemaksaan merupakan taktik implementasi terbaik yang bisa digunakan melalui

pendidikan , partisipasi, dan negosiasi dengan karyawan.

d. Pembaharuan dan Pengembangan Budaya/Manusia

Pembaharuan dan pengembangan ini mengacu kepada pembaharuan

dalam nilai, norma, sikap, kepercayaan, perilaku antar sesama karyawan, dan

pelanggan atau konsumen.

Pembaharuan dan pengembangan budaya / manusia berhubungan

dengan bagaimana karyawan berpikir; ini adalah perubahan dalam sikap mental,

bukan teknologi, struktur dan produk.

D. Strategi Marketing Mix

Pemasaran sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan untuk

tumbuh dan berkembangnya dimasa yang akan datang, akan tetapi untuk

melaksanakan kegiatan pemasaran bukan hal yang mudah, semua anggota

perusahaan harus ikut serta dan aktif dalam mendukung tercapainya tujuan

perusahaan. Semua faktor yang dikuasai dan dikendalikan oleh perusahaan untuk

mempengaruhi permintaan konsumen terhadap barang dan jasa dikenal dengan


(41)

Lamb, Hair, Mc Daniel (2001: 55) mengemukakan bahwa istilah bauran

pemasaran mengacu pada paduan strategi produk, distribusi, promosi dan

penentuan harga yang bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan

pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju.

Menurut Kotler (2002 : 378) pengertian bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah kombinasi dari empat variable atau kegiatn yang merupakan inti dari

sistem pemasaran yakni produk, struktur harga, sistem distribusi dan kegiatan

promosi. Keempat unsur yang terdapat dalm kombinasi tersebut paling

berhubungan dan saling mempengaruhi.

Setiap varibel yang ada masing-masing mempunyai banyak sekali sub

variabel, dengan demikian manajer harus dapat memilih kombinasi terbaik

sehingga didapat ramuan yang sesuai dengan kondisi lingkungan. Kotler (2002 :

340) secara ringkas menguraikan masing-masing variabel Marketing Mix sebagai

berikut:

a. Product (Produk);

Produk merupakan barang dan jasa yang ditawarkan di pasar untuk

dikonsumsi oleh konsumen. Pengolahan produk termasuk didalamnya

perencanaan dan pengembangan produk dan atau jasa yang baik untuk dapat

dipasarkan oleh perusahaan. Beberapa elemen dari produk tadi antara lain ialah

kualitas, bentuk fisik, kemasan, merk dagang, servis dan lain-lain.

b. Price (Harga);

Harga menduduki tempat yang penting karena akan menentukan


(42)

kemampuan pembeli pada harga yang telah ditetapkan. Harga bukan semata-mata

untuk menutupi biaya produk dasn keuntungan yang diinginkan perusahaan,

tetapi yang lebih penting akan menunjukan persepsi konsumen terhadap suatu

produk.

c. Place (Distribusi);

Distribusi Merupakan upaya agar produk yang ditawarkan berada pada

tempat dan waktu yang tepat sesuai dengan kebutuhan konsumen dengan biaya

wajar. Beberapa unsure yang perlu diperhatikan antara lain :

1. Saluran distribusi;

2. Jangkauan distribusi;

3. Persediaan barang;

4. lokasi dan transportasi

d. Promotion (Promosi)

Promosi merupakan salah satu variabel yang penting daslam pemasaran,

yang merupakan suatu proses yang berlanjut. Adanya promosi dapat membantu

pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran untuk memperbaiki hubungan antara

pemasar dan konsumen. Variabel lain disamping keempat variabel marketing mix

tersebut diatas sesuai dengan tugas dan fungsi Perusahaan Daerah dalam

melaksanakan bauran pemasaran masih dikenal satu variabel, yakni variabel

pelayanan (services). Variabel ini sangat penting karena tanpa pelayanan yang


(43)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PT. COCA – COLA DISTRIBUTION INDONESIA

A. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan

Perusahaan Coca – Cola Company berawal pada bulan Mei 1886, pada

saat seorang ahli farmasi yang bernama Dr. John Pamberton dan juga ahli

minuman di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat mencampurkan suatu ramuan yang

khusus dengan gula murni menjadi suatu sirup yang mempunyai suatu aroma

yang segar dan berwarna karamel. Kemudian diaduk dengan air murni di dalam

periuk tembaga. Rekan usaha dan juga merangkap akuntan Dr. Pemberton, yaitu

Frank M. Robinson menamakannya “Coca - Cola”. Sehingga lahirlah minuman

segar baru di dunia.

Sebelum meninggal pada tahun 1888, Dr. Pamberton mewariskan

penemuannya kepada Asa Candler seorang manager ulung yang kemudian pada

tahun 1892 mendirikan perusahaan The Coca - Cola Company yang sampai

sekarang masih berdiri megah di Atlanta, Georgia.

Ide cemerlang untuk menyediakan Coca - Cola dalam botol datang dari

seorang pemilik toko di Missisippi pada tahun 1899 yang bernama Josep

Biedenharn. Bekerja sama dengan pengusaha dari Tennesee, Biedenharn

mendirikan pabrik Coca - Cola pertama dengan membeli concentrat (bahan baku

dasar) dari The Coca - Cola Company.


(44)

unik dalam sejarah perdagangan yang disebut Franchise System, yaitu sistem

kerja sama yang saling menguntungkan antara dua perusahaan (The Coca - Cola Company dan pabrik minuman) yang sama sekali terpisah modal kepemilikannya

dan manajemennya.

Robert W. Woodruff, presiden The Coca - Cola Company 1919 – 1955

adalah pencetus pertama gagasan agar Coca - Cola tidak hanya dinikmati oleh

orang-orang Amerika tapi juga seluruh bangsa di dunia. Sehingga berdirilah The Coca - Cola Export Corporation pada tahun 1929.

Lahirnya Coca - Cola di Indonesia

Coca - cola lahir di Indonesia sekitar tahun 1972, ketika Netherland Indische Mineral Water Fabric (Pabrik Air Mineral Hindia Belanda)

membotolkannya untuk pertama kali di Batavia (Jakarta). Produksi Coca - Cola

lumpuh pada jaman penjajahan Jepang (1942 – 1945), tetapi tepat setelah

kemerdekaan Republik Indonesia, kemudian beroperasi di bawah naungan The

Indonesia Bottles Ltd – NV (IBL) dengan status perusahaan nasional.

Pada tahun 1971 dengan pertambahan partner usaha dan modal,

didirikanlah pabrik pembotolan modern pertama di Indonesia dengan nama baru

PT. Djaya Beverage Botling Company.

Pabrik Coca-Cola di Indonesia tercatat 10 yang beroperasi, yaitu :

a. Tahun 1971 : PT. Djaya Beverages Bottling Company, Jakarta

b. Tahun 1973 : PT. Brasseries Del Indonesia, Medan

c. Tahun 1976 : PT. Tirtalina Bottling Company, Surabaya

d. Tahun 1976 : PT. Coca Cola Van Java Bottling Company, Semarang


(45)

f. Tahun 1983 : PT. Tirta Mukti Indah Bottling Company, Bandung

g. Tahun 1985 : PT. Tribina Jaya Nusantara Bottling Company, Padang

h. Tahun 1985 : PT. Banya Agung Sejahtera Bottling Company, Denpasar

i. Tahun 1985 : PT. Bangun Wenang Sejahtera Beverages Company, Menado

j. Tahun 1991 : PT. Eka Tiema Manunggal Bottling Company, Banjarmasin

Lima dari sepuluh pabrik pembotolan Coca - Cola di Indonesia dimiliki

oleh PT. Coca - Cola Van Java Bottling Company, perusahaan Nasional yang

kemudian pada tahun 1992 berafiliasi dengan Coca - Cola Limited, satu group

perusahaan pembotolan Coca - Cola terkemuka di kawasan Asia Pasifik dan

Eropa Timur yang bermarkas di Sidney Australia.

Mugijanto, karyawan muda PT. Panatraco Ltd, Jakarta mendapat

tantangan dari pimpinan P. Hutabarat untuk menggarap bidang usaha baru

dibidang industri minuman ringan di Jawa Tengah diberi nama dengan PT. Van

Java Bottling Company, kegiatannya pada tahap awal adalah sebagai penyalur

Coca - Cola, Fanta, Sprite yang diproduksi di Jakarta.

Pemasaran minuman tersebut di Jawa Tengah berkembang dengan

pesatnya sehingga persediaan produk terus minta ditingkatkan. Pada tanggal 5

Desember 1976, beridirilah pabrik yang syaratnya dengan standar-standar mutu,

di sebuah lereng bukit yang indah yaitu pegunungan Ungaran, tepatnya di desa

Harjosari, Kecamatan Bawen, Semarang.

Beberapa tahun kemudian berturut-turut empat pabrik pembotolan Coca

- Cola lainnya diakui oleh PT. Coca - Cola Van Java Bottling Company, termasuk

pabrik pembotolan Coca - Cola di Medan yang dibangun semenjak tahun 1973,


(46)

Bintang Indonesia. Namun sejak 2 Mei 1994 diambil oleh PT. Coca - Cola Van

Java Bottling Company. Beberapa bulan kemudian pabrik Coca - Cola di Medan

meluncurkan produk-produk barunya yaitu Fanta, Soda Water, Hi-C tea yang

beraroma melati dan teh segar.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Suatu perusahaan akan dapat melaksanakan kegiatannya dengan lancar

dan efisien apabila adanya sarana manajemen berupa struktur organisasi, yang

merupakan alat manajemen untuk mencapai tujuannya. Pekerjaan dalam

perusahaan dapat diarahkan dan bagi-bagi sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Mengingat besarnya peranan dan sumbangan dari struktur organisasi

dalam mencapai tujuan perusahaan, maka PT. Coca - Cola Distribution Indonesia

Medan memilih struktur organisasi garis dan staf, seperti yang terlihat Gambar 3.1


(47)

Gambar struktur organisasi

Gambar struktur organisasi

Gambar struktur organisasi

Gambar struktur organisasi


(48)

Deskripsi jabatan PT Coca - Cola Distribution Indonesia Medan adalah

sebagai berikut :

1. General Manager

Fungsi :

a. Menentukan dan merumuskan utama dalam perusahaan untuk pencapaian

tujuan umum perusahaan.

b. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas yang didelegasikan kepada

manager-manager dan menjalin hubungan baik dengan mereka.

c. Membuat peraturan-peraturan intern perusahaan yang tidak bertentangan

dengan undang-undang yang ditetapkan.

2. Secretary

Fungsi :

a. Mengatur hubungan dengan pihak luar dan para tamu.

b. Menyelenggarakan surat-menyurat yang berhubungan dengan perusahaan.

c. Menyusun dokumentasi.

3. Finance Manager

Fungsi :

a. Membantu General Manager mengumpulkan atau menyusun data untuk

rencana finansial jangka pendek atau jangka panjang.

b. Membuat pencapaian sasaran keuangan dengan mempersiapkan laporan

keuangan yang terkonsolidasi secara tepat waktu.


(49)

4. Human Resource and Development Manager

Fungsi :

a. Membuat General dalam melaksanakan undang-undang ketenagakerjaan

dan peraturan pemerintah serta menjalankan kebijaksanaan perusahaan dan

manajemen sumber daya.

b. Membuat tercapainya atau tujuan perusahaan dengan menciptakan

lingkungan kerja, dimana semua karyawan memperoleh kepuasan terhadap

pekerjaannya.

c. Merencanakan dan mengkoordinasikan semua sumber daya manusia dan

program pengembangan.

d. Bertanggung jawab terhadap General Manager.

5. Marketing Manager

Fungsi :

a. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengevaluasi semua program

termasuk research and development dan visi pemasaran, termasuk gudang,

distribusi, promosi dan hubungan masyarakat untuk pencapaian target

penjualan, pertumbuhan dan marketing share.

b. Bertanggung jawab terhadap General Manager.

6. Teknik Operation Manager

Fungsi :

a. Perencanakan serta mengatur produksi perusahaan agar sesuai dengan


(50)

b. Mengkoordinasi dan mengawasi setiap kegiatan yang ada dibawahnya,

misalnya processing, teknik, logistik dan administrasi produksi.

c. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk menentukan

kekurangan dan penyimpangan yang terjadi sehingga dapat dilakukan

perbaikan.

d. Membuat laporan produksi serta periodik mengenai pemakaian bahan dan

juga jumlah produksi.

e. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan dan pada bagian produksi.

f. Bertanggung jawab kepada General Manager.

7. Kepala Seksi Accounting Pemasaran

Fungsi :

a. Bertanggung jawab mempersiapkan laporan keuangan bagian pemasaran,

melakukan pengontrolan terhadap piutang dan biaya-biaya lain.

b. Bertanggung jawab terhadap Finance Manager.

8. Kepala Seksi Teasury

Fungsi :

a. Bertanggung jawab dalam mengurus keluar masuknya uang (cash flow),

mempersiapkan proyeksi keuangan dan melakukan pengontrolan biaya

yang didasarkan kepada Budget Manager. b. Bertanggung jawab terhadap Finance Manager.


(51)

9. Chasier

Fungsi :

a. Mengetahui dengan pasti semua sistem penerimaan dan pengeluaran

perusahaan.

b. Meyakinkan bahwa pembayaran gaji dilakukan tepat pada waktunya.

c. Bertanggung jawab terhadap Seksi Treasury.

10. General Affair Officer

Fungsi :

a. Mengawasi rencana dan pelaksanaan program layanan umum dan

pemeliharaan lokasi pabrik meliputi perencanaan dan pembangunan baru,

rehabilitasi dan sarana lain, perawatan taman, lingkungan serta kebersihan

kantor pelayanan.

b. Mengawasi tugas-tugas penyelesaian izin dan rekomendasi dari instansi

pemerintah yang berwenang yang wajib dimiliki oleh perusahaan.

c. Mengadakan pengarahan serta pengendalian karyawan-karyawan sehingga

aktivitas mereka dapat diarahkan kepada tercapainya pekerjaan yang

efektif, efisien dan lancar.

d. Bertanggung jawab terhadap Human Resources and Development

Manager.

11. Personal Administration

Fungsi :

a. Mengawasi aktivitas sehari-hari yang berhubungan dengan fungsi


(52)

b. Bertanggung jawab terhadap Human Resources dan Development Manager.

12. Head Security

Fungsi :

a. Mengawasi aktivitas sehari-hari yang berhubungan dengan keamanan

keselamatan, pencegahan kebakaran dan lain-lain.

b. Bertanggung jawab terhadap Human Resources and Development

Manager.

13. Processing Manager

Fungsi :

a. Memimpin dan mengkoordinir kegiatan-kegiatan dalam pengolahan air,

pembuatan sirup, pembotolan dan perawatan mesin yang dikelolanya.

b. Menyusun program kerja untuk semua seksi-seksinya dan meletakkan

dasar koordinasi antara operator-operator.

c. Memberi masukan untuk rencana penyusunan anggaran tahunan.

d. Mengevaluasi keadaan bulan lalu dari tiap-tiap seksi yang ada dibawahnya.

14. Kepala Seksi Teknic

Fungsi :

a. Mengontrol dan memonitor aktivitas yang berhubungan dengan keteknikan

untuk meyakinkan agar target volume produksi tercapai. b. Bertanggung jawab terhadap Production Manager.


(53)

15. Administration Production

Fungsi :

a. Membuat laporan produksi secara periodik baik harian, bulanan maupun

tahunan mengenai pemakaian bahan baku dan jumlah produksi.

b. Bertanggung jawab terhadap Production Manager.

16. Quality Assurance

Fungsi :

a. Meneliti, memeriksa dan menganalisis mutu produk baik bahan baku

maupun produksi jadi apakah sesuai dengan spesifikasi dan standar yang

telah ditetapkan.

b. Bertanggung jawab terhadap Technical Operational Manager.

17. Purchasing

Fungsi :

a. Bertanggung jawab melakukan pembelian bahan baku, bahan penolong

dan bahan tambahan baik dari dalam maupun luar negeri.

b. Bertanggung jawab terhadap General Manager.

18. Sales Manager

Fungsi :

a. Bertanggung jawab menyediakan informasi pasar yang akurat dan up to date.

b. Meningkatkan volume penjualan dan market share.

c. Mengorganisir dan mengontrol pendistribusian pemasaran produk supaya


(54)

19. Marketing Services Manager

Fungsi :

a. Bertanggung jawab untuk membuat perencanaan agar produk yang akan

dipasarkan dikenal orang, pelanggan merasa terlayani dengan baik dan

menciptakan image perusahaan yang baik. Misalnya pembuatan promosi,

pengaturan penempatan produk ke tempat penjualan dan lain-lain.

b. Bertanggung jawab terhadap Marketing Manager.

20. Transportation Coordinator

Fungsi :

a. Bertanggung jawab dalam masalah perbengkelan mengenai mobil-mobil

yang rusak dan lain-lain.

b. Bertanggung jawab terhadap Marketing Manager.

21. Supervisor Area Out Town

Fungsi :

a. Memimpin dan mendayagunakan seluruh aparat dan peralatan untuk

kawasan di luar kota Medan yang masih merupakan wilayah pemasaran

perusahaan.

b. Bertanggung jawab terhadap Marketing Manager.

22. Administration

Fungsi :

a. Mengerjakan pekerjaan-pekerjaan administrasi yang berhubungan dengan

tugas-tugas inspektur luar kota.


(55)

c. Membuat peramalan penjualan (sales forecast) dan tugas-tugas

administrasi lainnya.

23. Marketing Development Coordinator

Fungsi :

a. Mengembangkan pasar di wilayah pemasaran.

b. Bertanggung jawab terhadap kegiatan dibidang pengembangan pelanggan

(custumer service) serta membina bawahan agar lebih produktif dan efisien

melaksanakan tugas-tugasnya.

C. Jenis Produk Yang Dipasarkan PT. Coca Cola Distribution Indonesia Medan

PT. Coca - Cola Bottling Indonesia Unit Medan memproduksi 5 (lima)

jenis minuman ringan seperti Coca - Cola, Sprite, Fanta, Fres Tea dan Ades yang

disajikan dalam kemasan botol dan kaleng sebagai berikut :

a. Kemasan botol

1) Coca - Cola 6.5 oz dengan isi 193 ml.

Coca - Cola 10 oz dengan isi 393 ml.

Coca - Cola 1 L

2) Sprite 7 oz dengan isi 120 ml.

Sprite 10 oz dengan isi 295 ml.

Sprite 1 L

3) Fanta Orange 7 oz dengan isi 200 ml.

Fanta Orange 8 oz dengan isi 237 ml.


(56)

Fanta Orange 1 L

4) Fanta Strawberry 7 oz dengan isi 200 ml.

Fanta Strawberry 10 oz dengan isi 295 ml.

Fanta Strawberry 1 L

5) Fanta Fruit Punch 7 oz dengan isi 200 ml.

Fanta Fruit Punch 10 oz dengan isi 295 ml.

Fanta Fruit Punch 1 L

6) Fanta Soda Water 10 oz dengan isi 295 ml.

7) Fresh Tea dengan isi 220 ml.

b. Kemasan Kaleng dan pet

1) Coca - Cola Can dengan isi 330 ml.

Coca - Cola Pet dengan isi 500 ml.

Coca - Cola Pet dengan isi 1.25 mL.

Diet Coke Can 330 ml.

2) Sprite Can dengan isi 330 ml.

Sprite Pet dengan isi 1.25 mL.

3) Fanta Orange Can dengan isi 330 ml.

Fanta Orange Pet dengan isi 1.25 mL.

4) Fanta Strawberry Can dengan isi 330 ml

Fanta Strawberry Pet dengan isi 1.25 ml.

5) Isotonic Jeruk Bali dengan isi 330 ml

6) Isotonic Orange dengan isi 330 ml


(57)

1) Ades dengan isi 200 ml

2) Ades dengan isi 600 ml

3) Ades Cup

D. Bentuk Riset dan pengembangan yang Dilakukan Oleh PT. Coca - Cola Distribution Indonesia Medan

Riset pemasaran akan menghasilkan data pasar yang sangat bermanfaat

yaitu untuk mengetahui keadaan pemasaran serta untuk memecahkan persoalan

pemasaran melalui berbagai perencanaan pemasaran sesuai dengan strategi

pemasaran yang sudah ditetapkan oleh manajemen. Sama halnya dengan yang

dilakukan oleh PT. Coca - Cola Distribution Indonesia Medan, pihak manajemen

sangat membutuhkan suatu sistem riset dan pengembangan terhadap suatu pasar

dengan tujuan untuk mengetahui prospek penjualan suatu produk dan mengetahui

dapat mencapai sukses dengan produk yang dihasilkan sehingga tujuan

perusahaan dalam peningkatan volume penjualan dapat tercapai.

Berdasarkan hasil data yang diperoleh penulis di lapangan, bahwa PT.

Coca - Cola Distribution Indonesia Medan khususnya pihak manajemen tidak

secara impulsif dan reaktif terjebak dalam persaingan bisnis, Coca - Cola yang

bahkan dianggap sebagai ikon pertama dan utama atas istilah globalisasi tentu saja

telah mengadakan berbagai riset. Salah satu kegiatan riset produk yang dilakukan

oleh perusahaan adalah Blind Taste Test dengan meminta  2000 pendapat

segelintir konsumen mengenai rasa dari produk yang dipasarkan kepada


(58)

Disebut blind test karena sebagian konsumen banyak yang tidak mengetahui

spesimen minuman mana yang menjadi milik merk atau tipe produk tertentu.

Hasil riset buta tersebut ternyata menguatkan thesis bahwa memang New Coke

secara objektif lebih disenangi konsumen ketimbang Coke dengan rasa original

sehingga tidak mengherankan kalau pimpinan perusahaan merasa memiliki

validasi ilmiah untuk menempuh jurus stratejik yang lebih mendasar dalam

mengubah rasa original Coke. Pengaruh Blind Taste Test terhadap volume

penjualan adalah semakin meningkat hal ini dikarenakan konsumen sudah dapat

memahami lebih mendalam mengenai spesifik dari cita rasa produk dan

mengetahui lebih khusus tipe produk coca – cola.

Berkaitan dengan situasi pasar saat ini PT. Cola – Cola Distribution

Indonesia Medan menganalisis faktor yang mempengaruhi fluktuasi penjualan

produk melalui berbagai upaya pemasaran. Salah satunya dengan selalu

memahami kepuasan konsumen, dikarenakan perusahaan yang memfokuskan

dirinya pada hal ini akan menaptakan kelekatan emosional konsumen terhadap

suatu merek.

Penelitian bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan konsumen

terhadap produk Coca Cola dan menganalisis usaha PT. Cola – Cola Distribution

Indonesia Medan dalam memenuhi harapan konsumen. Penelitian menggunakan

teknik Purposive sampling dengan kriteria konsumen berusia di atas 14 tahun

serta berdomisili di Medan dan merupakan konsumen produk Coca - Cola

kemasan hari-hari (RGB) dimana pengambilan sampelnya menggunakan

Convenience Sampling. Analisis kesenjangan menunjukkan prioritas atribut yang


(59)

desain yang menarik , kemasan isi ulang dan produk yang aman sedangkan atribut

lainnya telah memenuhi kepuasan sesuai dengan harapan konsumen.

Sejalan dengan analisis ini, Penempatan atribut pada kuadran

importance-Performance Analysis menunjukkan kecenderungan yang sama

dengan analisis kesenjangan. Atribut yang menjadi prioritas utama adalah promosi

yang menarik, prioritas selanjutnya untuk ditingkatkan kepentingannya warna

produk menarik, desain menarik, kemasan diisi ulang serta harga terjangkau.

Berkaitan dengan situasi pasar saat ini PT. Cola – Cola Distribution

Indonesia Medan menganalisis faktor yang mempengaruhi fluktuasi penjualan

produk melalui berbagai upaya pemasaran. Salah satunya dengan selalu

memahami kepuasan konsumen, dikarenakan perusahaan yang memfokuskan

dirinya pada hal ini akan menaptakan kelekatan emosional konsumen terhadap

suatu merek. Penelitian bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan konsumen

terhadap produk Coca Cola dan menganalisis usaha PT. Cola – Cola Distribution

Indonesia Medan dalam memenuhi harapan konsumen. Penelitian menggunakan

teknik Purposive sampling dengan kriteria konsumen berusia di atas 14 tahun

serta berdomisili di Medan dan merupakan konsumen produk Coca - Cola

kemasan hari-hari (RGB) dimana pengambilan sampelnya menggunakan

Convenience Sampling. Analisis kesenjangan menunjukkan prioritas atribut yang

harus ditingkatkan kinerjanya adalah promosi yang menarik , wama produk ,

desain yang menarik , kemasan isi ulang dan produk yang aman sedangkan atribut

lainnya telah memenuhi kepuasan sesuai dengan harapan konsumen.

Penempatan atribut pada kuadran importance-Performance Analysis


(60)

yang menjadi prioritas utama adalah promosi yang menarik, prioritas selanjutnya

untuk ditingkatkan kepentingannya warna produk menarik, desain menarik,


(61)

BAB IV

ANALISIS DAN EVALUASI

A. Analisis Deskriptif Kualitatif

1. Kegiatan Research and Development yang dilakukan perusahaan dalam tahun 2001 - 2006 serta pengaruhnya terhadap volume penjualan.

Tahun 2001

a. Bentuk Riset

Riset kepuasan konsumen.

b. Development

Pengembangan dalam perbaikan dari segi kualitas, desain, ukuran

kemasan dan sistem penyaluran yang diinginkan oleh pihak konsumen.

c. Volume Penjualan

Penjualan produk mengalami peningkatan.

Tahun 2002

a. Bentuk Riset

Riset promosi

b. Development

Mendorong lebih cepat produk masuk dalam suatu pasar serta

mengembangkan promosi kepasar melalui demonstrasi-demostrasi,

pameran-pameran, serta surat kabar atau media lainnya.

c. Volume Penjualan


(62)

Tahun 2003

a. Bentuk Riset

Riset harga produk

b. Development

Meningkatkan harga kepada konsumen di pasaran sehingga dapat

meningkatkan keuntungan penjualan

c. Volume Penjualan

Penjualan mengalami penurunan (harga dan permintaan adalah korelasi

yang negatif), naiknya harga saat itu bertujuan untuk menutupi biaya

produksi.

Tahun 2004

a. Bentuk Riset

Riset motivasi terhadap konsumen

b. Development

Pengembangan yang dilakukan terhadap motivasi agar kepercayaan

konsumen terhadap produk lebih kuat serta image perusahaan dimata

konsumen semakin meningkat.

c. Volume Penjualan

Penjualan semakin meningkat karena tingginya tingkat kepercayaan

konsumen terhadap produk PT. Coca – Cola Distribution Indonesia

Medan.

Tahun 2005

a. Bentuk Riset


(63)

b. Development

Pengembangan trend pasar dimasa yang akan datang serta

pengembangan potensi pangsa pasar agar menjadi market leader dalam

usaha pemasaran produk.

c. Volume Penjualan

Penjualan mengalami peningkatan dengan area market yang luas.

Tahun 2006

a. Bentuk Riset

Riset produk

b. Development

Pengembangan dari produk coca – cola (produk mana yang lebih disukai)

kemudian pengembangan dari rasa produk. Contohnya : Minuman

Isotonic mengalami pengembangan dari segi rasa jeruk Bali dan orange,

Fanta dengan rasa strawberry, orange dan melon.

c. Volume Penjualan

Penjualan produk mengalami peningkatan karena adanya pengembangan

rasa dari produk.

2. Bentuk pengembangan yang dilaksanakan PT. Coca – Cola Distribution Indonesia Medan dari tahun 2001 -2006.

2.1 Inovasi

Inovasi adalah salah satu kunci keberhasilan yang menjadikan

perusahaan Coca-Cola semakin besar, dikenal luas, serta memberikan kontribusi


(64)

Coca-Cola terus berinovasi untuk menciptakan produk, kemasan, strategi

pemasaran, serta perlengkapan penjualan baru yang lebih berkualitas, kreatif, serta

mempunyai ciri khas tersendiri.

Memahami kebutuhan dan perilaku konsumen, serta potensi kekayaan

alam, Coca-Cola berinovasi dengan menciptakan produk-produk baru yang

menjadikan produk minuman cepat saji Coca-Cola mempunyai rasa dan pilihan

yang beragam.

PT. Coca – Cola Distribution Indonesia Medan Memenuhi kebutuhan

konsumen secara lebih spesifik, pada tahun 2002 Coca - Cola meluncurkan

aquarius, minuman Isotonik yang diperuntukkan bagi mereka yang aktif dan

gemar berolahraga dengan cita rasa Jeruk Bali dan kemudian tahun 2006

perusahaan melakukan pengembangan Isotonik dengan cita rasa Orange.

Pada tahun 2002 perusahaan Coca-Cola juga meluncurkan Frestea, teh

dalam kemasan botol dengan aroma bunga melati yang khas. Pada tahun 2003,

Fanta menghadirkan campuran dua rasa buah, orange dan mango, yang disebut

"Fanta Oranggo", setelah pada tahun sebelumnya sukses meluncurkan Fanta

Nanas. Pada tahun ini pula, Coca-Cola meluncurkan Sunfill - produk minuman

Sirup dan Serbuk instan rasa buah. Dengan inovasi, Coca-Cola yakin bahwa

produk-produk yang ditawarkan akan mampu memenuhi kebutuhan pasar.

PT. Coca – Cola Distribution Indonesia Medan berinovasi pada

produk-produk baru, PT. Coca-Cola Distribution Indonesia Medan juga mencoba

mengembangkan desain kemasan minuman, serta meningkatkan kualitasnya.


(65)

Coca-Cola meluncurkan Frestea dalam kemasan Tetra Wedge yang lebih mudah dan

praktis untuk dibawa.

Pada akhir 2003, Coca-Cola, Sprite, dan Fanta hadir dalam kemasan

kaleng ramping baru yang unik. Pada tahun 2004 ini, Coca-Cola hadir dengan

inovasi terbaru yaitu botol gelas berbobot lebih ringan 30 % dengan desain

mungil, imut, tapi kuat. Inovasi kemasan produk akan terus dikembangkan sesuai

dengan perkembangan teknologi terbaru.

Strategi pemasaran Coca-Cola mempunyai ciri khas tersendiri, yang

unik dan kreatif. Berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event yang

sedang berlangsung, baik melalui konser musik, pameran, promo penukaran tutup

botol, hadiah kejutan, maupun iklan TV. Pada tahun 2004 ini, iklan Coca-Cola

versi Kabayan dinobatkan sebagai iklan paling efektif dalam bulan Pebruari dan

Maret versi survey TV Ad Monitor MRI. Promo Coca-Cola juga memanfaatkan

momentum tertentu, misalnya: Demam Piala EURO 2004. Dengan memanfaatkan

event berskala nasional maupun internasional, Coca-Cola mencoba tampil dengan

strategi pemasaran baru yang menarik masyarakat.

Berinovasi dalam produk, kemasan, strategi pemasaran dan

perlengkapan penjualan baru juga dikembangkan ke arah yang lebih baik.

Berkaitan dengan inovasi ini, Coca-Cola menciptakan jenis krat baru yang lebih

ringan, dibuat dari bahan yang ramah lingkungan.

Kunci sukses inovasi tersebut adalah kolaborasi yang baik dari pihak

manajemen dan konsumen , pengembangan varian minuman cepat saji dengan

rasa baru, serta keinginan untuk menjadikan Coca - Cola sebagai perusahaan


(66)

Gambar 4.1 : Produk PT. Coca – Cola Distribution Indonesia Medan 2006

Sumber : PT. Coca – Cola Distribution Indonesia Medan

PT. Coca - cola Distribution Indonesia Medan memiliki beberapa

program untuk mendukung penjualan dan pemasaran produk-produk. Program

tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen,

diantaranya yaitu:

1. Program Promosi

PT. Coca-cola Distribution Indonesia Medan mempunyai program

promosi yang beragam, yang tidak hanya untuk meningkatkan penjualan dan

pemasaran, tetapi juga meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk.

2. Layanan Konsumen

PT. Coca-cola Distribution Indonesia Medan, Customer Service System

(CSS), sistem pelayanan pelanggan, didesain untuk meningkatkan kepuasan dan

loyalitas konsumen secara terus-menerus terhadap produk-produk Coca-Cola

dengan menyediakan pelayanan yang optimal kepada seluruh pelanggan


(67)

3. Area Marketing Contractor

Terbatasnya sumberdaya dan kemampuan untuk melakukan

pengembangan daerah tertentu, sekaligus komitmen untuk menciptakan peluang

kerja yang luas di sektor informal, mendorong PT. Coca-cola Distribution

Indonesia Medan untuk secara serius dan berkesinambungan mengembangkan

jaringan Distribusi Tak Langsung (Indirect Distribution) berbasis Usaha Kecil

dan Menengah (UKM). Sistem Distribusi ini mengandalkan dua kelompok usaha

kecil dan menengah yang terbagi dalam dua kelompok besar: Area Marketing

Contractor (AMC) dan Street Vending.

4. Layanan Pendingin Produk

Riset membuktikan bahwa 90% konsumen lebih menyukai membeli

produk-produk Coca-Cola dalam keadaan dingin. Hal ini menunjukkan bahwa

peranan Cold Drink Equipment (peralatan pendingin) sangat penting dalam

meningkatkan pertumbuhan penjualan dan mendorong tingkat keuntungan para

pelanggan.

5. HoReCa

Dengan bekerjasama dengan berbagai Hotel, Restaurant, dan Café

ternama, perusahaan memberikan beragam penawaran menarik melalui program

HoReCa. Program HoReCa ini akan meningkatkan volume penjualan produk PT.

Coca – Cola Distribution Indonesia Medan.

Pengembangan Usaha Mikro

Adanya keterbatasan kemampuan pengusaha di sektor informal


(68)

Distribution Indonesia Medan mewujudkan kepedulian sosialnya dengan

memprakarsai program ekonomi kemasyarakatan berbentuk program

pengembangan usaha mikro (Coca-Cola Micro Enterprise Development

Program).

Program pendampingan dan pendidikan bagi kelompok usaha ekonomi

lemah ini diluncurkan pada Juli 2003 lalu dan memiliki dua elemen pokok

bantuan.

Pertama, bantuan teknis (technical assistance) pengembangan dan

pendampingan usaha mikro yang didukung sepenuhnya oleh Coca-Cola selama

satu tahun. Pendampingan ini dimaksudkan untuk memberdayakan anggota

kelompok, meningkatkan jumlah tabungan atas kesadaran sendiri, serta

mengembangkan kegiatan usaha produktif anggota dan pengembangan jaringan

usaha.

Kedua, akses terhadap modal kerja yang diberikan oleh lembaga

pembiayaan independen atau bank (diluar Coca-Cola). Pelayanan keuangan mikro

seperti ini diberikan hanya bagi mereka yang memenuhi kriteria ketat, antara lain:

secara rutin memiliki kesadaran berkelompok dan berkembang dalam kelompok,

secara rutin dan tepat waktu menabung, serta berdomisili tetap. Dalam

melaksanakan dua pelayanan tersebut, Coca - Cola bekerjasama dengan Lembaga

Swadaya Masyarakat "Bina Swadaya", sebuah lembaga nirlaba yang


(69)

B. Analisis Kuantitatif

1. Perkembangan Volume Penjualan PT. Cola – Cola Distribution Indonesia Medan dari Tahun 2001 – 2006

Penulis melihat perkembangan penjualan yang penulis olah dari data

selama 6 tahun terakhir seperti yang tercantum pada Tabel 4.1 berikut ini :

Tabel 4.1

Perkembangan Volume Penjualan Tahun 2001 – 2006 (Dalam Unit)

Sumber : Diolah dari Data

Dari table 4.1 di atas terlihat bahwa volume penjualan PT. Cola – Cola

Distribution Indonesia Medan cendrung meningkat dari tahun ke tahun terkecuali

tahun 2003. untuk jelasnya, akan dijabarkan sebagai berikut :

a. Volume Penjualan Tahun 2002

% 21 % 100 600 , 819 , 5 600 , 819 , 5 600 , 819 , 7   

Pada kurun waktu tahun 2002, penjualan beragam brand produk Coca –

cola mengalami lonjakan yang sangat tinggi. Penjualan yang tadinya hanya

5,819,600 unit meningkat menjadi 7,070,200 unit atau naik 21 %. Selain karena

telah mapannya perusahaan bergerak di sektor ini, hal ini juga diakibatkan oleh

keadaan perekonomian Indonesia pada saat itu tengah mengalami masa

TAHUN VOLUME PENJUALAN PERSENTASE

2001 5,819,600 -

2002 7,070,200 21 2003 6,227,800 -12 2004 7,183,000 15 2005 7,883,800 10 2006 8,854,600 12


(70)

puncaknya. Semua sektor termasuk dunia entertainment yang merupakan

kendaraan promosi perusahaan meningkat pesat, sihingga jaringan luas yang telah

ada diiringi oleh publisitas yang luas juga. Hal ini tentunya meningkatkan jumlah

permintaan pelanggan.

b. Volume Penjualan Tahun 2003

% 12 % 100 200 , 070 , 7 200 , 070 , 7 800 , 227 , 6    

Tahun 2003, terjadi penurunan penjualan yang sangat trastis dari produk

Coca – cola. Penjualan yang dilakukan oleh perusahaan hanya mampu 6,227,800

unit atau turun sebesar 12%. Menurunnya daya beli masyarakat menyebabkan

penjualan produk Coca – cola tersendat – sendat, apalagi hal ini diikuti dari

naiknya harga penjualan produk coca – cola saat itu guna menutupi biaya

produksi dan pemasaran yang juga naik.

c. Volume Penjualan Tahun 2004

% 15 % 100 800 , 227 , 6 800 , 227 , 6 000 , 183 , 7   

Seiring dengan mulainya stabilnya keadaan pasar, maka pada tahun

2004 , penjualan produk kembali ke jalannya. Perusahaan mampu menjual

7,183,000 unit atau naik 15 %. Jumlah ini mampu menutupi penurunan penjualan

tahun 2003. Hal ini semakin membuktikan bahwa penurunan penjualan bukan

harena kinerja yang menurun, tetapi memang kondisi pasar yang kurang


(1)

Dimana,

e

s adalah standar estimasi

x adalah anggaran R & D y adalah volume penjualan

n adalah jumlah tahun a adalah konstanta a

b adalah koefisien regresi

Dengan demikian, maka :



  

2 6 000 , 917 , 654 . 438 . 239 1 000 , 039 , 43 67 . 521 , 779 , 1 000 , 640 , 697 , 794 , 314     e s

4 000 , 917 , 654 , 483 , 239 130 , 155 , 833 , 588 , 76 000 , 640 , 697 , 794 ,

314  

e s 4 130 , 432 , 790 , 232 , 1   e s 50 . 032 , 608 , 197 , 308  e s 48 . 155 , 555  e s

Untuk koefisien regresi b (penduga b), dirumuskan (Hasan, 1999 : 222)

b o s b t

 

n x x s s e b 2 2


(2)

Dimana,

b

s adalah nilai estimasi penduga b x adalah biaya penjualan pribadi n adalah jumlah tahun

b adalah koefisien regresi o

t adalah nilai observasi

dengan melakukan perhitungan maka,

6 870 , 361 , 32 498 , 792 , 702 , 281 , 185 48 . 155 , 555 2   b s 6 900 , 896 , 629 , 290 , 047 , 1 498 , 792 , 702 , 281 , 185 48 . 155 , 555   b s 70 . 749 , 798 , 283 , 880 , 30 498 , 792 , 702 , 281 , 185 48 . 155 , 555   b s 748 , 993 , 418 , 401 , 154 48 . 155 , 555  b s 75 . 836 , 425 , 12 48 . 155 , 555  b s 0447 , 0  b s o

t untuk penduga b dihitung dengan,

b o

s b t


(3)

0447 . 0

1  o t

37 . 22  o t

Kreteria pengujian :

Jika t hitung  t tabel , maka Ho diterima

Jika t hitung  t tabel , maka Ha diterima

Ho diterima = tidak ada pengaruh signifikan

Ha diterima = pengarauh signifikan

Jadi dapat disimpulkan t hitung = 22.37  t tabel = 2,776 , maka Ha diterima.

Setelah melakukan uji signifikansi dengan a sebesar 5 % maka, variabel x

mempengaruhi variabel y secara signifikan. Artinya disini pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dapat digenerasikan secara umum atau berpengaruh secara nyata.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. PT. Coca Cola Distribution Indonesia Medan merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri minuman ringan yang harus tetap menjaga dan memperluas pangsa pasarnya ditengah beragamnya jenis minuman ringan yang ada di pasar.

2. Research and Development yang dijalankan oleh perusahaan sangat

berperan dan mampu meningkatkan volume penjualan hal ini terbukti

bahwa dari tahun ketahun penjualan semakin meningkat kecuali pada tahun 2003 mengalami penurunan yang disebabkan oleh keadaan pasar yang kurang stabil.

3. PT. Coca-cola Distribution Indonesia Medan memiliki beberapa program untuk mendukung penjualan dan pemasaran produk-produk, diantaranya yaitu: Program Promosi, layanan konsumen, area marketing contractor, layanan pendingin produk dan program HoReCa

4. Berdasarkan hasil analisis yang menggunakan regresi sederhana dengan alat analisis Least Square maka dapat disimpulkan, terdapat pengaruh yang positif antara anggaran R & D terhadap volume penjualan produk pada PT. Coca – Cola Distribution Indonesia Medan. Hal ini terlihat dari persamaan yang dihasilkan, dimana nilai koefisien b nya bernilai positif :

x Y 1,779,521.671


(5)

5. besarnya koefisien determinasi dapat dilihat bahwa r = 90.47 % , maka 2

dapat disimpulkan bahwa anggaran R & D mempunyai kontribusi sebesar

90.47 % terhadap volume penjualan dan sisanya sebesar 9.53 %

dipengaruhi oleh faktor diluar anggaran R & D. Hasil analisis juga dapat dilihat, dengan menggunakan koefisien korelasi produk moment, bahwa terdapat hubungan yang kuat dan positif antara anggaran R & D terhadap volume penjualan pada PT. Coca – Cola Distribution Indonesia Medan, setelah didapatkan nilai r sebesar 0.9047.

6. Berdasarkan hasil pengujian persamaan regresi dengan menggunakan uji t

dengan menggunakan taraf signifikan sebesar 5 % dibuktikan terdapat pengaruh yang signifikan atau nyata antara anggaran R & D terhadap volume penjualan. Hal ini karena nilai observasi t berada diluar daerah o penerimaan Ho atau t hitung = 22.37  t tabel = 2,776 , maka Ha diterima, artinya

antara variabel bebas dan variabel terikat terdapat pengaruh yang signifikan atau nyata.

B. Saran

1. Hendaknya perusahaan lebih memperhatikan riset and development yang

dianggap efektif bagi kegiatan penjualan produk perusahaan, agar tujuan dalam peningkatan volume penjualan dapat tercapai .

2. Perusahaan harus senantiasa menjaga pelayanan yang baik agar konsumen tidak lari ke perusahaan lain dengan produk sejenis.

3. Perusahaan tetap menjaga image perusahaan yang dinilai agar tetap berada dihati konsumennya.


(6)

4. PT. Cola – Cola Distribution Indonesia Medan disarankan agar meningkatkan kinerja pada atribut-atribut yang nilainya masih dibawah harapan konsumen sesuai dengan prioritas yang telah didapatkan. Kebijakan ini diharapkan dapat menjaga kepuasan konsumen terhadap produk Coca - Cola dan mempertahankan posisi PT. Cola – Cola Distribution Indonesia Medan sebagai pemimpin pasar dalam industri minuman ringan