Mendefinisikan masalah atau peluang Merumuskan pengembangan pendekatan untuk pemecahan masalah Merumuskan desain riset

a. Memonitor pelaksanaan hasil kerja di lapangan, apakah setiap target penjualan yang sudah ditentukan dalam perencanaan untuk setiap pasar sudah tercapai, termasuk hal-hal lainnya yang ada hubungannya dengan usaha peningkatan penjualan, apakah ada penyimpangan dalam pelaksanaanya. b. Memberikan informasi sebagai peringatan warning apakah terjadi perubahan-perubahan yang dapat mengganggu peningkatan penjualan dan memperkecil laba. c. Untuk mengetahui apakah usaha pemasaran untuk penjualan sudah dilakukan oleh tenaga yang kompeten secara efisien dan efektif. Bagaimanapun juga, hasil riset pemasaran untuk mencapai kegunaan yang maksimum harus dipergunakan sebagai dasar pembuatan keputusan dalam rangka peningkatan hasil penjualan.

3. Proses Riset Pemasaran

Menurut Dudi Anandaya dan Heru Suprihhadi 2005:10, Proses riset pemasaran adalah serangkaian kegiatan atau tahap yang dilakukan dalam melaksanakan riset pemasaran. Kegiatan ini meliputi :

a. Mendefinisikan masalah atau peluang

Pada tahap ini yang harus dilakukan dalam proses riset pemasaran adalah merumuskan masalah, menentukan tujuan penelitian, merumuskan latarbelakang yang sesuai, informasi apa saja yang diperlukan, bagaimana informasi tersebut digunakan untuk pengambilan keputusan. Tahap ini meliputi juga rencana wawancara dengan pengambilan keputusan. Universitas Sumatera Utara

b. Merumuskan pengembangan pendekatan untuk pemecahan masalah

Pada tahap ini dilakukan kegiatan formulasi lebih terperinci dari tujuan penelitian dan kerangka teori, model analisis yang akan dipergunakan, research questions, hipotesis, identifikasi karakteristik atau faktor yang mempengaruhi desain penelitian.

c. Merumuskan desain riset

Desain riset adalah suatu kerangka kerja atau cetak biru bagi pelaksanaan proyek riset pemasaran. Desain riset memaparkan prosedur secara rinci, untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam pemecahan masalah penelitian. Desain riset yang baik, akan memberikan landasan yang kuat bagi pelaksanaan riset pemasaran. Desain riset dapat dibagi menjadi eksploratori dan konklusif. Tujuan utama riset eksploratori, yakni untuk memberikan pendalaman serta pemahaman terhadap masalah penelitian yang dihadapi peneliti. Tujuan riset konklusif, yakni untuk melakukan tes terhadap hipotesis serta menguji suatu hubungan tertentu. Riset deskriptif bertujuan untuk mengambarkan sesuatu, biasanya karateristik atau fungsi-fungsi tertentu, sedangkan riset kausal diadakan untuk menguji dan membuktikan suatu hubungan sebab akibat causal effect. Desain Cross Sectional merupakan tipe desain riset deskriptif yang paling sering digunakan. Desain riset ini mendapatkan informasi dari sample suatu populasi hanya sekali, sedangkan desain longitudinal suatu sample tetap diambil dari suatu populasi, kemudian informasi ditarik berulang kali dari sampel Universitas Sumatera Utara tetap tersebut. Dengan kata lain, individu yang sama dalam sampel tetap ini diteliti berulang kali dalam kurun waktu tertentu. Gambar 2.1 : Klasifikasi Desain Riset Pemasaran Sumber : Dudi Anandaya dan Heru Suprihhadi, Riset Pemasaran, Edisi Pertama, Malang : Penerbit Bayumedia, 2005, Hlm.38. Jenis – Jenis Riset dan Sifat – Sifatnya :http:organisasi.orgjenisriset.co.id 1. Riset Eksploratoris Riset eksploratoris adalah riset yang memiliki tujuan untuk mendapatkan keterangan, wawasan, pengetahuan, ide, gagasan, pemahaman, dan lain sebagainya sebagai upaya untuk merumuskan dan mendefinisikan masalah, menyusun hipotesis, serta dapat dilanjutkan dengan riset lanjutan yang lebih advance. Desain Riset Desain Riset Eksploratoris Desain Riset Konklusif Riset Deskriptif Riset Kausal Riset Single Cross Sectional Riset Longitudinal Universitas Sumatera Utara Sifat - Sifat-sifat riset Eksploratoris : a. Hasil riset bersifat tentative b. bertujuan untuk lebih memahami akar permasalahan c. dapat dilanjutkan dengan riset lanjutan yang lebih serius d. proses riset tidak terstruktur rapi e. analisa data primer dengan sampel yang kecil f. Informasi dasar bersifat fleksibel Contoh riset eksploratoris : a. Interview atau wawancara secara mendalam b. FGD focus group discussion diskusi berkelompok c. studi kasus yang pernah terjadi d. Analisa data sekunder e. Survey ke para ahli

2. Riset Konklusif