Area Marketing Contractor Layanan Pendingin Produk HoReCa

3. Area Marketing Contractor

Terbatasnya sumberdaya dan kemampuan untuk melakukan pengembangan daerah tertentu, sekaligus komitmen untuk menciptakan peluang kerja yang luas di sektor informal, mendorong PT. Coca-cola Distribution Indonesia Medan untuk secara serius dan berkesinambungan mengembangkan jaringan Distribusi Tak Langsung Indirect Distribution berbasis Usaha Kecil dan Menengah UKM. Sistem Distribusi ini mengandalkan dua kelompok usaha kecil dan menengah yang terbagi dalam dua kelompok besar: Area Marketing Contractor AMC dan Street Vending.

4. Layanan Pendingin Produk

Riset membuktikan bahwa 90 konsumen lebih menyukai membeli produk-produk Coca-Cola dalam keadaan dingin. Hal ini menunjukkan bahwa peranan Cold Drink Equipment peralatan pendingin sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan penjualan dan mendorong tingkat keuntungan para pelanggan.

5. HoReCa

Dengan bekerjasama dengan berbagai Hotel, Restaurant, dan Café ternama, perusahaan memberikan beragam penawaran menarik melalui program HoReCa. Program HoReCa ini akan meningkatkan volume penjualan produk PT. Coca – Cola Distribution Indonesia Medan. Pengembangan Usaha Mikro Adanya keterbatasan kemampuan pengusaha di sektor informal pengusaha mikro dalam mengelola usahanya mendorong PT. Coca-Cola Universitas Sumatera Utara Distribution Indonesia Medan mewujudkan kepedulian sosialnya dengan memprakarsai program ekonomi kemasyarakatan berbentuk program pengembangan usaha mikro Coca-Cola Micro Enterprise Development Program. Program pendampingan dan pendidikan bagi kelompok usaha ekonomi lemah ini diluncurkan pada Juli 2003 lalu dan memiliki dua elemen pokok bantuan. Pertama, bantuan teknis technical assistance pengembangan dan pendampingan usaha mikro yang didukung sepenuhnya oleh Coca-Cola selama satu tahun. Pendampingan ini dimaksudkan untuk memberdayakan anggota kelompok, meningkatkan jumlah tabungan atas kesadaran sendiri, serta mengembangkan kegiatan usaha produktif anggota dan pengembangan jaringan usaha. Kedua, akses terhadap modal kerja yang diberikan oleh lembaga pembiayaan independen atau bank diluar Coca-Cola. Pelayanan keuangan mikro seperti ini diberikan hanya bagi mereka yang memenuhi kriteria ketat, antara lain: secara rutin memiliki kesadaran berkelompok dan berkembang dalam kelompok, secara rutin dan tepat waktu menabung, serta berdomisili tetap. Dalam melaksanakan dua pelayanan tersebut, Coca - Cola bekerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Bina Swadaya, sebuah lembaga nirlaba yang berpengalaman dalam mengelola program sejenis di berbagai daerah. Universitas Sumatera Utara

B. Analisis Kuantitatif