Pengertian Anak Kerangka Pemikiran

Menurut status sekolah terbagi dari: sekolah Negeri Public School, yaitu sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah, mulai dari SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Sekolah swasta Private School, yaitu sekolah yang diselenggarakan oleh non pemerintah swasta, penyelenggara pendidikan masih berupa yayasan pendidikan yang sampai saat ini badan hukum penyelenggara pendidikan masih berupa rancangan peraturan pemerintah. Selama ini, pengembangan sekolah hanya terbatas pada lembaga formal yang didalamnya terdapat guru, dan kurikulum , dan mata pelajaran diajarkan diruang kelas. Namun, belakangan mulai banyak berkembang jenis-jenis sekolah yang lebih mengembangkan variasinya.

C. Pengertian Anak

Menurut undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 tahun 1974 tentang ketentuan-ketentuan pokok kesejahteraan anak, Menurut undang- undang anak didefinisikan sebagai seorang yang belum mencapai 21 tahun dan belum pernah menikah. Hal ini berarti bahwa yang termasuk kategori anak adalah sejak lahir sampai akhir 21 tahun. Namun rentang usia 0 sampai 21 tahun tersebut, apabila seseorang telah menikah maka bukan lagi kategori anak. 33 Menurut UU RI No. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak Bab II, pasal 2 bahwa:” Anak berhak atas kesejahteraan, perawatan, asuhan dan bimbingan berdasarkan kasih 33 Undang-undang Negara UU RI No.4 tahun 1979 Tentang Kesejahteraan Anak Jakarta : sinar grafika, 2005 sayang baik dalam keluarga maupun didalam asuhan khusus untuk tumbuh dan berkembang dengan wajar. Menurut kartono, maka kanak- kanak dimulai sejak usia 2 tahun sampai 12 tahun, yang dibagi dalam dua fase yaitu masa anak-anak awal yang berusia 2 sampai 6 tahun. Menurut pendapat ini usia 1 sampai 2 tahun dikategorikan bayi karena tingkat ketergantungan yang sangat tinggi terhadap orang lain disekitarnya. Sedangkan usia 2 sampai 6 tahun diklasifikasikan sebagai awal masa asa kanak-kanak, sedangkan usia 6 sampai 12 tahun dikategorikan sebagai akhir masa kanak-kanak. 34 Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembangan, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasaan dan diskriminasi. 35

D. Perkembangan 1 Pengertian Perkembangan

Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan-perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Seperti yang dikatakan oleh Van den Daele” perkembangan berarti perubahan secara kualitatif “. Ini berarti bahwa perkembangan bukan sekedar penambahan beberapa sentimeter pada tinggi badan 34 Kartini,Kartono, Peran Keluarga Memandu Anak, Jakarta; Rajawali press, 1990, hal 84 35 Ikatan pekerja Sosial Profesional Indonesia IPSPI, “ Perlindungan Anak: Bukan Basa Basi,” majalah Perlindungan Anak, no.11 Maret 2007, hal. 11 seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang komplek. 36 Pada dasarnya ada dua proses perkembangan yang saling bertentangan yang terjadi secara serempak selama kehidupan, yaitu pertumbuhan atau evolusi dan kemunduran atau involusi. Keduanya mulai dari pembuahan dan berakhir dengan kematian. Dalam tahun-tahun pertama pertumbuhan berperan, sekalipun perubahan-perubahan yang bersifat kemunduran terjadi semenjak kehidupan janin. Manusia tidak pernah statis. Semenjak pembuahan hingga ajal selalu terjadi perubahan, baik dalam kemampuan fisik maupun kemampuan psikologi. Piaget menjelaskan bahwa struktur itu” tidak pernah statis dan sudah ada semenjak awal”.dengan kata lain, organisme yang matang selalu mengalami pembuahan yang progresif sebagai tanggapan terhadap kondisi yang bersifat pengalaman dan perubahan- perubahan itu mengakibatkan jaringan interaksi yang majemuk. 37

2. Perkembangan Anak

Periode ini adalah kelanjutan dari masa bayi lahir – usia 4 tahun yang ditandai dengan terjadinya perkembangan fisik, motorik dan kognitif perubahan dalam sikap Ikatan pekerja Sosial Profesional Indonesia IPSPI, “ Perlindungan Anak: Bukan Basa Basi,” majalah Perlindungan 36 Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan , Ciracas, Jakarta: Erlangga, Hal. 2 37 Ikatan pekerja Sosial Profesional Indonesia IPSPI, “ Perlindungan Anak: Bukan Basa Basi,” majalah Perlindungan Anak, no.11 Maret 2007, hal 2 Anak, no.11 Maret 2007, hal, nilai, dan perilaku, psikososial serta diikuti oleh perubahan-perubahan yang lain. Menurut Zastrow, anak yang berkembangnya normal memiliki keterampilan tertentu sesuai dengan tingkat usianya. Adapun standar keterampilan yang secara umum dimiliki oleh anak usia 6 sampai 8 tahun yaitu : pada pola permainan anak-anak senang mencoba melakukan ketangkasan fisik, mulai berminat pada pertandingan, senang mengumpulkan barang dan menyukai permainan drama imajinasi 38

a. Perkembangan Fisik

Pertumbuhan fisik pada masa ini lambat dan relativ seimbang. Peningkatan berat badan anak lebih banyak dari pada panjang badannya. Peningkatan berat badan anak terjadi terutama kerena bertambahnya ukuran system rangka, otot dan ukuran beberapa organ tubuh lainnya.

b. Perkembangan Motorik

Perkembangan motorik pada usia ini menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi dibandingkan dengan masa bayi. Anak-anak terlihat lebih cepat dalam berlari dan pandai meloncat serta mampu menjaga keseimbangan badannya. Untuk memperhalus keterampilan-keterampilan motorik, anak-anak terus melakukan berbagai aktivitas fisik yang terkadang bersifat informal dalam bentuk permainan. Disamping itu, anak-anak juga melibatkan diri dalam aktivitas permainan olahraga yang 38 Zastrow, charles and Karen k Kirst-A Shaman, Understanding human behavior and the sosial Environment Chicago: Nelson-hall Publiser, 1993 hal 69 bersifat formal, seperti senam, berenang, dll. Beberapa perkembangan motorik kasar maupun halus selama periode ini, antara lain: 1. Anak usia 5 tahun mampu meloncat dan menari menggambarkan orang yang terdiri dari kepala, lengan dan badan dapat menghitung jari-jarinya, mendengar dan mengulang hal-hal penting dan mampu bercerita, mempunyai minat terhadap kata-kata baru beserta artinya, bila dilarang apa yang menjadi keinginannya, mampu membedakan besar dan kecil. 2. Anak usia 6 tahun. Ketangkasan meningkat melompat tali, bermain sepeda, mengetahui kanan dan kiri, mungkin bertindak menentang dan tidak sopan, mampu menguraikan objek-objek dengan gambar. 3. Anak usia 7 tahun. Mulai membaca dengan lancar, cemas terhadap kegagalan, peningkatan minat pada bidang spiritual, kadang malu atau sedih. 4. Anak usia 8-9 tahun. Kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat, mampu menggunakan peralatan rumah tangga. Keterampilan lebih individual, ingin terlibat dalam sesuatu, menyukai kelompok dan mode, mencari teman secar aktif. 5. Anak usia 10-12 tahun. Perubahan sifat berkaitan dengan berubahnya postur tubuh yang berhubungan dengan pubertas mulai tampak, mampu melakukan aktivitas rumah tangga, seperti mencuci, menjemur pakaian sendiri, dll, adanya keinginan anak untuk menyenangkan dan membantu oranglain, mulai tertarik dengan lawan jenis.

c. Perkembangan Kognitif

Dalam keadaan normal, pada periode ini pikiran anak berkembang secara berangsur-angsur. Jika pada periode sebelumnya daya pikir anak masih bersifat imajinatif dan egosentris, maka pada periode ini daya pikir anak sudah berkembang kearah yang lebih konkrit, rasional dan objektif. Daya ingatnya menjadi sangat kuat, sehingga anak benar-benar berada pada stadium belajar. Menurut teori piaget, pemikiran anak-anak usia dasar disebut pemikiran Operasional Konkrit Concret operasional Thought , artinya aktivitas mental yang difokuskan pada objek-objek peristiwa nyata atau konkrit. Dalam upaya memahami alam sekitarnya, mereka tidak lagi terlalu mengandalkan informasi yang bersumber dari panca indera, karena ia mulai mempunyai kemampuan untuk membedakan apa yang tampak oleh mata dengan kenyataan sesungguhnya. Dalam masa ini, anak telah mengembangkan 3 macam proses yang disebut dengan operasi-operasi, yaitu: 1. Negasi Negation, yaitu pada masa konkrit operasional, anak memahami hubungan-hubungan antara benda atau keadaan yang satu dengan benda atau keadaan yang lain. 2. Hubungan timbal balik Resipprok, yaitu anak telah mengetahui hubungan sebab-akibat dalam suatu keadaan. 3. Identitas, yaitu anak sudah mampu mengenal satu persatu dengan benda-benda yang adalah operasi yang terjadi dalam diri anak memungkinkan pula untuk mengetahui suatu perbuatan tanpa melihat bahwa perbuatan tersebut ditunjukan. Jadi, pada tahap ini anak telah memiliki struktur kognitif yang memungkinkannya dapat berfikir untuk melakukan suatu tindakan, tanpa ia sendiri bertindak secara nyata.

a. Perkembangan Memori

Selama periode ini, memori jangka pendek anak telah berkembang dengan baik. Akan tetapi, memori jangka panjang tidak terjadi banyak peningkatan dengan disertai adanya keterbatasan-keterbatasan. Untuk mengurangi keterbatasan tersebut, anak berusaha menggunakan strategi memori Memory Strategy, yaitu merupakan perilaku disengaja yang digunakan untuk meningkatkan memori. Matlin 1994 menyebutkan 4 macam strategi memori yang penting, yaitu: 1. Rehearsal Pengulangan : Suatu strategi meningkatkan memori dengan cara mengulang berkali-kali informasi yang telah disampaikan. 2. Organization Organisasi : Pengelompokan dan pengkategorian sesuatu yang digunakan untuk meningkatkan memori. Seperti, anak SD sering mengingat nama-nama teman sekelasnya menurut susunan dimana mereka duduk dalam satu kelas. 3. Image Perbandingan : Membandingkan sesuatu dengan tipe dari karakteristik pembanyangan dari seseorang. 4. Restieval Pemunculan kembali: Proses mengeluarkan atau mengangkat informasi dari tempat penyimpanan. Ketika suatuu isyarat yang mungkin dapat membantu memunculkan kembali sebuah memori, mereka akan menggunakan secara spontan. selain strategi-strategi diatas, terdapat hal lain yang mempengaruhi memori anak, seperti tingkat usia, sifat anak termasuk sikap, kesehatan dan motivasi, serta pengetahuan yang diperoleh anak sebelumnya.

b. Perkembangan Pemikiran

Perkembangan pemikiran kritis yaitu pemahaman atau refleksi terhadap permasalahan secara mendalam, mempertahankan pikiran agar tetap terbuka, tidak mempercayai begitu saja informasi-inforamasi yang datang dari berbagai sumber serta mampu berfikir secara reflektif dan evaluatif.

c. Perkembangan Kreativitas

Perkembangan kreativitas dalam tahap ini, anak-anak mempunyai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Perkembangan ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan, terutama lingkungan sekolah.

d. Perkembangan Bahasa

Selama masa anak-anak awal, perkembangan bahasa terus berlanjut. Perbendaharaan kosa kata dan cara menggunakan kalimat bertambah kompleks. Perkembangan ini terlihat dalam cara berfikir tentang kata-kata, struktur kalimat dan secara bertahap anak akan mulai menggunakan kalimat yang lebih dsingkat dan padat, serta dapat menerapkan berbagai aturan tata bahasa secara tepat 39

d. Perkembangan Psikososial

Pendekatan psikososial menurut Newman 1991 pada dasarnya memfokuskan pada pengalaman internal sebagai hasil interaksi antara proses somatic, ego, dan sosial. Proses somatic memfokuskan pada dampak dari atribut fisik dan perubahan fisik seseorang terhadap perasaan dan hubungan sosialnya. Proses ego memfokuskan pada representasi kita akan informasi dan hubungan kita mengkategorikan dan menginterpretasikan pengalaman. Sedangkan proses sosial menekankan pada cara kita terlibat dalam suatu kelompok daripada penggunaan pemikiran, perasaan dan perilaku kita. Pendekatan psikososial berkembang untuk mendukung well-being seorang individu dan keluarga dan untuk merespon kebutuhan manusia agar bisa memulihkan fungsi sosialnya kembali dan untuk memperbaiki hubungan interpersonal mereka dan kehidupannya. Walaupun telah terjadi perubahan setelah beberapa tahun, pendekatan psikososial tetap mengakui pengaruh dari faktor biologi, internal psikologi dan proses emosional, kondisi sosial dan fisik eksternal dan saling mempengaruhi didalamnya. 39 G excess .” Perkembangan anak” dari a href=http:www.g- excess.comcontentview446 title=”Perkembangan anak”Perkembangan anakPerkembangan Fisik,Perkembangan motorik,Perkembangan Kognitif,Perkembangan psikososial” Tahapan dasar yang digunakan dalam pendekatan ini adalah pemahaman akan individu dan keluarga, sikap mereka terhadap lingkungan, dan peran “person- in situation gestalt” perilaku seseorang dalam situasi sehingga penilaian yang berarti atau diagnosanya dapat disusun dengan baik Woods and Robinson, 1996. Istilah psikososial kemudian digunakan untuk mencerminkan perkembangan intervensi psikologi yang mengakui pentingnya aspek- aspek sosial dalam pengalaman manusia, sekaligus menjauhi istilah kesehatan mental mental health yang dapat menstigmasi Laugghy dan Eyber, 2003 dalam Irwanto 2007, h 27 Tahap psikososial merupakan tahap perkembangan yang dipengaruhi oleh faktor sosial dan kultur. Erikson menemukan bahwa dalam tahap-tahap kehidupan setiap individu, terdapat tugas-tugas perkembangan penting yang perlu diiselesaikan dengan baik. Keberhasilan individu dalam menyelesaikan suatu tugas perkembangan awal akan menjadi dasar bagi tugas perkembangan selanjutnya, sehingga kemungkinan individu untuk dapat menyelesaikan tugas berikutnya akan lebih besar. Namun sebaliknya, kegagalan individu dalam menyelesaikan tugas dalam suatu tahap perkembangan akan cenderung menghambat individu dalam menyelesaikan tugas perkembangan pada tahap selanjutnya. Seorang anak harus melewati tahapan perkembangan psikososial ini secara urut dan masing-masing tahapan harus diselesaikan dengan baik. 40 Menurut Erik Erickson 1963, ada 4 tahap perkembangan psikososial anak : 1. Usia 0-1218 bulan Basic trust vs mistrust percaya vs tidak percaya Pada fase ini anak mulai mengembangkan sense mengenai dunia yang baik dan aman. Pada masa ini penting bagi bayi untuk menyeimbangkan trust yang memampukan mereka untuk menjalin hubungan yang intim dengan orang lain dan mistrust yang memampukan mereka untuk melindungi diri mereka sendiri, baik dari orang asing maupun dari benda asing. Jika trust mendominasi maka anak akan mengembangkan “the virtue of hope” kepercayaan bahwa mereka dapat memenuhi kebutuhan dan desire yang mereka miliki Erikson, 1982. Jika mistrust yang mendominasi maka anak akan mempersepsi dunia sebagai tidak bersahabat dan tidak dapat diprediksi dan dikemudian hari anak akan mengalami kesulitan dalam hubungan sosial. Pertanyaanya adalah bagaimana agar anak dapat mengembangkan trust ? Critical element dari trust ini adalah pengasuhan yang sensitive, responsive dan konsisten. Misalnya dalam hal memenuhi kebutuhan makan si bayi, dalam hal ini ibu menjadi representasi dari dunia. 40 Jossie.”Perkembangan Psikososial anak” dari http:jossie08.blog.friendster.com 2. Usia 1218 bulan-3 tahun autonomy vs shame doubt otonomy vs rasa malu atau ragu Tahap kedua ini ditandai dengan peralihan kemampuan bayi yang awalnya dikontrol oleh faktor eksternal ibu ke self control. Toilet traning menjadi issue yang penting pada masa ini. Toilet training yang kurang berhasil pada tahap ini dipercaya berpengaruh terhadap kemandirian, self control dan kebiasaan anak menjaga kebersihan. Fase yang disebut negativistic ada pada masa ini meningkatkan pada usia 3 – 4 tahun dan akan menurun pada usia sekitar 6 tahun. itulah sebabnya orangtua perlu menghindari “ teriakan-teriakan TIDAK dan JANGAN” karena menurut penelitian hal itu akan ikut berpengaruh terhadap self control anak dan sense of competency. 3. Usia 3-6 tahun initiative vs guilt inisiatif vs rasa bersalah Pada masa ini anak belajar memiliki keberanian untuk melakukan sesuatumencapai goal tanpa dihalangi ataupun tanpa perasaan bersalah dan takut dihukum Erikson,1982. Dengan kata lain penting sekali untuk mendorong anak untuk mancapai tujuan tertentu dan memberikan pujian ketika ia berhasil melakukannya hal ini sangat berguna untuk menumbuhkan motivasi internal si anak. Jika anak tidak dapat menyelesaikan krisis pada masa ini dengan baik misalnya: anak selalu dipersalahkan ketika melakukan sesuatu ‘tuh kan kamu sih jadi berantakan deh”, “ tuh kan mama bilang juga apa, pecah deh piring mama” anak dapat menjadi seorang dewasa yang mempersepsikan kesuksesan sebagai showing off bukan sesuatu datang dari dalam dirinya, anak juga akan menjadi pribadii dewasa yang intoleran, tidak spontan, dan sering mengalami psikosomatis. psikosomatis ini adalah sakit yang disebabkan karena psikis bukan fisik, misalnya: anak sakit perut karena mau ulangan matematika, sakit kepala karena takut dimarahi, dsb 4. Usia 6-12 tahun Industry vs inferiority industri vs inferitas Pada fase ini penting bagi seorang anak yang beranjak untuk memiliki pandangan bahwa diri memilki kemampuan untuk menguasai skill tertentu dan mampu menyelesaikan tugas disebut juga dengan self esteem . Anak harus sudah mulai mempelajari keterampilan-keterampilan yang baik sesuai dengan lingkungan masyarakat mereka misalnya di kota Jakarta, pada masa ini anak mulai belajar untuk membaca dan menulis, di Alaska, anak pada masa ini belajar untuk berburu dan menangkap ikan. 41

E. Pertimbangan Tumbuh Kembang terhadap Konsep Kematian

Perkembangan kognitif dan usia membentuk dasar pengertian anak terhadap konsep kematian. Pengertian muncul melalui waktu dalam pola sekuensial, akan tetapi prosesnya bervariasi pada setiap anak. Terdapat beberapa pemikiran dalam mengasuh anak berbagai usia pada akhir hidup mereka.Rando, 1984 42 41 ibid 42 KBI Gemari,” Penderita Kanker Anak Meningkat Tajam”. Artikel diakses 28 January 2002” dari http:kbi.gemari.or.idberitadetail.php?id=1488

1. 0-2 Tahun Bayi

Perkembangan normal untuk bayi meliputi pembentukan kepercayaan pada orang tua sementara mendapatkan rasa untuk membedakan. Perpisahan dengan orang tua adalah perasaan takut yang utama. Bayi yang berada diakhir kehidupan tidak mempunyai konsep tentang kematian, serta sangat dipengaruhi keadaan fisik dan emosi keluarga. Reaksi terjadi berhubungan dengan perpisahan dari pengasuh dan perubahan rutin atau lingkungan. Untuk mendukung anak seusia ini, orangtua dianjurkan tinggal bersama anak sebanyak mungkin sambil memberikan kelegaan dan kenyamanan fisik. Perkembangan anak kecil toddler meliputi pembentukan kemandirian diri orangtua sedikit demi sedikit, menginginkan rasa kendali terhadap lingkungan, dan mempelajari keterampilan dasar mengurus diri. Anak dibawah dua tahun dengan sakit terminal mempunyai pengertian terbatas tentang proses kematian. Oleh karena perbedaan dari orang lain tidak lengkap, maka anak usia dini ini dipengaruhi oleh emosi orang lain, sering bereaksi sewaktu melihat orang tuanya bereaksi. Perawatan rumah sakit adalah hal yang sangat menekan stressful. Mengurangi perpisahan anak dari orang tua sebanyak mungkin akan sangat mendukung, mendorong aktivitas bermain secara teratur dan memberikan rasa lega fisik dan kenyamanan yang maksimal.

2. Masa Kanak-kanak 3-5 tahun

Pada usia ini mulai terbentuk kesadaran dan anak menikmati membuat keputusan serta ekspresi sendiri. Perasaan untuk menjelajahi dan mengagumi mendorong maju anak, dan menjadi lebih dibedakan dari orangtua serta menikmati pencukupan diri. Dunia dilihat dari baik dan jahat, dan berpikir magic membuat anak percaya bahwa mereka mempunyai dampak langsung terhadap kejadian dalam hidupnya. Konsep kematian terbatas bagi anak kecil pra sekolah dan kematian mungkin dipandang sementara atau reversible. Sakit atau perpisahan dari orang tua dapat dianggap sebagai hukuman karena pikiran atau perbuatan buruk, perasaan bersalah dan tanggung jawab atas terjadinya sakitkematian dapat muncul. Anak dapat mundur secara perilaku dalam upaya untuk merasa aman. Untuk mendukung maka perlu meyakinkan anak bahwa mereka tidak dihukum, beri penjelasan yang jujur dan jelas tentang penyakit dan meyakinkan anak bahwa mereka tidak dihukum, beri penjelasan yang jujur dan jelas tentang penyakit dan pengobatannya. Minimalkan perpisahan dari orang tua dan buat perubahan seminimal mungkin. Menyediakan pembuangan pelampiasan bagi impuls dan emosi normal anak serta juga lingkungan yang mendorong rasa ingin tau. Berikan kelegaan dan kenyamanan fisik.

3. Masa Kanak-kanak Menengah 6-9 tahun

Sahabat adalah penting pada usia ini, namun demikian, anak kembali kepada rasa aman dirumah dan keluarga untuk kenyamanan. Anak mempunyai kemampuan belajar dan menguasai, aktivitas konstan adalah normal. Rasa kemandirian, percaya diri dan kepribadian mulai muncul. Setiap tindakan dianggap mempunyai penghargaan atau hukuman. Perawatan rumah sakit atau penyakit dapat dilihat sebagai hukuman akibat kesalahan masa lampau. Rasa diri sense of self yang sedang berkembang pada anak dapat dipengaruhi penyakit tersebut dan mengakibatkan rasa marah dan bingung. Orangtua dapat dituntut bertanggung jawab atas penyakitnya. Anak harus diberikan penjelasan secara rinci dan jujur dengan komunikasi yang terbuka tentang penyakitnya. Berikan anak kesempatan menggunakan keterampilan dan kemampuan sisa sehingga mereka dapat merasakan suatu keberhasilan, pencapaian dan penguasaan serta kendali. Interaksi dengan teman harus dipertahankan dan perpisahan dari orangtua harus diminimalkan sedapat mungkin biarkan anak terlibat dalam perencanaan atau pelaksanaan prosedur pengobatan. berikan kelegaan dan kenyamanan fisik maksimal.

4. Masa Kanak-Kanak Lanjut Usia 10-12 tahun

Melalui sosialisasi dengan teman dan awitan pubertas maka anak mulai membentuk jati diri percaya diri dan identitas diri. Teman adalah kritis dan privacy sangat penting. Remaja mulai menggabungkan informasi untuk memecahkan masalah dan ingin kemandirian dari orang tuanya. Anak usia ini mempunyai pandangan realistik tentang kematian sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindarkan inevitable, tidak dapat kembali irreversible dan universal. Mereka mengerti bahwa kehidupan biologis berakhir dengan kematian. Ketika sakit terminal, remaja muda akan berjuang antara kebutuhan perkembangan untuk mulai berpisah dari orang tua dengan kecenderungan alami untuk mundur akibat penyakit. Kelompok peer dapat merasakan kemandiriannya sendiri terancam dan dapat menarik diri, meninggalkan perasaan remaja terasing dari orang tua dan ditolak oleh teman kelompok peer. Remaja muda perlu diikut sertakan dalam proses membuat keputusan dan diberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan staf medik. Mereka perlu diizinkan atau didorong untuk membagi perasaan dan bertanya sehingga mereka merasakan cara untuk mengendalikan situasi. Remaja diperlakukan dengan rasa hormat dan bangga, disediakan komunikasi yang jelas, jujur dan langsung. Dorongan untuk asosiasi dengan teman dan berikan anak sebanyak mungkin kendali dan kemandirian. Berikan privacy dan kenyamanan serta kelegaan fisik maksimal.

5. Remaja Usia 13-18 tahun

Perkembangan jati diri, percaya diri dan identitas diri berlanjut, dan sebagai tambahan mulai dibentuk identitas seksual. Anak muda usia ini mencari untuk menetapkan kemandirian emosional dan ekonomi dari orang tua. Terjadi pandangan dewasa tentang kematian, namun demikian, remaja sering menganggap mereka immortal tidak bisa mati. Remaja dengan sakit terminal cemas tidak mampu memikat lawan jenisnya dan kelompok temanpeer akan menolak mereka. remaja akan lebih mementingkan efek samping fisik pengobatan daripada kematian. Mereka merasa cemas bahwa kemandiriannya dari orang tua akan dihambat. Sewaktu penyakit memberikan efek terhadap tubuhnya mereka merasakan kehilangan kendali. Remaja harus diperlakukan dengan rasa hormat, menyediakan komunikasi yang jelas, jujur dan langsung. Berikan privacy, dan carikan cara untuk mengenali dan mendukung identitas unik remaja tersebut. Menawarkan kesempatan mengekpresikan emosi dan dorongan asosiasi dengan teman sangat penting. Berikan kendali dan kemandirian sebanyak mungkin dan mengenali serta membicarakan masalah seksualitas. Berikan kelegaan fisik dan kenyamanan maksimal

F. Kanker

1. Pengertian Kanker

Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan biologis lainya, baik dengan pertumbuhan langsung dijaringan yang bersebelahan invasi atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh metastasis. Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan DNA, menyebabkan mutasi digen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa buah mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan diperoleh ataupun diwariskan mutasi germline . 43 Kanker merupakan salah satu penyakit yang mematikan didunia. Seperti dalam surat An-Nahl:70 Artinya:”Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi.” Al-Quran surat An-Nahl:70

2. Faktor-faktor Penyebab Kanker

Penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti kerena penyebab kanker dapat merupakan gabungan dari sekumpulan faktor, genetik dan lingkungan. Namun ada beberapa faktor yang diduga meningkatkan resiko terjadinya kanker sebagai berikut:

a. Faktor Keturunan

Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker tertentu bila dibandingkan dengan keluarga lainnya. Jenis kanker yang cenderung diturunkan dalam keluarga adalah kanker payudara, 43 Wikipedia. “ Kanker”, dari http:id.wikipedia.orgwikikanker kanker indung indung teluur, kanker kulit, dan kanker usus besar. 44

b. Faktor Lingkungan

1. Meroko Sigaret meningkatkan resikko terjadinya kanker paru- paru, mulut, laring pita suara, dan kandung kemih. 2. Sinar Ultraviolet dari Matahari 3. Radiasi ionisasi yang merupakan karsinogenik digunakan dalam sinar roentgen dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan ledakan bom atom yang bisa menjangkau jarak yang sangat jauh.

c. Faktor Makanan yang Mengandung Bahan Makanan

Makanan juga dapat menjadi faktor reesiko penting lain penyebab kanker terutama kanker pada saluran pencernaan. Contoh jenis makanan yang menyebabkan kanker adalah: 1. Makanan yang diasap dan diasamkan dalam bentuk acar meningkatkan resiko kanker lambung 2. Minuman yang mengandung alkohol menyebabkan resiko tinggi terhadap kanker kerongkongan 3. Zat pewarna makanan 4. Logam berat seperti merkuri yang sering terdapat pada makanan laut yang tercemar 44 Berbagai sumber.” Penyebab Kanker”, artikel diakses tanggal 21 April 2010. dari http:www.cancerhelp.compenyebab-kanker.httm 5. Berbagai makanan manis, tepung yang diproses berlebihan. 45

d. Virus

1. Virus Paphiloma menyebabkan kutil alat kelamin genital agaknya merupakan salah satu penyebab kanker leher rahim pada wanita. 2. Virus Sitomegalo menyebankan sarcoma Kaposi kanker system pembulu darah yang ditandai oleh lesi kulit berwarna merah 3. Virus Hepatitis B dapat menyebabkan kanker hati 4. Virus Epstein-Bar di Afrika menyebabkan Limfoma Burkit, sedangkan di China virus ini menyebabkan kanker hidung dan tenggorokan. Ini terjadi karena faktor lingkungan dan genetic. 5. Virus Retro pada manusia misalnya virus HIV menyebabkan limfoma dan kanker darah lainya. 46

3. Jenis-jenis Kanker pada Anak

a . Tumor Otak Tumor pada otak dapat mengganggu fungsi dan merusak struktur susunan saraf pusat, karena terletak didalam rongga yang terbatas rongga tengkorak. Gejala yang harus diwaspadai pada tumor otak adalah sakit 45 ibid 46 Berbagai sumber.” Penyebab Kanker”, artikel diakses tanggal 21 April 2010. dari http:www.cancerhelp.compenyebab-kanker.httm disertai mual sampai muntah-muntah. Dapat pula disertai daya penglihatan berkurang, penurunan kesadaran atau perubahan perilaku. Pada bayi biasanya ubun-ubun besar menonjol. Hal lain yang perlu dicurigai ialah bila terdapat gangguan bicara dan keseimbangan tubuh, anggota gerak melemah atau kejang. 47 b . Retinoblastoma kanker mata Retinoblastoma adalah ka 48 nker mata yang sering dijumpai pada anak. Gejala yang perlu diawasi ialah adanya bercak putih dibagian tengah mata kucing. Hal lain yang perlu diperhatikan ialah penglihatan yang terganggu, mata menjadi juling, dan bila telah lanjut maka bola mata menonjol keluar. c . Limfoma kanker getah bening Limfoma maligna adalah kanker kelenjar getah bening, kanker ini biasanya ditandai dengan pembesaran dan pembengkakan kelenjar getah bening yang cepat tanpa disertai rasa nyeri. Pembesaran kelenjar getah bening di daerah leher, ketiak atau selangkangan, usus tanpa disertai nyeri. Bila timbulnya dikelenjar getah bening dalam usus maka dapat menyebabkan sumbatan pada usus dengan gejala sakit perut, muntah, tidak bisa buang air besar, demam berdarah. Bila tumbuh didaerah dada 47 Titah Rahayu.”gejala kanker pada anak”, artikel diakses 11 april 2010, dari http:rumahkanker.comindex.php?option=com_contentview=artikelid=64:gejala- kanker-pada-anak-anakcatid=27deteksi-diniitemid= 48 ibid maka dapat mendorong atau menekan saluran nafas. Menyebabkan sesak nafas dan muka membiru. 49 d . Neuroblastoma termasuk golongan kanker syaraf Neuroblastoma adalah suatu jenis kanker saraf yang dapat menunjukan banyak gejala, tergantung pada lokasinya. Neuroblastoma dapat terjadi didaerah leher atau rongga dada dan mata. Bila terdapat didaerah mata dapat menyebabkan bola mata menonjol, kelopak mata turun dan pupil melebar. Bila terdapat ditulang belakang dan mengakibatkan kelumpuhan yang cepat. Tumor didaerah perut akan teraba bila sudah besar. Penyebaran pada tulang dapat menyebabkan patah tulang tanpa sebab, tanpa nyeri sehingga penderitanya pincang mendadak. e . Tumor Wilms kanker ginjal Tumor Wilms adalah kenker ginjal yang paling sering dijumpai pada anak. Kanker ini dapat ditandai dengan kencing berdarah, rasa tidak enak dalam perut, dan bila sudah cukup besar teraba keras, biasanya diketahui ketika anak dimandikan. f . Rabdomiosarkoma kanker jaringan otot lurik Kanker ini dijumpai pada otot dimana saja, biasanya pada anak didaerah kepala, leher, kandung kemih, prostate kelenjar kelamin pria dan vagina. Gejala yang ditimbulkan bergantunng letak kanker. Pada rongga mata menyebabkan mata menonjol keluar. Ditelinga menyebabkan 49 Titah Rahayu.”gejala kanker pada anak”, artikel diakses 11 april 2010, dari http:rumahkanker.comindex.php?option=com_contentview=artikelid=64:gejala- kanker-pada-anak-anakcatid=27deteksi-diniitemid= nyeri atau keluarnya darah dan lubang telinga. Ditenggorokan menyebabkan sumbatan jalan nafas, radang sinus rongga sekitar hidung, keluar darah dari hidung mimisan atau sulit menelan. Disaluran kandung kemih menyebabkan gangguan buang air kecil atau air seni berdarah. Bila mengenai otot anggota gerak akan membengkak. 50

g. Osteosarkoma kanker tulang

Osteosarkoma adalah kanker pada tulang. Pembengkakan yang cepat apabila disertai rasa nyeri pada tulang perlu diwaspadai sebagai kemungkinan adanya kanker tulang. Kanker tulang dapat menyerang setiap bagian tulang. Tetapi yang terbanyak ditemukan pada tungkai lengan dan pinggul. Kadang-kadang didahului oleh radapaksa benturan keras seperti jatuh dan sebagainya.

h. Leukimia kanker darah

Leukimia kanker darah adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum belakang bone marrow. Sumsum tulang belakang atau bone marrow ini dalam tubuh manusia memproduksi tiga type sel darah diantaranya sel darah putih berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi, sel darah merah berfungsi membawa oxygen kedalam tubuh dan platelet bagian kecil sel darah yang membawa proses pembekuan darah 51 . 50 ibid 51 http:jundul.wordpress.com20080727leukimia-kanker-darah Leukemia umumnya muncul pada diri seseorang sejak dimasa kecilnya, sumsum tulang tanpa diketahui dengan jelas penyebabnya telah memproduksi ulang bila tubuh memerlukanya atau ada tempat bagi sel darah itu sendiri. tubuh manusia akan memberikan tandasignal secara teratur kapankah sel darah diharapkan be-reproduksi kembali.

1. Penyakit Leukimia Akut dan Kronis

Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan, dan memburuk. Apabila hal ini tidak segera diobati, maka dapat menyebabkan kematian dalam hitungan minggu hingga hari. Sedangkan leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat sehingga memilliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun. 52

2. Leukimia diklasifikasikan Berdasarkan Jenis Sel

Ketika pada pemeriksaan diketahui bahwa leukemia mempengaruhi limfosit atau sel limfoid, maka disebut Leukimia Limfofisitik. Sedangkan leukemia yang mempengaruhi sel miloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil, disebut Leukimia Mielositik. 53 52 ibid 53 http:jundul.wordpress.com20080727leukimia-kanker-darah Dari klasifikasi ini, maka Leukimia dibagi menjadi empat type sebutan: a. Leukimia Limfositik akut LLA. Merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih. b. Leukimia mielositik akut. LMA. Ini lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak. Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut. c. Leukemia Limfositik Kronis LLK. Hal ini sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. kadang-kadang juga diderita oleh deewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak- anak. d. Leukimia Mielositik kronis LMK. Sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit.

G. Hubungan antara fisik, psikologis, dan sosial Biopsikososial

Manusia adalah makhluk biopsikososial yang unik dan menerapkan system terbuka serta saling berinteraksi. Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keseimbangan hidupnya. Keseimbangan yang dipertahankan oleh setiap individu untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, keadaan ini disebut dengan sehat. Sedangkan seseorang dikatakan sakit apabila gagal dalam mempertahankan keseimbangan diri dan lingkungannya. Sebagai makhluk sosial, untuk mencapai kepuasannya dalam kehidupan, mereka harus membina hubungan interpersonal positif. 54 Undang-undang Kesehatan No.23 Tahun 1992 memberikan batasan: Kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam meningkatkan kesehatan pada seseorang, kelompok, atau masyarakat mencakup beberapa aspek yaitu Fisik badan, Psikologi mentaljiwa, Sosial, Ekonomi. Keempat dimensi kesehatan tersebut saling mempengaruhi dalam mewujudkan tingkat kesehatan pada seseorang, kelompok, atau masyarakat. Itulah sebabnya, maka kesehatan itu bersifat holistik atau menyeluruh. Wujud atau indikator dari masing-masing.

a. Kesehatan Fisik

Kesehatan Fisik terwujud apabila seseorang tidak merasa sakit dan memang secara klinis tidak sakit. Semua organ tubuh normal dan berfungsi normal atau tidak ada gangguan fungsi tubuh.

b. Kesehatan Mental jiwa

Kesehatan Mental mencakup 3 komponen, yakni: pikiran, emosional, dan spiritual. 54 G excess.” Perkembangan Anak” dari http:www.g-excess.comidstudy perkembangan_anak.html 1. Pikiran yang sehat tercermin dari cara berfikir seseorang, yakni mampu berfikir logis masuk akal atau berfikir secara runtut.

2. Emosional yang sehat tercermin dari kemampuan seseorang

untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, khawatir, sedih dan sebagainya. 3. Spiritual yang sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, atau penyembahan terhadap sang pencipta alam dan seisinya Allah Yang maha Kuasa. Secara mudah spiritual yang sehat itu dapat dilihat dari praktik keagamaan atau kepercayaan, serta perbuatan baik sesuai dengan norma-norma masyarakat. c. Kesehatan Sosial Kesehatan Sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain secara baik, atau mampu berinteraksi dengan orang atau kelompok lain tanpa membeda-bedakan ras, suku, agama, atau kepercayaan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, saling menghargai dan toleransi. 55 Setiap aspek penting perananya dalam hidup dan mutlak diperlukan. Selain itu, masing-masing mempunyai fungsi sendiri. tetapi walaupun demikian setiap aspek saling mempengaruhi. Misalnya, 55 Prof.Dr.Soekidjo Notoatmodjo, S.K.M,. M. Com.H, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku , hal 3-4 keadaan sosial dapat mempengaruhi keadaan mental dan fisik, atau sebaliknya. Contoh: keadaan yang menyebabkan banyak kekhawatiran dapat menimbulkan tekanan darah tinggi 56 . Fisik Psikol o sosial gis

E. Kerangka Pemikiran

Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia YKAKI adalah organisasi sosial yang peduli terhadap anak-anak penderita kanker di Indonesia. Kanker itu sendiri adalah salah satu penyebab kematian utama dinegara berkembang. Kanker dapat menyerang siapa saja tanpa kecuali anak-anak. Seseorang dikatakan sehat apabila adanya penyelarasan antara kebutuhan fisik, psikologi, sosial,dan religi terpenuhi. Orang dikatakan sakit jika salah satu diantara kebutuhan diatas tidak terpenuhi. Kanker itu sendiri menyerang bagian fisik dari seseorang. Dalam proses 56 Chris Rudolph, Sumber Inspirasi Bagi para Pekerja Sosial di Indonesia, hal 61-62 penyembuhan tidak hanya penyembuhan secara fisik saja tetapi penyembuhan secara psikososial juga dibutuhkan. Sekolah-Ku adalah salah satu program dari YKAKI. Diantara tujuan dari program ini didirikan adalah memberikan aktivitas kepada anak-anak selama menjalankan perawatan di rumah sakit sehingga menghilangkan kebosanan. Memberikan kesempatan anak-anak untuk belajar bagi yang ingin mengikuti pelajaran sekolahnya, sehingga bila mereka telah menyelesaikan pengobatan perawatan dapat segera mengikuti pelajaran kembali umumnya terjadi bagi anak-anak SD. Pada hakikatnya sekolah merupakan tempat terjadinya aktivitas-aktivitas pendidikan serta terjadinya proses belajar dan mengajar. Sekolah juga merupakan proses interaksi sosial seseorang dengan lingkungannya. Jika seorang anak dapat menjalankan proses interaksi sosial dengan baik maka anak itu dikatakan berhasil dalam proses perkembangan psikososial. Untuk mengetahui pengaruh dari program Sekolah-ku terhadap perkembangan psikososial anak penderita kanker maka peneliti pun mengajukan sebuah hipotesis yang akan dibahas dalam sub bab Metodologi penelitian. BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA

A. Profil Lembaga