Perkembangan Pemikiran Perkembangan Kreativitas Perkembangan Bahasa Perkembangan Psikososial

3. Image Perbandingan : Membandingkan sesuatu dengan tipe dari karakteristik pembanyangan dari seseorang. 4. Restieval Pemunculan kembali: Proses mengeluarkan atau mengangkat informasi dari tempat penyimpanan. Ketika suatuu isyarat yang mungkin dapat membantu memunculkan kembali sebuah memori, mereka akan menggunakan secara spontan. selain strategi-strategi diatas, terdapat hal lain yang mempengaruhi memori anak, seperti tingkat usia, sifat anak termasuk sikap, kesehatan dan motivasi, serta pengetahuan yang diperoleh anak sebelumnya.

b. Perkembangan Pemikiran

Perkembangan pemikiran kritis yaitu pemahaman atau refleksi terhadap permasalahan secara mendalam, mempertahankan pikiran agar tetap terbuka, tidak mempercayai begitu saja informasi-inforamasi yang datang dari berbagai sumber serta mampu berfikir secara reflektif dan evaluatif.

c. Perkembangan Kreativitas

Perkembangan kreativitas dalam tahap ini, anak-anak mempunyai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Perkembangan ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan, terutama lingkungan sekolah.

d. Perkembangan Bahasa

Selama masa anak-anak awal, perkembangan bahasa terus berlanjut. Perbendaharaan kosa kata dan cara menggunakan kalimat bertambah kompleks. Perkembangan ini terlihat dalam cara berfikir tentang kata-kata, struktur kalimat dan secara bertahap anak akan mulai menggunakan kalimat yang lebih dsingkat dan padat, serta dapat menerapkan berbagai aturan tata bahasa secara tepat 39

d. Perkembangan Psikososial

Pendekatan psikososial menurut Newman 1991 pada dasarnya memfokuskan pada pengalaman internal sebagai hasil interaksi antara proses somatic, ego, dan sosial. Proses somatic memfokuskan pada dampak dari atribut fisik dan perubahan fisik seseorang terhadap perasaan dan hubungan sosialnya. Proses ego memfokuskan pada representasi kita akan informasi dan hubungan kita mengkategorikan dan menginterpretasikan pengalaman. Sedangkan proses sosial menekankan pada cara kita terlibat dalam suatu kelompok daripada penggunaan pemikiran, perasaan dan perilaku kita. Pendekatan psikososial berkembang untuk mendukung well-being seorang individu dan keluarga dan untuk merespon kebutuhan manusia agar bisa memulihkan fungsi sosialnya kembali dan untuk memperbaiki hubungan interpersonal mereka dan kehidupannya. Walaupun telah terjadi perubahan setelah beberapa tahun, pendekatan psikososial tetap mengakui pengaruh dari faktor biologi, internal psikologi dan proses emosional, kondisi sosial dan fisik eksternal dan saling mempengaruhi didalamnya. 39 G excess .” Perkembangan anak” dari a href=http:www.g- excess.comcontentview446 title=”Perkembangan anak”Perkembangan anakPerkembangan Fisik,Perkembangan motorik,Perkembangan Kognitif,Perkembangan psikososial” Tahapan dasar yang digunakan dalam pendekatan ini adalah pemahaman akan individu dan keluarga, sikap mereka terhadap lingkungan, dan peran “person- in situation gestalt” perilaku seseorang dalam situasi sehingga penilaian yang berarti atau diagnosanya dapat disusun dengan baik Woods and Robinson, 1996. Istilah psikososial kemudian digunakan untuk mencerminkan perkembangan intervensi psikologi yang mengakui pentingnya aspek- aspek sosial dalam pengalaman manusia, sekaligus menjauhi istilah kesehatan mental mental health yang dapat menstigmasi Laugghy dan Eyber, 2003 dalam Irwanto 2007, h 27 Tahap psikososial merupakan tahap perkembangan yang dipengaruhi oleh faktor sosial dan kultur. Erikson menemukan bahwa dalam tahap-tahap kehidupan setiap individu, terdapat tugas-tugas perkembangan penting yang perlu diiselesaikan dengan baik. Keberhasilan individu dalam menyelesaikan suatu tugas perkembangan awal akan menjadi dasar bagi tugas perkembangan selanjutnya, sehingga kemungkinan individu untuk dapat menyelesaikan tugas berikutnya akan lebih besar. Namun sebaliknya, kegagalan individu dalam menyelesaikan tugas dalam suatu tahap perkembangan akan cenderung menghambat individu dalam menyelesaikan tugas perkembangan pada tahap selanjutnya. Seorang anak harus melewati tahapan perkembangan psikososial ini secara urut dan masing-masing tahapan harus diselesaikan dengan baik. 40 Menurut Erik Erickson 1963, ada 4 tahap perkembangan psikososial anak : 1. Usia 0-1218 bulan Basic trust vs mistrust percaya vs tidak percaya Pada fase ini anak mulai mengembangkan sense mengenai dunia yang baik dan aman. Pada masa ini penting bagi bayi untuk menyeimbangkan trust yang memampukan mereka untuk menjalin hubungan yang intim dengan orang lain dan mistrust yang memampukan mereka untuk melindungi diri mereka sendiri, baik dari orang asing maupun dari benda asing. Jika trust mendominasi maka anak akan mengembangkan “the virtue of hope” kepercayaan bahwa mereka dapat memenuhi kebutuhan dan desire yang mereka miliki Erikson, 1982. Jika mistrust yang mendominasi maka anak akan mempersepsi dunia sebagai tidak bersahabat dan tidak dapat diprediksi dan dikemudian hari anak akan mengalami kesulitan dalam hubungan sosial. Pertanyaanya adalah bagaimana agar anak dapat mengembangkan trust ? Critical element dari trust ini adalah pengasuhan yang sensitive, responsive dan konsisten. Misalnya dalam hal memenuhi kebutuhan makan si bayi, dalam hal ini ibu menjadi representasi dari dunia. 40 Jossie.”Perkembangan Psikososial anak” dari http:jossie08.blog.friendster.com 2. Usia 1218 bulan-3 tahun autonomy vs shame doubt otonomy vs rasa malu atau ragu Tahap kedua ini ditandai dengan peralihan kemampuan bayi yang awalnya dikontrol oleh faktor eksternal ibu ke self control. Toilet traning menjadi issue yang penting pada masa ini. Toilet training yang kurang berhasil pada tahap ini dipercaya berpengaruh terhadap kemandirian, self control dan kebiasaan anak menjaga kebersihan. Fase yang disebut negativistic ada pada masa ini meningkatkan pada usia 3 – 4 tahun dan akan menurun pada usia sekitar 6 tahun. itulah sebabnya orangtua perlu menghindari “ teriakan-teriakan TIDAK dan JANGAN” karena menurut penelitian hal itu akan ikut berpengaruh terhadap self control anak dan sense of competency. 3. Usia 3-6 tahun initiative vs guilt inisiatif vs rasa bersalah Pada masa ini anak belajar memiliki keberanian untuk melakukan sesuatumencapai goal tanpa dihalangi ataupun tanpa perasaan bersalah dan takut dihukum Erikson,1982. Dengan kata lain penting sekali untuk mendorong anak untuk mancapai tujuan tertentu dan memberikan pujian ketika ia berhasil melakukannya hal ini sangat berguna untuk menumbuhkan motivasi internal si anak. Jika anak tidak dapat menyelesaikan krisis pada masa ini dengan baik misalnya: anak selalu dipersalahkan ketika melakukan sesuatu ‘tuh kan kamu sih jadi berantakan deh”, “ tuh kan mama bilang juga apa, pecah deh piring mama” anak dapat menjadi seorang dewasa yang mempersepsikan kesuksesan sebagai showing off bukan sesuatu datang dari dalam dirinya, anak juga akan menjadi pribadii dewasa yang intoleran, tidak spontan, dan sering mengalami psikosomatis. psikosomatis ini adalah sakit yang disebabkan karena psikis bukan fisik, misalnya: anak sakit perut karena mau ulangan matematika, sakit kepala karena takut dimarahi, dsb 4. Usia 6-12 tahun Industry vs inferiority industri vs inferitas Pada fase ini penting bagi seorang anak yang beranjak untuk memiliki pandangan bahwa diri memilki kemampuan untuk menguasai skill tertentu dan mampu menyelesaikan tugas disebut juga dengan self esteem . Anak harus sudah mulai mempelajari keterampilan-keterampilan yang baik sesuai dengan lingkungan masyarakat mereka misalnya di kota Jakarta, pada masa ini anak mulai belajar untuk membaca dan menulis, di Alaska, anak pada masa ini belajar untuk berburu dan menangkap ikan. 41

E. Pertimbangan Tumbuh Kembang terhadap Konsep Kematian