Adapun waktu pelaksanaan penelitian adalah dimulai dari tanggal 5 April 2010 sd 10 Mei 2010.
F. Sistematika Penulisan
Dalam hal sistematika penulisan ini penulis menggunakan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis, dan Disertasi yang
diterbitkan CeQDA Center for Quality Development and Assurance Universitas Islam Negeri UIN Syarief Hidayatullah Jakarta sebagai
pedoman penulisan skripsi ini.
BAB I Pendahuluan
Latar Belakang Masalah, Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,
Tinjauan Pustaka, Kerangka Teori, Metodologi penelitian, Tempat dan waktu penelitian, dan Sistematika penelitian.
BAB II Landasan Teori
Pengertian Sekolah, Pengertian Anak, Pengertian Kanker, Pengertian Psikososial, Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya
Kanker, Hubungan antara penyakit kanker dengan Psikososial seseorang, Faktor-faktor yang Mendukung
Proses Penyembuhan Kanker.
BAB III Gambaran Umum Lembaga
Sejarah Singkat Lembaga, Profil Lembaga, Visi dan Misi Lembaga, Struktur organisasi lembaga, Program –
programYKAKI, Sarana dan Prasarana, Hubungan dengan Lembaga Lain, Struktur Tutor Tenaga Pengajar, sejarah
didirikannya program sekolahku oleh YKAKI
BAB IV Analisa Data
Memuat pelaksanaan penelitian dengan lingkungan rumah singgah, keluarga klien dan kliennya sendiri, serta hasil
analisa data mengenai Pengaruh Program Sekolah-Ku terhadap Perkembangan Psikososial Anak Penderita
Kanker.
BAB V Penutup
Kesimpulan Saran
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Program 1. Pengertian Program
Program adalah sederetan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh seseorang atau sekelompok organisasi, lembaga bahkan
Negara. Jadi, seseorang, sekelompok organisasi, lembaga bahkan Negara mempunyai suatu program.
Suharsimi Aritkunto mengemukakan program adalah: ”sederetan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
untuk mencapai suatu kegiatan.”
26
2. Macam-macam Program
Jenis-jenis program dapat bermacam-macam wujud, jika ditinjau dari berbagai aspek.
Program ditinjau dari: a.
Tujuan Ada tujuan mencari keuntungan kegiatan komersial. Jika program
tersebut mencari keuntungan, maka ukurannya adalah seberapa banyak program tersebut telah memberikan keuntungan dan jika program tersebut
26
Putri Megawati,” Pelaksanaan Program Peningkatan Interaksi Sosial Anak Penyandang Cacat Down Syndrome di SLB Dharma Asih,”Skripsi S1 Fakultas Ilmu
Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri UIN Jakarta, hal 12
bertujuan sukarela, maka ukuranya adalah seberapa banyak program tersebut bermanfaat bagi orang lain.
27
b. Jenis
Ada program pendidikan, program koperasi, program kemasyarakatan dan sebagainya. Klasifikasi tersebut tergantung dari isi
program bersangkutan. c.
Jangka Waktu Ada program jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
d. Keluasan
Terbagi menjadi 2 macam: 1. Program sempit adalah hanya menyangkut program yang terbatas
2. Program luas adalah menyangkut banyak variabel. e.
Pelaksanaannya Terbagi menjadi 2 macam:
1. Program kecil: hanya dilaksanakan beberapa orang. 2. Program besar dilaksanakan oleh banyak orang.
f. Sifatnya Terbagi menjadi 2 macam:
1. Program penting yang dampaknya menyangkut orang banyak dan menyangkut hal-hal yang vital.
2. Program kurang penting adalah hal sebaliknya.
27
Ibid, hal 13
3. Tujuan Program
Tujuan program adalah sasaran atau maksud yang harus dicapai dalam proses pelaksanaan kegiatan yang direncanakan. Hal ini sesuai
dengan yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto, sebagai berikut:
28
“Tujuan Program merupakan suatu pokok dan harus dijadikan pusat perhatian oleh evaluator. Jika suatu program
tidak mempunyai tujuan atau tujuan yang tidak bermanfaat, maka program tersebut perlu dilaksanakan karena tujuan
menentukan apa yang akan diraih.”
Tujuan program dibagi menjadi 2 bagian: yaitu umum dan tujuan khusus objectives. Tujuan umum biasanya menunjukan output dari
program jangka panjang, sedangkan tujuan khusus outputnya jangka pendek.
Berbicara mengenai program atau tujuan program tidak dapat terlepas dari kurikulum. Kurikulum adalah acuan yang berisi tentang
sejumlah pelajaran yang akan dilaksanakan dalam suatu kegiatan belajar- mengajar, sebagaimana yang dikemukakan oleh S. Nasution bahwa
kurikulum adalah “Sejumlah mata pelajaran atau sejumlah pelajaran yang
harus dikuasai untuk mencapai suatu tingkat atau ijaza.”
29
28
Putri Megawati,” Pelaksanaan Program Peningkatan Interaksi Sosial Anak Penyandang Cacat Down Syndrome di SLB Dharma Asih,”Skripsi S1 Fakultas Ilmu
Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri UIN Jakarta, hal 13
29
Ibid, hal 14
B. Sekolah 1. Pengertian Sekolah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat
menerima dan memberi pelajaran.
30
Sekolah adalah lembaga formal yang diberikan keabsahannya oleh pemerintah untuk mendidik masyarakat sehingga mereka mampu
mengenali dan mengetahui berbagai persoalan yang dihadapinya. Didalam kelembagaan sekolah terdapat kepala sekolah, komite orang tua
sekolah, guru, waliorangtua siswa, guru, dan siswa. Masing-masing memiliki fungsi dan peran yang berbeda. Seorang kepala sekolah
biasanya berperan sebagai orang tua yang membawahi dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan yang berlangsung di lembaga sekolah.
31
Komite orang tua sekolah berperan sebagai kelompok individu yang bertugas mengawasi dan bersama-sama mengontrol pendidikan yang
berlangsung disekolah. Waliorang tua siswa adalah orang yang mengajar. Sekolah merupakan salah satu tempat mencari ilmu, mencari
ilmu adalah wajib hukumnya dan Allah SWT akan meninggikan derajat orang-orang yang mempunyai ilmu, seperti yang dijelaskan dalam Al-
Quran surat Al-Mujadalah: 11
30
KBBI, hal 1013
31
Trijadi, Risnanto,” Peran Sekolah Alam Kandank Jurank Doank dalam Pengembangan Kreatifitas Anak di Kelurahan Jurang Mangu,” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan
Komunikasi, Universitas Islam Negeri UIN Jakarta
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: Berlapang-lapanglah dalam majelis, maka
lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Lembaga yang sama, yang juga memberikan pengajaran dan pendidikan diantaranya seperti lembaga kursuslembaga professional,
pesantren, dan surau. Perbedaannya dengan lembaga sekolah terletak pada jenjang lamanya pendidikan dan sistem majerial pendidikannya. Bila
disekolah seorang anak akan lulus setelah mengikuti jenjang kelas paling rendah hingga paling tinggi, dengan lama waktu yang telah ditentukan.
Untuk jenjang sekolah dasar misalnya, seorang akan dinyatakan lulus setelah menempuh pendidikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Ukuran dan jenis sekolah bervariasi tergantung dari sumber daya dan tujuan penyelenggara pendidikan.
32
Sebuah sekolah mungkin sangat sederhana dimana sebuah lokasi tempat bertemu seorang pengajar dan beberapa peserta didik, atau
mungkin, sebuah kompleks bangunan besar dengan ratusan ruang dan puluhan ribu tenaga kependidikan dan peserta didik. Berikut ini adalah
sarana dan prasarana yang sering ditemui pada institusi yang ada di Indonesia, berdasarkan kegunaannya: ruang belajar seperti ruang kelas,
ruang laboratorium, ruang kantor, perpustakaan , halaman.
32
ibid
Menurut status sekolah terbagi dari: sekolah Negeri Public School, yaitu sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah, mulai dari SD,
SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Sekolah swasta Private School, yaitu sekolah yang
diselenggarakan oleh non pemerintah swasta, penyelenggara pendidikan masih berupa yayasan pendidikan yang sampai saat ini badan hukum
penyelenggara pendidikan masih berupa rancangan peraturan pemerintah. Selama ini, pengembangan sekolah hanya terbatas pada lembaga
formal yang didalamnya terdapat guru, dan kurikulum , dan mata pelajaran diajarkan diruang kelas. Namun, belakangan mulai banyak
berkembang jenis-jenis sekolah yang lebih mengembangkan variasinya.
C. Pengertian Anak