BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. HASIL PENELITIAN Tabel 4.1. Tabel distribusi densitas mineral tulang dengan masa klimakterium
awal, perimenopause dan klimakterium akhir.
Masa Klimakterium p
Densitas Mineral Tulang
Klimakterium awal 35-45
tahun Perimenopause
46-55 tahun Klimakterium
Akhir 56-65 tahun
Total
Normal 17
85 7
29,1 4
20 28
Osteopenia 3
15 10
50 8
40 21
Osteoporosis 3
20,9 8
40 11
Total 20
100 20
100 20
100 60
0,001
Chi-Square Dari Tabel 4.1. di jumpai pada masa klimakterium awal, densitas mineral tulang
terbanyak adalah normal 17 orang 85. Pada masa perimenopause, densitas mineral tulang terbanyak adalah osteopenia 10 orang 50. Sedangkan pada
masa klimakterium akhir, densitas mineral tulang terbanyak adalah osteopenia dan osteoporosis 8 orang 40. Dari uji statistik
Chi-Square menunjukkan adanya
hubungan yang bermakna secara statistik antara densitas mineral tulang dengan
masa klimakterium yang dapat dilihat dari nilai p = 0,001 p 0,05 .
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2. Nilai densitas mineral tulang yang di kelompokan berdasarkan masa klimaterium awal, perimenopause, dan klimaterium akhir.
No. Sampel
Klimakterium Awal 35-45 tahun
Perimenopause 46-55 tahun
Klimakterium Akhir 56-65 tahun
p
1 -0,5
-0,9 -1,5
2 -0,8
-1,1 -1,8
3 -0,2
-1,3 -2,8
4 -1,1
-0,8 -1,7
5 -0,5
-0,7 -0,7
6 -0,7
-1,7 -2,9
7 -0,2
-0,7 -3,0
8 -0,9
-1,4 -1,9
9 -0,3
-2,1 -2,7
10 -0,6
-0,9 -0,5
11 -0,2
-1,6 -1,8
12 -0,4
-1,1 -0,6
13 -0,7
-1,6 -2,9
14 -1,2
-0,9 -1,6
15 -0,6
-2,7 -2,8
16 -0,9
-2,5 -1,1
17 -0,4
-1,7 -2,9
18 -0,6
-0,5 -2,6
19 -0,7
-2,6 -1,2
20 -1,0
-1,4 -0,7
Rata- rata
-0,625 -1,390
-1,885 0,001
Uji Anova
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 4.2. Dijumpai nilai rata-rata densitas mineral tulang pada klimakterium awal, perimenopause dan klimakterium akhir adalah masing-masing -0,625, -1,390,
-1,885. Hal ini menunjukkan adanya penurunan nilai densitas mineral tulang dari klimaterium awal, perimenopause dan klimakterium akhir.
Dari uji statistik ANOVA
menunjukkan adanya perbedaan bermakna rata-rata nilai
densitas mineral tulang pada ketiga kelompok dengan nilai p = 0,001 p0.05. Dari
uji perbedaan bermakna yang paling kecil LSD, menunjukkan tidak ada perbedaan
bermakna antara masa perimenopause dengan klimakterium akhir p 0,05.
Gambaran grafik nilai densitas mineral tulang yang di kelompokan berdasarkan masa klimaterium awal, perimenopause, dan klimaterium akhir dapat dilihat pada
gambar 2. dibawah ini.
Gambar 2. Grafik nilai densitas mineral tulang yang di kelompokan berdasarkan masa klimaterium awal, perimenopause, dan klimaterium akhir.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3. Nilai indeks masa tubuh yang di kelompokkan berdasarkan masa klimaterium awal, perimenopause dan masa klimaterium akhir.
INDEK MASA TUBUH IMT No.
sample Klimaterium awal
35-45 tahun Perimenopause
46-55 tahun Klimaterium akhir
56-65 tahun p
1 23,43
21,64 21,05
2 23,23
21,00 22,52
3 23,11
21,78 21,08
4 21,62
24,65 22,99
5 21,48
22,97 24,25
6 21,64
22,49 20,88
7 22,37
23,04 21,42
8 20,68
20,69 22,22
9 24,00
20,72 21,46
10 21,78
22,37 24,86
11 20,17
21,49 23,94
12 23,33
20,08 24,56
13 20,25
20,55 20,51
14 20,65
22,88 21,21
15 22,10
21,00 23,94
16 20,67
21,90 24,07
17 21,09
21,05 20,83
18 23,03
24,00 21,05
19 24,32
21,75 23,74
20 21,54
20,92 24,77
Rata- rata
22,02 21,84
22,56 0,05
Uji Anova
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 4.3. Dijumpai nilai rata-rata IMT pada klimakterium awal adalah 22,02 , perimenopause adalah 21,84 ,dan klimakterium akhir adalah 22,56.
Dari uji statistik ANOVA
menunjukkan tidak adanya perbedaan yang bermakna dari
ketiga kelompok klimakterium p 0,05.
Gambaran grafik indek masa tubuh yang di Kelompokkan berdasarkan masa klimaterium awal, perimenopause, dan klimaterium akhir dapat dilihat pada gambar
3. dibawah ini.
Gambar 3. Grafik Indeks masa tubuh yang di kelompokkan berdasarkan masa klimaterium awal, perimenopause dan masa klimaterium akhir.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4. Grafik diagram sebar antara nilai densitas mineral tulang T-Score dengan umur.
0.0 -0.5
-1.0 -1.5
-2.0 -2.5
-3.0 65
60 55
50 45
40 35
Umur
Linea Obse
T_Score
Regresi Linier
Dari grafik diagram sebar diatas, dijumpai hubungan berbanding terbalik antara kedua variabel tersebut. Yang mana semakin tinggi usia semakin kecil nilai densitas
mineral tulang T-Score dengan nilai r = - 0,749.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5. Grafik diagram sebar antara nilai densitas mineral tulang T-Score dengan IMT.
0.0 -0.5
-1.0 -1.5
-2.0 -2.5
-3.0 25.00
24.00 23.00
22.00 21.00
20.00
IMT
Linea Obse
T_Score
Regresi Linier
Dari grafik diagram sebar diatas, dijumpai hubungan berbanding lurus antara kedua variabel tersebut. Yang mana semakin tinggi IMT semakin tinggi juga nilai densitas
mineral tulang T-Score dengan nilai r = 0,355.
Universitas Sumatera Utara
4.2. PEMBAHASAN