KLIMAKTERIUM 1. TAHAPAN KLIMAKTERIUM PERUBAHAN HORMON ESTROGEN

Berdasarkan penelitian pada sejumlah wanita Vietnam yang dilakukan oleh Vu Thi Thu Hien dkk, AUE digunakan sebagai screening awal untuk menentukan diagnosis osteoporosis. 45 2.2. KLIMAKTERIUM 2.2.1. TAHAPAN KLIMAKTERIUM Kilmakterium adalah tahap awal penurunan fungsi ovarium, yang ditandai dengan menstruasi yang tidak teratur dengan dijumpai gejaia vasomotor. Sebuah kepustakaan menyebutkan bahwa masa klimakteriurn berlangsung selama 30 tahun usia 35-65 tahun, dan dibagi menjadi 3 bagian untuk kepentingan klinis, yaitu: ,3,4,8

1. Klimakterium awal 35-45 tahun: Pada masa ini mulai terjadi keluhan gangguan

haid oleh karena kadar esterogen mulai rendah.

2. Masa perimenopause 46-55 tahun: Terbagi pada tahap pramenopause umur

45-50, menopouse umur 50 tahun, postmenopause umur 55 tahun pada masa ini sudah dijumpai keluhan klinis defiiseiensi estrogen pada vasomotor, flour albus, dispareunia, osteopenia, dan osteoporosis.

3. Klimakterium akhir 56-65 tahun: Pada masa ini didapati kadar estrogen yang

sangat rendah sampai tidak ada, dengan ancaman masalah jantung, aterotrombosis, serta fraktur oleh karena osteoporosis.

2.3. PERUBAHAN HORMON ESTROGEN

Perubahan pada hipotalamus berperan pada siklus menstruasi yang teratur menjadi tidak teratur dapat dialami wanita dalam dua hingga delapan tahun sebelum Universitas Sumatera Utara terjadinya menopause. Selama masa tersebut, folikel indung telur, yang mematangkan ovum, akan mengalami tingkat kerusakan yang semakin cepat hingga jumlah cadangan folikel akan habis. Penurunan kadar Inhibin B INH-B yang rnerupakan protein dimeric yang merefleksikan penurunan jumlah folikel ovarium mengakibatkan meningkatnya kadar FSH Follicle Stimulating Hormone mencapai 20 kali. Tanda awal peningkatan kadar hormon FSH yang diukur pada pada fase folikular siklus menstruasi lebih tinggi dibandingkan masa reproduktif wanita, efek penurunan hormon steroid ovarium dan peningkatan GnRh akan juga meningkatkan LH Lutheineizing Hormon 3-5 kali. 8,34,35,38 Estrogen utama yang dihasilkan oleh wanita sebelum menopause, disebut Estradiol E2 merupakan estrogen aktif yang sering disebut 17-estradiol salah satunya bertungsi mengatur siklus dari haid. Sedangkan Estron E1 yang dibentuk oleh ovarium sesudah menopause berasal dari lemak tubuh. Pada masa pramenopause Estron E1 dihasilkan oleh ovarium akan diubah ke bentuk aktif menjadi Estradiol E2, oleh karena ovarium masih berfungsi dengan baik. Aktifitasnya sama seperti Estradiol E2, dan berasa dari konversi androstenodion yang diproduksi kelenjar adrenal dengan asal utama dari jaringan adiposa. Kadar androgen juga akan menurun sektar 50 tetapi tidak sebesar penurunan kadar estrogen. Pada masa menopause maupun postmenopouse, Estradiol E2 ini akan turun kadarnya sampai 90 mengakibatkan atresia folikel. 8,34,35,38 Kadar testoteron turun sampai 30 secara nyata selama pramenopause. Sebaliknya kadar progesteron sangat menurun selarna postmenopause, bahkan jauh sebelum terjadinya perubahan-perubahan pada estrogen atau testosteron dan ini merupakan hal yang paling penting bagi kebanyakan wanita. Meskipun reproduksi tidak lagi merupakan tujuan, hormon reproduksi tetap memegang peran Universitas Sumatera Utara yang penting. Estrogen dan androgen seperti halnya testoteron adalah penting, untuk mempertahankan tulang yang sehat dan kuat. 8,34,35,3 Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan metode crossectional 3.2. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN 3.2.1. TEMPAT PENELITIAN Penelitian dilakukan di Pusat Rehabilitasi Medik RSUP.H.Adam Malik Medan.

3.2.2. WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan mulai bulan mei sd agustus tahun 2010.

3.3. POPULSASI PENELITIAN

Semua wanita dengan usia 35 tahun – 65 tahun yang bersedia ikut dalam penelitian ini yang berkunjung ke Pusat Rehabilitasi Medik RSUP.H.Adam Malik Medan.

3.4. BESAR SAMPEL PENELITIAN

2 N1 = N2 = N3 = 2 Z α + Zβ . Sd X1 – X2 Universitas Sumatera Utara