PATOFISIOLOGI OSTEOPOROSIS Tipe II senile

2.1.6. PATOFISIOLOGI OSTEOPOROSIS

Osteoporosis merupakan kelainan metabolik tulang yang ditandai dengan berkurangnya massa tulang dan adanya kerusakan dari arsitektur tulang sehingga terjadi peningkatan kerapuhan tulang yang dapat menyebabkan mudah terjadi fraktur. Massa tulang yang berkurang akan membuat tulang semakin tipis dan rapuh sehingga mudah patah pada trauma yang ringan. 33 Bone remodelling terjadi seumur hidup dan mencapai puncaknya saat dewasa sekitar umur 30 tahun kemudian menurun sesuai pertambahan umur, kemudian terjadi keseimbangan antara aktivitas osteblastik dan osteoklastik pembentukan dan resorpsi tulang. Keseimbangan tersebut dipengaruhi oleh hormon estrogen, paratiroid dan kalsitriol. 33 Pada pasca menopause, terjadi penurunan estrogen yang dapat menyebabkan meningkatnya resorpsi tulang, dan diduga berhubungan dengan peningkatan sitokin. Resorpsi tulang tersebut akan meningkatkan kadar kalsium dalam darah dan menyebabkan penekanan terhadap hormon paratiroid. Kadar hormon paratiroid yang rendah sering dijumpai pada penderita osteoporosis, yang juga akan menurunkan kadar 1,25 dehydroxy vitamin D kalsitriol, sehingga penyerapan kalsium jadi menurun. 20,33 Telah banyak diketahui bahwa osteoporosis pasca menopause menunjukkan bahwa ada gangguan penyerapan kalsium serta rendahnya kadar 1,25 Dehydroxy vitamin D dalam darah. 2,20,33 Faktor-faktor yang dapat meningkatkan penyerapan kalsium pada usus adalah. 33 • Vitamin D Universitas Sumatera Utara • Hormon paratiroid • Diet rendah Kalsium • Enzim dan cairan garam empedu • Menyusui • Kehamilan • Laktosa • Estrogen • Alkalosis Faktor faktor yang dapat menurunkan penyerapan kalsium adalah. 33 • Pertambahan umur • Glukokortikoid • Hormon Tiroid • Diet fosfat yang berlebihan • Asam lemak yang berlebihan • Defisiensi magnesium • Reseksi lambung • Asidosis metabolik • Obat-obat Thiazide Universitas Sumatera Utara Selain di usus, penyerapan kalsium juga terjadi dilakukan oleh resorpsi dalam tubulus ginjal, baik secara interselular maupun transelular. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan resorpsi di tubulus ginjal antara lain: 33 • PTH • Kalsitonin • Estrogen • Vitamin D • Alkalosis Sedangkan yang dapat menurunkan resorpsi kalsium di tubulus ginjal adalah: 33 • Glukokortikoid • Mineralokortikoid • Renal tubular disorder • Magnesium Infusion • Diuretik • Asidosis • Imobilisasi yang lama

2.1.7. FAKTOR RESIKO OSTEOPOROSIS