pada tahun 2010 sampai bulan juni sebesar 1034 orang. Pasien rawat inap biasanya dirawat antara 3-7 hari dengan keluhan yang berbeda-beda.
Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, penulis menemukan beberapa permasalahan yang menyangkut pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RSUD
Gunungsitoli Kabupaten Nias kepada pasiennya. Hal ini terungkap karena penulis sering kali mendengar keluhan dari beberapa pasien umum bahwa belum
memuaskannya pelayanan yang diberikan baik dari segi kualitas perlengkapan maupun kualitas pelayanan lainnya seperti pelayanan medik, pelayanan obat-obatan,
dan pelayanan administrasi. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa RSUD Gunungsitoli Kabupaten
Nias selaku lembaga yang melaksanakan pelayanan kesehatan terindikasi kurang memberikan pelayanan kesehatan yang memuaskan kepada pasien umum yang
menanggung biaya rumah sakit sendiri. Bila pasien yang Non JAMKESMAS saja pelayanan yang diberikan kurang memuaskan bagaimana lagi layanan kesehatan yang
diberikan kepada pasien yang termasuk pengguna JAMKESMAS.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana persepsi pasien JAMKESMAS terhadap kepuasan pelayanan rawat inap di
RSUD Gunungsitoli Kabupaten Nias Tahun 2010.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi pasien JAMKESMAS terhadap kepuasan pelayanan rawat inap di RSUD
Gunungsitoli Kabupaten Nias Tahun 2010.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui faktor internal yang mempengaruhi persepsi pasien
JAMKESMAS umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan jenis penyakit yang dirawat inap di RSUD Gunungsitoli Kabupaten Nias.
2. Untuk mengetahui persepsi pasien JAMKESMAS terhadap kepuasan meliputi
tangiblesnyata, reliabilitykeandalan, responsvenessketanggapan, assurancejaminan dan empatysikap peduli pelayanan rawat inap di RSUD
Gunungsitoli Kabupaten Nias.
1.3 Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan kepada RSUD Gunungsitoli Kabupaten Nias dalam
menanggulangi dan meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap pasien JAMKESMAS.
2. Sebagai bahan masukan bagi penulis dalam menambah kemampuan dan
pengetahuan selama menempuh pendidikan di FKM-USU. 3.
Sebagai bahan masukan untuk peneliti-peneliti yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Persepsi 2.1.1 Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan perlakuan yang melibatkan penafsiran melalui proses pemikiran tentang apa yang dilihat, dengar, alami atau dibaca, sehingga persepsi
sering mempengaruhi tingkah laku, percakapan serta perasaan seseorang. Persepsi yang positif akan mempengaruhi rasa puas seseorang dalam bentuk sikap dan
perilakunya terhadap pelayanan kesehatan, begitu juga sebaliknya persepsi negatif akan ditunjukkan melalui kinerjanya Tjiptono, 2000.
Winardi 2001 mengemukakan persepsi merupakan proses yang bermanfaat sebagai filter dan metode untuk mengorganisasikan stimulus, yang memungkinkan
kita menghadapi lingkungan kita. Proses persepsi menyediakan mekanisme melalui stimulus yang diseleksi dan dikelompokkan dalam wujud yang berarti, yang hampir
bersifat otomatik dan bekerja dengan cara yang sama pada masing-masing individu, sehingga secara tipikal menghasilkan persepsi-persepsi yang berbeda-beda.
Menurut Wudayatun 1999, persepsi adalah proses mental yang terjadi pada diri manusia yang akan menunjukkan bagaimana kita melihat, mendengar dan
merasakan serta meraba kerja indra disekitar kita. Defenisi lain persepsi adalah pengamatan yang merupakan hasil penglihatan. pendengaran. penciuman, serta
pengalaman masa lalu. Hal ini sangat berpengaruh dalam pembentukan dan
Universitas Sumatera Utara