Skala Pengukuran Variabel Metode Analisis Data

54 Ukuran Perusahaan=Ln Total Aset Penambahan variabel ukuran perusahaan tersebut akan mempengaruhi hubungan antara ROE, DAR, dan NPM terhadap income smoothing dengan menganalisis nilai koefisien yang dihasilkan. Nilai positif memberikan efek yang memperkuat, sedangkan nilai negatif memberikan efek memperlemah.

3.7 Skala Pengukuran Variabel

Tabel 3.3 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel Variabel Definisi Operasional Indikator Skala ROE Return on equity Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian investasi pemegang saham ROE= Netincomeaftertax Totalequity Rasio DAR Debt to total assets Rasio yang digunakan untuk mengukur total aset yang dibiayai oleh total utang perusahaan. DAR= TotalDebt TotalAsset Rasio NPM Net profit margin Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih dengan total volume penjualan perusahaan. NPM= Netincomeaftertax Totalsales Rasio Income Smoothing Tindakan merubah data akuntansi dalam laporan keuangan yang paling sering dilakukan oleh manajemen perusahaan dengan tujuan untuk menarik investor akibat laba yang terlihat stabil konstan. Indeks Income Smoothing = CV ∆I CV ∆S Rasio Ukuran perusahaan Skala dimana perusahaan dapat diklasifikasikan dalam besar kecilnya Ukuran Perusahaan =Ln Total Aset Rasio 55

3.8 Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis statistik dengan menggunakan SPSS 18.Penelitan melakukan uji asumsi klasik terlebihdahulu sebelum melakukan uji hipotesis.

3.8.1 Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali 2006:19, statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata- rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness kemencengan distribusi.

3.8.2 Uji asumsi klasik

3.8.2.1 Uji Normalitas

Menurut Ghozali 2006:110, uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Cara yang dapat digunakan untuk menguji apakah variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal adalah denganmelakukan uji Kolmogorov-Smirnov terhadap model yang diuji. Kriteria pengambilan keputusan adalah apabila nilai signifikansi atau probabilitas 0.05, maka residual memiliki distribusi normal dan apabila nilai signifikansi atau probabilitas 0.05, maka residual tidak memiliki distribusi normal. Selain itu, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan melakukan analisis grafik normal probability plot dan grafik histogram. Dasar 56 pengambilan keputusan dalam uji normalitas menurut Ghozali 2006:112 sebagai berikut: 1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 3.8.2.2 Uji Multikolinearitas Menurut Ghozali 2006:91, uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai 1 tolerance dan lawannya, dan 2 variance inflation factor VIF. Jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,10 atau nilai VIF lebih besar dari 10, maka terjadi multikolinearitas di antara variabel bebas independen.

3.8.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali 2006:105, uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi 57 ketidaksamaan variance dari residual satupengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen. Menurut Ghozali 2006:105 dasar analisis untuk menentukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas juga dapat diuji dengan uji park,uji glejser, dan uji white. Uji park dilakukan dengan meregresikan nilai logaritma dari residual kuadrat terhadap variabel independen. Uji glejser dilakukan dengan meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independen. Uji white dilakukan dengan meregresikan residual kuadrat dengan variabel independen, variabel independen kuadrat dan perkelian interaksi variabel independen. 58

3.8.2.4 Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali 2006:95, uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Apabila terjadi korelasi maka akan ada problem autokorelasi. Cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan uji Durbin Watson, yaitu uji yang digunakan untuk autokorelasi tingkat satu first order autocorrelation dan mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lag di antara variabel independen Ghozali, 2006:96. Selain uji Durbin Watson, dapat juga digunakan uji Lagrange Multiplier LM test untuk jumlah sampel di atas 100 observasi, uji Statistics Q, dan uji Run test.

3.8.3 Analisis Regresi Berganda

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh ROE, DAR, dan NPM terhadap income smoothingdigunakan uji koefisien determinasi R 2 , uji statistik F, dan uji statistik t dengan rumus: Y= β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + ε Keterangan : Y = income smoothing β = konstanta 59 β 1 – β 3 = koefisien regresi X 1 = ROE X 2 = DAR X 3 = NPM ε = error penganggu

3.8.4 Uji Hipotesis

3.8.4.1 Uji Signifikansi Parsial t-test

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2006:84. Variabel independen dikatakan memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen apabila variabel dependen tersebut memiliki nilai signifikansi sig di bawah 0.05.

3.8.4.2 Uji Signifikansi Simultan F-test

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen Ghozali, 2006:84. Variabel-variabel independen tersebut dikatakan mempunyai pengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variabel dependen apabila memiliki nilai signifikansi sig di bawah 0.05. 60

3.8.4.3 Uji Koefisien Determinasi R

2 Menurut Ghozali 2006:83, koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Besarnya koefisien determinasi ini adalah 0 sampai dengan 1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2006:83.

3.8.5 Analisis Regresi Moderasi

Uji regresi moderasi ada tiga cara yaitu uji interaksi, uji nilai selisih mutlak, dan uji residual. Dalam penelitian ini digunakan uji nilai selisih mutlak, dimana uji nilai selisih mutlak menurut Furcot dan Shearon 1991 dalam Ghozali 2006:167 lebih disukai. Jika score tinggi untuk ukuran perusahaan berasosiasi dengan score rendah maupun score tinggi ROE, DAR, dan NPM, maka akan terjadi perbedaan nilai absolute yang besar. Hal ini juga akan berlaku score rendah untuk ukuran perusahaan berasosiasi dengan score tinggi maupun score rendah ROE, DAR, dan NPM. Kedua kombinasi ini diharapkan akan berpengaruh terhadap income smoothing yang meningkat. Rumus regresi untuk menguji adalah sebagai berikut: Y = β + β 1 X 1 + β 2 Z + β 3 │X 1 - Z │ …….………1 Y = β 4 + β 5 X 2 + β 6 Z + β 7 │X 2 - Z │ …………….2 61 Y = β 8 + β 9 X 3 + β 10 Z + β 11 │X 3 - Z │…………..3 Keterangan: Y = income smoothing β = konstanta regresi persamaan 1 β 4 = konstanta regresi persamaan 2 β 8 = konstanta regresi persamaan 3 β 1 – β 3 = koefisien regresi persamaan 1 β 5 – β 7 = koefisien regresi persamaan 2 β 9 – β 11 = koefisien regresi persamaan 3 X 1 = ROE X 2 = DAR X 3 = NPM Z = Ukuran Perusahaan Persamaan 1, 2, dan 3 menggambarkan apakah variabel ukuran perusahaan merupakan variabel moderating dan ini ditunjukkan dengan nilai koefisien β 3 │X 1 - Z │ , β 7 │X 2 - Z │ , dan β 11 │X 3 - Z │ yang signifikan di bawah nilai 0.05sehingga variabel ukuran dapat memoderasi hubungan antara ROE dan income smoothing, DAR dan income smoothing, serta NPM dan income smoothing. Apabila nilai signifikansi 0.05 maka baru dilihat nilai t hitung bernilai positif atau negatif, jika nilainya negatif berarti variabel moderating ukuran perusahaan memperlemah hubungan antara variabel independen ROE, DAR, dan NPM dengan variabel dependen income smoothing, sedangkan nilai positif berarti variabel moderating ukuran 62 perusahaan memperkuat hubungan antara variabel independen ROE, DAR, dan NPM dengan variabel dependen income smoothing. 63 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Judgement dengan Task Complexity Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

9 34 136

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing) Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2014.

1 3 20

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INCOME SMOOTHING PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

2 3 22

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia m.anas

0 0 109

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia IMG 20151207 0024

0 0 1

SKRIPSI DEWI LESTARI

0 0 100

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Income Smoothing Dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Malaysia)

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Income Smoothing Dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Malaysia

0 1 13

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Income Smoothing Dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Malaysia)

0 0 13