Luas Areal Immature Areal Ha Produksi Production Ton Produktivitas Yield KgHa

8 Tabel 1.1 Luas, Areal, Produksi, dan Produktivitas Perkebunan di Indonesia No Uraian Tahun Laju Pertumbuhan 2014 2013 2014

I. Luas Areal Immature Areal Ha

1 Karet Rubber 3,555,946 3,616,694 1.71 2 Kelapa Coconut 3,654,478 3,631,814 -0.62 3 Kelapa Sawit Oil Palm 10,465,020 10,956,231 4.69 4 Kopi Coffee 1,241,836 1,246,809 0.4 5 Teh Tea 122,035 121,034 -0.82 6 Lada Pepper 171,920 172,471 0.32 7 Cengkeh Clove 501,843 502,562 0.14 8 Kakao Cocoa 1,740,612 1,719,087 - 9 Jambu MeteCashewnut 554,315 551,517 -0.5 10 Tebu Sugar Cane 469,228 476,735 1.6 11 Tembakau Tobacco 192,809 195,260 1.27 12 Kapas Cotton 8,738 5,600 -35.92

II. Produksi Production Ton

1 Karet Rubber 3,237,583 3,153,192 -2.61 2 Kelapa Coconut 3,051,585 3,031,310 -0.66 3 Kelapa Sawit Oil Palm 27,782,004 29,344,479 5.62 4 Kopi Coffee 675,915 685,089 1.36 5 Teh Tea 145,460 143,751 -1.18 6 Lada Pepper 91,039 91,908 0.95 7 Cengkeh Clove 109,699 110,579 0.8 8 Kakao Cocoa 720,862 709,331 - 9 Jambu MeteCashewnut 116,113 116,000 -0.1 10 Tebu Sugar Cane 2,551,024 2,632,424 3.19 11 Tembakau Tobacco 164,448 166,262 1.1 12 Kapas Cotton 1,871 970 -48.16

III. Produktivitas Yield KgHa

1 Karet Rubber 1,083 1,053 -2.77 2 Kelapa Coconut 1,130 1,128 -0.18 3 Kelapa Sawit Oil Palm 3,536 3,568 0.9 4 Kopi Coffee 739 741 0.27 5 Teh Tea 1,465 1,464 -0.08 6 Lada Pepper 818 824 0.73 7 Cengkeh Clove 350 353 0.86 8 Kakao Cocoa 821 817 -0.49 9 Jambu MeteCashewnut 359 359 10 Tebu Sugar Cane 5,467 5,549 1.5 9 No Uraian Tahun Laju Pertumbuhan 2014 2013 2014 11 Tembakau Tobacco 928 934 0.65 12 Kapas Cotton 288 222 -22.92 Sumber : Direktorat Jenderal Perkebunan Keterangan : = Angka Sementara - = Data tidak tersedia Dari tabel 1.1, dapat disimpulkan bahwa luas areal perkebunan yang bertambah dari tahun 2013 ke tahun 2014 adalah tanaman karet, kelapa sawit, kopi, lada, cengkeh, tebu, dan tembakau. Sedangkan produksi hasil perkebunan yang meningkat dari tahun 2013 ke tahun 2014 adalah kelapa sawit, kopi, lada, cengkeh, tebu, dan tembakau. Hal ini sejalan dengan produktivitas hasil perkebunan yang meningkat dari tahun 2013 ke tahun 2014 adalah kelapa sawit, kopi, lada, cengkeh, tebu, dan tembakau. Tabel 1.2 Nilai Ekspor Malaysia 2003 – 2012 No Kode Hs Uraian 2003 – 2012 000 USD Antar ASEAN Luar ASEAN 1 151190 Other CPO 755,018.3 6,891,171.7 2 400122 Natural rubber in other forms - 2,002,665.9 3 151110 Crude oil - 1,718,092.7 4 151319 Coconut copra oil and its fraction 16,449.2 92,478.2 5 151321 Palm kernel or babassu oil and fraction - 140,892.2 6 180100 Cocoa beans, whole or broken - 24,735.2 7 151329 Palm kernel or babassu oil and fraction - 431,873.5 8 151620 Vegetable fats and oils and their fraction 136,459.8 1,430,628.3 9 190190 Soybean 116,356.7 104,847.1 10 180400 Cocoa butter, fat, and oil 10,820.2 391,903.6 11 400110 Natural rubber latex 5,413.3 122,822.3 12 081090 Fruits 11,108.9 10,616.8 13 080300 Bananas, including plaintains, fresh 6,214.7 - Sumber: World Bank yang diolah Setditjen PPHP dan diolah Peneliti 10 Dari hasil tabel 1.2, hasil perkebunan yang diekspor oleh perusahaan perkebunan di Malaysia baik terhadap antar negara ASEAN maupun negara di luar ASEAN adalah minyak nabati kelapa sawit CPO, karet alam, minyak mentah, minyak kelapa, minyak inti kelapa sawit, biji kokoa, lemak dan minyak nabati, kedelai, mentega, lemak, dan minyak kokoa, buah- buahan, lateks karet alam, dan pisang plaintain. Malaysia merupakan pengekspor ketiga terbesar hasil perkebunan ke negara ASEAN setelah Indonesia. Penelitian ini merupakan replikasi dengan modifikasi dari penelitian Fitriasrini 2012 yang berjudul “Pengaruh Company Size, Financial Leverage, dan Profitability terhadap Income Smoothing Studi Kasus pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2008-2010”. Variabel independen yang diuji adalah company size, debt to equiy ratio, debt to total assets, return on assets, return on equity, dan net profit margin yang memiliki pengaruh terhadap income smoothing pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI periode 2008 – 2010. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian ini menggunakan perusahaan perkebunan yang terdaftar di BEI dan Bursa Malaysia periode 2010–2013, sedangkan penelitian terdahulu menggunakan perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI periode 2008–2010. Dan penelitian ini menggunakan tiga variabel independen dari penelitian terdahulu yaitu return on equity ROE, debt to total assets DAR, dan net profit margin NPM serta menambahkan satu variabel moderating yaitu ukuran perusahaan. 11 Dari uraian di atas, maka peneliti mengambil judul : “Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Income Smoothing dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating terhadap Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di BEI dan Bursa Malaysia”.

1.2 Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Judgement dengan Task Complexity Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

9 34 136

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing) Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2014.

1 3 20

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INCOME SMOOTHING PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

2 3 22

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia m.anas

0 0 109

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia IMG 20151207 0024

0 0 1

SKRIPSI DEWI LESTARI

0 0 100

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Income Smoothing Dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Malaysia)

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Income Smoothing Dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Malaysia

0 1 13

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Income Smoothing Dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Malaysia)

0 0 13