e. Rasio Pasar Rasio ini melihat perkembangan nilai perusahaan relatif terhadap nilai
buku perusahaan.
6. Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan
Meskipun analisis rasio keuangan sangat bermanfaat, tetapi ada beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan menurut Weston dan Copeland dalam
Deviasri 2008:19, antara lain: 1. Rasio keuangan disusun dari data laporan keuangan dan data tersebut
dipengaruhi oleh cara penafsiran yang berbeda dan bahkan bias merupakan hasil manipulasi. Hal ini terkait dengan perilaku manajemen yang mungkin
melakukan window dressing suatu teknik untuk mempercantik laporan keuangan agar laporan keuangan telihat lebih baik bagi pihak-pihak yang
berkepentingan atas laporan keuangan perusahaan tersebut. 2. Rasio keuangan tidak selalu menggambarkan kondisi perusahaan yang
sesungguhnya, khususnya cash inflow dan cash flow. 3. Metode analisis rasio keuangan bersifat suatu penyimpangan, yaitu setiap rasio
diuji secara terpisah sehingga tidak dapat menggambarkan secara keseluruhan.
7. Analisis Potensi Kebangkrutan
Bangkrut adalah keadaan atau situasi di mana perusahaan mengalami kekurangan dan ketidakcukupan dana untuk menjalankan atau melanjukan
usahanya. Kebangkrutan akan cepat terjadi pada perusahaan yang berada di
Universitas Sumatera Utara
negara yang sedang mengalami kesulitan ekonomi, karena kesulitan ekonomi akan memicu semakin cepatnya kebangkrutan perusahaan yang mungkin tadinya
sudah sakit kemudian tambah sakit dan bangkrut. Selain kesulitan ekonomi, pemacu kebangkrutan dapat berasal dari adanya permasalahan yang timbul yang
mempengaruhi operasi utama dari perusahaan seperti kekurangan bahan baku. Pada umumnya, jauh sebelum perusahaan mengalami kebangkrutan, tanda-tanda
awal yang menunjuk ke arah kecenderungan yang kurang menguntungkan akan muncul. Akan tetapi, seringkali manajemen menganggap bahwa tanda-tanda yang
menunjukkan ketidaksehatan perusahaan merupakan gejala sementara yang diperkirakan akan hilang dengan sendirinya tanpa perlu ada intervensi
manajemen. Anggapan ini mengakibatkan pihak manajemen terlambat melakukan tindakan antisipasi proses perbaikan terhadap kinerja perusahaan.
Kebangkrutan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: 1. Sistem perekonomian
Di dalam system perekonomian dimana roda perekonomian lebih banyak dikendalikan oleh persaingan bebas, sehingga untuk perusahaan yang tidak
mempunyai kemampuan menghadapi persaingan akan lebih cepat menghadapi kebangkrutan.
2. Faktor-faktor ekstern perusahaan Kecelakaan dan bencana alam yang sewaktu-waktu menimpa perusahaan
misalnya, merupakan contoh yang barangkali pernah atau bahkan sering memaksa perusahaan untuk menutup atau menghentikan usahanya secara
permanen.
Universitas Sumatera Utara
3. Faktor-faktor intern perusahaan. Faktor intern biasanya merupakan hasil dari keputusan dan kebijaksanaan yang
tidak tepat di masa yang lalu dan kegagalan manajemen untuk berbuat sesuatu pada saat yang diperlukan. Berbagai faktor internal tersebut adalah terlalu
besarnya pinjamankredit yang diberikan kepada debitur, manajemen yang tidak efisien, kekurangan modal, penyalahgunaan wewenang dan kecurangan-
kecurangan. Kebangkrutan tidaklah terjadi secara tiba-tiba namun dapat diramalkan
sebelumnya. Sebelum perusahaan dinyatakan bangkrut, biasanya ditandai oleh berbagai situasi atau keadaan khususnya berhubungan dengan efektivitas dan
efisiensi operasinya, seperti volume penjualan yang relative rendah atau adanya trend penjualan yang menurun, cash flow yang negative, kerugian yang terus-
menerus,dan hutang yang semakin membengkak. Tahap permulaan perusahaan yang akan mengalami kebangkrutan ditandai
oleh adanya satu atau lebih keadaan operasi dan finansial perusahaan yang tidak menggembirakan, misalnya Harnanto, 1986:
1. Penurunan volume penjualan. 2. Kenaikan biaya-biaya komersial dan financial
3. Ketidakefisienan produksi 4. Tingkat persaingan yang semakin ketat
5. Kegagalan dalam melaksanakan ekspansi Keadaan-keadaan di atas selalu diikuti dengan kesulitan likuiditas, dimana
perusahaan tidak mampu untuk membayar hutang-hutang jangka pendek dan
Universitas Sumatera Utara
biaya operasinya. Jika kesulitan likuiditas tidak segera diatasi, maka hal tersebut akan mengancam solvabilitas yang berdampak pada kebangkrutan perusahaan.
8. Prediksi Kebangkrutan dengan Metode Altman