Tabel 4.6 Hasil Uji-f
ANOVA
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
72.184 5
14.437 328.417
.000
a
Residual 1.319
30 .044
Total 73.503
35 a. Predictors: Constant, X5, X4, X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2010. Dari hasil pengujian secara keseluruhan tersebut diperoleh hasil seperti
yang terlihat pada tabel 4.6 bahwa nilai f hitung dari 5 variabel tersebut adalah 328,417 dari f tabel dengan nilai 2,53 df1 = 6
ā1 = 5 dan df2 = 36 ā 6 = 30 artinya signifikan dengan p-value 0,000, dimana p-value
0,000 0,05, yang artinya signifikan. Signifikan disini artinya menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara variabel dependen dan
variabel independen. Dengan demikian ada pengaruh secara bersama- sama antara variabel X
1
Working Capital Total Assets, X
2
Retained Earning Total Assets, X
3
Earning Before Income Tax Total Assets, X
4
Market Value of Equity Book Value of Total Liabilities, dan X
5
Sales Total Sales terhadap Y yaitu kebangkrutan perusahaan financial distress.
b. Uji validasi
Fungsi dari uji validasi atau hit ratio adalah untuk mengetahui kemampuan persamaan Z-Score yang telah diperoleh, untuk mampu
mengklasifikasikan masing-masing anggota populasi. Jika jumlah
Universitas Sumatera Utara
anggota antar populasi adalah sama, maka variabel Z-Score dihitung berdasarkan 1 dibagi jumlah kelompok. Berdasarkan hal itu, maka
penelitian ini mempergunakan validasi 1 dibagi 2 jumlah kelompok yang menghasilkan nilai 0,5, sebagaimana pada tabel berikut ini:
Tabel 4.7 Uji validasi Hit Ratio
Jumlah anggota
Nilai validasi
Prediksi rendah
Prediksi tinggi
Total Periode rendah
13 0,5
7 6
13 Periode tinggi
23 0,5
23 23
Sumber : Diolah penulis, 2010. Keterangan : Tinggi : Tidak bangkrut
Rendah : Bangkrut dan rawan bangkrut Berdasarkan tabel 4.7 tersebut dapat diketahui bahwa persamaan
Z-Score Altman mampu mengklasifikasikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini ke dalam kelompok masing-masing sebesar 83,3
yang diperoleh dari jumlah periode penghitung yang diprediksi melalui persamaan tersebut sebanyak 13 rendah, melalui persamaan Z-Score
yang sama diperoleh jumlah periode tinggi yang diprediksi diperoleh 23. Menurut Malhotra dalam Rodliyah 2005, 11 nilai hit ratio atau
validasi persamaan diperoleh dari: 7 + 23 36 = 0,833 atau 83,3. Kemampuan persamaan Z-Score Altman yang dihasilkan untuk
mengelompokkan sampel sebesar 83,3 dapat dikatakan cukup memuaskan.
Universitas Sumatera Utara
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Rasio keuangan merupakan alat yang sering digunakan dalam analisis kinerja keuangan perusahaan. Dalam menganalisis kinerja keuangan perusahaan,
analisis rasio keuangan memilki keterbatasan yang berasal dari kenyataan bahwa pada dasarnya metodologinya adalah univariate, dimana setiap rasio dianalisis
secara terpisah. Jadi untuk mengurangi kelemahan analisis rasio ini, adalah penting menggabungkan beberapa rasio menjadi suatu model peramalan yang
berarti. Dengan cara menginterpretasikan laporan keuangan pada suatu model atau teknik tertentu yang dapat digunakan untuk memprediksi kebangkrutan suatu
perusahaan. 1.
Working Capital Total Assets Ratio X
1
Tabel 4.8 Working Capital Total Assets Ratio
No. Nama Perusahaan
X
1
2005 2006
2007 2008
1 PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk
0,509 0,571
0,586 0,544
2. PT. Indofarma Persero Tbk
0,276 0,268
0,211 0,218
3. PT. Kimia Farma Persero Tbk
0,320 0,315
0,332 0,346
4. PT. Kalbe Farma Tbk
0,375 0,576
0,585 0,512
5. PT. Merck Tbk
0,551 0,738
0,667 0,694
6. PT. Schering-Plough Indonesia Tbk
-0,262 -0,323 -0,213 -0,094 7.
PT. Pyridam Farma Tbk 0,068
0,115 0,114
0,164 8.
PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk 0,375
0,396 0,442
0,516 9.
PT. Tempo Scan Pacific Tbk 0,483
0,497 0,506
0,512
Sumber : Diolah penulis, 2010 Working Capital Total Assets Ratio X
1
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas aktiva perusahaan relatif terhadap total
kapitalisasinya atau untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek.
Universitas Sumatera Utara