Indeks Keanekaragaman H’ dan Indeks Keseragaman E Masing – Masing Stasiun Penelitian

juga dipengaruhi oleh tersedianya nutrisi yang dapat mendukung kehidupan plankton.

4.5 Indeks Keanekaragaman H’ dan Indeks Keseragaman E Masing – Masing Stasiun Penelitian

Indeks keanekaragaman H’ dan nilai indeks keseragaman E yang diperoleh pada masing-masing stasiun penelitian dicantumkan pada Tabel 4.6 berikut. Tabel 4.6. Nilai Rata-Rata Indeks Keanekaragaman H’ dan Indeks Keseragaman E pada Masing-Masing Stasiun Penelitian Stasiun Periode 1 2 3 4 06.00 09.00 12.00 15.00 18.00 H 2,455 0,985 1,631 2,061 1,91 1,729 0,903 2,010 2,038 E 0,782 0,306 0,544 0,633 0,609 0,577 0,277 0,641 0,705 Dari Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa rata-rata indeks keanekaragaman tertinggi untuk masing-masing stasiun didapat pada stasiun 1 sebesar 2.455, hal ini karena stasiun ini cocok untuk pertumbuhan plankton akibat nitrat dan fosfat yang tinggi sehingga nutrisi plankton terpenuhi. Hal ini ditunjukkan oleh hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa keanekaragaman plankton memiliki korelasi yang positif dengan fosfat. Indeks rata-rata keanekaragaman terendah terdapat pada stasiun 2 sebesar 0,985 hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai nitrat dan fosfat yang sangat rendah pada stasiun ini. Nilai kelimpahan plankton tertinggi terdapat pada stasiun 2, sementara keanekaragaman terendah terdapat pada stasiun 2, hal ini disebabkan terdapat jenis pklankton yang mendominasi, sehingga penyebaran plankton tidak merata, maka keanekaragaman pada stasiun 2 rendah dibanding dengan stasiun 1. Barus 2004, menyatakan bahwa suatu komunitas Universitas Sumatera Utara dikatakan mempunyai keanekaragaman spesies yang tinggi apabila terdapat banyak spesies dengan jumlah individu masing-masing spesies yang relatif merata. Dengan kata lain bahwa apabila suatu komunitas hanya terdiri dari sedikit spesies dengan jumlah individu yang tidak merata, maka komunitas tersebut mempunyai keanekaragaman yang rendah. Indeks keanekaragaman tertinggi pada masing-masing periode terdapat pada jam 18.00 WIB yaitu sebesar 2,038. Edward 1995 menyatakan bahwa kecerahan yang baik untuk kehidupan biota adalah jumlah cahaya yang masuk tidak terlalu besar, sehingga proses fotosintesis dapat berjalan seimbang dan jumlah fitoplankton memadai untuk kehidupan semua biota perairan. Sedangkan indeks keanekaragaman terendah terdapat pada jam 12.00 WIB sebesar 0,903. Jika dilihat dari nilai kelimpahan plankton dimana jam 12.00 WIB memiliki kelimpahan tertinggi dari masing-masing periode, hal dapat menunjukkan bahwa pada periode tersebut terdapat jenis plankton yang mendominasi, sehingga penyebaran plankton tidak merata. Barus 2004, menyatakan bahwa suatu komunitas dikatakan mempunyai keanekaragaman spesies yang tinggi apabila terdapat banyak spesies dengan jumlah individu masing-masing spesies yang relatif merata. Dengan kata lain bahwa apabila suatu komunitas hanya terdiri dari sedikit spesies dengan jumlah individu yang tidak merata, maka komunitas tersebut mempunyai keanekaragaman yang rendah. Berdasarkan pada pengkategorian Krebs 1985, bahwa keanekaragaman rendah bila 0 H’ 2,30, keanekaragaman sedang bila 2,302 H’ 6,907 keanekaragaman tinggi bila H’ 6,907. Berdasarkan kriteria tersebut dapat Universitas Sumatera Utara disimpulkan bahwa sungai tangkahan mempunyai tingkat keanekaragaman plankton yang rendah. Rata-rata indeks keseragaman tertinggi pada masing-masing stasiun terdapat pada stasiun 1 sebesar 0,782. Indeks rata-rata keseragaman tertinggi unutuk masing-masing periode terdapat pada jam 18.00 WIB yaitu sebesar 0,705 pada stasiun dan periode tersebut penyebaran plankton merata dan tidak ada spesies yang mendominasi, sedangkan indeks keseragaman yang terendah pada masing-masing stasiun terdapat pada stasiun 2 sebesar 0,306, dan pada masing- masing periode terdapat pada jam 12.00 WIB sebesar 0,277. Menurut Krebs 1985 apabila indeks keseragaman mendekati 0 maka semakin kecil keseragaman suatu populasi dan penyebaran individu setiap genus tidak sama, serta ada kecenderungan suatu genus mendominasi pada populasi tersebut. Sebaliknya semakin mendekati nilai 1 maka populasi plankton menunjukkan keseragaman jumlah individunya merata.

4.6 Analisis Varian atau Uji F