e. BOD
5
Untuk pengukuran BOD
5
dilakukan dengan menggunakan reagen-reagen kimia yaitu MnSO
4
, KOHKI, H
2
SO
4
, Na
2
S
2
O
3,
dan amilum. Sampel yang diambil dari setiap kedalaman dimasukkan kedalam botol alkohol kemudian dibawa
kelaboratorium. Diinkubasi pada suhu 20
o
C selama 5 hari. Setelah itu dilakukan pengukuran oksigen terlarut. Alur kerja BOD
5
dapat dilihat pada lampiran E
f. COD Chemical Oxygen Demand
COD Chemical Oxygen Demand merupakan jumlah oksigen yang dibutuhkan dalam proses oksidasi kimia yang dinyatakan dalam O
2
l. Dengan mengukur nilai COD maka akan diperoleh nilai yang menyatakan jumlah oksigen
yang dibutuhkan untuk proses oksidasi terhadap total senyawa organik baik yang mudah diuraikan secara biologis maupun terhadap yang sukar atau tidak bisa
diuraikan secara biologis Barus, 2004, Lampiran H.
g. DO Oksigen terlarut
Untuk pengukuran DO dilakukan dengan metode winkler dengan menggunakan reagen-reagen kimia yaitu MnSO
4
, KOHKI, H
2
SO
4
, Na
2
S
2
O
3,
dan amilum. Alur kerja DO dapat dilihat pada lampiran D.
Universitas Sumatera Utara
i. Kandungan Nitrat
Keberadaan senyawa nitrogen dalam perairan dengan kadar yang berlebihan dapat menimbulkan permasalahan pencemaran. Kandungan nitrogen yang tinggi di
suatu perairan dapat disebabkan oleh limbah yang berasal dari limbah domestik, pertanian, peternakan dan industri. Hal ini berpengaruh terhadap kelimpahan
fitoplankton
.
Alur kerja terlampir Lampiran F
j. Fosfat
Di perairan, fosfor tidak ditemukan dalam keadaan bebas melainkan dalam bentuk senyawa anorganik yang terlarut ortofosfat dan polifosfat dan senyawa
organik berupa partikulat. Fosfat merupakan bentuk fosfor yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan dan merupakan unsur yang esensial bagi tumbuhan, sehingga menjadi
faktor pembatas yang mempengaruhi produktivitas perairan. Fosfat yang terdapat di perairan bersumber dari air buangan penduduk limbah rumah tangga berupa
deterjen, residu hasil pertanian pupuk, limbah industri, hancuran bahan organik dan mineral fosfat. Umumnya kandungan fosfat dalam perairan alami sangat kecil dan
tidak pernah melampaui 0,1 mgl, kecuali bila ada penambahan dari luar oleh faktor antropogenik seperti dari sisa pakan ikan dan limbah pertanian . Alur kerja terlampir
Lampiran G. Secara keseluruhan pengukuran faktor fisik kimia berserta satuan dan alat
yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Alat dan Satuan yang dipergunakan dalam Pengukuran Faktor Fisik - Kimia Air
3.7 Pengamatan di Laboratorium