Pengambilan Sampel Plankton Pengukuran Parameter Fisik Kimia Perairan. a. Temperatur Air Penetrasi Cahaya pH Air Intensitas Cahaya

3.5. Pengambilan Sampel Plankton

Pengambilan sampel plankton dilakukan dengan menggunakan plankton net. Pada pengambilan sampel air diupayakan di ambil dari air yang tidak berarus deras. Sampel air diambil pada masing-masing stasiun dengan menggunakan ember sebanyak 25 L, masing- masing stasiun dengan 5 kali ulangan dan sampel plankton yang diambil pada interval waktu pukul 06.00 WIB, 09.00 WIB, 12.00 WIB, 15.00 WIB, 18.00 WIB. Sampel air yang diperoleh disaring dengan plankton net yang dilengkapi dengan botol penampung bucket. Sampel air yang tersisa didalam bucket dipindahkan dalam botol Film yang ditetesi dengan larutan lugol 10 sebanyak 3 tetes sebagai pengawet. Selanjutnya sampel air kemudian dibawa ke Laboratorium Ekologi Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam untuk diidentifikasi jenisnya dan dihitung indeks keanekaragaman dan indeks keseragamannya.

3.6. Pengukuran Parameter Fisik Kimia Perairan. a. Temperatur Air

Temperatur air C diukur dengan termometer merkuri, yakni dengan cara mencelupkan termometer ke dalam sampel air ±10 menit lalu dibaca skala suhunya dan dicatat. Universitas Sumatera Utara

b. Penetrasi Cahaya

Untuk pengukuran penetrasi cahaya menggunakan keping sechii. Keping sechii dimasukkan kedalam sungai sampai pada batas keping sechii tersebut tidak kelihatan, kemudian diukur panjang talinya

c. pH Air

Untuk pengukuran pH air dilakukan dengan menggunakan pH meter. Diambil satu ember dari sampel air kemudian dimasukkan pH meter kedalamnya. Lalu dibaca nilainya dan dicatat.

d. Intensitas Cahaya

Intensitas cahaya matahari diukur dengan menggunakan Lux meter. Menurut Nybakken 1988 fotosintesis hanya dapat berlangsung bila intensitas cahaya yang sampai ke suatu sel alga lebih besar daripada suatu intensitas tertentu. Cahaya matahari dibutuhkan oleh tumbuhan air fitoplankton untuk proses assimilasi. Besar nilai penetrasi cahaya ini dapat diidentikkan dengan kedalaman air yang memungkinkan masih berlangsungnya proses fotosintesis. Nilai penetrasi cahaya sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari, kekeruhan air serta kepadatan plankton suatu perairan. Universitas Sumatera Utara

e. BOD