Tabel 3.1. Alat dan Satuan yang dipergunakan dalam Pengukuran Faktor Fisik - Kimia Air
3.7 Pengamatan di Laboratorium
Sampel yang diperoleh dari lapangan dibawa ke Laboratorium Ekologi FMIPA dan Laboratorium PUSLIT USU untuk pengamatan plankton di bawah
mikroskop serta menganalisis sampel. Plankton diidentifikasi dengan menggunakan buku acuan Bold dan Wynne 1985, Edmonson 1963, Hutabarat dan Evans 1986,
Pennak 1989 dan Prescott 1973.
3.8 Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Metode Storet merupakan salah satu metode untuk menentukan status mutu air yang umum digunakan. Dengan metode Storet ini dapat diketahui parameter-
parameter yang telah memenuhi atau melampaui baku mutu air. Secara prinsip metode Storet adalah membandingkan antara data kualitas air dengan baku mutu air
No Parameter
Fisik – Kimia- Biologi
Satuan Alat
Tempat Pengukuran 1
Temperatur Air °C
Termometer Air Raksa
In - situ 2
Intensitas cahaya Candella
Lux meter In - situ
3 Kec. Arus
ms Meteran dan
stopwatch In - situ
4 DO
mgl Metoda Winkler
Lab.Kimia PuslitUSU 5
BOD
5
mgl Metoda Winkler
dan inkubasi Lab.Kimia Puslit USU
6 COD
mgl Metoda Winkler
Lab.Kimia Puslit USU 7
pH Air -
pH meter In – situ
8 Nitrat
mgl Spektrofotometri
Lab.Uji Mutu-LP USU 9
Fosfat mgl
Spektrofotometri Lab.Uji Mutu-LP USU
Universitas Sumatera Utara
yang disesuaikan dengan peruntukkannya guna menentukan status mutu air. Cara menentukan status mutu air adalah dengan menggunakan sisitem nilai dari US-EPA
United States- Environtmental Protection Agency dengan mengklasifikasikan mutu air dalam 4 kelas yaitu:
1. Kelas A: Baik sekali, skor = 0 memenuhi baku mutu 2. Kelas B: Baik, skor = -1 sd -10 tercemar ringan
3. Kelas C: Sedang, skor = -11 sd -30 tercemar sedang 4. Kelas D: Buruk, skor
≥ -31 tercemar berat Prosedur peggunaan:
1. Pengumpulan data kualitas air dan debit air sehingga membentuk data.
2. Pembandingan data hasil pengukuran dari masing- masing parameter air
dengan nilai baku mutu yang sesuai dengan kelas air. 3.
Jika hasil pengukuran memenuhi nilai baku mutu air hasil pengukuran ≤ baku
mutu maka diberi skor 0. 4.
Jika hasil pengukuran tidak memenuhi nilai baku mutu air hasil pengukuran baku mutu maka diberi skor seperti pada tabel 3.2 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2. Penentuan sistem nilai untuk menentukan status mutu air
Parameter Jumlah
parameter Nilai
Fisika Kimia
Biologi
10 Maksimum
Minimum Rata- rata
-1 -1
-3 -2
-2 -6
-3 -3
-9
≥ 10
Maksimum Minimum
Rata- rata -2
-2 -6
-4 -4
-12
-6 -6
-18
Jumlah negatif dari seluruh parameter dihitung dan ditentukan status mutunya dari jumlah skor yang didapat dengan menggunakan sistem ini.
3.9 Analisa Data