2. Diharapkan penelitian ini menjadi masukan kepada pengelola perpustakaan dalam mengembangkan koleksi perpustakaan.
3. Sebagai bahan pertimbangan untuk kemajuan SMA PB. Soedirman.
I. Metodologi Penelitian
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menggunakan metode peneltian sebagai berikut :
1. Tipe Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,
yakni penelitian yang bermaksud untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada atau kejadian apa saja yang terjadi saat penelitian di
lakukan 2. Pendekatan
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah survei untuk mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai faktor-faktor yang
merupakan pendukung terhadap penelitian ini. 3. Jenis dan sumber Data
a. Data Sekunder : Data sekunder ini berasal dari kepustakaan, yakni terdiri dari buku-buku, literatur-literatur, artikel, dan dokumen yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti. Fungsi data sekunder ini adalah sebagai rujukan dari teori-teori yang penulis kutif dalam penelitian ini.
b. Data Primer : Data Primer ini bersumber dari responden langsung yang ditemui di lapangan Lokasi Penelitian.
4. Teknik Penarikan Sampel : Penarikan sample pada penelitian ini dilakukan dengan cara random sederhana yaitu metode pemilihan sampel dimana semua
anggota populasi mendapat kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel. Sampel ini diambil dari populasi yang sudah ada yaitu 738
siswa dan 46 guru, yang masing-masing diambil sebagai sampel 10 dari siswa, kemudian 50 dari guru.
5. Metode Pengukuran Persepsi Untuk pengukuran persepsi yaitu dibuat dalam bentuk data kuantatif,
sehingga dapat terukur. Pengukuran penilaian atau persepsi dapat menggunakan penggabungan, yaitu skala penilaian verbal dan angka. Skala
penilaian verbal adalah proses mengungkapkan yang baik dan yang buruk, yang wajib dan yang tidak wajib terhadap suatu gagasan, benda perilaku pada
kontinum baik, tidak baik atau setuju atau tidak setuju sehingga terimplikasi pada pilihan diantara berbagai jenis tindakan dan perilaku.
7
Penggabungan skala penilaian verbal dan angka dapat membantu menginterpretasikan hasil
penelitian. Penelitian ini menggunakan skala sampai 4 yang berjangkauan dari sangat baik sampai sangat tidak baik agar memudahkan pemakai untuk
melihat perbedaan pilihan dan akan memberi respon yang baik.
7
Kerelinger, Fred N. Asas-asas Penelitian Behavioral, Yogyakarta : Gajah Mada University pers, 1990, h. 702.
Penggabungan skala verbal dan angka akan menjadi sebagai berikut : a. Sangat baik
4 b. Baik 3
c. Kurang baik 2
d. Sangat tidak baik 1
Dalam skala diatas tidak ada pilihan netral untuk mendorong responden memutuskan sendiri apakah positif atau negatif.
Untuk mengetahui penilaian responden terhadap suatu objek, maka skor-skor dijumlahkan dan dicari skor rata-rata. Penghitungan skor rata-rata
menggunakan rumus : X =
N F
S ...
F S
F S
4 4
2 2
1 1
× ×
+ ×
Keterangan :
X = skor rata-rata
S
1....
S
4
= skor pada skala 4 sampai 1 F
= frekuensi jawaban pada satu skala N
= jumlah sampel yang diolah Skala yang digunakan diatas adalah ordinal yang mempunyai
keterbatasan analisa yaitu hanya menyatakan bahwa objek itu sangat baik atau sangat tidak baik. Agar analisa menjadi lebih luas, maka ordinal dapat diubah
menjadi skala interval yaitu menentukan skala-skala yang mempunyai jarak yang sama antara titik-titik yang berdekatan yang diperlukan untuk
menggambarkan keadaan atau gejala kontinum dengan lebih teliti, memberikan prediksi dan pengontrolan yang lebih akurat. Untuk menentukan
skala interval skor persepsi adalah dengan membagi selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah dengan banyak skala.
Cara tersebut dirumuskan dengan rumus sebagai berikut : Skala interval = { am-n }: b
Keterangan : a
= jumlah atribut m
= skor tertinggi n
= skor terendah b
= jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk Jika skala penilain yang ingin dibentuk berjumlah 4, dimana skor
terendah adalah satu dan skor tertinggi adalah empat, maka skala interval skor persepsi dapat dihitung seperti {14-1 : 4}, jadi jarak antara setiap titik adalah
0,75, sehingga diperoleh penilaian sebagai berikut : a. Sangat positif
4,04 – 4,79 b. Positif
3,28 –
4,03 c. Negatif
2,52 –
3,27 d. Sangat negatif
1,76 – 2,51 Pengunaan skor interval skor persepsi diatas adalah sebagai berikut,
misalnya hasil perhitungan skor rata-rata terhadap pelayanan adalah 2,65.
Maka 2,65 diartikan persepsi terhadap pelayanan adalah negatif karena berada pada skala interval skor persepsi berada pada titik 2,52 – 3,27. Contoh
penghitungan skor rata-rata persepsi dan penggunaan skala interval skor persepsi diatas adalah sebagai berikut :
Tabel 1 Contoh pengukuran persepsi
Pernyataan Bobot F S Sangat baik
4 5
5 20
Baik 3 58
60 174
kurang baik
2 29 30 58 Sangat tidak baik
1 5
5 5
Jumlah 97 100 257
X= 257100 = 2,65 Keterangan :
S = Skor f x bobot F =Frekuensi
X = Skor rata-rata S F
J. Sistematika Penulisan