19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Prevalensi dermatitis atopi anak umur 0-7 tahun di RSUP Fatmawati
Tabel 4.1 Prevalensi dermatitis atopi RSUP Fatmawati
Variabel Kategori
Jumlah Persentase
Faktor familial
Dengan faktor familial 20
20 Tanpa faktor familial
80 80
Riwayat Vaksinasi BCG
Divaksin 24
24 Tidak Divaksin
76 76
Jenis Kelamin
Laki-Laki 54
54 Perempuan
46 46
Status Gizi
Gizi buruk, kurang, dan baik
94 94
Overweight, obesitas ringan, obesitas
sedang, obesitas berat. 6
6
Jumlah 100
100
Dari 112 rekam medis, hanya 100 rekam medis yang dapat masuk ke dalam kriteria inklusi. Pada tabel 4.1, terlihat bahwa dari 100 anak di bawah 7 tahun dengan
dermatitis atopi, 80 anak 80 diantaranya adalah tanpa riwayat alergi dari orang tuanya, sedangkan 20 anak 20 terdapat riwayat alergi dari orang tuanya. Pada
tabel 4.1 juga terlihat pada anak dengan dermatitis atopi, 24 anak 24 sudah divaksin BCG, sedangkan 76 anak 76 tidak divaksin BCG. Anak dengan
dermatitis atopi, 54 anak 54 merupakan anak laki-laki sedangkan pada anak perempuan 46 anak 46.
Pada tabel 4.1 dapat dilihat status gizi anak dengan dermatitis atopi, yang dibagi lagi menjadi kategori gizi buruk, kurang, baik dan Overweight, obesitas
ringan, obesitas sedang, obesitas berat. Sembilan puluh empat anak 94 merupakan dari kategori gizi buruk, kurang, baik, sedangkan hanya 6 anak 6 yang dari
kategori overweight, obesitas ringan, obesitas sedang, dan obesitas berat.
Tabel 4.2 Sebaran usia pada pasien dermatitis atopi RSUP Fatmawati
Variabel Kategori
Jumlah Persentase
Usia
0-1 35
35 1-2
13 13
2-3 12
12 3-4
14 14
4-5 9
9 5-6
11 11
6-7 6
6
Jumlah 100
100
Pada tabel 4.2, dapat dilihat bahwa dari 100 anak dengan dermatitis atopi, 35 35 anak diantaranya adalah anak di bawah 1 tahun, lalu cenderung menurun lalu
tetap pada umur 1-2 tahun, 2-3 tahun, dan 3-4 tahun dimana berturut-turut jumlahnya adalah 13 13 anak, 12 12 anak, dan 14 14 anak. Lalu kejadian menurun
lagi pada anak 4-5 tahun, yaitu 9 9 anak dan meningkat kembali pada umur 5-6 tahun, yaitu 11 11 anak, dan pada 6-7 tahun didapatkan 6 6 anak.
Pembahasan
Dari data tersebut, ditemukan perbedaan dengan penemuan dari penelitian sebelumnya dan referensi dengan data yang ditemukan penulis. Baratawidjaja
menjelaskan bahwa salah satu yang sangat mempengaruhi terjadinya penyakit atopi adalah riwayat familial. Persentase risiko atopi bagi anak ketika tidak ada orang tua
alergi adalah 10-25, meningkat menjadi 20-30 ketika salah satu orang tua alergi, dan 30-40 ketika kedua orang tua alergi, namun manifestasi organ berbeda, lalu
terjadi peningkatan yang sangat signifikan bila kedua orang tua terdapat riwayat atopi dengan manifestasi organ yang berbeda, yaitu sampai dengan 60-80.
16
Untuk riwayat vaksinasi BCG, ditemukan anak dengan DA lebih banyak yang tidak diimunisasi BCG. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya, bahwa
vaksinasi BCG pada awal kehidupan anak berpengaruh terhadap penurunan kejadian dermatitis atopi. Hal tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan Strachan
mengenai hygiene hypothesis mengenai pergeseran dominasi Th1 daripada Th2 dapat mengurangi hipersensitivitas terkait IgE.
5, 18-22
Rook, 2005, seorang ahli imunologi, menentang hygiene hypothesis Strachan dan berpendapat bukan pergeseran dari Th2