19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Pengambilan sampel dan pengamatan dilakukan setiap pagi, siang, dan sore hari pukul 08.00-12.00 WIB, 14.00-15.00
WIB dan 16.00-17.00 WIB pada bulan Agustus sampai September 2008 dengan interval waktu satu minggu.
Pengambilan sampel bunga Ixora sp. dan L. camara dilakukan di sekitar Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan FTIK sedangkan bunga H. rosa-sinensis di sekitar
Student Center SC. Pengawetan kupu-kupu dilakukan di Laboratorium Terpadu UIN, Jakarta dan identifikasi dilakukan di Museum Serangga dan Taman Kupu
MSTK, TMII, Jakarta.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah kupu-kupu, nektar bunga
Ixora sp., H. rosa-sinensis, L. camara, kapur barus nafthalen, air suling dan alkohol 70.
Alat-alat yang diperlukan dalam penelitian adalah: jaring serangga insect net, kertas papilot, papan perentang, jarum pentul, jarum suntik, pinset, oven
Memmert, kotak serangga, termometer Boeco 60 C, jam tangan, alat tulis,
anemometer Biram’s Model TN 27, higrometer Hanna, luxmeter Takemura
electric works Ltd, plastik, kamera Canon, hand-held refractometer dan jangka
sorong Tricle brand akurasi 0,05 mm.
20
3.3 Cara Kerja 3.3.1 Di lapangan
A. Koleksi Kupu-kupu
Penelitian ini dilakukan dengan metode survei berdasarkan teknik random sampling yang dilakukan pada jenis tanaman tertentu. Tanaman yang digunakan
untuk pengamatan adalah: Ixora sp., H. rosa-sinensis dan L. camara. Waktu pengamatan dibagi menjadi tiga kali, yaitu: pagi 08.00-12.00 WIB, siang 14.00-
15.00 WIB dan sore hari 16.00-17.00 WIB. Kupu-kupu yang dikoleksi adalah kupu-kupu yang mengunjungi ketiga
jenis tanaman objek penelitian. Penangkapan kupu-kupu menggunakan jaring serangga, kupu-kupu yang tertangkap kemudian dimatikan dengan menekan
bagian toraks dada. Kemudian dilakukan pengukuran panjang probosis menggunakan jangka sorong. Hasil pengukuran panjang probosis akan dirata-
ratakan dan dihitung nilai standar deviasi sd. Sayap kupu-kupu dilipat ke atas, disimpan di dalam kertas papilot dan dimasukkan ke dalam plastik lalu diberi
kapur barus. Kupu-kupu yang dikoleksi dicatat waktu penangkapan dan diberi label serta dicatat pula jumlah individu dan jenis kupu-kupu yang mengunjungi
satu tanaman dan waktu kunjungan kupu-kupu Thompson, 2000. Kupu-kupu yang tertangkap akan diidentifikasi dan dihitung persentase jumlahnya
berdasarkan famili sehingga akan terlihat persentase preferensi pakan kupu-kupu di kampus I UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.