Kandungan Nektar Faktor Lingkungan

28 Hasil pengukuran nektar selama sebulan menunjukkan bahwa bunga L. camara memiliki kandungan nektar tertinggi dengan rata-rata 19. Nilai rata- rata kandungan nektar setiap bunga per bulan dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Nilai rata-rata kandungan nektar setiap bunga per bulan

4.1.5 Faktor Lingkungan

Gambar 7. Nilai rata-rata faktor lingkungan suhu, kelembaban udara dan intensi- tas cahaya pada pagi hari selama satu bulan di sekitar ketiga jenis bunga 29 Berdasarkan hasil pengukuran suhu, kelembaban udara relatif dan intensitas cahaya pada pagi hari menunjukkan bahwa suhu dan intensitas cahaya tertinggi terjadi di sekitar bunga H. rosa-sinensis 29,8 C dan 135,0 Klx. Untuk kelembaban udara tertinggi terjadi di sekitar bunga L. camara yaitu 81,5. Data hasil pengukuran suhu, kelembaban udara dan intensitas cahaya pada pagi hari di sekitar ketiga jenis tanaman berbunga disajikan pada Gambar 7. Gambar 8. Nilai rata-rata faktor lingkungan suhu, kelembaban udara dan intensi- tas cahaya pada siang hari selama satu bulan di sekitar ketiga jenis bunga Hasil pengukuran suhu dan intensitas cahaya pada siang hari mengalami peningkatan dari pagi hari. Suhu tertinggi pada siang hari terjadi di sekitar bunga L. camara 33,2 C, kelembaban udara tertinggi terjadi di sekitar bunga H. rosa- sinensis yaitu 67,1 dan intensitas cahaya tertinggi terjadi di sekitar bunga Ixora sp. yaitu 288,5 Klx. Data hasil pengukuran suhu, kelembaban udara relatif dan 30 intensitas cahaya pada siang hari di sekitar ketiga jenis tanaman berbunga disajikan pada Gambar 8. Gambar 9. Nilai rata-rata faktor lingkungan suhu, kecepatan angin, kelembaban udara dan intensitas cahaya pada sore hari selama satu bulan di seki- tar ketiga jenis bunga Pada Gambar 9 terlihat hasil pengukuran suhu, kelembaban udara relatif dan intensitas cahaya pada sore hari di sekitar ketiga jenis tanaman berbunga. Nilai suhu tertinggi terjadi di sekitar bunga Ixora sp. 32,4 C, kelembaban udara tertinggi terjadi di sekitar bunga H. rosa-sinensis 65,5 dan intensitas cahaya tertinggi terjadi di sekitar bunga L. camara 148,3 Klx. Berdasarkan hasil pengukuran kecepatan angin per waktu pengamatan menunjukkan perbedaan. Kecepatan angin tertinggi pada pagi dan sore hari terjadi di sekitar bunga H. rosa-sinensis 0,39 ms dan 1,60 ms sedangkan pada siang hari 1,90 ms kecepatan angin tertinggi terjadi di sekitar bunga Ixora sp. Data 31 kecepatan angin di sekitar ketiga jenis tanaman berbunga per waktu pengamatan dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10. Nilai rata-rata kecepatan angin pada pagi, siang dan sore hari di seki- tar ketiga jenis bunga Pada Gambar 11 disajikan hasil pengukuran faktor lingkungan: suhu, kecepatan angina, kelembaban udara relatif dan intensitas cahaya di sekitar ketiga jenis tanaman berbunga selama satu bulan. Suhu tertinggi terjadi pada pengamatan di sekitar bunga Ixora sp. dan H. rosa-sinensis yaitu 31,40 C. Untuk nilai kecepatan angin dan intensitas cahaya terjadi di sekitar bunga Ixora sp. yaitu 1,13 ms dan 166,67 Klx sedangkan nilai kelembaban udara tertinggi terjadi di sekitar bunga H. rosa-sinensis yaitu 70,50. 32 Gambar 11. Nilai rata-rata faktor lingkungan suhu, kecepatan angin, kelembaban udara dan intensitas cahaya selama satu bulan di sekitar ketiga jenis bunga 4.2 Pembahasan 4.2.1 Preferensi Pakan Kupu-kupu di Areal Kampus I UIN Syarif Hidayatul- lah Jakarta

4.2.1.1 Preferensi Pakan Pada Bunga Ixora sp.

Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan 3 famili kupu-kupu yang mengunjungi tanaman berbunga seperti: Ixora sp., H. rosa-sinensis dan L. ca- mara di areal kampus I UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu: Nymphalidae, Papilionidae dan Pieridae. Berdasarkan hasil pengamatan bahwa bunga Ixora sp. dikunjungi famili Papilionidae 7,69 dan Pieridae 13,19; bunga H. rosa- sinensis dikunjungi Nymphalidae 3,29, Papilionidae 10,99 dan Pieridae 14,29 sedangkan bunga L. camara dikunjungi Nymphalidae 6,59, 33 Papilionidae 19,78 dan Pieridae 24,18 Gambar 3. Dari data tersebut terlihat bahwa famili Pieridae lebih sering mengunjungi ketiga jenis tanaman berbunga dibandingkan Nymphalidae dan Papilionidae. Bunga Ixora sp. memiliki morfologi berbunga majemuk, berwarna merah, berbentuk tabung dan harum. Bunga ini dikunjungi lima jenis kupu-kupu dengan panjang probosis antara 8,98-14,90 mm yaitu: G. agamemnon, A. olferna, D. hyparete, E. hecabe dan L. nina Tabel 2 dan 3. Kupu-kupu G. agamemnon dan H. bolina juga terlihat mengunjungi bunga Ixora sp. di sekitar kampus UI Depok Handayani, 2000. Ukuran bunga ini lebih besar dibandingkan bunga L. camara. Bunga Ixora sp. memiliki diameter bunga mekar 32,09 mm, panjang tabung mahkota 33,09 mm dan diameter tabung mahkota 1,17 mm Gambar 4. Bunga dengan ukuran tersebut, memudahkan kupu-kupu untuk mengambil nektar yang terletak dekat bakal buah Fahn, 1991. Bunga Ixora sp. lebih banyak dikunjungi A. olferna delapan individu dan sedikit dikunjungi E. hecabe dan L. nina satu individu Lampiran 5. Salah satu penyebab sedikitnya kupu-kupu mengunjungi bunga ini adalah kandungan nektarnya lebih rendah dibandingkan bunga H. rosa-sinensis dan L. camara yaitu 15,5 Gambar 6. Selain itu, faktor lingkungan di sekitar bunga Ixora sp. juga mempengaruhi kunjungan kupu-kupu ke bunga ini. Faktor suhu, kecepatan angin dan intensitas cahaya memiliki rata-rata tertinggi dibandingkan bunga H. rosa- sinensis dan L. camara yaitu: 31,40 C; 1,13 ms dan 166,67 Klx sedangkan kelembaban udara adalah 66,83 Gambar 11. 34 Berdasarkan hasil perhitungan korelasi antara panjang probosis dengan preferensi pakan DBM, PTM dan DTM menunjukkan hubungan antara keduanya tidak signifikan dengan signifikansi 0,052 yang lebih besar dari 0,05 dan pengaruh panjang probosis sebesar 63,8. Hal ini terlihat dari beberapa jenis kupu-kupu yang mengunjungi bunga ini dengan ukuran panjang probosis yang berbeda yang menandakan bahwa bunga ini dapat dikunjungi kupu-kupu tanpa dipengaruhi panjang probosis melainkan faktor lain seperti: warna bunga, kandungan nektar dan faktor lingkungan. Pada pagi hari bunga Ixora sp. dikunjungi empat jenis kupu-kupu yaitu: G. agamemnon, A. olferna, D. hyparete dan E. hecabe Tabel 2. Bunga Ixora sp. sedikit dikunjungi kupu-kupu karena kandungan nektar pada pagi hari paling rendah dibandingkan bunga H. rosa-sinensis dan L. camara yaitu 11,25. Kupu- kupu D. hyparete dan E. hecabe terlihat hanya pada pagi hari saja mencari pakan pada bunga ini karena kedua jenis kupu-kupu ini lebih menyukai kandungan nektar bunga ini pada pagi hari yang tidak terlalu manis dan kondisi lingkungan di sekitar bunga ini. Faktor suhu, intensitas cahaya dan kecepatan angin rata-rata di sekitar bunga Ixora sp. lebih rendah dibandingkan di sekitar bunga H. rosa- sinensis yaitu: 29,0 C; 91,0 Klx dan 0,34 ms sedangkan kelembaban udara rata- rata lebih tinggi dibandingkan di sekitar bunga H. rosa-sinensis yaitu: 79,4 Gambar 5, 7 dan 10. Pencarian pakan pada siang hari mengalami penurunan jika dibandingkan pagi hari seperti yang terjadi pada bunga Ixora sp. dan H. rosa-sinensis. Pada Tabel 2 terlihat bahwa bunga Ixora sp. hanya dikunjungi tiga jenis kupu-kupu 35 yaitu: G. agamemnon, A. olferna dan L. nina. Salah satu yang menarik perhatian kupu-kupu sehingga masih mengunjungi bunga ini adalah kandungan nektarnya. Kupu-kupu L. nina terlihat mengunjungi bunga ini hanya pada siang hari karena lebih menyukai nektar yang manis dengan kandungan 16,25 dan kondisi lingkungan di sekitar bunga Ixora spp. dengan suhu 32,8 C, kecepatan angin 1,9 ms, kelembaban udara 59,5 dan intensitas cahaya 288,5 Klx Gambar 5, 8 dan 10. Dengan kecepatan angin dan intensitas cahaya seperti itu, menyebabkan kupu-kupu yang mencari pakan disekitar bunga Ixora sp. lebih sedikit karena kupu-kupu menghindari dehidrasi dan kupu-kupu akan kesulitan untuk menahan kencangnya angin. Aktivitas pencarian pakan pada sore hari mengalami penurunan dibandingkan pagi dan siang hari bahkan pada bunga Ixora sp. tidak terlihat kupu- kupu yang mengunjunginya meskipun kandungan nektar pada bunga ini lebih tinggi dibandingkan pagi dan siang hari yaitu 19 dan kondisi lingkungan di sekitar bunga tersebut masih dapat mendukung aktivitas kupu-kupu yaitu rata-rata suhu 32,4 C; kecepatan angin 1,06 ms; kelembaban udara 61,6 dan intensitas cahaya 120,5 Klx Tabel 2 dan Gambar 5, 9 dan 10. Hal ini mungkin disebabkan kebutuhan pakannya sudah terpenuhi.

4.2.1.2 Preferensi Pakan Pada Bunga H. rosa-sinensis

Ukuran bunga H. rosa-sinensis paling besar dibandingkan Ixora sp. dan L. camara. Bunga tersebut memiliki diameter bunga mekar 88,86 mm dan diameter tabung mahkota 5,66 mm yang lebih luas serta memiliki tabung 36 mahkota yang lebih panjang yaitu 35,18 mm Gambar 4. Dengan ukuran bunga yang besar akan menyeleksi kupu-kupu yang mengunjunginya. Kupu-kupu dengan panjang probosis kurang dari 9,00 mm seperti: E. hecabe dan L. nina terlihat tidak mengunjungi bunga ini karena probosisnya tidak dapat menjangkau nektar yang terletak pada petal Fahn, 1991 Tabel 2 dan 3. Kandungan nektar bunga H. rosa-sinensis lebih besar dibandingkan bunga Ixora sp. yaitu 18,67 Gambar 6. Akan tetapi, kupu-kupu yang mengunjunginya hanya lima jenis dengan panjang probosis antara 9,13-28,83 mm yaitu: H. bolina, P. memnon, G. agamemnon, A. olferna dan D. hyparete Tabel 2 dan 3. Bunga H. rosa-sinensis lebih banyak dikunjungi A. olferna 12 individu dan sedikit dikunjungi D. hyparete Satu individu Lampiran 5. Sedikitnya kunjungan kupu-kupu ke bunga ini karena faktor lingkungan. Suhu dan kelembaban udara di sekitar bunga ini lebih tinggi dibandingkan bunga L. camara yaitu: 31,40 C dan 70,56 sedangkan kecepatan angin dan intensitas cahaya lebih rendah dibandingkan bunga Ixora sp. yaitu: 1,11 ms dan 135,91 Klx Gambar 11. Dengan kondisi lingkungan yang seperti itu, menyebabkan kupu-kupu yang berkunjung menjadi sedikit karena kupu-kupu kesulitan menahan kencangya tiupan angin dan menghindari dehidrasi akibat panas. Berdasarkan nilai korelasi antara panjang probosis dengan preferensi pakan menunjukkan bahwa panjang probosis berkorelasi tidak signifikan dalam preferensi pakannya dengan signifikansi 0,388 yang lebih besar dari 0,05 dan pengaruh panjang probosis hanya sebesar 0,31. Hal ini bertentangan dengan 37 fakta di lapangan bahwa kupu-kupu dengan panjang probosis yang kurang dari 9,00 mm tidak dapat mengambil nektar dari bunga ini. Pada pengamatan pagi hari bunga H. rosa-sinensis dikunjungi oleh empat jenis kupu-kupu yaitu: G. agamemnon, P. memnon, A. olferna dan D. hyparete Tabel 2. Kupu-kupu P. memnon terlihat hanya pada pagi hari mengunjungi bunga H. rosa-sinensis dan selama pengamatan hanya bunga tersebut yang dikunjungi P. memnon karena kupu-kupu tersebut lebih menyukai kandungan nektar bunga H. rosa-sinensis yang tidak terlalu manis dengan kandungan nektar 15,25 Gambar 5. Faktor lingkungan di sekitar bunga H. rosa-sinensis mempengaruhi kunjungan kupu-kupu karena keadaan di sekitar bunga ini pada pagi hari terasa lebih panas dibandingkan dua tempat bunga lainnya. Faktor suhu, intensitas cahaya dan kecepatan angin rata-rata lebih tinggi dari pada bunga Ixora sp. dan L. camara yaitu: 29,8 C; 135 Klx dan 0,39 ms sedangkan kelembaban udara rata-rata lebih rendah dibandingkan dua tempat bunga lainnya yaitu: 79,1 Gambar 7 dan 10. Pada siang hari hanya dua jenis kupu-kupu yang terlihat mencari pakan pada bunga H. rosa-sinensis yaitu: H. bolina dan G. agamemnon Tabel 2. Kupu- kupu H. bolina yang hanya mengunjungi bunga H. rosa-sinensis pada siang hari karena kupu-kupu tersebut lebih menyukai mencari pakan pada bunga H. rosa- sinensis pada siang hari dengan kandungan nektar 20,25 dan kondisi lingkungan di sekitar bunga tersebut mendukung aktivitas kupu-kupu tersebut. Kondisi lingkungan di sekitar bunga H. rosa-sinensis dengan suhu 32,3 C, kecepatan 38 angin 1,17 ms, kelembaban udara 67,1 dan intensitas cahaya 190,5 Klx Gambar 5, 8 dan 10. Bunga H. rosa-sinensis hanya dikunjungi G. agamemnon pada sore hari meskipun nilai rata-rata kandungan nektar bunga ini paling tinggi yaitu 20,5 dan kondisi lingkungan di sekitar bunga H. rosa-sinensis dengan suhu 32,0 C, kecepatan angin 1,6 ms, kelembaban udara 65,5 dan intensitas cahaya 82,3 Klx Gambar 5, 9 dan 10. Angin yang bertiup kencang di sekitar bunga ini menyebabkan kupu-kupu yang berkunjung sedikit karena tidak semua jenis kupu- kupu dapat menahan kencangnya tiupan angin seperti itu. Selain itu, berkurangnya kupu-kupu mencari pakan dapat disebabkan banyak kupu-kupu yang telah memenuhi kebutuhan pakannya.

4.2.1.3 Preferensi Pakan Pada Bunga L. camara

Bunga L. camara delapan jenis kupu-kupu merupakan bunga yang paling banyak dikunjungi kupu-kupu dibandingkan bunga Ixora sp. lima jenis kupu- kupu dan bunga H. rosa-sinensis lima jenis kupu-kupu. Jenis kupu-kupu yang mengunjungi bunga L. camara adalah: H. bolina, G. agamemnon, G. doson, G. sarpedon, A. olferna, D. hyparete, E. hecabe dan L. nina Tabel 2. Bunga ini lebih banyak dikunjungi G. agamemnon dan A. olferna 10 individu dan sedikit dikunjungi E. hecabe dua individu Lampiran 5. Kupu-kupu lebih banyak mengunjungi bunga L. camara karena bunga ini memiliki bunga majemuk yang berukuran kecil, berwarna menarik perpaduan putih, kuning dan ungu, berbau 39 harum dan memiliki tabung mahkota yang panjang dan sempit Tjitrosoepomo, 2003; Van Steenis, 1992. Ukuran bunga L. camara lebih kecil dibandingkan bunga Ixora sp. dan H. rosa-sinensis. Bunga ini memiliki ukuran diameter bunga mekar 8,10 mm dan diameter tabung mahkota 0,88 mm tersempit serta tabung mahkotanya terpendek 8,57 mm dibandingkan dua bunga lainnya Gambar 4. Kedatangan kupu-kupu yang memiliki panjang probosis antara 8,98-16,05 mm pada bunga L. camara dengan ukuran tabung mahkota tersebut memudahkan semua jenis kupu-kupu dapat menjangkau letak nektar yang berada pada dasar bunga. Selain itu, kandungan nektar bunga inilah yang menjadi pemikat utama kupu-kupu mengunjunginya sebab kandungan nektar bunga ini lebih tinggi dibandingkan dua bunga lainnya yaitu 19 Gambar 6. Menurut Permana 2004, kupu-kupu menyukai bunga yang memiliki kelenjar nektar besar seperti: Lantana, Mimosa, Musaenda dan bunga dari famili Asteraceae. Faktor lingkungan di sekitar bunga L. camara pun menjadi faktor penyebab kupu-kupu lebih banyak mengunjungi bunga ini. Suhu dan kecepatan angin rata-rata per bulan di sekitar bunga L. camara lebih kecil dibandingkan di sekitar dua bunga lainnya yaitu: 31,36 C dan 0,71 ms sedangkan kelembaban udara dan intensitas cahaya di sekitar bunga ini relatif tinggi yaitu: 69,16 dan 149,80 Klx Gambar 11. Dengan kondisi tersebut, kupu-kupu dapat melakukan aktivitasnya dengan baik. Selain itu, letak bunga L. camara strategis yaitu terletak di depan gedung Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan demikian, sebagian tanaman berbunga ini akan 40 tertutup oleh bayangan gedung FTIK sehingga keadaan di sekitar bunga ini akan lebih teduh dibandingkan bunga Ixora sp. dan H. rosa-sinensis. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa korelasi antara panjang probosis dengan preferensi pakan tidak signifikan karena 0,391 lebih besar dari 0,05 dan panjang probosis mempengaruhi preferensi pakan sebesar 0,14. Hal ini bertentangan dengan fakta di lapangan yang menunjukkan bahwa tidak semua jenis kupu-kupu dapat mengambil nektar bunga L. camara contohnya kupu-kupu P. memnon terlihat tidak mengunjungi bunga ini. Pada Tabel 2 terlihat bahwa aktivitas pencarian pakan lebih banyak dilakukan pada pagi hari dibandingkan siang atau sore hari karena kupu-kupu beraktivitas pada siang hari sedangkan pada malam hari kupu-kupu tidak melakukan aktivitas mencari pakan akibatnya kupu-kupu merasa lapar dan ketika pagi tiba, kupu-kupu akan mencari pakan. Selain itu, produksi nektar dimulai pada pagi hari sehingga ada kesesuaian antara produksi nektar dengan pencarian pakan. Pencarian pakan pada pagi hari lebih banyak terjadi pada bunga L. camara dibandingkan bunga Ixora sp. dan H. rosa-sinensis. Berdasarkan pengamatan terdapat tujuh jenis kupu-kupu yang mengunjungi bunga L. camara pada pagi hari yaitu: G. agamemnon, G. doson, G. sarpedon, A. olferna, D. hyparete, E. hecabe dan L. nina. Hal ini disebabkan kandungan nektar pada bunga ini lebih tinggi dibandingkan dua bunga lainnya dengan rata-rata 18,25 sehingga akan menarik perhatian kupu-kupu untuk berkunjung ke bunga ini. Selain itu, kondisi lingkungan di sekitar bunga ini mendukung untuk pencarian nektar. Suhu 28,5 C dan intensitas cahaya 92,7 41 Klx di sekitar bunga L. camara lebih rendah dibandingkan di sekitar bunga Ixora sp. dan H. rosa-sinensis sedangkan kecepatan angin rata-rata di sekitar bunga ini lebih tinggi dari pada di sekitar bunga Ixora sp. yaitu: 0,37 ms serta kelembaban udara rata-rata lebih tinggi dibandingkan di sekitar bunga Ixora sp. dan H. rosa- sinensis yaitu 81,5 Gambar 5, 7 dan 10. Kupu-kupu memilih bunga dengan kandungan nektar antara 20-40 Anonimus, 2004. Aktivitas pencarian pakan pada bunga L. camara terlihat tidak mengalami penurunan pada siang hari. Kupu-kupu H. bolina terlihat mengunjungi bunga ini pada siang dan sore hari sedangkan pada pagi hari tidak terlihat mengunjungi bunga ini maupun kedua bunga lainnya karena kupu-kupu ini lebih menyukai kondisi lingkungan pada siang hari dan kandungan nektar yang lebih tinggi Tabel 2. Kandungan nektar pada bunga L. camara mengalami peningkatan dibandingkan pada pagi hari hari yaitu 21,25 Gambar 5. Kondisi lingkungan di sekitar bunga L. camara dengan rata-rata suhu 33,2 C, kecepatan angin 1,18 ms, kelembaban udara 61,5 dan intensitas cahaya 208,2 Klx Gambar 8 dan 10. Produksi nektar bunga L. camara pada sore hari lebih rendah dari siang hari yaitu 17,5 sedangkan kondisi lingkungan di sekitar bunga L. camara rata- rata suhu 32,3 C, kecepatan angin 0,58 ms, kelembaban udara 64,3 dan intensitas cahaya 148,3 Klx Gambar 5, 9 dan 10. Dengan kondisi tersebut menyebabkan kupu-kupu yang mengunjungi bunga ini sedikit. Hanya dua jenis kupu-kupu yang terlihat masih mengunjungi bunga ini yaitu: H. bolina dan A. olferna Tabel 2. 42 Selama pengamatan terlihat bahwa kupu-kupu G. agamemnon, A. olferna dan D. hyparete mengunjungi ketiga jenis tanaman berbunga di areal kampus I UIN Syarif Hidayatullah Jakarta karena ketiga jenis kupu-kupu tersebut menyukai nektar yang dimiliki ketiga jenis bunga tersebut dan ketiganya memiliki ukuran panjang probosis antara 9,13-14,90 mm sehingga dapat menjangkau nektar yang tersembunyi pada ketiga jenis tanaman berbunga Tabel 3. Morfologi ketiga bunga tersebut juga membantu ketiga kupu-kupu tersebut dalam mencari pakan seperti diameter bunga mekar 8,10-88,86 mm, panjang tabung mahkota 8,57- 35,18 mm dan diameter tabung mahkota 0,88-5,66 mm sehingga memudahkan kupu-kupu menjangkau letak nektar Gambar 4 dan Tabel 2. Selain itu, ketiga jenis kupu-kupu tersebut mudah beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berbeda dan kandungan nektar yang berbeda pula. Kupu-kupu E. hecabe dan L. nina terlihat hanya mengunjungi bunga Ixora sp. dan L. camara Tabel 2. Dari data tersebut terlihat adanya penyesuaian antara panjang probosis dengan letaknya nektar. Kupu-kupu E. hecabe 8,98mm dan L. nina 8,99 mm memiliki ukuran probosis lebih pendek dibandingkan jenis kupu-kupu lainnya yang dikoleksi akan cenderung lebih memilih bunga dengan panjang tabung mahkota yang berukuran pendek seperti yang dimiliki bunga Ixora sp. 33,09 mm dan L. camara 8,57 mm. Selain itu, E. hecabe dan L. nina lebih menyukai nektar dengan kandungan antara 10,75-18,75 dan menyukai tempat yang lebih teduh untuk menghindari dehidrasi seperti lingkungan di sekitar bunga Ixora sp. dan L. camara 43 Pada Tabel 2 terlihat bahwa H. bolina tidak mengunjungi bunga Ixora sp. H. bolina memiliki ukuran probosis dengan panjang rata-rata 13,47 mm akan memilih bunga dengan panjang tabung mahkota seperti bunga H. rosa-sinensis 35,18 mm dan L. camara 8,57 mm Tabel 3 dan Gambar 4. Kupu-kupu ini juga cenderung menyukai nektar dengan kandungan antara 16,25-18,75 dan lebih menyukai kondisi lingkungan di sekitar bunga H. rosa-sinensis dan L. camara. Ada beberapa kupu-kupu yang bersifat spesifik, artinya hanya mengunjungi satu jenis tanaman berbunga seperti: kupu-kupu P. memnon terlihat hanya mengunjungi bunga H. rosa-sinensis sedangkan G. doson dan G. sarpedon hanya mengunjungi bunga L. camara Tabel 2. Fenomena ini menunjukkan adanya pemilihan antara kupu-kupu dengan karakteristik kandungan nektar yang dihasilkan jenis tanaman berbunga Schooven dan van Loon, 1998 dalam Fitriana, 2008. Kupu-kupu P. memnon 28,83 mm memiliki ukuran probosis terpanjang dibandingkan jenis kupu-kupu lainnya yang terkoleksi akan lebih cenderung memilih bunga dengan ukuran yang besar seperti bunga H. rosa- sinensis yang bisa digunakan sebagai pijakan waktu mengambil nektar. Selain itu, P. memnon lebih menyukai nektar bunga H. rosa-sinensis dengan kandungan 13,75 dan lebih menyukai warna merah cerah yang dimiliki bunga H. rosa- sinensis dibandingkan warna merahnya Ixora sp. serta lebih menyukai kondisi lingkungan yang hangat dengan intensitas cahaya dan kecepatan angin yang tinggi. 44 G. doson 15,96 mm dan G. sarpedon 16,05 mm akan memilih bunga dengan morfologi yang dapat dijangkau probosisnya dengan panjang tabung mahkota 8,57 mm dan diameter tabung mahkota 0,88 mm seperti bunga L. camara Tabel 3 dan Gambar 4. Selain itu, kedua jenis Graphium ini lebih menyukai nektar bunga L. camara dengan kandungan antara 15,25-18,75 dan lebih menyukai warna perpaduan antara kuning, putih dan ungu dibandingkan warna merah yang menyala serta menyukai kondisi lingkungan yang teduh.

4.2.2 Deskripsi Kupu-kupu

Berikut ini adalah deskripsi kupu-kupu yang mengunjungi tanaman berbunga di areal kampus I UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 1. Nymphalidae Kupu-kupu dari famili ini sangat bervariasi baik ukuran maupun warna. Pada umumnya, sayap berwarna coklat, oranye, kuning dan hitam. Kupu-kupu dari famili ini memiliki kaki depan yang tereduksi dan tidak digunakan dalam berjalan Amir dkk., 2003. Pada penelitian hanya satu genus yang dikoleksi, yaitu: Hypolimnas H. bolina. a. Hypolimnas bolina Jenis kupu-kupu ini antara jantan dan betina berbeda. Permukaan atas sayap jantan memiliki bintik putih yang besar pada dasar ungu yang gelap. Pada kupu- kupu betina, warna permukaan sayap adalah coklat. Permukaan bawah sayap tidak berbeda jauh dengan permukaan atas sayap tetapi warna permukaan bawah sayap 45 lebih terang dibanding permukaan atas sayap Gambar 12. Kupu-kupu ini mengunjungi bunga L. camara dan H. rosa-sinensis. a b Gambar 12. Permukaan atas a dan bawah sayap b H. bolina betina Bariyah, 2009 2. Papilionidae Famili ini merupakan salah satu famili dengan jenis yang memiliki tanda- tanda sayap biasanya berwarna hitam yang dihiasi oleh warna-warna indah seperti: merah, hijau, biru dan kuning. Oleh sebab itu famili ini sering diperdagangkan dan dipelajari dalam entomologi Smart, 1991. Sebagian besar jenis dari famili ini mempunyai vena keempat yang muncul menyerupai ekor pada sayap belakang sehingga disebut ”swallow tail”. Beberapa jenis anggotanya tergolong kupu-kupu yang dilindungi undang-undang Salmah dkk., 2002. a. Graphium agamemnon Jenis kupu-kupu ini memiliki bercak berwarna hijau apel. Bercak hijau apel pada permukaan atas dan bawah sayap sama jumlahnya tetapi pada permukaan bawah sayap bintik hijaunya tidak terlalu tampak. Kupu-kupu betina memiliki “swallow tail” yang lebih panjang dibandingkan jantan, ciri-ciri ini menyerupai dengan spesimen yang dideskripsikan oleh Salmah dkk., 2002 Gambar 13. Kupu-kupu ini sangat aktif, berpindah dari satu tempat ke tempat