Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

2                                “Maka Aku bersumpah dengan apa yang kamu lihat. Dan dengan apa yang tidak kamu lihat. Sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar wahyu Allah yang diturunkan kepada Rasul yang mulia, Dan Al Quran itu bukanlah perkataan seorang penyair. sedikit sekali kamu beriman kepadanya. Dan bukan pula perkataan tukang tenung. sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya ”. 3 Sehingga diturunkannya Al- Qur‟an kepada nabi Muhammad SAW, yang secara berangsur-angsur. Surah al- Isra17: 106 4 , sehingga menjadi mushaf Al-Quran yang sempurna. Al- Qur‟an merupakan wahyu yang disampaikan langsung oleh Allah SWT melalui perantara malaikat Jibril, kemudian Jibril menyampaikannya lagi kepada Nabi Muhammad SAW. Diturunkannya Al- Qur‟an sebagai kitab suci yang menyempurnakan kitab-kitab terdahulu, adalah bukti keagungan dari Al- Qur‟an itu sendiri, Firman Allah SWT dalam Al-Qu ‟ran, ” Hai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah, rasul rasul Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat Nya, kitab kitab Nya, rasul rasul Nya dan hari akhir maka sesungguhnya orang tersebut telah sesaat sejauh-jauhnya ”. Surah an – Nissa4:136 5 . 3 Departeman Agama RI. Alquran dan Terjemahannya., h. 453 4 Ibid., h. 234 5 Ibid., h. 79 3 Dalam Al- Qur‟an memuat begitu banyak aspek kehidupan manusia. Tak ada rujukan yang lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan Al-Q ur‟an yang hikmahnya meliputi seluruh alam dan isinya baik yang tersurat maupun yang tersirat tak akan pernah habis untuk digali dan dipelajari. Wahyu yang Allah sampaikan kepada nabi Muhammad SAW terdiri dari beberapa jenis ayat-ayat Al- Qur‟an, seperti ayat Muhkamaat ayat-ayat yang terang dan tegas maksudnya, dapat dipahami dengan mudah, ayat Mutasyabihaat adalah ayat – ayat yang mengandung beberapa pengertian dan tidak dapat ditentukan arti mana yang dimaksud kecuali setelah diselidiki secara mendalam ungkapan atau pesan simbiotik seperti surat al-Isra17: 23.                             Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. 6 Dan terakhir adalah Ayat-ayat yang pengertiannya hanya Allah yang mengetahui, misalnya ayat-ayat yang berhubungan dengan ayat-ayat ghaib seperti ayat-ayat mengenai syurga, neraka, qiyamat dan sebagainya. Namun dalam penelitian ini ditekankan hanya akan membahas tentang pola 6 Ibid., h. 227 4 komunikasi yang akan dikaji pada surat Al-Hujurat49 : 13 dan tidak akan membahas tentang pengertian ayat Muhkamat ataupun Mutasyabihat. Karena dalam penelitian ini penulis lebih cenderung tertarik terhadap makna lafazh yang terkandung dalam surat al – hujurat49 : 13, dimana dari ayat tersebut kita akan menemukan ungkapan “supaya kamu saling mengenal”. Dengan demikian kita sebagai manusia dianjurkan atau mungkin diharuskan untuk senantiasa menjalin komunikasi agar saling mengenal dan berinteraksi dengan manusia lainnya. Maka dengan demikian semoga penelitian ini dapat menguraikan bagaimana pola komunikasi yang berlangsung didalam ayat-ayat Al-Qur ‟an tersebut. Dan inilah yang menjadi dasar pemikiran bagi penulis, untuk dijadikan latar belakang masalah dalam penulisan skripsi berjudul “Etika Pola Komunikasi Dalam Al-Quran ” Adapun alasan pemilihan judul oleh penulis, berdasarkan kepada: 1. Mempelajari dan memahami al-Qur‟an sebagai petunjuk dan pedoman hidup manusia agar ajaran-ajarannya dapat direalisasikan dalam sikap dan tingkah laku sehari-hari. 2. Menggali nilai-nilai yang terkandung di dalam al-Qur‟an surat al-Hujurat Ayat 13 dan hasilnya dijadikan salah satu cara dalam meningkatkan kualitas dan keimanan kepada Allah SWT. 3. Untuk melihat kemukjizatan al-Qur‟an serta keagungannya dilihat dari tuntunan ajarannya, khususnya surat al-Hujurat ayat 13. 5 4. Ajaran yang terkandung dalam surat al-Hujurat ayat 13 tersebut adalah masalah yang banyak terjadi dan tetap aktual di dalam masyarakat dan kehidupan bermasyarakat.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Dalam mengartikan pola komunikasi yang berada di dalam Al- Qur‟an, maka terlebih dahulu harus menafsirkan ayat yang akan dijadikan sampel, sehingga terdapat hasil yang dapat bertautan dengan pola komunikasi itu sendiri, hingga tidak terlalu luas pembahasannya. Dalam sistematik penelitian ini, penulis mencoba untuk mengangkat ayat dalam Al- Qur‟an surat Al- Hujurat49 :13, yang berbunyi :                        A rtinya” Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kaum saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui ;lagi Maha Mengenal” 7 . Dalam beberapa teori atau konsep komunikasi, dijelaskan bahwa manusia hampir 75 melakukan aktivitasnya melalui komunikasi, yaitu ketika bangun tidur hingga akan tidur kembali manusia selalu melakukan komunikasi. Karena dengan komunikasi itulah kita dapat membentuk hubungan, pengertian, melakukan aktivitas pendidikan dan sekaligus menjalin 7 Ibid., h. 412 6 kasih sayang sesama manusia. Namun dengan komunikasi pula kita dapat mengembangkan perpecahan, melestarikan permusuhan, menanamkan kebencian, dan juga mengbuntukan pemikiran 8 . Dalam surat Al-Hujurat49: 13 ini, pembahasan tentang penelitian ayat tersebut, kita harus mendefinisikannya lebih dalam lagi, karena dalam redaksi ayat tersebut akan memunculkan pertanyaan. Sejauh mana manusia itu mampu mentranformasikan nilai-nilai kemanusiaannya, sehingga manusia mampu untuk saling memahami, saling menghargai dan saling mengenal. Karena dalam hal ini manusia diciptakan tidak untuk saling membeda-bedakan Suku, Ras, Bangsa, Bahasa dan bahkan Ideologi. Karena jika manusia tidak mengindahkan hal tersebut maka nilai-nilai kemanusiannya telah hilang, dan akan menghambatnya proses komunikasi itu sendiri. Dengan demikian penelitian ini, berusaha untuk menampilkan contoh konkrit dalam pola komunikasi yang berkenaan dengan ayat Al- Qur‟an tersebut, dengan mengkaji pola komunikasi dalam ayat Al- Qur‟an ini, semoga hal ini mampu memahami inti pesan yang hendak disampaikan dan mengetahui bagaimana proses komunikasi yang berlangsung. Maka penulis membatasi permasalahan dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut : 1. Pendapat para mufasir terhadap etika komunikasi yang terkandung dalam surat Al-hujurat49: 13. 8 Jalaluddin Rahmat, Psikologi komunikasi,Bandung:Remaja Rosdakarya, 1996 Edisi Revisi