Tujuan Pola Komunikasi dalam Al-Qur’an

27                                   “Maka Allah bagaimana halnya apabila mereka orang-orang munafik ditimpa suatu musibah disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, kemudian mereka datang kepadamu Muhammad sambil bersumpah,”Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain penyelesaian yang baik dan perdamaian .” Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka. Karena itu, berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang membekas pada jiwa meraka ”. Ayat ini yang menginformasikan tentang kebusukan hati kaum munafik, bahwa mereka tidak akan pernah bertahkim kepada Rasulullah SAW, meski mereka bersumpah atas nama Allah, kalau apa yang mereka lakukan semata-mata hanya menghendaki kebaikan. Walaupun demikian, beliau dilarang menghukum mereka secara fisik, akan tetapi, cukup memberi nasehat sekaligus ancaman bahwa perbuatan buruknya akan mengakibatkan turunnya siksa Allah 33 , dan berkata kepada mereka dengan perkataan yang baligh.

D. Etika cara Pola Komunikasi Dalam Al-Qur’an

Al-Quran diturunkan kepada manusia yang memiliki sifat sebagai makhluk yang memerlukan komunikasi. Karena itu, Al-Quran memberikan tuntunan berkomunikasi, khususnya berbahasa bagi manusia. Dalam 33 Ashiddiqi, H. 1977. Tafsir al-Bayan Jilid 1,2. Bandung: Al- Maarif. 28 berkomunikasi Hasnan menyebutkan bahwa ajaran Islam memberi penekanan pada nilai sosial, religius, dan budaya 34 . Dalam hal ini, antara lain Dahlan menegaskan bahwa Al- Qur‟an menampilkan enam pola komunikasi yang sesogyanya dijadikan pegangan saat berbicara 35 . 1. Qaulan Sadidan, Surah an-Nisa4: 9, yaitu berbicara dengan benar. 2. Qaulan Ma‟rufa, Surah an-Nisa4: 8 , yaitu berbicara dengan menggunakan bahasa yang menyedapkan hati, tidak menyinggung atau menyakiti perasaan, sesuai dengan kriteria kebenaran, jujur, tidak mengandung kebohongan, dan tidak berpura-pura. 3. Qaulan Baligha, Surah an-Nisa4: 63, yaitu berbicara dengan menggunakan ungkapan yang mengena, mencapai sasaran dan tujuan, atau membekas, bicaranya jelas, terang, tepat. Ini berarti bahwa bicaranya efektif. 4. Qaulan Maysuran, Surah al-Isra17: 28, yaitu berbicara dengan baik dan pantas, agar orang lain tidak kecewa. 5. Qaulan Karima, Surah al-Isra17: 23, yaitu berbicara kata-kata mulia yang menyiratkan kata yang isi, pesan, cara serta tujuannya selalu baik, terpuji, penuh hormat, mencerminkan akhlak terpuji dan mulia. 6. Qaulan Layyinan, Surah Thaha20: 44, yaitu berbicara dengan lembut. 34 Hasnan,I. 1993. “Audientia” Komunikasi Menurut Pendekatan Islam, Jurnal Komunikasi : 1 1 h. 15-21 35 Dahlan, M,D. dan Syihabuddin. 2001. Kunci-kunci Menyingkap Isi Al Quran. Bandung: Pustaka Fithri.