Etika cara Pola Komunikasi Dalam Al-Qur’an

28 berkomunikasi Hasnan menyebutkan bahwa ajaran Islam memberi penekanan pada nilai sosial, religius, dan budaya 34 . Dalam hal ini, antara lain Dahlan menegaskan bahwa Al- Qur‟an menampilkan enam pola komunikasi yang sesogyanya dijadikan pegangan saat berbicara 35 . 1. Qaulan Sadidan, Surah an-Nisa4: 9, yaitu berbicara dengan benar. 2. Qaulan Ma‟rufa, Surah an-Nisa4: 8 , yaitu berbicara dengan menggunakan bahasa yang menyedapkan hati, tidak menyinggung atau menyakiti perasaan, sesuai dengan kriteria kebenaran, jujur, tidak mengandung kebohongan, dan tidak berpura-pura. 3. Qaulan Baligha, Surah an-Nisa4: 63, yaitu berbicara dengan menggunakan ungkapan yang mengena, mencapai sasaran dan tujuan, atau membekas, bicaranya jelas, terang, tepat. Ini berarti bahwa bicaranya efektif. 4. Qaulan Maysuran, Surah al-Isra17: 28, yaitu berbicara dengan baik dan pantas, agar orang lain tidak kecewa. 5. Qaulan Karima, Surah al-Isra17: 23, yaitu berbicara kata-kata mulia yang menyiratkan kata yang isi, pesan, cara serta tujuannya selalu baik, terpuji, penuh hormat, mencerminkan akhlak terpuji dan mulia. 6. Qaulan Layyinan, Surah Thaha20: 44, yaitu berbicara dengan lembut. 34 Hasnan,I. 1993. “Audientia” Komunikasi Menurut Pendekatan Islam, Jurnal Komunikasi : 1 1 h. 15-21 35 Dahlan, M,D. dan Syihabuddin. 2001. Kunci-kunci Menyingkap Isi Al Quran. Bandung: Pustaka Fithri. 29

BAB III TAFSIR SURAT AL-HUJURAT

A. Tafsir Surat Al-Hujurat49 : 13 Menurut Pandangan Para Mufasir

Surat yang tidak lebih dari 18 ayat ini termasuk surat Madaniah, surat al-Hujurat merupakan surah yang agung dan besar, yang mengandung aneka hakikat akidah dan syariah yang penting, mengandung hakikat wujud dan kemanusiaan. Hakikat ini merupakan cakrawala yang luas dan jangkauan yang jauh bagi akal dan kalbu. Juga menimbulkan pikiran yang dalam dan konsep yang penting bagi jiwa dan nalar. Hakikat itu meliputi berbagai manhaj cara penciptaan, penataan, kaidah-kaidah pendidikan dan pembinaan. Padahal jumlah ayatnya kurang dari ratusan. Surat al-Hujurat berisi pentunjuk tentang apa yang harus dilakukan oleh seorang mukmin terhadap Allah SWT, terhadap Nabi dan orang yang menentang ajaran Allah dan Rasul-Nya, yaitu orang fasik. Pada pembahasan ini dijelaskan apa yang harus dilakukan seorang mukmin terhadap sesamanya dan manusia secara keseluruhan, demi terciptanya sebuah perdamaian. Adapun etika yang diusung untuk menciptakan sebuah perdamaian dan menghindari pertikaian yaitu menjauhi sikap saling membedakan suku, ras, bahasa, kebudayaan, bahkan ideologi. Karena, ketika manusia tidak peduli dengan lainnya, tidak mau saling kenal mengenal atau lebih cenderung egois, maka berarti ia telah kehilangan 30 sifat dasar kemanusiaannya. Berikut ini adalah bunyi lengkap surat al-Hujurat ayat 13:                        Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal 1 . al-Hujurat49: 13 Turunnya ayat ini, menurut Abu Daud berkenaan dengan Abu Hind yang pekerjaan sehari-harinya adalah pembekam. Nabi meminta kepada Bani Bayadhah agar menikahkan salah seorang putrid mereka dengan Abu Hind, tetapi mereka enggan dengan alasan tidak wajar mereka menikahkan putri mereka dengannya yang merupakan salah seorang bekas budaknya. Ada juga riwayat yang menyatakan bahwa Usaid Ibn Abi al-Ish berkomentar ketika mendengar Bilal mengumandangkan adzan di Ka‟bah bahwa: “Alhamdulillah ayahku wafat sebelum melihat kejadian ini.” Ada lagi yang berkomentar: “Apakah Muhammad tidak menemukan selain burung gagak ini untuk beradzan?” 2 . Untuk lebih memahami kandungan surat al-Hujurat ayat 13 ini , maka penulis akan mencoba mencari implikasinya secara mufradat kosa kata, seperti berikut ini: 1 Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahannya, h. 412 2 M Quraish Shihab, Tafsir al- Misbah…..,h. 261