85 menjadi Bank Umum melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. 055KM.171993 tanggal 22 Maret 1993. Perubahan status Bank BTPN tersebut telah mendapat persetujuan dari
Bank Indonesia sebagaimana ditetapkan dalam surat Bank Indonesia No. 265UPBDPBD2Bd tanggal 22 April 1993 yang menyatakan
status Perseroan sebagai Bank Umum. Sebagai Bank Swasta Nasional yang semula memiliki status sebagai Bank Tabungan kemudian
berganti menjadi Bank Umum pada tanggal 22 Maret 1993, Bank BTPN memiliki aktivitas pelayanan operasional kepada Nasabah, baik
simpanan maupun pinjaman. Namun aktivitas utama Bank BTPN adalah tetap mengkhususkan kepada pelayanan bagi para pensiunan
dan pegawai aktif, karena target market Bank BTPN adalah para
pensiunan.
Dalam rangka memperluas kegiatan usahanya, Bank BTPN bekerja sama dengan PT Taspen, sehingga Bank BTPN tidak saja dapat
memberikan pinjaman dan pemotongan cicilan pinjaman, tetapi juga dapat melaksanakan “Tri Program Taspen”, yaitu Pembayaran
Tabungan hari Tua, Pembayaran Jamsostek dan Pembayaran Uang Pensiun. Terhitung tanggal 12 Maret 2008 bank BTPN telah listing di
Bursa efek Jakarta BEJ dan resmi menyandang gelar tbk. Dan pada tanggal 14 Maret 2008, Texas Pacific Group resmi mengakuisisi
saham bank BTPN sebesar 71,61. Sehingga susunan pemegang
86 saham menjadi TPG 71,61, masyarakat 27,39 dan PT. MKM. 1 .
Pada kesempatan yang sama pula, yaitu pada tanggal 19 Juli 2011, BTPN meluncurkan BTPN Sinaya, sub brand BTPN untuk bisnis
pendanaan. BTPN Sinaya berasal dari singkatan sinar yang
memberdayakan
12. Bank Windu Ketjana Tbk
Bank Windu Kentjana Internasional Terbuka beroperasi di sektor bank Nasional komersial. PT Bank Windu Kentjana International Tbk
merupakan lembaga yang berbasis di Indonesia keuangan. Bank ini terdiri dari empat segmen usaha: pemasaran, kredit, treasury dan
pembiayaan perdagangan. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan didukung oleh 19 kantor cabang, 17 sub-kantor cabang dan
kantor kas 27 yang terletak di Pulau Jawa, Tanjung Pinang, Pontianak, Batam, Denpasar dan Palembang. Dalam laporan lengkap kami
tersedia untuk pembelian perusahaan tersebut dibandingkan dengan PT Bank Agroniaga Tbk, PT Bank Capital Indonesia Tbk dan Bank Pundi
Indonesia.
87
B. Penemuan dan Pembahasan
1. Statistik deskriptif adalah hasil statistik deskriptif yang disajikan dalam bentuk
memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, nilai maksimum, nilai minimum, standar
deviasi. Berikut adalah hasil statistik deskriptif yang disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif
Sumber : Data diolah
Tabel 4.1 di atas menunjukan bahwa variabel dependen kinerja perbankan mempunyai nilai minimum sebesar
0.110000
; nilai maksimum sebesar 3.990000; nilai rata-rata sebesar 2.117667;
dan standar deviasi sebesar 0.911455. Variabel independen dewan direksi memiliki nilai minimum
sebesar 4.000000; nilai maksimum sebesar 11.00000; nilai rata-rata sebesar
6.966667
dan standar deviasi sebesar 2.379052.
Kin_per Dew_dirk Dew_kom Kom_Indep Kep_manj
Mean 2.117667
6.966667 5.183333
0.410333 0.247667
Max. 3.990000
11.00000 8.000000
0.570000 1.500000
Min. 0.110000
4.000000 3.000000
0.250000 0.000000
Std.Dev. 0.911455 2..379052
1.702358 0.081925
0.432863
88 Variabel independen dewan komisaris memiliki nilai minimum
sebesar 3.000000; nilai maksimum sebesar 8.000000; nilai rata-rata sebesar 5.183333; dan standar deviasi sebesar 1.702358.
Variabel independen komisaris independen memiliki nilai minimum sebesar 0.250000; nilai maksimum sebesar 0.570000; nilai
rata-rata sebesar 0.4103332; dan standar deviasi sebesar 0.081925. Variabel independen Kepemilikan manajerial memiliki nilai
minimum sebesar 0.000000; nilai maksimum sebesar 1.500000; nilai rata-rata sebesar
0.247667
; dan standar deviasi sebesar 0.432863.
2. Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik diperlukan agar model regresi menjadi
suatu model yang lebih representative. Analisis data atas uji asumsi klasik dalam penelitian ini antara lain:
a. Uji Normalitas Uji signifikasi variabel independen terhadap variabel dependen
melalui uji t hanya akan valid jika residual yang kita dapatkan mempunyai distribusi normal. Dalam penelitian ini menggunakan
metode Jarque-bera J-B. Jika residual didistribusikan secara normal maka diharapkan nilai statistik J-B akan sama dengan nol. Jika nilai
probabilitas dari statistik J-B besar atau dengan kata lain jika nilai statistic dari J-B ini tidak signifikan maka kita menerima hipotesis