Bank Tabungan Pensiunan Tbk
88 Variabel independen dewan komisaris memiliki nilai minimum
sebesar 3.000000; nilai maksimum sebesar 8.000000; nilai rata-rata sebesar 5.183333; dan standar deviasi sebesar 1.702358.
Variabel independen komisaris independen memiliki nilai minimum sebesar 0.250000; nilai maksimum sebesar 0.570000; nilai
rata-rata sebesar 0.4103332; dan standar deviasi sebesar 0.081925. Variabel independen Kepemilikan manajerial memiliki nilai
minimum sebesar 0.000000; nilai maksimum sebesar 1.500000; nilai rata-rata sebesar
0.247667
; dan standar deviasi sebesar 0.432863.
2. Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik diperlukan agar model regresi menjadi
suatu model yang lebih representative. Analisis data atas uji asumsi klasik dalam penelitian ini antara lain:
a. Uji Normalitas Uji signifikasi variabel independen terhadap variabel dependen
melalui uji t hanya akan valid jika residual yang kita dapatkan mempunyai distribusi normal. Dalam penelitian ini menggunakan
metode Jarque-bera J-B. Jika residual didistribusikan secara normal maka diharapkan nilai statistik J-B akan sama dengan nol. Jika nilai
probabilitas dari statistik J-B besar atau dengan kata lain jika nilai statistic dari J-B ini tidak signifikan maka kita menerima hipotesis
89 bahwa residual mempunyai distribusi normal karena nilai statistik J-B
mendekati nol. Sebaliknya jika nilai probabilitas dari statistik J-B kecil atau signifikan maka kita menolak hipotesis bahwa residual
mempunyai distribusi normal karena nilai statistik J-B tidak sama dengan nol.
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data
Jarque Bera Probabilitas
1.414863 0.492909
Sumber : Data Diolah Berdasarkan uji statistik J-B, nilai statistiknya sebesar 1.414863
dengan probabilitas yaitu sebesar 49.29. Oleh karena itu, berarti hipotesis diterima karena residual didistribusikan secara normal.
b. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas adalah adanya hubungan antara variabel
independen dalam satu regresi. Model regresi yang baik adalah model yang tidak mempunyai masalah multikolinieritas.
Penelitian ini membahas masalah multikolinieritas dengan melakukan uji korelasi parsial antar variabel independen dengan
bantuan eviews 5. Masalah multikolinieritas dengan uji korelasi parsial antar variabel independent dapat dilihat dengan nilai korelasi antar
variabel. Jika koefisien korelasi lebih dari 0,8 dapat disimpulkan
90 terdapat multikolinieritas pada model, sebaliknya jika nilai koefisien
korelasi lebih dari 0.8 maka diduga model tidak mengandung masalah multikolinieritas
Winarjono; 2007 Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolinieritas
Sumber : Data Diolah
Tabel 4.3 menunjukan bahwa nilai korelasi antar variabel independen tidak lebih dari 0.8. Hal ini menunjukkan bahwa tidak
terdapat masalah mulikolinieritas pada model regresi tersebut.
c. Uji Heterokedastisitas Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dari model
regresi tidak terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedasitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Pada penelitian ini uji
heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji white untuk
Dew_dirk Dew_kom
Kom_Indep Kep_manj Dew_dirk
1.000000 0.759016
0.240941 -0.107881
Dew_kom
0.759016 1.000000
0.446780 0.119967
Kom_indep
0.240941 0.446780
1.000000 0.118457
Kep_manj
-0.107881 -0.119965
0.118457 1.000000