79 1960 Pemerintah Indonesia menasionalisasi operasi indonesian dua
bank Belanda lebih. Dulu operasi Nederlandsche Handel-Maatschappij untuk menciptakan Bank Ekspor Impor Indonesia. Escomptobank
menjadi Bank Dagang Negara. Pemerintah juga mendirikan BUMN Bank Pembangunan Indonesia Bapindo dan BIN bergabung ke
dalamnya. Bapindo khusus dalam pembiayaan menengah dan jangka
panjang. 8.
Bank Mayapada International Tbk
Tahun 1989 Didirikan dengan nama PT Bank Mayapada International. Pada tahun 1990 mulai beroperasi secara komersial
sebagai bank umum swasta nasional dan tahun 1993 Status Perseroan ditingkatkan menjadi Bank Devisa. Tahun 1995 Nama dirubah menjadi
PT Bank Mayapada Internasional. Tahun 1997 Melakukan Penawaran Umum Saham.Tahun 2003
Memperoleh Sertifikat Mutu ISO 9001:2000 Tahun 2004 Kuasi Reorganisasi
. Bank Mayapada Internasional mempunyai 1 Kantor Pusat 8 Kantor Cabang: Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya,
Denpassar, Medan dan Makassar. 7 Kantor Cabang Pembantu: 6 di Jakarta, 1 di Surabaya 12 Kantor Kas: 5 di Jakarta, 1 di Semarang, 2 di
Solo, 1 di Denpassar.
80
9. Bank Negara Indonesi Tbk
Bank Negara Indonesia berdiri sejak tahun 1946, Bank Negara Indonesia merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh
pemerintah, Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pemerintah Indonesia, yakni ori atau 0eung
Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukkannya, hingga kini tanggal
tersebut diperingati sebagai hari keuangan nasional, sementara hari perdirinya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai hari bank
nasional. menyusul penunjukan De Javshe Bank yang merupakan warisan dari pemerintah belanda sebagai bank sentral pada tahun 1949,
pemerintah membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral.
Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa,
dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri. Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia
diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tugas bagi sektor usaha
nasional. sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia
lebih dikenal sebagai “BNI 46”.
81 Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai
digunakan untuk mengambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah keberhasilan mengarungi masa-
masa yang sulit. Sebutan „Bank BNI‟ dipersingkat menjadi „BNI‟ sedangkan tahun pendirian –‟46-
digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
10. Bank Republik Indonesia Tbk
Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia BRI didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan
nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden
[1]
atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto, suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang
berkebangsaan Indonesia. Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran
BRI.Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah
sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI
sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama
menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui
82 PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan
Nelayan BKTN yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij. Kemudian berdasarkan
Penetapan Presiden No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani
dan Nelayan. Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank
Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan diintegrasikan dengan nama Bank Negara
Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor. Berdasarkan Undang-Undang
No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank
Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan
Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya
berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum.Sejak 1 Agustus 1992
berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah
menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100 di
83 tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah
Indonesia memutuskan untuk menjual 30 saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat
Indonesia Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini.Sampai sekarang Bank Rakyat Indonesia Persero yang didirikan sejak tahun
1895 tetak konsisten memfokuskan pada pelayanan kepada masyarakat kecil, diantaranya dengan memberikan fasilitas kredit kepada golongan
pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran Kredit Usaha Kecil pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8
milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp.
20.466 milyar. Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia
mempunyai unit kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi SPI, 170
Kantor Cabang dalam negeri, 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island
Agency , 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6
Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT, 3.705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa.
84
11. Bank Tabungan Pensiunan Tbk
Bank Tabungan Pensiunan Nasional terlahir dari pemikiran 7 orang dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958
di Bandung. Ketujuh serangkai tersebut kemudian mendirikan Perkumpulan Bank Pegawai Pensiunan Militer selanjutnya disebut
”BAPEMIL” dengan status usaha sebagai perkumpulan yang menerima simpanan dan memberikan pinjaman kepada para
anggotanya. BAPEMIL memiliki tujuan yang mulia yakni membantu meringankan beban ekonomi para pensiunan, baik Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia maupun sipil, yang ketika itu pada umumnya sangat kesulitan bahkan banyak yang terjerat rentenir.Berkat
kepercayaan yang tinggi dari masyarakat maupun mitra usaha, pada tahun 1986 para anggota perkumpulan BAPEMIL membentuk PT
Bank Tabungan Pensiunan Nasional dengan izin usaha sebagai Bank Tabungan dalam rangka memenuhi ketentuan Undang-undang Nomor
14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan untuk melanjutkan kegiatan usaha BAPEMIL.
Berlakunya Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana selanjutnya diubah dengan Undang-undang
Nomor 10 Tahun 1998 yang antara lain menetapkan bahwa status bank hanya ada dua yaitu: Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat,
maka pada tahun 1993 status Bank BTPN diubah dari Bank Tabungan