21
3.4. Cara Kerja
3.4.1 Alur Penelitian
Menyaring pasien rawat jalan hipertensi di Unit Pelayanan Jantung Terpadu di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
Persiapan
Pengumpulan dan pengolahan data dengan SPSS
Kesimpulan Pasien yang datang consecutive sampling akan dilihat
rekam mediknya untuk melihat kriteria inklusi dan menyingkirkan kriteria ekslusi
Peserta penelitian yang termasuk kriteria inklusi dilakukan pengukuran tekanan darah, berat badan dan tinggi badan
secara langsung oleh peneliti dan perawat
Setelah itu responden mengisi karakteristik demografi untuk menanyakan faktor yang terkait dengan indeks massa tubuh
22
3.5. Managemen Data
Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan selama bulan juni sampai juli 2013. Penelitian ini dilakukan secara consecutive sampling pada 128
responden. Data diperoleh dari data primer namun data sekunder tetap digunakan dalam melihat kriteria inklusi dan menyingkirkan kriteria eksklusi responden di
Unit Pelayanan Jantung Terpadu di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusum. Data primer yang diambil adalah berat badan, tinggi badan, dan tekanan darah serta
karakteristik demografi. Setelah itu berat badan dan tinggi badan akan dibagi untuk mendapatkan indeks massa tubuh responden sedangkan tekanan darah
dilihat untuk melihat hipertensi terkontrol atau hipertensi tidak terkontrol. Data yang telah dikumpulkan oleh peneliti dari responden akan diolah
dengan menggunakan program komputer dengan alat bantu perangkat komputer software SPSS for windows versi 16.0. Tahapan untuk pengolahan data yaitu
coding, editing, entry data, cleaning. Data penelitian ini akan dianalisis dengan analisis univariat dan analisis bivariat yaitu sebagai berikut :
24, 27
Analisis Univariat Analisis unvariat menampilkan tabel distribusi variabel bebas dan variabel
terikat dari hasil data yang diteliti. Variabel bebas adalah indeks massa tubuh dan variabel terikat adalah hipertensi dengan melihat tekanan darah
terkontrol maupun tidak terkontrol. Analisis Bivariat
Menghubungkan antara hipertensi dengan indeks massa tubuh. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi- Square untuk meilihat hubungan antara
variabel terikat dan variabel bebas dengan tingkat kemaknaan nilai P = 0,05. Jika nilai P ≤ 0,05 berarti terdapat hubungan pada kedua variabel dan
nilai P ≥ 0,05 berarti tidak terdapat hubungan pada kedua variabel. Uji
statistik yang digunakan sebagai alternatif jika uji Chi- Square tidak dapat digunakan adalah uji Kolmogrov-Smirnov
23
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Karakteristik Subjek Penelitian
Data penelitian diambil dari rekam medis dan secara langsung dengan mengukur tekanan darah, berat badan dan tinggi badan pada pasien di Pelayanan
Jantung Terpadu Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Penelitian ini dilakukan secara consecutive sampling pada 128 responden. Hasil penelitian secara
terperinci sebagai berikut: Tabel 4.1 Karakterisktik Demografis Subjek Penelitian
Karakterisktik Frekuensi
Persentase Rerata ± Standar
Deviasi Jenis Kelamin
Perempuan 59
46.1 Laki-Laki
69 53.9
Rerata Usia 63.37 ± 9.685
Rerata Indeks Massa Tubuh
24.9±3.566
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa 59 responden 46,1 berjenis kelamin perempuan dan 69 responden 53,9 berjenis kelamin laki-laki
sehingga diketahui bahwa responden didominasi oleh laki-laki. Berdasarkan penelitian Anjum dkk juga menyebutkan bahwa tedapat 655 reponden yang
mengalami hipertensi dimana 340 responden berjenis kelamin laki-laki dan 315 responden berjenis kelamin perempuan sehingga didapatkan bahwa jumlah
responden yang hipertensi lebih banyak oleh laki-laki.
7
Berdasarkan usia responden tertua adalah 86 tahun dan usia responden termuda adalah 42 tahun dengan usia rerata 63.37 dengan standar deviasi 9.685.
Bertambahnya usia dapat meningkatkan tekanan darah sistolik yang mencerminkan lamanya waktu seseorang yang terpapar oleh faktor risiko yang
dapat dimodifikasi seperti asupan garam, berat badan dan aktifitas fisik.
4,28
24 Berdasarkan tabel diatas rerata indeks massa tubuh responden 24,91 kgm
2
dengan standar deviasi 3.566.
4.2. Analisis Univariat
4.3.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Tekanan Darah Responden
Tabel 4.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Tekanan Darah
Tekanan Darah Frekuensi
Persentase
Terkontrol 68
53.1 Tidak Terkontrol
60 46.9
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa 68 responden 53,1 memiliki tekanan darah yang terkontrol dengan sistol kurang dari
140mmHg dan diastol kurang dari 90 mmHg. Sedangkan 60 responden 46,9 memiliki tekanan darah tidak terkontrol dengan sistol lebih dari
140 mmHg dan diastol lebih dari 90 mmHg. Pemeriksaaan tekanan darah pada pasien hipertensi sangat diperlukan untuk evaluasi namun selain
tekanan darah juga perlu pemeriksaan fisik untuk evaluasi adanya penyakit penyerta, kerusakan organ target serta kemungkinan adanya hipertensi
sekunder.
4
Grafik 4.1 Gambaran Distribusi Sampel Berdasarkan Tekanan Darah
25 Berdasarkan grafik 4.1 bahwa dari 128 responden didapatkan
jumlah responden yang memiliki tekanan terkontrol lebih banya dibandingkan yang memiliki tekanan tidak terkontrol hal ini dapat
disebabkan responden sudah mengubah gaya hidup yang lebih sehat baik dalam asupan makan diet, aktivitas fisik, merokok, dan menggunakan
obat anti hipertensi secara teratur. Hal ini sangat membantu dalam mengontrol tekanan darah karena banyak faktor yang dapat mempengaruhi
tekanan darah termasuk asupan garam, stres, aktivitas fisik, dan indeks massa tubuh.
4,28
4.3.2 Distribusi Sampel
Berdasarkan Indeks Massa Tubuh Responden
Tabel 4.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Indeks Massa Tubuh
Indeks Massa Tubuh Frekuensi
Persentase
Rendah 4
3.1 Normal
27 21.1
Berlebih 42
32.8 Obesitas
55 43
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden yang memiliki indeks massa tubuh rendah 18.50 berjumlah 4 3,1, indeks
massa tubuh normal 18.50-22.99 berjumlah 69 53,9, indeks massa tubuh berlebih ≥23.00-24.99 berjumlah 42 32.8 dan indeks massa
tubuh obesitas ≥25.00 berjumlah 55 43. Dari penelitian Jesoth dkk
mengatakan risiko hipertensi secara signifikan meningkat pada obesitas OR=4.37:0.86,22,18 dan pada indeks massa tubuh berlebih OR = 1,34:
0,29, 6,13 bila dibandingkan dengan indeks massa tubuh rendah.
10
Banyak faktor yang dapat berhubungan dengan indeks massa tubuh seperti distribusi lemak, usia, berat badan, aktivitas fisik, etnik, penyakit dan lain
sebagainya.
6,22
26
Grafik 4.2 Gambaran Distribusi Sampel Berdasarkan Indeks Massa Tubuh
Berdasarkan grafik 4.2 terlihat bahwa mayoritas indeks massa tubuh responden termasuk kategori
obesitas yaitu indeks massa tubuh ≥25 kgm
2
sehingga hal ini sebagai salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi.
10
Tidak hanya indeks massa tubuh yang sangat berhubungan dengan hipertensi namun menurut penelitian Anjum dkk hipertensi sangat berkaitan
dengan usia dan jenis kelamin dimana pada laki-laki prevalensi hipertensi umumnya terjadi di semua kelompok usia.
7
Banyak penyebab terjadinya obesitas baik dari lingkungan seperti diet, aktivitas yang rendah, makanan,
toxin dan virus serta dari host nya seperti genetik gen reseptor melanocortin-4, gen leptin, gen pro-opiomelanocortin,dan gen-gen yang
berefek pada lemak tubuh dan penyimpanan lemak di tubuh.
22
Grafik 4.3 Gambaran Mean Indeks Massa Tubuh Responden