11
2.1.8. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Indeks Massa Tubuh
Faktor yang mempengaruhi indeks massa tubuh terkait dengan risiko kesehatan yaitu :
6
Distribusi lemak tubuh Usia
Berhubungan dengan penyakit medis Berat badan
Aktivitas Fisik aerobik fitness Etnik
2.1.9. Hubungan Obesitas dengan Hipertensi
Obesitas dan berat badan merupakan penentu paling penting dari hipertensi sesuai dengan studi Framingham yang mengatakan bahwa peningkatan
berat badan 10 dapat meningkatkan 7mmHg tekanan darah sistolik dalam populasi besar. Hal ini juga dapat terlihat bahwa setiap kilogram penurunan berat
badan dapat menurunkan 0,33 mmHg tekanan darah sistolik dan 0,43 mmHg tekanan darah diastolik. Berdasarkan prevalensi hipertensi di NHANES II pada
orang yang obesitas 2,9 kali lebih tinggi dibandingkan tidak obesitas. Dalam patogenesis hipertensi pada obesitas banyak faktor yang berperan seperti genetik,
kelainan endokrin, lingkungan, psikososial, diet, aktivitas fisik yang kurang.
22
Mekanisme yang berhubungan dengan hipertensi dan obesitas adalah peningkatan aktivasi dari sistem renin angiotensin aldosteron SRAA,
peningkatan sistem saraf simpatis,dan resistensi insulin. Tidak hanya itu obesitas juga berhubungan dengan peningkatan reabsorbsi natrium ginjal, gangguan
tekanan natriuresis dan ekspansi volume. Pada orang obesitas terjadi pula perubahan dalam adipokin, asam lemak bebas, disfungsi endotel, inflamasi
sistemik dan sleep apnea.
22,23
12
Gambar 2.2
Patofisiologi obesitas
dengan hipertensi
dan penyakit
kardiovaskular
23
Sistem renin angiotensin aldosteron sangat berperan dalam hipertensi pada obesitas dalam mengatur volume cairan dan tonus pembuluh darah. Hal ini
terbukti pada penelitian bahwa serum angiotensin converting enzyme ACE dan sirkulasi angiotensinogen lebih tinggi pada individu dengan indeks massa tubuh
31,6 kgm
2
. Penurunan berat badan 5 dapat menurunkan angiotensionogen plasma, renin, aldosteron, dan aktivitas ACE serta angiotensin dalam jaringan
adiposa. Dengan berkurangnya angiotensinogen maka menurunkan jumlah jaringan adiposa. Pada obesitas jaringan adiposa meningkat sehingga jika hal ini
terus menerus dapat meningkatkan SRAA sehingga terjadi peningkatan reabsorbsi natrium ginjal. Tidak hanya itu jaringan adiposa yang banyak dapat meningkatkan
stres oksidatif, dan aktivasi sistem saraf simpatis. Aldosteron dapat meningkatkan tekanan darah pada obesitas melalui reseptor mineralokortikoid dan
glukokortikoid yang ada pada beberapa jaringan termasuk otak, jantung, ginjal dan vasculature.
23
Sistem saraf simpatis berperan penting dalam regulasi homeostasis kardiovaskular. Terdapat beberapa mekanisme yang berkaitan dengan aktivasi
sistem saraf simpatis yaitu disfungsi barorefleks, disfungsi aksis hipotalamus- hipofisis, hiperinsulinemia atau resistensi insulin, hiperleptinemia, dan
peningkatan angiotensin II.
23
13 Resistensi insulin berhubungan langsung dengan tingkat keparahan
hipertensi, hal ini melibatkan retensi natrium ginjal, aktivasi yang berlebih dari sistem saraf simpatis, dan proliferasi pembuluh darah.Obesitas juga berhubungan
dengan vasodilatasi arteri ginjal dan peningkatan laju filtrasi glomerulus sebagai kompensasi dalam mengatasi peningkatan reabsorpsi natrium tubular dan mejaga
keseimbangan natrium, namun jika vasodilatasi di ginjal bersifat kronis maka dapat meningkatkan tekanan hidrostatik dan stres pada dinding glomerulus. Pada
obesitas terjadi peningatan lipid dan glukosa yang dapat menyebabkan glomerulosklerosis dan hilangnya fungsi nefron sehingga hal ini yang dapat
menyebabkan hipertensi.
23